Barang Wajib di Tas Saat Bepergian di Musim Pandemi
Hai, Mama, barang wajib di tas Mama apa saja nih? Saat pandemi begini, tas yang biasa dibawa mungkin jadi lebih berat ya. Soalnya barang wajib bawanya jadi bertambah.
Dulu, sebelum pandemi, barang wajib di tas saja adalah pouch kecil berisi lipstik dan bedak, botol minuman, payung, dompet, handphone, dan tisu. Lalu saat pandemi ada tambahan apa saja? Ini dia barang wajib di tas saat bepergian di musim pandemi.
1. Hand Sanitizer
Virus dan bakteri mudah menular melalui tangan. Maka dari itu, kita disarankan untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Utamakan cuci tangan pakai sabun setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, setelah batuk, bersin, atau membuang ingus.
Namun, saat sabun dan air tidak tersedia, CDC merekomendasikan untuk menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Tidak direkomendasikan membuat hand sanitizer sendiri di rumah. Alasannya, jika salah dalam pembuatan, hand sanitizer malah tidak efektif membunuh kuman. Bahkan ada laporan kejadian luka bakar di kulit akibat penggunaan hand sanitizer buatan sendiri.
2. Tisu Basah
Membawa tisu basah yang mengandung disinfektan juga wajib saat pandemi. Ketika makan di warung, tisu basah tersebut saya andalkan untuk mengelap permukaan meja yang akan kami gunakan.
Pun dengan handphone, sering saya bersihkan menggunakan tisu basah yang mengandung disinfektan. Tisu basah yang mengandung disinfektan paraktis sih. Setelah permukaan benda diusap, kita hanya perlu menunggu hingga permukaan mengering sebelum menyentuhnya.
Saat hand sanitizer terselip atau habis, tisu basah juga bisa membantu membersihkan tangan saat akan dan seusai makan. Kondisi tisu yang basah membuat tangan jadi terasa bersih, he-he-he.
3. Disinfectant Spray
Barang yang wajib dibawa di tas saat pandemi adalah disinfectant spray. Sebenarnya kebanyakan disinfectant spray dirancang untuk digunakan di permukaan suatu benda.
James Malley, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Universitas New Hampshire di Durham, pernah bilang bahwa disinfectant spray yang disemprotkan ke udara hanya memberi efek perlindungan sementara. Alasannya partikel disinfectant spray hanya bertahan selama beberapa detik di udara, lalu jatuh ke tanah atau menguap. Dengan begitu, perlindungan pun berakhir, sehingga ketika ada orang yang tertular Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala kembali berbicara atau bernapas di dalam ruangan, virusnya bakal beterbangan lagi.
Biasanya saya gunakan disinfectant spray untuk menyemprot baju, tas, helm, atau kursi di dalam mobil. Alat ini membuat saya jadi semakin terlindungi dari virus.
4. Masker Cadangan
Penggunaan masker mampu menghalangi cairan atau droplet terciprat ke wajah. Dengan begitu, memakai masker yang baik dan benar dapat mencegah penularan virus.
Masker cadangan menjadi isi tas yang wajib dibawa saat pandemi, karena kadang bepergian dalam waktu lama. Agar proteksi masker lebih optimal, kita memang perlu mengganti masker tiap beberapa jam. Selain itu, kadang masker yang digunakan rusak atau kotor, sehingga masker cadangan bisa membantu mengatasi masalah tersebut.
Di awal pandemi, masker medis sekali pakai merupakan barang langka nan mewah ya, Ma. Namun, kini kita sudah bisa lebih leluasa mengakses masker sekali pakai.
Nah, berikut ini beberapa informasi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan masker medis sekali pakai:
- Pilih ukuran yang sesuai dan pas di wajah. Pun untuk anak, telah tersedia masker ukuran anak-anak.
- Anak yang berusia di bawah 2 tahun tidak dianjurkan memakai masker tanpa pengawasan. Demikian pula dengan orang-orang dengan kesulitan bernapas.
- Pastikan tangan bersih saat akan memakai masker. Jangan lupa cuci tangan pula setelah menyentuh atau melepas masker.
- Pilih masker dengan desain tiga lapis yang terdiri dari lapisan luar untuk pencegah percikan cairan, lapisan tengah berfungsi sebagai penghalang
kuman, dan lapisan paling dalam adalah penyerap kelembaban. - Setelah masker dilepas, segera buang ke temoat sampah. Mama juga bisa merobek atau mencopot talinya agar tidak didaur ulang oleh orang-orang tertentu. Perlu diingat, umumnya masker medis tidak disarankan digunakan kembali setelah dipakai.
5. Sarung Tangan Plastik
Satu lagi isi tas saat pandemi adalah sarung tangan plastik. Sebenarnya tidak melulu berbentuk sarung tangan sih, karena saya juga kerap membawa kantung plastik. Jadi saat harus menyentuh barang-barang basah, biasanya sarung tangan plastik ini saya gunakan. Bisa pula dipakai untuk membungkus masker bekas saat tidak menemukan tempat sampah.
Nah, bagi saya itulah berbagai barang yang wajib dibawa di tas saat pandemi. Bagaimana dengan Mama, apa saja barang wajib bawanya?
Tulisan ini masih dalam rangka BPN Challenge. Untuk tulisan BPN Challenge lainnya bisa disimak di sini:
Kisah di Balik Nama Blog mamanesia.com
Alasan Mulai Ngeblog: Mengikat Ilmu Hingga Bersenang-senang
Pencapaian Tertinggi dalam Hidup: Jadi Master Tanpa Biaya
7 Fakta Diriku yang Nggak Semua Orang Dekat Tahu
5 Serial Televisi Jadul Favorit Anak 90-an
Ikhtiar Jadi Pribadi yang Lebih Baik dengan 5 Target di 2021