Eyebost, Vitamin Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital

Dua dekade lalu, kita harus berusaha lebih keras jika ingin mendapat sesuatu. Demi mengisi perut, harus keluar rumah dan berjalan ke warteg. Kala hujan mendera, tak terlontar keluh meski terciprat genangan air.

Saat isi kulkas habis, harus melangkahkan kaki ke warung atau ke pasar. Untuk les, harus datang ke tempat lesnya. Nggak ada cerita mengandalkan gadget untuk pesan makanan, belanja, atau les. Maklum saja, masa itu teknologi digital belum sepesat sekarang.

Namun, kini semua bisa dilakukan hanya dari rumah saja. Pesan makanan, belanja, les, bekerja, memanggil tukang bangunan, dan lainnya. Berbagai aplikasi memudahkan kita melakukan apapun hanya berbekal telepon pintar.

Sayangnya, kemudahan-kemudahan itu membuat kita jadi semakin jarang bergerak. Tak cuma itu, karena semua serba digital, mata “dipaksa” untuk lebih banyak menatap layar. Berbagai keluhan pun bermunculan, tak terkecuali keluhan seputar mata.

Nah, di tulisan kali ini, saya akan bercerita tentang gangguan pada mata yang biasa dialami di era digital. Ada pula langkah-langkah sederhana untuk menjaga kesehatan mata. Di akhir tulisan ada pengalaman keluarga kami mengonsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan mata.

Ancaman Kesehatan Mata di Era Digital

Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: Canva

Dulu, kebanyakan orang menghadapi layar hanya saat bekerja. Akan tetapi di era digital seperti sekarang, saat bekerja dan bersantai sama-sama terpapar layar. Kita mengandalkan perangkat digital untuk bekerja, berkomunikasi, hiburan, dan mengakses informasi.

Kemudahan streaming membuat kita mudah menonton film melalui ponsel pintar. Bahkan ada yang maraton nonton film di waktu libur. Lancarnya jaringan internet juga memudahkan orang untuk main game online berjam-jam.

Salah satu dampak negatif terlalu banyak terpapar layar perangkat elektronik yakni gangguan kesehatan mata. Mata kering, mata merah, sakit kepala, penglihatan kabur, dan nyeri leher atau bahu menjadi keluhan yang menghantui.

Nah, gangguan kesehatan mata akibat kebanyakan paparan layar elektronik ini disebut sebagai ketegangan mata digital. Dikenal pula sebagai kelelahan mata digital dan sindrom penglihatan komputer.

Ketegangan mata yang berhubungan dengan digital ini tidak hanya rentan dialami orang-orang dari kelompok tertentu saja. Anak-anak hingga orang tua memiliki risiko yang sama. Diyakini, kondisi ini memengaruhi sekitar 50 persen pengguna komputer.

Anak saya yang berusia 9 tahun, saat libur sekolah kerap mengeluhkan mata kering, sakit kepala, dan penglihatan kabur. Hal itu tidak lepas dari kegiatan mengakses layar elektronik yang terlalu lama.

Penyebab Ketegangan Mata Digital

Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: Canva

Lantas, mengapa layar elektronik bisa memicu gangguan kesehatan mata berupa ketegangan mata digital? Ini dia jawabannya.

Paparan Cahaya Biru

Layar di perangkat digital memancarkan cahaya biru tingkat tinggi. Ditengarai paparan cahaya biru bisa mengganggu siklus tidur dan berimbas pada ketegangan mata.

Cahaya biru juga diyakini bisa menjangkau lebih dalam ke mata. Hal ini bisa membahayakan retina, kendati kerusakannya belum terbukti sepenuhnya. Namun, yang jelas, paparan cahaya biru terlalu lama bisa meningkatkan risiko degenerasi makula.

Cahaya dari Layar yang Menyilaukan

Terangnya cahaya dari layar perangkat digital sangat berpotensi membuat mata lelah. Ini dikarenakan mata terus-menerus menyesuaikan tingkat kecerahan layar yang berubah-ubah.

Cenderung Sedikit Berkedip

Kecenderungan seseorang ketika menatap layar adalah lebih sedikit berkedip. Mengutip Hindustan Times, aktivitas berkedip dari yang semula 15 kali per menit menjadi 5 atau 7 kali saja. Dampaknya menyebabkan mata menjadi kering dan iritasi.

Belum lagi tanpa disadari beberapa layar juga berkedip. Kendati kita tidak sadar, tetapi mata merasakan dampaknya. Ketegangan mata dan ketidaknyamanan pun akan dirasakan.

Postur Tubuh yang Salah

Pernahkah memperhatikan postur tubuh saat mengakses layar perangkat digital? Tampaknya sepele, tapi jika tidak memerhatikan postur yang baik bisa membuat leher, bahu, dan mata tegang.

Kenali ya postur tubuh yang salah, yakni ketika posisi layar terlalu dekat dengan mata. Selain itu posisi layar yang terlalu ke bawah akan membuat leher dan punggung tidak nyaman.

Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital

Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: Canva

Digitalisasi mau tidak mau pasti dirasakan di hampir semua aspek kehidupan. Sangat memudahkan di satu sisi. Namun, harus melakukan upaya ekstra agar tidak terdampak hal-hal negatif dari perkembangan teknologi tersebut.

Nah, khusus untuk kesehatan penglihatan, berikut ini beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan mata di era digital.

1. Jangan Lupa Berkedip untuk Menjaga Kesehatan Mata

Normalnya manusia berkedip sekitar 15 kali dalam satu menit. Akan tetapi saat menggunakan perangkat digital, kita hanya berkedip sekitar 5 hingga 7 kali dalam satu menit.

Tampaknya sepele, tapi jangan remehkan berkedip. Pasalnya berkedip bisa melembapkan mata dan mengurangi risiko mata kering.

Untuk itu, meski sedang sibuk dengan perangkat digital, ingatlah untuk berkedip. Bila perlu, tempelkan kertas bertuliskan pengingat untuk berkedip di layar komputer.

2. Ikuti Aturan 20-20-20

Aturan 20-20-20 disarankan untuk menjaga kesehatan mata. Apakah pernah mendengar aturan ini dan sudah mempraktikkannya?

Jadi aturan 20-20-20 maksudnya adalah istirahatkan mata setiap 20 menit, lalu melihat sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Jika rutin dipraktikkan, keluhan mata kering, nyeri pada leher dan bahu, penglihatan kabur, serta sakit kepala akibat kebanyakan menatap layar akan terhindarkan.

Sebenarnya tak hanya layar, terlalu lama membaca buku juga bisa menimbulkan keluhan kesehatan mata. Untuk itu, saat membaca pun jangan lupa menggunakan aturan 20-20-20.

Agar tidak terlewat untuk mengistirahatkan mata setiap 20 detik, bisa mengandalkan alarm. Atur alarm sebelum menggunakan layar atau membaca buku. Tidak apa-apa ribet sedikit, asal kesehatan mata lebih terjaga.

3. Menggunakan Kacamata Komputer

Penggunaan kacamata komputer ditengarai bisa mengurangi ketegangan mata. Beberapa kacamata komputer memiliki lensa multifokal yang bisa membantu mengalihkan fokus antara jarak dekat, menengah, dan jauh dari layar.

Ada pula kacamata yang dilengkapi lapisan anti-reflektif dan filter cahaya biru. Dengan demikian, kacamata ini bisa melindungi mata dari sinar berbahaya.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan layar anti-silau yang dipasang menempel di layar komputer.

Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: Canva

4. Sesuaikan Pengaturan Layar Demi Menjaga Kesehatan Mata

Agar layar perangkat digital tidak menyakiti mata ada baiknya kita melakukan pengaturan layar. Bisa pula diatur agar secara otomatis menyesuaikan kecerahan berdasarkan pencahayaan sekitar, sehingga mata tidak mengalami kelelahan.

Saat ini juga ada lho aplikasi yang bisa mengubah tone layar agar selaras dengan ritme sirkadian alami tubuh kita. Dengan begitu, bisa membantu membatasi paparan cahaya biru di jam-jam sensitif.

Selain pengaturan terkait pencahayaan, sebaiknya juga mengatur ukuran huruf . Jangan terlalu besar, tapi jangan pula terlalu kecil sehingga menyiksa mata saat melihat ke arah layar.

5. Perhatikan Posisi Tubuh dan Mata Saat Mengakses Layar

Posisi tubuh dan mata saat menatap layar juga harus diperhatikan lho. Posisi terbaik adalah mata yang sejajar dengan bagian atas monitor. Dengan posisi ini, kita tidak perlu terlalu menunduk.

Pastikan pula menggunakan kursi yang nyaman ya. Apalagi jika harus berjam-jam mantengi layar komputer lantaran pekerjaan yang tak berkesudahan. Posisi yang tidak ergonomis akan semakin memperbesar risiko ketegangan mata digotal.

Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: Canva

6. Makan Makanan yang Bisa Mendukung Kesehatan Mata

Pernah nggak sih diberi nasihat untuk banyak mengonsumsi wortel agar mata sehat? Ini nasihat yang baik dan benar, jadi perlu diikuti. Benar sekali, wortel bisa mendukung kesehatan mata lantaran kaya akan vitamin A dan betakaroten. Selain wortel apalagi ya?

Kita bisa mengonsumsi sayuran berdaun hijau tua seperti seperti bayam, kangkung, sawi, brokoli, dan selada. Konsumsi pula salmon, tuna, halibut, dan sarden yang kaya akan omega-3.

Jeruk, lemon, jeruk keprok, persik, stroberi, tomat, juga baik dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari. Buah-buahan seperti itu mengandung vitamin C yang membantu pertumbuhan sel, serta menurunkan peradangan jaringan mata.

Selanjutnya, asupan yang mengandung vitamin E. Misalnya saja alpukat, almond, selai kacang, biji bunga matahari. Asupan ini dapat membantu mencegah radikal bebas yang dapat merusak mata.

Jangan lupa juga mengasup telur, kacang-kacangan, dan sumber protein non-daging lainnya. Jadi, jangan pernah mengabaikan isi piring ya demi kesehatan tubuh, tak terkecuali mata.

Di samping itu, kita bisa mengonsumsi vitamin untuk kesehatan mata. Tak perlu bingung mencari vitamin terbaik untuk kesehatan mata di era digital. Saya punya rekomendasinya. Nama vitaminnya adalah Eyebost.

Eyebost, Vitamin Andalah untuk Menjaga Kesehatan Mata

menjaga kesehatan mata
Ilustrasi kesehatan mata/ Foto: dokumenstasi Eyebost

Keluarga saya selalu mengandalkan Eyebost untuk menjaga kesehatan mata. Tidak berlebihan jika Eyebost disebut sebagai vitamin mata terbaik, lantaran dibuat dari herba berkhasiat.

Apa saja kandungan Eyebost? Ada madu hutan, wortel, ekstrak bilberry, ekstrak bunga marigold, dan flavor blueberry. Khasiat dari Eyebost adalah menjaga kesehatan mata, dan merawat mata.

Kandungan dalam Eyebost juga bisa membantu mengatasi aneka permasalahan mata seperti iritasi dan melindungi mata dari paparan sinar UV. Dengan begitu, mata terjaga tetap sehat.

menjaga kesehatan mata
Diolah dari situs Eyebost

Penasaran dengan rasa Eyebost? Manis, enak, dan ada hint ekstrak bilberry. Anak saya yang berusia 9 tahun juga suka lho dengan rasanya. Sejak mengonsumi Eyebost, keluhan mata kering, gatal, dan tegang yang sering dialami semakin berkurang.

Saya dan suami juga. Kami sama-sama sering menggunakan laptop untuk bekerja. Kelamaan menatap layar membuat mata pegal dan kering. Kini keluhan itu telah berkurang.

Lantas, adakah efek samping dari konsumsi Eyebost? Mengingat Eyebost dibuat dari bahan-bahan 100% alami tanpa pengawet buatan, maka tidak menimbulkan efek samping.

Vitamin mata ini disarankan untuk dikonsumsi setiap hari secara rutin sesuai dengan aturan minumnya. Meski tidak ada efek samping, akan tetapi takarannya

harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan penggunanya. Apalagi jika ada orang dengan diabetes, ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Hati-hati, Ada Eyebost Palsu di Pasaran

menjaga kesehatan mata
Foto: dokumentasi Eyebost

Kreatif dan nakal terkadang bedanya tipis. Saking ingin mengeruk cuan, di luar sana ada lho yang tega membuat produk palsu Eyebost. Duh, jahat sekali ya.

Agar terhindar dari produk palsu, berikut ini ciri-ciri Eyebost yang asli, seperti dikutip dari situs resminya.

1. Ukuran Kemasan

Vitamin Eyebost yang asli hanya diproduksi dengan kemasan botol 130 gram.

2. Halal MUI dan BPOM

Eyebost asli memiliki sertifikat halal MUI dengan nomor 00110000121941021.

Eyebost juga sudah mengantongi sertifikat BPOM dengan nomor TR226015961. Ada pula barcode yang menunjukkan keaslian produk.

Pentingnya mengasup makanan halal bisa dicek di tulisan ini: You Are What You Eat, Ini Manfaat Konsumsi Makanan Halal

Vitamin mata terbaik/ Foto: Nurvita Indarini

3. Tekstur dan Rasa

Tekstur Eyebost yang asli kental, sama sekali tidak encer. Warnanya ungu gelap, sebagai representasi warna bilberry.

Rasa Eyebost asli terdapat hint ekstrak bilbery. Sedangkan Eyebost palsu rasanya seperti gula jawa.

4. Tertera Tanggal Kedaluwarsa

Tanggal kedaluarsa pasti terpampang di botol kemasan Eyebost asli. Selain itu, terdapat pula font batch code atau kode produksi, serta barcode BPOM RI.

Untuk menghindarkan diri mendapat Eyebost palsu, saya hanya membeli vitamin mata terbaik ini di website dan toko online resminya. Satu lagi, jangan mudah tergiur pada harga murah. Biasanya, produk palsu sering memberi iming-iming harga murah untuk menjebak korbannya.

Penutup

Vitamin mata terbaik/ Foto: Nurvita Indarini

Nah, itulah cerita saya tentang gangguan pada mata yang biasa dialami di era digital. Semoga langkah sederhana untuk menjaga kesehatan mata ini bisa diterapkan sebagai ikhtiar terbaik agar mata tetap prima.

Tak lupa mengonsumsi Eyebost, vitamin untuk menjaga kesehatan mata. Eyebost bisa dikonsumsi oleh anak mulai usia dua tahun. Untuk anak 2 hingga 11 tahun disarankan minum 1 sendok teh sehari sekali setiap hari. Sedangkan bagi yang berusia 12 tahun ke atas, aturan konsumsinya 2 sendok teh sehari sekali setiap hari.

Eyebost sebaiknya diminum satu jam sebelum tidur malam. Pada saat mengonsumsi, hendaknya menggunakan sendok plastik atau keramik atau kayu. Sedangkan untuk penyimpanan, cukup di suhu ruang. Tidak perlu disimpan di kulkas.

Yuk, jaga selalu kesehatan mata keluarga kita agar tidak terkendala menjalankan aktivitas! Untuk informasi lengkap seputar kesehatan mata, langsung saja ke situsnya Eyebost. Cuz, klik link-nya berikut ini.

Referensi

webmd.com. How to Keep Your Eyes Healthy, https://www.webmd.com/eye-health/good-eyesight, diakses pada 1 Februari 2024.

nih.gov. Keep Your Eyes Healthy, https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/healthy-vision/keep-your-eyes-healthy, diakses pada 1 Februari 2024.

cnet.com. Prioritize Your Eye Health by Using These 10 Daily Tips, https://www.cnet.com/health/personal-care/prioritize-your-eye-health-by-using-these-10-daily-tips/, diakses pada 1 Februari 2024.

hindustantimes.com. Digital eye strain: Protecting your vision in a screen-driven world, https://www.hindustantimes.com/ht-insight/public-health/digital-eye-strain-protecting-your-vision-in-a-screen-driven-world-101698728974482.html, diakses pada 1 Februari 2024.

aao.org. Computers, Digital Devices and Eye Strain, https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/computer-usage, diakses pada 5 Februari 2024.

eyebost.id. Apa Efek Samping Eyebost? Cek Jawabannya Di Sini dan 4 Cara Membedakan Eyebost Asli dan Palsu, https://eyebost.id/apa-efek-samping-eyebost/?gad_source=1&gclid=CjwKCAiAlcyuBhBnEiwAOGZ2S_QVT_8tVfewsIzSPtwk-8BkPOAf-198A1TFWAh3wvM2uSekMK_2ChoCtRQQAvD_BwE, diakses pada 17 Februari 2024.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com