Big Why Ngeblog, Sebuah Refleksi tentang Tujuan Menulis Blog

“Vita, sekarang kamu ngeblog? Wah, pasti penghasilannya gede nih sampai berani resign dan nggak balik-balik.”

Seorang teman lama menuliskan komentar. Dia mengomentari status WA saya yang kala itu sedang mempromosikan tulisan terbaru di blog saya ini, www.mamanesia.com.

He-he, saya terkekeh. Tahun ini, tepat lima tahun saya meninggalkan pekerjaan di ranah publik. Pekerjaan yang membuat saya bisa menjelajah beberapa daerah di Nusantara dan bahkan mancanegara. Pencaharian yang bisa membuat saya leluasa melakukan berbagai hal, lantaran mandiri secara ekonomi.

“Alhamdulillah, cukup-cukup makan,” jawab saya sembari menyematkan emoticon tersenyum.

Bicara ngeblog, sebenarnya kegiatan ini sudah lama saya lakukan. Sekitar tahun 2007, saya sudah memulai aktivitas ini. Dari zaman Friendster (duh ketahuan bangkotannya nih wkwkwkwk), Multiply, lalu pernah menjajal juga Blogspot dan WordPress versi gratisan.

Awal-awal ngeblog sih isinya curhat semua. Mungkin karena orang lain suka kepo pada kehidupan manusia lainnya, pembaca curhatan saya kala itu cukup banyak.

Bahkan kalau saya lama nggak curhat, banyak yang bertanya-tanya ada apa dengan saya. Wih, sebegitu dirindukan lho curhat nggak jelas waktu itu.

Selama bekerja di ranah publik, saya jarang menulis di rumah maya tersebut. Sudah bisa dipastikan sarang laba-laba bertebaran.

Nah, baru deh setelah resign, lebih rajin menulis di blog. Apalagi suami sudah bersusah payah membuat mamanesia.com untuk saya.

Lalu, kenapa sih menulis di blog? Kalau dibilang bercuan, ya memang ada meski tidak banyak. Eh, banyak dan sedikit itu relatif ding, ya. Pasti ada alasan kuat atau big why yang membuat saya bela-belain nulis blog.

Padahal kadang tidak mudah untuk menulis di tengah kesibukan sebagai emak-emak berdaster. Mencoba berefleksi, inilah big why ngeblog versi saya.

Big Why Ngeblog: Catatan Pengingat dan Mengabadikan Kenangan

Blog sebagai catatan pengingat/ Foto dari Canva

Saat membaca tulisan lama di blog, saya sering kali bersyukur. Ternyata dulu pernah menghadapi masa-masa berat dalam hidup. Nyata, menulis di blog menjadi catatan pengingat untuk saya. Penasaran dengan salah satu curhat saya, baca ini ya Sesuatu yang Lepas dari Genggaman, Terkadang Tidak Benar-benar Hilang.

Bukan sekadar mengingatkan aneka momen dalam hidup. Namun, juga pengingat resep masakan yang pernah dieksekusi. Ya, di masa depan, saat lupa resep masakan tertentu, tinggal buka blog sendiri saja. Misalnya resep Sayur Besan, Masakan Khas Betawi Penggugah Selera.

Juga, pengingat bahwa di masa lalu pernah ikut kegiatan yang penuh ilmu bermanfaat. Contohnya ketika ikut kelas journaling. Ini tulisannya, Journaling, Ikhtiar Hempas Stres, Kesal, Sedih, dan Cemas. Tulisan semacam ini harapannya tidak saja bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain yang kebetulan nyasar ke blog saya.

Setiap kali pergi ke suatu tempat baru, sering kali kita mengabadikannya melalui foto dan video. Namun, terkadang foto harus didukung cerita, karena tidak semua hal bisa terekam dengan baik melalui gambar.

Membaca posting-an lama di blog bagi saya seperti sedang membuka album foto tua. Rasa hangat menyusup kala membaca kembali kisah berkunjung ke suatu tempat. Jadi teringat kenangan manis di masa lalu. Terkadang ingin kembali mengulang kenangan itu.

Sering senyum-senyum sendiri mendapati cerita dari masa lalu yang hadir kembali saat dibaca ulang. Coba dulu saya nggak menulis di blog, mungkin saya lupa pada potongan-potongan cerita lucu atau norak di masa lalu.

Tujuan Ngeblog: Berbagi Informasi dan Pengalaman

Berbagi informasi melalui blog/ Foto dari Canva

Pengalaman yang pernah dialami terkadang bisa menjadi informasi berharga bagi orang lain. Contohnya saja saat saya menuliskan pengalaman si kecil mengalami roseola infantum.

Pengalaman anak mengalami roseola infantum itu saya publikasikan pada 2021. Namun, sampai sekarang masih menjadi tulisan terpopuler di blog ini.

Bahkan ada beberapa orang yang mengirim pesan pribadi untuk menanyakan roseola infantum lebih lanjut. Alhamdulillah, senang rasanya informasi yang dibagikan bisa bermanfaat bagi orang lain.

Beberapa tahun lalu, saya juga pernah traveling ke Ho Chi Minh City, Vietnam. Perjalanan tersebut saya tulis di blog. Niatnya sebagai pengingat bahwa dulu pernah seberani itu traveling berdua saja dengan adik perempuan saya.

Tak disangka beberapa orang nyasar ke blog saya karena butuh info untuk backpacking ke Ho Chi Minh City. Mereka mengirim permintaan pertemanan di media sosial, lalu mengatakan cukup mendapatkan gambaran tentang Ho Chi Minh City melalui tulisan saya.

Wah, saya jadi semangat nih menulis tentang sesuatu yang menarik bagi diri saya dan bisa jadi informasi untuk orang lain.

Tujuan Ngeblog: Sarana Belajar

Blog sebagai sarana belajar/ Foto dari Canva

Kenapa masih menulis blog? Karena blog bisa jadi sarana belajar. Ketika menulis blog, sejatinya tidak sekadar menulis sih. Setidaknya begitu buat saya.

Maka itu, untuk beberapa tulisan yang isinya bukan sekadar curhat, perlu browsing artikel atau jurnal pendukung. Bahkan saya juga harus membuka beberapa buku untuk referensi. Jadi, tulisannya lebih berbobot dan tidak mengandung hoaks.

Blog memberi saya kesempatan bertemu dengan orang-orang baru. Mereka bisa saja orang-orang yang nyasar ke blog, lalu kami menjalin pertemanan. Ada juga orang baru yang saya temui di suatu event, entah sebagai teman atau sebagai narasumber.

Terkadang saya memang tidak nyaman berada di antara banyak orang, terlebih yang tidak dikenal. Tetapi saya ingin belajar apa saja dari siapa pun yang saya temui, termasuk belajar menaklukan ketidaknyamanan berada di lingkungan baru.

Hmm, banyak cara ya yang bisa dilakukan untuk belajar.

Big Why Ngeblog: Membuka Pintu Rezeki

Membuka pintu rezeki dari blog/ Foto dari Canva

Blog menjadi pintu rezeki? Sudah banyak orang yang mengalaminya. Saya pribadi pun termasuk yang ingin menjadikan blog sebagai salah satu pintu rezeki.

Rezeki di sini tidak melulu materi. Dapat ilmu pun bisa menjadi rezeki tak terkira.

Harapan saya sih, ada penghasilan yang bisa didapat dari blog. Sejauh ini saya tidak memasang adsense di blog. Pertimbangannya karena ingin tampilan blog lebih clean.

Namun, alhamdulillah beberapa kali mendapat blog jobs. Belum banyak memang, tapi sangat disyukuri. Selain itu, ada juga sedikit rupiah yang didapat dari lomba blog.

Mendapat penghasilan dari blog memang bukan tujuan utama saya. Lagi pula, peluang bukan saja sekadar uang dari blog. Tak ada yang tahu cerita hari esok. Aneka peluang yang tersebar di semesta bisa masuk melalui pintu apa saja.

Jadi, bagi saya pribadi, tidak perlu berkecil hati saat mendapati blog sepi job. Tidak perlu risau pula saat tidak berada di jajaran daftar pemenang lomba blog.

Saya percaya rezeki sudah tertakar dan tidak akan tertukar. Tugas manusia hanya berdoa dan berikhtiar. Semoga saya tetap bersemangat ngeblog kendati pundi-pundi uangnya belum sebanyak yang didapat bloger lainnya.

Penutup

Menurut salah satu mentor di Oprec ODOP Blogger Squad (OBS), Yunita Srie Wijaya, perlu banget menentukan tujuan dalam menulis blog. Jika punya tujuan besar, maka nggak akan ada fase tidak ingin ngeblog lagi.

Meski blog saya tidak update setiap hari, tapi saya selalu merasa bersalah jika membiarkannya kosong terlalu lama. Rasanya seperti menelantarkan salah satu bagian dari diri ini. Itu adalah big why ngeblog yang lain.

Bagaimana dengan teman-teman bloger, apa tuh big why ngeblog kalian?

1 Comment
  1. Ika Ledjaph says

    Blog memang bisa jadi pengingat dan juga media belajar. Aku memang lebih suka cari informasi lewat blog ketimbang media lainnya. Keren kisahnya ka … jadi makin semangat. Sekali lagi cuan bukan tujuannya tapi kalau cuan datang menghampiri … Siapa yang nolak. 🙏🥰

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.