Indikasi Penipuan Menggunakan Produk Elzatta, Endorsement Pahit Para Influencer
Hai, Ma, sudah dengar belum kabar indikasi penipuan menggunakan produk Elzatta? Sejumlah influencer menjadi korban. Kerugiannya ditaksir lebih dari lima miliar rupiah! Ya Allah, tega banget pelakunya.
Mama yang belum dengar kabarnya aku kasih tahu ya. Sebelum Lebaran 2022 lalu, beberapa influencer ditawari endorsement produk Elzatta dengan sistem reimburse. Jadi para influencer membeli produk terlebih dulu melalui mekanismes yang dibuat seorang perempuan bernama Yeni.
Penggantian uang dilakukan 30 hari setelah influencer berfoto bersama produk dan mengunggahnya di Instagram. Tak lupa saat mengunggah foto, dilengkapi sejumlah tagar yang telah ditentukan, serta me-mention akun Elzatta resmi. Fotonya pun tak sembarang foto. Ada pose tampak depan dan belakang, lalu diberi logo Elzatta.
Mulanya program berjalan lancar. Tenang dan terkendali. Nah, masalah muncul tatkala sejumlah influencer tidak juga mendapat produk yang telah dipesan dan dibayarnya. Tak hanya itu, reimburse tak kunjung cair meski sudah lebih dari 30 hari. Kecurigaan adanya penipuan pun merebak.
Indikasi Penipuan Menggunakan Produk Elzatta, Ratusan Ribu Hingga Puluhan Juta Uang Influencer Kini di Mana?
Para influencer yang ikut job endorsement menggunakan produk Elzatta meradang kala mengindikasi adanya penipuan. Uang yang digunakan untuk membeli produk tidaklah sedikit. Dari ratusan ribu, hingga puluhan juta rupiah.
Nyesek banget saat tahu beberapa influencer yang didominasi ibu-ibu itu ada yang menggunakan tabungan anaknya. Bahkan ada yang berutang pada orang lain. Berharap dalam kurun waktu 30 hari reimburse cair, sehingga bisa segera mengembalikan pinjamannya. Nyatanya apa? Zonk!
Ada beberapa influencer yang berniat menjual kembali produk Elzatta tersebut untuk menambah penghasilan keluarga. Namun, banyak pula yang ikut program ini untuk diberikan kepada keluarga dan kerabat.
Grup terkait endorsement menggunakan produk Elzatta ini pun ramai. Para influencer menuntut reimburse segera cair. Banyak pula yang kesal karena barang pesanan tak kunjung datang, sedangkan uang pembelian tak bisa di-refund.
Influencer mendesak pihak koordinator management dan duta penjualan. Sedangkan pihak duta mendesak Yeni sebagai orang yang mula-mula menawarkan program ini.
Melalui pengacaranya, Yeni Aliviawati meminta data lengkap pembelian dan bukti pembayaran para influencer kepada para duta. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan verifikasi yang berlangsung dua minggu hingga satu bulan. Namun, belum diketahui setelah verifikasi usai, langkah konkret apa yang akan dilakukan Yeni.
Namun, apa yang dilakukan Yeni ini menuai reaksi kesal para influencer sampai ke ubun-ubun. Hal ini dikarenakan mereka mendapati ucapan Yeni yang tidak sesuai.
Kekesalan itu antara lain ditumpahkan dengan memberi tag “penipu” untuk nomor telepon Yeni melalui aplikasi Get Contact. Puluhan embel-embel “penipu” tersemat di sana, meski beberapa waktu kemudian si empunya nomor telepon menghapus tag-tag tersebut.
Saat kekesalan memuncak, beberapa influencer mengirim pesan kepada Yeni. Mereka meminta agar Yeni segera mengembalikan uangnya tanpa drama. Apa jawaban Yeni? Dia enggan mengganti lantaran influencer tersebut tidak pernah transfer secara langsung padanya.
Dongkol, influencer lantas mengejar koordinator manajemen dan duta penjualan. Pemesanan dan pemilihan produk Elzatta, transfer uang pembelian, hingga mengirim draft foto memang berhubungan secara langsung dengan koordinator dan duta.
Beberapa duta dan koordinator manajemen bersedia mengganti uang influencer. Namun beberapa lainnya tidak bersedia melakukannya dengan alasan uang influencer sudah dikirim ke pihak Yeni. Uang influencer sama sekali tidak dipegang dan digunakan oleh duta.
Uang reimburse dan produk pesanan yang tak jelas nasibnya benar-benar bikin influencer kian meradang. Siapa yang bertanggung jawab jika penipuan itu benar-benar nyata? Akankah uang kembali?
Endorsement Ini Too Good To Be True? Coba Simak Dulu
Hati-hati pada sesuatu yang too good to be true. Bisa jadi ada udang di balik batunya. Beberapa orang merasa program endorsement menggunakan produk Elzatta ini too good to be true. “Dapat baju gratis, nggak ada minimal follower Instagram, apa nggak too good to be true tuh? Yang too good to be true itu biasanya nipu,” komentar seorang netizen.
Hmm, tidak ada yang salah dari kalimat tersebut. Cuma, bagi sebagian besar influencer yang terlibat program itu, tidak too good to be true juga sih. Berikut ini beberapa alasannya.
- Ada testimoni peserta batch 1 dan 2 yang menyatakan endorsement berjalan lancar.
- Beli produk dulu dengan uang pribadi, kemudian di-reimburse dalam 30 hari. Biar gimana pun, influencer keluar effort untuk mengeluarkan uang pribadi lebih dulu.
Dalam endorsement berbeda, beberapa kali juga influencer diminta beli produk lebih dulu. Harga produknya memang tidak fantastis, di bawah 100 ribu rupiah. Jadi untuk endorsement produk Elzatta yang kemudian terindikasi penipuan ini, influencer banyak yang merasa biasa saja jika sistemnya reimburse.
- Ada berita Elzatta dapat suntikan dana Rp 300 miliar, sehingga para influencer semakin yakin.
- Diberikan informasi oleh duta kepada influencer bahwa untuk program endorsement ini menggunakan bujet yang biasa “diberikan” kepada Citra Kirana sebagai brand ambassador. Sederhananya, para influencer “menggantikan” Citra Kirana dalam mempromosikan produk Elzatta.
- Diberi keyakinan oleh duta penjualan bahwa program endorsement ini aman dan amanah.
Ada influencer yang awalnya ragu karena harus keluar uang cukup besar lebih dulu. Namun, entah kenapa tetap saja join dengan program yang ujungnya bikin hati gondok ini. Mungkin karena merasa aman, dan yakin uangnya benar-benar di-reimburse dalam waktu 30 hari.
Jalur Rumit Influencer Mendapatkan Kembali Haknya
Biasanya, influencer hanya berhubungan dengan koordinator management saja. Jika influencer belum melaksanakan SOW-nya, maka koordinator management-lah yang mengejar-ngejar influencer-nya.
Nah, ketika kasus endorsement menggunakan produk Elzatta terindikasi penipuan, para influencer baru tahu betapa rumitnya program ini. Satu sama lain tidak satu suara. Ada jenjang dalam transfer uang influencer saat pembelian produk.
Sebenarnya, di awal jika ada transfer yang langsung ke person dan bukan ke store memang mencurigakan ya? Namun, sudah kadung percaya pada koordinator management atau pun duta yang memang sudah dikenal melalui komunitas tertentu.
Oh ya, wait, terkait duta ini mulanya saya pikir dibentuk oleh brand. Ternyata yang memilih duta adalah Yeni sendiri. Entah pertimbangannya apa dalam pemilihan duta ini. Jumlah duta diperkirakan 25-30 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Para duta ini setahu saya juga sebenarnya influencer.
Beberapa influencer merasa beruntung karena pihak managementnya berupaya mengganti uang sebagai bentuk pertanggungjawaban. Namun, influencer yang tidak mendapat kepastian pengembalian uang ini jadi galau. Nominal tidak sedikit, tidak ada kepastian pengembalian uang atau reimburse pula. Kebayang ‘kan gimana stresnya?
Pernah ada nih influencer yang mengirimkan pesan ke Yeni dan meminta agar uangnya dikembalikan. Responsnya apa? Yeni berkelit dengan mengatakan dirinya tidak pernah mendapatkan transferan dari influencer tersebut. Jika influencer tersebut transfer ke duta, ya minta uangnya ke duta.
Nah, saat si influencer minta uangnya ke duta, si duta enggan memberikan. Alasannya semua uang sudah ditransfer ke Yeni. Duh, capek banget nggak sih mbulet begini?
Baca juga: Jika Titipan Itu Diambil Pemiliknya
Belakangan muncul surat pernyataan dari Yeni tertanggal 15 September 2022, yang berniat membayar kerugian material para influencer. Akan tetapi dia butuh waktu untuk mencari uang pengganti. Nah, waktu yang dia perlukan adalah satu tahun. Sayangnya tidak ada jaminan apakah benar-benar dituntaskan dalam waktu setahun. Lalu adakah konsekuensi jika janji tersebut tak ditepati.
Para influencer merasa ada yang berniat mengulur-ulur waktu. Entah apa tujuannya. Apakah agar lupa? Atau agar orang lelah? Atau agar orang-orang jadi mengikhlaskan uangnya? Entah!
Untuk membantu influencer mendapatkan haknya, ada duta yang sudah mengirimkan somasi untuk Yeni. Ada pula yang telah membuat laporan ke kepolisian. Apakah ini akan membuahkan hasil? Semoga!
Berikut ini pemberitaan terkait indikasi penipuan menggunakan produk Elzatta:
Penipuan Berkedok Endorse Menimpa 200 Influencer, Rugi Rp 5 Miliar, Pelaku Catut 3 Brand Ternama
Polisi Terima Aduan Warga Kota Batu yang Diduga Kena Tipu Ibu Selebgram
Cerita di Balik Pengaduan Warga Kota Batu yang Tertipu Ibu Selebgram
Para influencer juga telah berupaya memviralkan kasus ini melalui jagat Twitter. Pada 16 September, #IbuArtisNNPenipu sempat menjadi trending di Twitter. Harapannya selain uang influencer segera kembali, juga menjadi pengingat orang lain bahwa penipuan dengan berbagai modus itu nyata. Dari tagar itu pula terkuak cerita masa lalu Y yang disebut terlibat dalam beberapa dugaan penipuan pula.
Dalam kasus ini, harapan juga digantungkan influencer kepada pihak Elzatta. Exposure yang didapat Elzatta selama beberapa bulan ini, meski bukan Elzatta yang menjalankan campaign, diharap bisa turut membuat Elzatta berkenan turun tangan. Saya rasa ini bisa jadi peluang untuk semakin meningkatkan citra positif di mata customer dan masyarakat umum.
Peringatan untuk Penipu
Komunikasi yang tidak lancar akan melahirkan asumsi. Ketidaklancaran komunikasi bukan sekadar tidak membalas pesan. Namun, cara merespons dan keterbukaan informasi juga turut berperan.
Wajar jika indikasi penipuan muncul begitu membaca kalimat, “Kok minta uang ke orang yang bukan jadi tujuan transfer langsung? Harusnya minta uang ke orang yang ditransfer dong.” Padahal semua orang tahu muara transfernya itu ke mana.
Menurut saya akan lebih bijak jika merespons dengan ucapan maaf dan mengedepankan empati. Mungkin bisa bertanya berapa yang sudah ditransfer, lalu influencer itu berada di bawah duta siapa. Kemudian sampaikan langkah konkret yang sedang dan akan dilakukan. Konkret lho ya, bukan janji manis belaka.
Sebagai pengingat untuk diri sendiri, jangan sampai terjebak dalam tipu daya setan. Terlena dengan kilau rupiah, sehingga mengebiri atau bahkan memakan hak orang lain. Demi keuntungan dan kepentingan pribadi, lantas merasa boleh menggunakan uang orang lain yang telah diamanahkan.
Mungkin di dunia merasa untung. Namun, jangan sampai lupa, kehidupan dunia hanya sesaat saja. Apalagi segala hal yang kita perbuat, pasti ada pertanggungjawabannya.
Dari sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda, “Tidak akan masuk surga seorang penipu, seorang yang pelit, dan orang yang berbuat buruk kepada budaknya.” HR. Ahmad no. 32. Dikatakan oleh Tirmidzi hadits ini hasan ghorib.
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Penghuni neraka ada lima, di antaranya, seseorang yang setiap pagi dan sore selalu menipumu terkait keluarga dan harta bendamu (orang Islam).”
Jangan sampai ingin untung di dunia berujung buntung di akhirat, lantaran menggunakan cara yang tidak disukai Allah. Ingat firman Allah dalam surah Fathir ayat 43, “Rencana yang jahat tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.”
Semoga Allah melindungi kita dari tipu daya setan. Semoga Allah berikan jalan keluar terbaik. Semoga Allah ketuk hati orang-orang yang terlibat dalam indikasi penipuan menggunakan produk Elzatta ini, sehingga mengupayakan yang terbaik tanpa ada yang merasa terzalimi. Aamin.