Si Kecil Sudah Bisa Apa? Ini Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Yeay! Buah hati kesayangan berusia satu tahun. Melihat tumbuh kembangnya laksana menyaksikan keajaiban di depan mata. Ada banyak hal darinya yang membuat takjub. Tahap perkembangan anak 1 tahun memang luar biasa.
Di usia satu tahun, si kecil pasti semakin aktif. Ada saja tingkah polah untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Langkah-langkah pertamanya menyandera perhatian. Kata-kata bermaknanya bermunculan dan membuat terpana.
Hmm, kira-kira si kecil sudah bisa apa lagi ya di usia satu tahun? Berikut ini tahap perkembangan anak 1 tahun.
1. Perkembangan Fisik Anak 1 Tahun
Di usia satu tahun, anak-anak mulai meninggalkan masa merangkak. Mereka mulai menarik tubuhnya untuk berdiri dan melangkahkan kaki. Jika langkahnya belum mantap, biasanya anak berpegangan furnitur dan benda lain di sekitarnya. Bahkan beberapa di antara mereka ada yang berani menaiki tangga tanpa bantuan lho.
Naik tangga tanpa bantuan ini seperti yang anak kedua saya lakukan. Begitu usianya satu tahun, langkahnya lebih mantap dan cepat. Itulah yang membuatnya penasaran sekaligus percaya diri untuk menaiki tangga rumah. Melihatnya begitu bersemangat, saya hanya bisa mengawasinya saja.
O, ya, tidak semua anak mulai berjalan di usia 12 bulan ya Ma. Beberapa anak memiliki kemampuan ini sebelum berusia setahun. Akan tetapi beberapa anak lainnya menunggu lebih lama, yakni baru bisa berjalan di usia 14-15 bulan.
Anak satu tahun juga mulai bisa minum dari gelas. Kita cukup membantu memegang gelas dan menyodorkan ke mulut anak, dia akan meminumnya.
Anak juga mulai mahir menjumput alias mengambil sesuatu menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya. Kemampuan ini akan membantu saat mereka makan, bermain, dan kesiapan memegang pensil.
Perkembangan anak 1 tahun secara fisik lainnya antara lain:
- Lebih mahir memainkan permainan; misalnya cilukba, menyusun balok, mendorong mainan beroda.
- Melai meniru coretan.
- Menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya.
2. Perkembangan Sosial-Emosional Anak 1 Tahun
Jika sebelumnya si kecil mau digendong siapa saja, di usia satu tahun dia akan lebih waspada pada orang yang tidak dikenalnya. Biasanya jika ada orang baru yang hendak menggendongnya, anak akan menatapnya lekat-lekat dan menarik diri.
Sebaliknya, bersama orang-orang yang dikenalnya, anak satu tahun justru ingin lebih banyak berinteraksi. Misalnya ingin bermain bersama kakak-kakaknya.
Mereka juga umumnya antusias saat melihat anak-anak lain. Contohnya saat bertemu anak lain di taman bermain, supermarket, dan tempat umum lainnya.
Anak satu tahun juga tertarik bermain di area yang banyak anak-anak lainnya. Jadi, anak-anak bermain secara mandiri dengan bahan yang sama dengan anak lain, akan tetapi interaksi satu dengan yang lain tidak terlalu banyak. Ini dinamakan permainan paralel.
Di usia ini, anak masih belum memahami konsep berbagi. Itu makanya mereka sangat posesif pada suatu barang atau mainan. Untuk itu, tidak perlu memaksa anak untuk berbagi mainan dengan temannya. Biarkan mereka merasa memiliki kendali atas mainan yang dimiliki.
Emosi
Satu hal yang lebih menyenangkan, anak satu tahun mulai semakin banyak tersenyum dan tertawa sebagai reaksi terhadap orang lain. Di sisi lain, mereka juga lebih mungkin menangis jika ada temannya yang kesal atau menangis. Hal ini bisa dimaknai sebagai ekspresi empati pada penderitaan temannya.
Anak usia satu tahun suka dibacakan buku. Mereka bahkan bisa mengambil dan menyerahkan buku pada mamanya jika ingin dibacakan cerita.
Dia juga tahu cara mendapatkan perhatian, misalnya dengan mengulang-ulang suara. Si kecil pun mulai memiliki mainan favorit. Kira-kira apa nih mainan kesukaan anak di rumah?
Kita juga harus memahami di usia ini anak mengalami kecemasan saat ditinggal orang tuanya. Hal ini dikenal sebagai separation anxiety.
Sangat normal saat anak satu tahun lekat dengan orang tuanya. Sehingga saat berjauhan dari orang tuanya, mereka akan menangis. Jadi ketika hendak meninggalkan si kecil, alih-alih menyelinap diam-diam, sebaiknya berpamitan dan memastikan kita akan kembali.
Kita mungkin juga akan melihat anak satu tahun menjadi lebih agresif. Mereka bisa memukul atau menendang tanpa menyadari hal itu bisa menyakiti orang lain.
3. Perkembangan Bahasa
Menjelang ulang tahun pertamanya, anak-anak umumnya mengandalkan komunikasi nonverbal. Mereka lebih banyak menunjuk dan memberi isyarat lain saat berkomunikasi.
Hingga kemudian mereka mengoceh dan mulai menggabungkan kata-kata menjadi bermakna. Misalnya “mama” dan “dada”.
Anak juga mencoba mengulangi kata-kata yang kita ucapkan. Untuk itu, dorong mereka untuk berkata-kata yang baik ya, Ma. Jangan lupa beri pujian pada mereka jika bisa melakukannya.
Di usia sekitar usia 15 bulan, anak akan dapat menunjuk beberapa bagian tubuh saat kita menyebutkan namanya. Sementara itu di umur 12 hingga 18 bulan, anak
mulai dapat menyebutkan beberapa objek yang familiar. Bahkan ketika kita menunjuk benda di buku, anak bisa menyebutkan namanya.
Kita bisa melakukan permainan “apa itu?” Kita menunjuk benda, dan si kecil menyebut nama benda yang dimaksud.
Pada usia 18 bulan, kebanyakan anak setidaknya mulai bisa berkata sepuluh kata. Nah, setelah 18 bulan, perolehan katanya meningkat secara dramatis. Bisa jadi anak menguasai sampai 50 kata.
4. Perkembangan Kognitif Anak 1 Tahun
Anak usia satu tahun sudah lebih memahami instruksi sederhana. Kita bisa mengasah kemampuan ini dengan memintanya mengambilkan barang tertentu. Bisa juga dengan meminta mereka membuang sampah ke tempatnya.
Namun ingat ya, Ma. Kadang mereka tidak selalu mau melakukan apa yang kita instruksikan. Jadi jangan terbawa perasaan saat si kecil cuekin instruksi kita. Bisa dicoba lain waktu.
Selain itu, anak satu tahun juga mulai berusaha mandiri dalam banyak hal. Misalnya mereka bersikeras ingin pakai baju sendiri atau pakai sepatu sendiri. Apalagi saat kelak usianya semakin mendekati dua tahun. Kita mungkin akan melihat beberapa perilaku menantang, saat mereka bersikeras melakukan sesuatu yang diinginkan.
5. Perkembangan Kemampuan Makan dan Nutrisi
Di usia satu tahun, anak makan lebih banyak variasi makanan. Mereka sudah makan makanan menu keluarga.
Anak satu tahun sudah mulai belajar makan sendiri. Mereka pun dapat mengunyah makanan lebih cepat hingga tuntas.
UNICEF menyarankan agar kita memberikan si kecil setengah cangkir makanan sebanyak empat hingga lima kali sehari. Berikan juga dua kali camilan sehat.
Jika si kecil masih ingin menyusu pada ibunya, maka tetap bisa dilakukan.
Penutup
Setiap anak memiliki perkembangan yang yang berbeda-beda. Seperti anak saya yang sulung, baru berjalan di usia 15 bulan. Sedangkan adiknya sudah lancar berjalan di usia 12 bulan.
Memahami tahap tumbuh kembang anak bukan untuk membanding-bandingkan dan merasa anak yang satu lebih unggul dari yang lain. Sebaliknya, ini merupakan salah satu deteksi dini adanya red flag perkembangan anak.
Jangan tunda untuk konsultasi ke dokter jika sampai usia 1 tahun anak tidak merangkak, tidak mampu berdiri tanpa dukungan, tidak mengucapkan kata-kata sederhana, dan kehilangan keterampilan yang pernah dimiliki.
Setelah memahami perkembangan anak usia satu tahun, ketahui juga yuk aspek perkembangan anak usia dini.
Referensi
verywellfamily.com. 1-Year-Old Child Development Milestones, https://www.verywellfamily.com/1-year-old-developmental-milestones-289864, diakses pada 25 April 2024.
unicef.org. Your toddler’s developmental milestones at 1 year, https://www.unicef.org/lac/en/parenting-lac/nurturing-care/toddlers-developmental-milestones-1-year, diakses pada 25 April 2024.
healthline.com. Language Milestones: 1 to 2 Years, https://www.healthline.com/health/baby/toddler-language-milestones, diakses pada 25 April 2024.