Ketika Suami Memasak, Inilah yang Terjadi

Saat suami masuk dapur, kreativitas dalam mengolah bahan makanan sangat terlihat. Hasilnya, dia akan membawa hasil masakan yang fenomenal. Terkadang, benar-benar di luar nurul. Sungguh wadidaw.

Bukan, saya bukan sedang mengolok-olok suami. Namun, memang benar kok, hasil masakan dia berbeda dari yang lain. Ternyata dia sangat kreatif dan inovatif.

Di tulisan kali ini, saya ingin mengabadikan cerita tentang suami dan aktvitas memasaknya. Jadi, ketika suami saya memasak, inilah yang terjadi ….

Alat Masak Kotor Menggunung

alat masak kotor
Ilustrasi alat masak kotor/ Foto dari Canva

Sepertinya saat suami masak, heboh sekali. Untuk menghasilkan dua piring nasi goreng, banyak alat masak yang digunakan. Alhasil tempat cuci piring dipenuhi aneka baskom, saringan, mangkuk, dan piring kotor.

Dulu, setiap kali suami memasak, saya malah kelelahan. Soalnya, saya kebagian mencuci piring. Namun, sejak saya komplain banyaknya alat yang dia gunakan untuk memasak, suami bergegas mencuci semua seusai memasak.

Usut punya usut, ternyata dia gunakan satu wadah untuk satu bahan masakan atau bumbu. Misalnya nih, dia ambil satu piring untuk tempat bawang merah yang belum dibersihkan, satu piring untuk bawang putih, begitu seterusnya.

Bumbu Masak Dipakai Banyak-Banyak

bumbu masak
Ilustrasi bumbu masak/ oto dari Canva

Dulu setiap kali suami selesai memasak, saya sangat terkejut. Pasalnya, aneka bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan lainnya nyaris habis. Padahal sebelum suami masuk dapur, semua masih banyak.

Hm, ternyata dia menggunakan bumbu banyak-banyak saat memasak. Alasannya agar masakannya lebih terasa bumbunya, sehingga lebih sedap. Hiks, padahal apa pun yang terlalu banyak bisa jadi malah tidak enak lho.

Jadilah setiap kali suami selesai memasak, saya harus belanja bumbu dapur lagi. Jika masaknya setiap hari, maka setiap hari pula saya beli bumbu dapur, he-he-he.

Masak Sambil Lepas Kaus

lepas kaus
Ilustrasi lepas kaus/ oto dari Canva

Beberapa kali saya mendapati suami memasak tanpa mengenakan kausnya. Alasannya, dia kegerahan. Hu-hu, ini lagi masak apa lagi ngaduk pasir sih, sampai harus lepas kaus.

Melihatnya bersemangat, saya kerap tidak tega mengusik. Paling berkali-kali saya mewanti-wanti, jangan sampai keringatnya jatuh ke masakan. Apalagi keringat dari ketiaknya, bisa-bisa sayur sup terasa seperti sayur asem.

Saat Suami Memasak, Kami Berdebat di Depan Kompor

suami masak
Ilustrasi suami memasak/ Foto dari Canva

“Ih kok gini sih?”

“Kenapa nggak ditumis dulu bumbunya?”

“Nggak usah pakai bumbu A kalau bikin gulai.”

Setiap kali suami masak, kayaknya saya gemas banget deh. Beberapa kali saya memprotes suami, karena menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan yang saya yakini.

“Ini ‘kan yang masak Ayah, jadi terserah Ayah dong.”

“Sudah sana, masuk kamar saja, jangan ngerecokin.”

“Ayah juga kalau Mama masak nggak protes, ini protes saja kerjaan dari tadi.”

Suami kesal karena saya protes terus. Perdebatan di depan kompor tak terelakkan. Duh, daripada ribut, mendingan saya tidak melihat apa yang dia lakukan di dapur.

Saat Suami Memasak, Hasil Masakannya Fenomenal

hasil suami masak
Mi instan stroberi hasil masakan syami/ Foto oleh Nurvita Indarini

Masakan pertama yang dulu suami persembahkan pada saya adalah mi instan. Untuk bikin mi instan itu, alat masaknya juga banyak yang kotor, Ma.

Saat melihat hasil masakannya, saya membelalakkan mata. Bagaimana tidak, mi instan tersebut diberi topping stroberi. Wah, sungguh-sungguh di luar nurul.

Di hari saat usia pernikahan kami satu tahun, suami kembali berkreasi di dapur. Kali ini dia bikin nasi goreng. Topping-nya kali ini juga bikin mata terbelalak, yakni potongan jambu kristal dan kiwi. Antara kocak dan gemas deh melihatnya.

Di saat yang lain dia membuat telur dadar untuk si sulung. Adonan telurnya diberi bumbu rendang dan gulai. Tara! Jadilah telur dadar rendang gulai. Bagaimana rasanya? Yuk, kita tanya pada si sulung.

“Mama, Ayah jangan suruh bikin telur dadar lagi. Rasanya aneh banget. Ada pedasnya, ada rasa yang aneh gitu,” ucap si sulung. Duh, saya menahan ketawa mendengar keluh kesah si sulung.

Namun, beberapa kali dia bikin masakan yang benar dan enak. Waktu itu, suami masak gulai ayam khas Padang. Bumbunya memang meresap, tapi agak pahit. Sepertinya ada bumbu yang kebanyakan, sehingga bikin pahit dan pedas. Apa ya?

Pernah juga suami bikin sala lauak. Hasilnya tidak seperti sala yang biasa kami makan, tapi sebenarnya lumayan, sih. Sejak itu, suami malas bikin sala lauak lagi.

Sewaktu saya tinggalkan suami seorang diri di rumah selama beberapa hari, dia juga berkreasi di dapur. Dia memasak menggunakan bahan-bahan seadanya. Mi sagu, telur, kol, bubuk rumput laut, dan keripik tempe, diolahnya menjadi aneka ramen.

“Ayah nggak nyangka bisa bikin ramen seenak ini. Nggak perlu lagi pergi ke warung ramen, nanti Ayah yang akan bikin ramen untuk kalian,” ucapnya penuh percaya diri.

Seperti apa ramennya? Berikut ini penampakannya.

ramen ala suami masak
Crashed egg ramen with ginger powder extra lime leaves ala suami/ Foto oleh Nurvita Indarini
ramen ala suami masak
Cabbage ramen with onion bombay extra ginger powder ala suami/ Foto oleh Nurvita Indarini
ramen ala suami masak
Macaroni egg ramen ala suami/ Foto oleh Nurvita Indarini

Penutup

Saat suami memasak, dia kerap menciptakan hidangan yang luar biasa. Sering kali masakan yang tidak akan ditemukan di tempat lain. Mungkin hanya suami saya sendiri yang memasaknya.

Saat suami saya di dapur dan menciptakan mahakarya kulinernya, selalu terbesit rasa khawatir di diri saya. Namun, saya berusaha mengambil sisi-sisi positif dari aktivitasnya.

Setidaknya, suami saya tahu bagaimana repotnya memasak. Suami juga sudah berusaha keras menciptakan makanan enak dan bergizi ala dia.

Sering kali lantai dapur jadi lebih licin dan lengket seusai suami memasak. Kompor juga jadi lebih kotor. Demikian pula dengan dinding di belakang kompor. Nggak apa-apa, yang penting niat dan usahanya. 

Mama punya cerita juga saat suami masak? Apakah suami Mama termasuk pemasak yang handal atau gemar bereksperimen menciptakan mahakarya seperti suami saya?

2 Comments
  1. Monica Rasmona says

    Relate banget sama suami saya juga, Kak. Hasil masakannya lebih enak dari masakan saya, tetapi, ya, itu minusnya cucian piring kotor yang menumpuk.

  2. Uswatun Khasanah says

    Untuk beberapa menu, suamiku masaknya lebih enak dari aku, Kak. Lebih telaten dan bersih jurga kerjanya di dapur. Mungkin karena keseringan hidup sendiri ya, waktu masih single. Profesi sebagi barista juga sepertinya memengaruhi 😅

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.