Roller Coaster Perjalanan Ngeblog 10 Tahun Terakhir

Hidup serupa roller coaster itu nyata adanya. Bahkan terkait menulis blog pun ada perjalanan naik turunnya. Ada masanya blog penuh sarang laba-laba. Namun, ada pula masa mendulang rupiah dari jurnal daring ini. Inilah roller coaster perjalanan ngeblog saya sepuluh tahun terakhir.
Sebenarnya, menulis blog bukan hal baru bagi saya. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2006 silam. Friendster menjadi media penulisan blog pertama. Isinya curhatan kawula muda.
Multiply adalah platform menulis blog pilihan saya selanjutnya. Sayangnya platform ini tidak panjang umur. Akhirnya beralih ke wordpress gratisan, sebelum akhirnya memiliki “rumah maya” dengan ekstensi .com.
Melalui tulisan kali ini, saya ingin berbagi cerita perjalanan ngeblog 10 tahun terakhir. Semoga ada sedikit manfaatnya ya.
Jarang Curhat, Blog Penuh Sarang Laba-laba

Blog lama saya ada di platform gratisan. Kebanyakan berisi curhat dan menjadi sarana perekam kenangan. Sayangnya, di medio 2015-2019, blog tersebut lebih sering diisi sarang laba-laba.
Yup, bukankah rumah yang kelamaan kosong akan dihiasi sarang laba-laba? Lalu kenapa “rumah maya” saya sering dihiasi sarang laba-laba di periode tersebut?
Penyebabnya adalah saat itu saya bekerja sebagai jurnalis. Berangkat pagi, lalu pulang larut malam, belum lagi harus mengurus anak dan pekerjaan domestik, membuat saya kelelahan. Bahkan mengisi blog saja membuat saya kehabisan energi. Kalau kata teman saya, “Sangat wajar jika seorang koki tidak memasak dua kali.”
Akhirnya saya hanya sesekali saja menulis di blog. Utamanya saat kepala terasa penuh dan hati begitu penat. Lucunya, kendati jarang diisi, tetapi traffic-nya lumayan. Rupanya tulisan-tulisan lama masih mendulang banyak interaksi.
Ketika saya mundur dari pekerjaan di ranah publik pada 2019, dan mulai mencari cuan dari ngeblog, blog tersebut lolos. Alhamdulillah, kendati menggunakan platform gratisan, tetapi berkali-kali menyumbang cuan.
Sejak itu, bertekad untuk lebih rajin ngeblog. Suami pun menghadiahkan blog dengan top level domain. Saat itulah www.mamanesia.com lahir.
Ikut Lomba Blog Pertama Kali, Dapat Hadiah Panci

Teman-teman Bloger, ingatkah pertama kali ikut lomba blog? Saya masih ingat benar, pertama kali lomba blog yang saya ikuti menggunakan top level domain sekitar tahun 2020.
Kala itu, lomba blog digelar oleh produsen panci alias cookware. Kebetulan, di rumah saya menggunakan alat masak tersebut. Jadilah tulisan untuk lomba berhasil diselesaikan dengan lancar jaya.
Keberuntungan pemula. Tak dinyana, tulisan tersebut menjadi salah satu pemenang. Hadiahnya berupa panci sultan yang saya impikan. Alhamdulillah.
Tuhan Maha Baik. Dia memang memberi yang dibutuhkan. Saat panci aluminium di rumah bocor, diberi hadiah panci sultan nan gahar.
Sejak itu, saya lebih bersemangat ikut lomba blog. Beberapa kali berada di daftar pemenang, tapi lebih sering tidak menang. He-he-he. Buat saya itu bukan masalah. Selalu ada banyak pembelajaran dari kompetisi yang diikuti.
Berproses Menjadi Bloger yang Lebih Profesional

Dulu, ketika masih bekerja di ranah publik, mengisi blog memiliki aneka tantangan. Lantas, setelah resign dan menjadi ibu di rumah, apakah menjaga blog dari jaring laba-laba jadi lebih mudah?
Hmm, jawabannya tidak semudah membalik telapak tangan. Pasalnya setelah resign, kesibukan saya pun tidak berkurang. Jika dulunya disibukkan dengan tanggung jawab di tempat kerja, saat ini disibukkan dengan seabrek kegiatan domestik.
Di rumah, saya tidak memiliki asisten rumah tangga. Paling pekerjaan menyetrika pakaian yang saya delegasikan ke penyedia jasa laundry. Lainnya dikerjakan sendiri.
Jujur, kadang lelah sekali untuk ngeblog. Apalagi jika saya sedang menyelesaikan pekerjaan sampingan sebagai penulis lepas. Namun, kerap kali pula bertanya-tanya, apakah saya selalu mencari 1.001 alasan untuk absen ngeblog?
Ya, saya adalah manusia biasa yang bisa merasa lelah. Karena itu, saya tidak memaksakan diri untuk selalu update blog setiap hari. Alhamdulillah jika bisa setiap hari, tapi jika tidak bisa, cukup sepekan sekali.
Bila banyak aktivitas, ngeblog dua pekan sekali juga tidak apa-apa. Hal terpenting dari ngeblog bagi saya adalah tidak merasa tertekan. Saya ingin menikmati tahap demi tahap saat merangkai kata.
Saya yakin, untuk menjadi lebih baik, butuh proses. Pun untuk menjadi bloger yang lebih profesional. Perlu banget memahami “big why” menjadi seorang bloger. Apa pun alasan ngeblog, tidak pernah ada yang salah dan lebih baik dari yang lain. Setiap perjalanan ngeblog seseorang pasti tersimpan aneka makna.
Kenapa Perlu Menjadi Bloger Profesional?

Menghidupi blog ber-TLD terkadang tidak murah. Untuk itu, tentu ada harapan blog yang dilahirkan dan dibesarkan bisa menghasilkan cuan bukan? Nah, untuk membuka kesempatan menghasilkan uang, perlu menjadi bloger profesional.
Selain itu, bloger profesional bisa membuat seseorang membangun otoritas dan reputasi sebagai ahli di bidang tertentu. Dengan demikian, bisa berbagi pengetahuan sekaligus memperdalam pemahaman akan suatu hal.
Bagi saya, menyenangkan sekali jika ada pembaca yang terinspirasi atau termotivasi mencari tahu sesuatu setelah membaca mamanesia.com. Suatu apresiasi tersendiri. Meski tampak sederhana, tapi perjalanan ngeblog saya dan mamanesia.com bisa sedikit memberi makna.
Menjadi blogger profesional juga memberi kesempatan untuk terus mengasah keterampilan menulis dan kreativitas. Profesionalisme seorang bloger butuh konsistensi menulis. Melalui konsistensi itulah, kemampuan menyusun kata dan merancang tulisan yang menarik semakin terasah.
O, ya, agar lebih konsisten menulis, ada beberapa hal yang saya lakukan. Pertama, ikut lomba blog. Urusan menang atau kalah itu belakangan. Semakin sering ikut lomba, otomatis blog akan lebih sering terisi.
Kedua, ikut kelas dan tantangan ngeblog. Saya beberapa kali ikut kelas dan tantangan menulis di blog. Meski kadang nggak ada hadiahnya, tapi kegiatan semacam itu bisa jadi pelecut untuk lebih rajin ngeblog.
Ketiga, ikut komunitas bloger. Di Tanah Air ada banyak sekali komunitas bloger. Nah, bergabung dengan komunitas semacam itu juga bisa menjadi dorongan untuk lebih konsisten ngeblog. Pasalnya di komunitas kerap ada diskusi atau kegiatan blog walking yang membuat diri “malu” apabila tidak rajin menulis, he-he-he.
Dukungan ASUS terhadap Perjalanan Komunitas Bloger

Bicara tentang komunitas bloger di satu dekade ini, ada dukungan konsisten yang selama ini saya rasakan. Dukungan itu berasal dari ASUS. Bagaimana tidak, sejak 2015, ASUS kerap menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan bloger.
Aneka kegiatan online maupun offline diselenggarakan ASUS bersama para bloger. Misalnya saja saat peluncuran produk baru ASUS. Bloger berkesempatan menjadi saksi bagaimana perkembangan teknologi yang digagas ASUS.
ASUS juga bekerja sama dengan komunitas bloger untuk menyelenggarakan lomba blog bergengsi. Hadiah yang diberikan ASUS selalu mentereng. Setidaknya terdapat hadiah berupa produk ASUS yang dikenal berkualitas tinggi.
Tak hanya itu, ASUS pun membantu bloger menjalankan kegiatannya lebih efektif melalui perangkat berkualitas tinggi. Jajaran laptop dan komputer besutan ASUS mampu memberikan spesifikasi yang sesuai dengan kegiatan bloger. Misalnya saja nih, ASUS Vivobook 14 (M1405).
ASUS Vivobook 14 (M1405), Laptop Juara dengan Harga di Bawah Rp15 Juta

Laptop ini sudah beberapa waktu ini jadi incaran saya. Doakan ya, tabungan saya segera cukup untuk bisa membeli laptop impian ini untuk menemani perjalanan ngeblog. Kenapa impian? Karena dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, harganya masih sangat masuk akal. Di bawah Rp15 juta!
Minimalis
ASUS Vivobook 14 (M1405) didesain minimalis. Bobotnya 1,6 kg membuat laptop ini mudah dibawa ke mana saja. Menunggu anak les sambil ngeblog? Wah, seru banget nih kalau pakai ASUS Vivobook 14 (M1405). Gampang banget dimasukkan ransel. Apalagi nih, laptop ini terbuat dari material Post-Consumer Recycled (PCR) yang ramah lingkungan.
Meski minimalis, Vivobook 14 OLED memiliki layar NanoEdge tiga sisi dengan rasio aspek 16:10. Jadi, begitu membuka laptop ini kesan layarnya luas dan lebar. Kesan pertamanya saja sudah menggoda banget!

Mendukung Kerja di Mana Saja
Mau kerja di rumah, tempat les anak, taman, playground atau mana pun kayaknya nggak masalah deh kalau pakai ASUS Vivobook 14 (M1405). Tak perlu khawatir kekurangan performa saat deadline bertubi-tubi. Ini karena ASUS Vivobook 14 (M1405) ditenagai Prosesor AMD Ryzen™ 7 7730U dengan memori cepat 16 GB, penyimpanan SSD cepat 512 GB, dan WiFi 6E. Juara banget ‘kan?
ASUS Vivobook 14 dilengkapi Windows 11 Home yang lebih nyaman di mata. Hal ini memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri dan tampil dengan cara kerja terbaik.
Saat laptop lowbat, kita pun nggak perlu pusing. Kalau pakai laptop ini, 49 menit saja, daya sudah terisi 60 persen! Tuh, mendukung banget bloger yang sat set wat wet seperti kita.
Apalagi nih, daya tahan baterainya juara. Dua kapasitas baterai 42WHrs dan 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion mampu membuat waktu penggunaan laptop lebih lama. Nggak perlu sering-sering nge-charge.

Biarlah yang Lain Kepanasan, Vivobook 14 M1405 Mah Adem
Pakai Vivobook 14 M1405 juga nggak bakal khawatir laptop panas yang bikin prosesor lambat. Pokoknya bakalan tetap adem di segala situasi. Alasannya, terdapat kipas IceBlade dan ventilasi udara ganda. Gunanya adalah untuk mempercepat perpindahan panas secara efisien.
Mendukung Kerja Jarak Jauh
Sedang menemani anak di playground tapi harus menghadiri liputan secara online? No problemo! ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) dan efek webcam baru di Vivobook 14 bikin gambar dari webcam HD tampak jernih dan tajam. Jadi, jika harus meng-screen shot layar, hasilnya tetap bagus.
Selain itu, saat meeting jarak jauh dengan klien, nggak akan ada suara bising yang menjengkelkan. Pasalnya, Vivobook 14 M1405 dilengkapi AI Noise-Canceling Technology. Teknologi ini mampu meredam kebisingan sekitar.
Tak hanya itu, ASUS SonicMaster disematkan untuk memberi pengalaman audio terbaik. Selain kebisingan dapat difilter, juga bisa meningkatkan kejernihan audio. Aih, jika ngeblog sudah selesai dan rehat sejenak dengan menonton film, suaranya pasti memukau.

Tahan Banting
Seperti laptop ASUS lainnya, Vivobook 14 juga tahan banting. Pokoknya ini cocok banget untuk saya yang sering ke sana-sini membawa laptop. Nggak perlu khawatir membawa laptop ini ke mana saja, lantaran Vivobook 14 telah diuji dan terbukti memenuhi standar kelas militer AS yang ketat.
Harga Benar-benar Affordable
Wait, ASUS Vivobook 14 (M1405) yang punya banyak kelebihan ini harganya beneran di bawah Rp15 juta? Ayolah kita tengok langsung ke situs resmi ASUS. Per Februari 2025, harganya mulai dari Rp8.999.000.
Harganya memang bervariasi, tergantung pada spesifikasi. Sebagai gambaran, ASUS Vivobook 14 dengan RAM 16GB, dan kapasitas storage 512GB, harganya sekitar Rp9.889.000. Paling cocok menemani perjalanan ngeblog saya.
Simak juga ulasan saya tentang ASUS Vivobook 14 (M1405) ya.

Penutup
Satu dekade memang bukan waktu singkat. Ada banyak yang terjadi dan dirasakan selama perjalanan ngeblog. Ada masa kelam, kala konsistensi menulis blog menguap. Ada pula warna-warna ceria, ketika pencapaian diraih melalui blog.
Terkadang bosan menyapa. Apalagi jika terlalu lama “begitu-begitu” saja. Namun, jangan sibuk menghujat semesta untuk membenarkan berbosan-bosan terlalu lama. Sering kali, tantangan itu harus dicari. Bila mungkin, tantangan harus diciptakan.
Jangan pernah merasa sendiri kala dunia terasa “begitu-begitu saja”. Padahal sejatinya kita hidup di dunia yang hebat dan megah. Ada banyak dukungan untuk menjadikan kita bloger yang lebih profesional.
Seperti ASUS yang tak lelah mendukung perjalanan komunitas bloger di satu dekade ini. Tak hanya kegiatan online dan offline, tapi juga menyediakan sejumlah alat kerja berteknologi tinggi. “Alat tempur” yang bikin perjalanan ngeblog lebih efisien dan bermakna. Sebut saja salah satunya, ASUS Vivobook 14 (M1405).
Yuk, bergandengan tangan! Jika salah satu oleng, segera dikuatkan kembali. Kendati banyak hal di luar kendali, tapi kita tetap bisa membagikan hal-hal positif melalui blog yang kita tulis sepenuh hati.
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel.
Mba perjalanan ngeblogku 2 tahun ini bener2 lumutan karena aq berkarir lagi dan akhirnya malah nulis di website kampusku. Masih ngeblog job aja buat bayar domain kan harus tetap dibayar. Tp aq butuh asus juga soalnya mac ku kdg ga compatibel dg bberpa fitur aplikasi yg qbutuhkan untuk kegiatan kampus
Asus ini senjata andalan para bloger dengan kecanggihan fitur-fitur yang disajikan, para bloger menjadi lebih mudah menghasilkan konten yang berkualitas. Semangat selalu mba
10 tahun bukan waktu yang sebentar dan bukan pula akhir perjalanan. Semoga tetap sehat dan bisa menuliskan banyak kebaikkan ya mbak. Salut aku dengan kegigihannya
Ya Allah jadi malu sama diri sendiri yang akan masih baru di dunia blog. Inspiratif banget ceritanya dan bikin termotivasi juga
Ya Allah jadi malu sama diri sendiri yang akan masih baru di dunia blog. Inspiratif banget ceritanya dan bikin termotivasi juga punya Asus
Saya juga pernah nggak nulis selama beberapa bulan, jadi ngerasa bak sarang laba-laba deh blognya. Beristirahat sejenak memang boleh, tapi jangan sampai berhenti seterusnya. Mudah-mudahan kita bisa ngeblog terus dan konsisten menulis ya, Mba.
Mengisi blog memang butuh selang-seling kehidupan yaa..
Agaknya aku juga sering dikomentari kalau nulisnya gitu-gitu aja. Hehhee, kurang kreatif.
Jadi kadang aku selingin sama tema serupa tapi format berbeda.
Kadang juga kepikiran “Masa gini aja ditulis?”
Tapi amazingly, selalu ada yang mampir.. dan trafik organik ini yang bikin terus semangat belajar dan menulis.
Semoga menang lombanya yaa, ka..
Suka banget sama insightnya.. menambah semangat pembaca untuk terus konsisten menulis blog.
Bukan demi apa-apa, tapi demi sendiri. Untuk bahagia.
10 tahun menjadi blogger tentu bukan hal yang mudah dan mbak bisa melaluinya dengan baik. pastinya karena dukungan keluarga dan perangkat yang mumpuni. semoga asusnya menjadi teman mbak menulis.
Makasi Mbak, sudah mengajak bergandengan tangan ketika mulai oleng hehehe. Tapi memang sih, menjadi blogger profesional itu sangat menantang ternyata ya. Tidak hanya manajemen waktu yang dipikirkan, tapi juga isi blog yang juga harus mewakili kita secara profesional. Keren Mbak, sudah pernah sukses menang lomba blog. Saya jadi semangat mau mulai coba ikutan lagi.
Yuk gandengan tangan mbak, saling menguatkan karena bagaimanapun juga kadang ada saat terendah yang kita butuh menepi sejenak kemudian kembali lagi. Support system itu perlu banget, salah satunya dari pertemanan
Ih kerennya, memang ya mbak. Menghidupi domain TLD tub kadang gak murah kalau blognya gak menghasilkan..
Menang dan kalah dalam lomba itu biasa ya. Menang Alhamdulillah, kalah anggap saja sebagai latihan untuk terus bisa menyajikan tukisayterbaik
Yang penting tulisan kita bermanfaat insyaallah akan membawa berkah
Masyaallah Mbak, di percobaan pertama sudah langsung bawa pulang panci sultan. Kalau saya di lomba pertama dapat notes “coba lagi”, hehe. Alhamdulillah meski begitu, saya jadi terpacu untuk mencoba dan mencoba lagi.
Perjalanan ngeblog saya sendiri tak jauh dari laptop asus yang menemani.
Ya, ngeblog bukan sekedar menuangkan tulisan tapi lebih dari itu, sebagai sarana menantang kemauan diri untuk mengikuti lomba dan membawa hadiah pulang
Dukungan sesama blogger tuh sangat berpengaruh. Jika diri ini merasa sedang berada di titik kemalasan akut, berada dalam komunitas blogger ampuh untuk menghalau kemalasan tersebut. Rasanya malu gitu, yang lain pada update, lah saya kemana, gitu deh rasanya. Ini pengalaman yang saya rasakan hehehee…