1Minggu1Cerita dan Kenangan Menulis yang Tak Akan Lupa

Catatan perpisahan dari rumah menulis pertama saya….
Mengaktifkan kembali blog setelah sering kali membiarkannya digelayuti sarang laba-laba bukan perkara mudah. Apalagi ketika kemudian punya blog ber-top level domain (TLD), tetapi malah disibukkan berbagai kegiatan di dunia nyata. Meski begitu, ada semangat dalam diri untuk setidaknya menulis satu minggu satu cerita.
Lalu, semacam jodoh, saya menemukan akun 1minggu1cerita di Instagram. Rupanya ini adalah komunitas bloger yang mendorong untuk rutin nulis. Tanpa banyak kata, saya pun mendaftar dan akhirnya diundang masuk ke grup Whatsapp-nya.
Senang sekali berada di satu grup dengan para bloger keren. Ada yang langganan juara blog, penulis buku, dan banyak lainnya. Akan tetapi, saya memang cukup pendiam di grup. Hanya sebagai silent reader. Meski demikian, saya termotivasi untuk konsisten menulis blog.
Tampaknya memang sederhana saja ya: setor satu tulisan setiap pekan. Kendati demikian, dampaknya besar. Sarang laba-laba di blog semakin berkurang.
Di-kick, Lalu Masuk Lagi ke 1Minggu1Cerita

Pekan demi pekan, saya menulis. Kadang semangat, kadang terpaksa, kadang merasa tulisan jelek. Tapi saya tetap berusaha setor tulisan di web 1Minggu1Cerita.
Lalu, suatu ketika, saya mengambil pekerjaan sebagai penulis lepas di tiga tempat. Hal itu bikin saya keteteran. Alhasil, blog sering tak terisi. Saya pun didepak dari komunitas tersebut. Sedih sekali.
Ketika saya mulai memiliki lebih banyak waktu menulis blog, kembali mendaftar di 1Minggu1Cerita. Alhamdulillah kembali diterima, meski nomor anggota semakin bertambah.
Di komunitas ini memang sefleksibel itu. Siapa pun bisa datang dan pergi dengan mudahnya. Asal konsisten menulis dan setoran, posisinya aman. Namun, jika malas-malasan menulis ya hiatus dulu dari grup.
Info Lomba hingga Sharing Session di 1Minggu1Cerita

Selama bergabung dengan Komunitas 1Minggu1Cerita, ada banyak hal yang didapat. Ada teman-teman dengan hobi yang sama di sini. Saya kerap menyambangi blog mereka dan mendapat banyak insight. Semenarik itu.
Beberapa kali dari grup ini saya juga mendapatkan info job untuk bloger. Beberapa kali saya mengajukan diri, dan beberapa kali juga terangkut untuk mendapatkan job tersebut.
Info lomba blog pun kerap dibagikan di grup. Ada beberapa yang saya ikuti, sayangnya belum beruntung menjadi pemenang. Namun, itu bukan masalah besar. Karena sejatinya, kalah itu kalau sama sekali tidak mencoba.
“Congkak” adalah nama tengah 1Minggu1Cerita. Tak seperti konotasi negatifnya, congkak di sini merujuk pada “pamer” tulisan terbaru di grup WA. Jadi kalau member 1Minggu1Cerita pada congkak, sebenarnya itu bagus sih. Artinya mereka masih pada menulis di blognya.
Agar lebih semangat, ada pula tulisan bertema. Serunya, sering ada hadiah untuk tulisan favorit tema. Hadiahnya sih sukarela dari para member saja. Seringkali hadiahnya berupa buku ciamik.
Setiap pekan juga ada tulisan pilihan. Ada semacam majelis pembaca di sini yang bertugas memilih tulisan-tulisan untuk masuk jajaran nominasi. Setelah itu, baru deh para member memilih tulisan favorit yang telah dinominasikan. Memang tidak ada hadiahnya, tapi seru sih menurut saya.
Saya juga, jelek-jelek gini pernah dua kali masuk dalam daftar nominasi, lho. Cuma ya sebatas nominasi saja, nggak pernah terpilih jadi yang terfavorit. Namun, sekali lagi, nggak apa-apa banget. Masuk nominasi saja rasanya pengin ciumin semua orang yang ditemui saking happy-nya.

Dulu, di 1Minggu1Cerita sering digelar sharing session. Saya pernah beberapa kali ikut. Yang saya ingat banget adalah sharing tentang “Ngoprek Canva” di Desember 2021. Ada juga sharing “Memenangkan Lomba Blog” bersama Mbak Jihan Mawaddah di Januari 2022.
Btw tentang Mbak Jihan, saya sudah sering melihat namanya di daftar pemenang lomba blog. Makanya happy sekali bisa ikut sharing session bersamanya. Lalu tak dinyana, kami bertemu secara langsung sekitar setahun kemudian karena sama-sama menang lomba blog.

Setiap Awal, Pasti Ada Akhirnya
Di Komunitas blog ini, saya belajar disiplin, bertanggung jawab, bahkan berani mempublikasikan tulisan meski kadang belum yakin. Rasanya senang melihat nama sendiri dan judul tulisan nangkring di daftar setoran.
Saking nggak ingin terdepak oleh Mingce (panggilan Miminnya) 1Minggu1Cerita, saya pernah bela-belain ngeblog pakai handphone. Kala itu, saya sedang liburan ke Penang dan sama sekali nggak bawa laptop. Tetiba ingat, sedang ada di masa kritis akan di-kick karena kelamaan tidak setor tulisan.
Untung zaman sudah canggih ya, sehingga bisa ngeblog dari handphone. Namun, tetap saja banyak keterbatasannya. Misalnya nih nggak bisa leluasa mengedit foto sebelum tulisan di-upload. Selain itu, entah kenapa hasilnya saat sudah di-upload jadi berantakan. Ah, nggak apa yang penting nulis dan setor saja dulu, he-he-he
O, ya, saya ingat pernah ikut patungan untuk memperpanjang domain komunitas. Waktu itu, rasanya bangga bisa ikut menjaga rumah ini. Meski cuma sedikit, tapi berasa telah melakukan sesuatu yang besar.
Waktu berjalan. Sepertinya banyak yang sibuk dengan kegiatan lainnya di dunia nyata. Perlahan, 1Minggu1Cerita menjadi sepi. Percakapan di grup kian jarang. Tak ada lagi tulisan pilihan, sharing session, bahkan sepertinya semakin jarang yang setor tulisan di web. Saya salah satunya.

Hidup bergeser, prioritas berubah. Sampai akhirnya pengumuman itu datang: per 18 Juni 2025, komunitas ini akan berhenti beraktivitas.
Saya terdiam cukup lama membaca pemberitahuan itu. Ada sedih yang sulit dijelaskan. Bukan cuma karena komunitasnya akan berhenti beraktivitas, tapi karena saya merasa kehilangan bagian dari diri yang dulu.
1Minggu1Cerita adalah tempat pertama yang membuat saya percaya diri untuk menulis secara rutin. Tempat saya berani menulis, tanpa harus sempurna. Tempat pertama yang memberi panggung kecil untuk mengekspresikan diri. Tempat saya merasa tidak sendirian.
Awal dan akhir adalah sebuah keniscayaan. Mungkin ini memang waktunya. Namun, tetap saja, berat rasanya. Seperti melepas rumah pertama, tempat sebagian besar kenangan dimulai.
Penutup

18 Juni 2025, Komunitas menulis 1Minggu1Cerita memang berhenti beraktivitas, tapi saya harap semangat orang-orang yang pernah jadi anggotanya tetap membara. Saya sendiri akan selalu ingat rasa hangat saat setor tulisan. Juga kala melihat nama masuk rekap mingguan, atau saat membalas komentar dari sesama anggota.
Terima kasih, 1M1C. Untuk semua minggu yang penuh cerita. Untuk setiap rekap mingguan yang bikin semangat. Untuk rasa kebersamaan yang hangat.
Insyaallah di tiap “napas” tulisan di blog ini mengalir “warisanmu” yang akan selalu hidup. Warisan berupa semangat menulis, dan keberanian untuk terus bercerita, seminggu demi seminggu. Akan selalu terngiang di telinga, “Menulislah walau #1minggu1cerita”.
Semoga semua mantan anggota komunitas ini semakin sukses dan bahagia. Kelak, entah kapan, jika ada rezeki dan jodoh semoga ada peluang lahirnya 1Minggu1Cerita Reborn. Di suatu hari yang tepat, di suatu ketika yang indah.
Kalau kamu, pernah jadi member 1minggu1Cerita atau komunitas bloger lainnya? Lantas apa yang paling diingat dan disyukuri?