Tips Agar Tetap Fokus Saat Belajar secara Daring

Pandemi COVID-19 sudah hampir dua tahun. Sejak pandemi merebak, pemerintah mengimbau agar pembelajaran dilakukan secara daring. Ya, hampir dua tahun ini kebanyakan anak sekolah dan kuliah belajar dari rumah saja. Hmm, adakah yang sudah merasa bosan?

Sebagai ibu yang membersamai anak belajar daring, terkadang bosan menyapa dengan begitu antusias. Ibunya saja bosan, apalagi anaknya ya? Tak heran beberapa orang beranggapan belajar secara daring mengungkung kemerdekaan belajar anak.

Alasannya ada beberapa hal. Pertama, siswa tidak leluasa menyimak penjelasan guru. Suka tidak suka, belajar daring memiliki berbagai keterbatasan. Kendati siswa diberi video pembelajaran sebagus apa pun, sering kali tidak mampu memberikan pemahaman yang komprehensif.

Alasan lainnya, siswa tidak bebas secara fisik. Ini karena mereka umumnya belajar di kamar yang ukurannya jauh lebih kecil ketimbang ruangan kelas. Tembok, lemari baju, dan perabotan lain di dalam kamar semakin membuat siswa merasa sempit.

Nah, berikut ini saya akan menuliskan beberapa tips merdeka belajar secara daring. Dengan begitu, anak akan tetap fokus belajar. Selain itu, mereka bakal merasa belajar daring adalah kegiatan yang menyenangkan.

1. Bergerak Sebelum Belajar

Mengajak jalan-jalan adik merupakan salah satu kegiatan bergerak sebelum belajar daring/ Foto: Nurvita Indarini

Ada baiknya sebelum memulai belajar daring, anak-anak diajak untuk bergerak atau beraktivitas fisik terlebih dahulu. Seorang ahli saraf, Wendy Suzuki, bilang bergerak merupakan hal yang baik bagi otak. Bergerak, misalnya dengan berolahraga, selain meningkatkan kognitif, juga dapat meningkatkan suasana hati.

Olahraga bisa memperkuat korteks prefrontal (yang terlibat dalam fungsi eksekutif) dan hippocampus (yang memainkan peran kunci dalam memori dan pembelajaran). Dengan begitu, olahraga mendukung kemampuan seseorang dalam berpikir kreatif, membuat keputusan, fokus, dan mengambil informasi penting.

“Ketika anak-anak berlarian, otak mereka dimandikan zat kimia saraf, neurotransmiter, dan endorfin yang baik. Ini membantu meningkatkan memori dan suasana hati. Latihan sederhana membantu siswa fokus lebih baik,” terang Suzuki, seperti dikutip dari KQED.

Berbekal penjelasan Bu Suzuki, saya membiarkan si kecil yang kelas 2 SD punya cukup waktu untuk bergerak sebelum pelajaran dimulai. Jadi, setiap hari, belajar daring anak saya dimulai pukul 07.30 WIB. Nah, 15-30 menit sebelum sekolah dimulai, dia akan bermain sepeda, menyiram tanaman, atau bermain sepakbola di depan rumah. Kegiatan fisik yang suka-suka dia.

Agar mendapatkan waktu yang cukup untuk bergerak sebelum sekolah, tentunya anak harus disiapkan dengan baik. Dia harus bangun pagi, salat subuh, segera mandi, sarapan, kemudian salat dhuha, dan zikir pagi.

Kegiatan rutin buat anak perlu dibangun. Apalagi nih otak suka sekali dengan hal-hal yang terjadwal dengan baik. Untuk itu, yuk bantu anak mengatur waktu dengan baik.

2. Ciptakan Kondisi yang Bebas dari Distraksi

Distraksi adalah musuh utama fokus. Kita saja yang dewasa susah sekali fokus saat banyak distraksi, apalagi anak-anak. Maka dari itu, penting banget membantu anak menciptakan kondisi yang bebas dari distraksi.

Kalau saya, menciptakan kondisi bebas distraksi dimulai dengan tidak mepet waktu. Maksudnya, anak dibantu untuk siap menyimak pelajaran 5-10 menit sebelum kelas dimulai.

Jadi saat anak bergerak atau beraktivitas fisik, saya akan ingatkan waktu belajarnya kurang berapa menit lagi. Dengan begitu anak akan menyiapkan diri menghentikan aktivitas dan bersiap untuk belajar daring.

Dalam kurun 5-10 menit itu anak diingatkan untuk menyiapkan semua perlengkapan sekolahnya di meja. Perlengkapan belajar yang tersedia lengkap di meja akan menghindarkan anak dari kegiatan mondar-mandir mencari barang-barangnya.

Jika merasa lapar, biasanya anak saya mengganjal perut dengan roti tawar atau susu. Memastikan perut anak kenyang sebelum belajar juga menjadi ikhtiar meningkatkan fokus dan konsentrasinya.

Bila masih ada waktu tersisa, anak bisa diajak membaca-baca buku pelajaran. Biasanya saya membacakan nyaring isi buku pelajarannya. Bisa juga dengan latihan menjawab soal yang ada di buku.

3. Memberi Waktu untuk Hadirnya Distraksi

Membuat baling-baling saat istirahat, salah satu kegiatan memberi waktu hadirnya distraksi/ Foto: Nurvita Indarini

Duduk dan menyimak penjelasan guru bisa jadi hal yang membosankan bagi anak. Apalagi rentang fokus anak-anak SD kelas bawah belum terlalu lama. Bosan saat belajar akan membuat mereka tidak bersemangat, sehingga kehilangan fokus.

Yuk, recharge perhatian dan energi mereka dengan memberikan waktu untuk hadirnya distraksi. Ketika waktu istirahat tiba, kita bisa mengajak anak untuk mengeluarkan energinya.

Biasanya waktu istirahat sekolah adalah 30 menit. Nah, 20 menit pertama bisa digunakan untuk berlari-lari atau melompat-lompat. Sementara itu, 10 menit sisanya digunakan untuk mempersiapkan diri memulai pelajaran.

Saat pergantian pelajaran, bu guru biasanya juga memberi waktu rehat selama 10 menit. Inilah saatnya menghadirkan distraksi. Saya membebaskan si kecil menggunakan waktu rehat itu sesukanya. Umumnya dia memakai waktu rehat untuk makan kudapan atau membaca buku favorit.

Saya biasanya membantu mengingatkan anak untuk menyudahi aktivitasnya, sekitar 2-3 menit sebelum pelajaran berlangsung kembali. Pokoknya harus ingat, jangan mepet-mepet, karena akan membuat anak malas belajar daring lantaran harus meninggalkan aktivitas yang disukainya.

4. Atur Alarm

Alarm membantu banget untuk mengingatkan berbagai hal. Saya ajak anak untuk sama-sama mengatur alarm agar semua kegiatan bisa berlangsung baik. Tidak perlu terlambat dan tidak perlu terburu-buru.

Si kecil saya minta untuk mengatur alarm di handphone kami. Bahkan dia sendiri yang memilih nada bunyi alarm-nya. Saya membantunya untuk menghitung dan menetapkan waktu kapan alarm berbunyi.

Alarm dan pengingat dari mulut saya berjalan beriringan. Namanya anak-anak, tetap butuh selalu diingatkan. Namun, ketika saya sedang menidurkan adik bayi, alarm cukup efektif sebagai pengingat bagi anak saya.

5. Makanan yang Bikin Merdeka Belajar Daring

Makanan penambah fokus saat belajar secara daring/ Foto: Canva

Ungkapan “You are what you eat” itu benar adanya lho. Nah, agar si kecil lebih fokus dan konsentrasi saat belajar daring, yuk diberi asupan yang tepat. Lalu apa saja makanan peningkat fokus saat belajar daring?

Kita bisa beri anak-anak dua porsi ikan setiap pekan. Kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan merupakan kunci kesehatan otak lho. Demikian dikutip dari WebMD.

Asupan lain untuk makanan otak adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Keduanya merupakan sumber antioksidan vitamin E yang baik. Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian dengan penurunan kognitif yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia.

Makanan lainnya adalah alpukat dan blueberry. Selain itu, konsumsi cokelat hitam juga bagus untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus saat belajar daring.

Baca tulisan ini juga yuk: 5 Aktivitas Anak Pengusir Bosan Saat Pandemi Covid-19

Pandemi membuat kita belajar banyak. Belajar bersabar untuk tidak berkerumun. Belajar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Juga belajar mencari cara agar kegiatan di rumah saja, seperti pembelajaran secara daring, bisa berlangsung secara optimal. Mari kita ingat bersama, merdeka belajar secara daring bukan sekadar angan. Yuk, semangat beradaptasi dengan kebiasaan baru!

#BlogUnparBelajarDaring

Referensi:

KQED. How Movement and Exercise Help Kids Learn. https://www.kqed.org/mindshift/53681/how-movement-and-exercise-help-kids-learn diakses pada Jumat 1 Oktober 2021.

WebMD. Slideshow: Brain Foods That Help You Concentrate. https://www.webmd.com/add-adhd/ss/slideshow-brain-foods-that-help-you-concentrate diakses pada Jumat 1 Oktober 2021.

Foto featured: diolah dari Canva

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com