5 Tempat Liburan Favorit di Penang yang Wajib Disambangi
Apa yang paling dirindukan saat pandemi begini, Ma? Adakah yang jawab liburan? Tos! Saya juga rindu liburan tanpa waswas. Salah satu momen terbaik liburan keluarga kami adalah saat berpetualang ke Penang, Malaysia, dua tahun lalu. Jadi ingin nostalgia tempat liburan favorit di Penang nih.
Dua tahun lalu, tepatnya April 2018, kami pergi ke Penang karena dapat promo tiket murah dari Air Asia. Itu juga sebagai bagian ‘membayar’ utang pada anak karena hampir 5 tahun pertama hidupnya selalu bersabar menunggu kami jemput di daycare.
Saat kerja kantoran, uang lumayan tapi waktu sedikit. Saat tak lagi kerja kantoran, waktu banyak tapi uang yang dipunya tak sebanyak dulu. Kalau sudah begini, semua balik lagi ke prioritas. Mau cari uang banyak atau waktu banyak bersama anak.
Oke, cukup curcolnya, ini dia 5 tempat liburan favorit di Penang.
1. Penang Street Art
Mural di Penang ibarat mutiara yang bertebaran di jalanan. Meski bertebaran, sebenarnya tidak selalu mudah pula menemukan mural-mural yang ikonik. Ya, beberapa di antaranya menyelip di gang-gang kecil.
Namun, Penang Street Art memang unik. Hal itu membuat siapa saja yang berkunjung rela berjalan jauh, bolah-balik menelusuri tempat yang sama, lagi-lagi demi bisa berfoto di sport yang instagramable.
Saya, suami, dan Taqi yang kala itu berusia 4 tahun antusias sekali berpetualang mencari street art di Penang. Karya seni di dinding itu memang terbukti membuat jalan-jalan di area Georgetown, Penang, jadi lebih menarik. Tak herab banyak yang antre untuk berfoto di beberapa titik mural.
Street art di Penang dimulai pada 2012, kala Dewan Kota Penang mempekerjakan seniman Lituania, Ernest Zacharevic. Ia ditugaskan menghias beberapa dinding luar ruko yang ada di pusat kota, sehingga menimbulkan suasana baru.
Rupanya, bukan saja suasana baru yang di hadirkan. Sepanjang jalan seperti Muntri Street, Weld Quay, Lebuh Leith, Armenian Street, Ah Quee Street, dan lain-lain bahkan menjadi tujuan wisata banyak orang. Gambar-gambarnya yang begitu hidup jadi perbincangan dari mulut ke mulut. Makanya banyak yang bilang jalan-jalan ke Penang tak lengkap tanpa berfoto dengan aneka street art yang ikonik.
Saat jalan-jalan mencari gambar-gambar di dinding, kami ditemani kacang kuda dan buah berangan. Penasaran seperti apa? Pernah saya tulis ni di sini: Sedapnya 16 Makanan Khas Malaysia
2. Penang Hill Funicular, Bukit Bendera
Penang Hill dikenal juga sebagai Bukit Bendera. Ini adalah salah satu tempat wisata favorit kami di Penang. Apalagi cara menuju dataran tingginya menggunakan tram, membuat perjalanan kian seru. Ya, meskipun naik kereta apinya tidak lama. Hanya sekitar 30 menit saja.
Bukit Bendera berada 821 meter dari ibukota Penang. Dataran tinggi membuatnya suasana di sana lebih sejuk. Umumnya suhu di Bukit Bendera lebih rendah 5 derajat ketimbang Georgetown.
Oh ya, saat tram, kita melewati area dengan tanaman yang hijau subur. Untuk menaiki kereta ini biasanya harus melalui antrean yang cukup panjang, apalagi jika dilakukan di akhir pekan.
Rupanya kereta bukan cara satu-satunya menuju puncak Bukit Bendera, lho. Kita bisa berkendara sejauh sekitar 5 km di jalan jalur jip. Umumnya hanya penduduk lereng bukit yang bisa mengakses jalan ini.
Ada pula jalur delapan km, di mana kita perlu melakukan pendakian selama satu jam di jalan yang curam. Meski begitu, ada banyak tempat untuk beristirahat di sepanjang jalan.
Ada apa saja di Bukit Bendera? Kita bisa melihat Georgetown dari ketinggian melalui teropong. Bayar RM 1 untuk bisa mengakses teropong yang disediakan di sekitar gardu pandang. Ada juga Pink Area yang cukup Instagramable. Lalu ada semacam museum flora berukuran kecil yang sempat kami sambangi.
3. Kek Lok Si Temple
Next, Kek Lok Si Temple. Setelah menyelesaikan petualangan di Bukit Bendera, kami meluncur ke Kek Lo Si Temple yang jaraknya sekitar 3 km. Ini adalah kuil Buddha terbesar di Malaysia yang berusia lebih dari 100 tahun.
Kami mencapai area kuil setelah melewati pasar. Di lorong pasar terdapat beberapa kios yang menjual pakaian dan suvenir khas Penang. Tutup mata, tutup mata, biar nggak beli macam-macam.
Kek Lok Si merupakan tempat bagi pagoda tujuh tingkat. Di sana juga terdapat lebih dari 10.000 patung Buddha, serta patung perunggu Kuan Yin setinggi 37 meter.
Konon itu adalah patung Dewi Kuan Yin tertinggi di dunia. Nah, di sekitar patung utama ada sekitar 100 patung yang ukurannya kebih kecil.
Tempat ini memiliki labirin kios suvenir serta kolam penyu dan ikan. Menurut tradisi Tionghoa, penyu melambangkan umur panjang, kekuatan, dan daya tahan tubuh.
Kuil ini dianggap sebagai tujuan ziarah utama bagi umat Buddha dari seluruh Asia Tenggara. Di sini bisa sambil mengenalkan keberagaman pada anak, bahwa ada pemeluk agama lain. Untuk itu kita harus hidup dalam toleransi.
4. Kompleks Makanan Persiaran Gurney
Suatu tempat yang isinya banyak sekali makanan khas, tentu bisa jadi tempat liburan menarik. Di Penang, kami mencoba mendatangi Kompleks Makanan Persiaran Gurney.
Untuk mencari tempat ini, kami sempat nyasar. Padahal orang Penang mana sih yang nggak tahu tempat ini. Cuma kami memang sok-sokan seperti orang lokal yang prefer mencari lokasinya sendiri.
Setelah berjalan kaki bak tiga orang hilang, akhirnya sampai juga di ‘surganya makanan khas Malaysia’. Hm, semuanya menggoda selera. Ada salad khas Malaysia yang dikenal dengan nama Pasembur. Ada pula char kway teow yang disajikan dengan tauge berlimpah.
Mau menu lain? Ada mee goreng yang digoreng basah, lantas dicampur kentang rebus, tauge, dan sotong pedas. Ada pula satai, tapi kayaknya nggak jauh beda dengan satai di Jakarta jadi saya nggak mencoba.
Untuk minuman, ada banyak pilihan. Misalnya minuman kelapa yang segar dan es teh tiga lapis. Unik ya, Mama? Jadi lapisan teratas adalah teh, di bawahnya ada lapisan susu, dan di paling bawah ada gula aren. Saya minum apa? Air mineral saja deh, he-he.
5. Masjid Kapitan Keling
Masjid Kapitan Keling merupakan landmark Penang. Tidak mengherankan karena ni adalah masjid terbesar di Georgetown. Masjid ini dibangun pada 1801 oleh pemukim Muslim India pertama di Penang.
Masjid Kapitan Keling bercat putih dan dilengkapi kubah besar. Menara tunggal dengan hiasan bulan sabit dan bintang menambah kecantikan masjid.
Untuk menuju area dalam masjid, kita harus berjalan di jalan setapak. Di dalam masjid dihiasi lampu gantung berkilau. Dindingnya ditutupi panel kaligrafi dan jendela kaca patri dengan corak arab serta desain geometris dan motif bunga. Lantainya terbuat dari marmer putih yang mengkilap.
Masjid ini berada di persimpangan Lebuh Buckingham dan Lebuh Pitt. Setiap hari Jumat, saat salat jumat digelar, sering kali di depan pintu gerbang masjid berjajar orang-orang yang meminta belas kasihan. Oh ya, di sebelah masjid ada warung nasi kandar yang cukup enak, lho.
Nah, itu dia beberapa tempat liburan favorit di Penang. Semoga pandemi segera berlalu, lalu kita semua diberkahi umur panjang, kesehatan, rezeki yang berkah, serta kesempatan jalan-jalan tanpa waswas ke tempat liburan favorit ya, Ma.
Oh ya, ini masih dalam rangka BPN Challenge. Untuk tulisan BPN Challenge lainnya bisa disimak di sini:
Kisah di Balik Nama Blog mamanesia.com
Alasan Mulai Ngeblog: Mengikat Ilmu Hingga Bersenang-senang
Pencapaian Tertinggi dalam Hidup: Jadi Master Tanpa Biaya
7 Fakta Diriku yang Nggak Semua Orang Dekat Tahu
5 Serial Televisi Jadul Favorit Anak 90-an
Ikhtiar Jadi Pribadi yang Lebih Baik dengan 5 Target di 2021