You Are What You Eat, Ini Manfaat Konsumsi Makanan Halal
Halo Mama! Pernah dengar ungkapan “you are what you eat“? Yup, makanan yang kita asup berpengaruh pada tubuh. Termasuk jika kita memastikan hanya makanan halal yang masuk ke tubuh, pasti ada banyak manfaat yang bisa didapat.
Hal-hal yang berbau halal belakangan ini seolah menjadi tren, ya. Tak hanya makanan yang dilabeli halal. Kosmetik, wisata, hotel, hingga barang kebutuhan rumah tangga juga kini banyak yang memiliki label halal.
Harapannya konsumen merasa lebih aman saat menggunakan produk dan jasa yang halal. Dalam sesuatu yang halal, tak hanya menghindari hal-hal yang haram, tetapi juga memperhatikan kebersihan dan keamanan. Dengan demikian produk yang halal bisa dibilang sebagai produk premium.
Bicara tentang halal, Indonesia bisa dibilang “surganya” makanan halal. Rasanya itu bukan karena mayoritas penduduk beragama Islam, tetapi bisa dimaknai sebagai peningkatan kesadaran penggunaan hal-hal yang halal.
Inilah yang Dimaksud Makanan Halal
Makanan halal tidak sekadar merujuk pada kandungan babi, anjing, dan khamr. Alat masak, cara memasak, hingga penyajian pun harus diperhatikan dengan baik untuk menjaga makanan tetap halal. Artinya kehigienisan harus tetap dijaga.
Merujuk standardisasi halal Majelis Ulama Indonesia, ada beberapa hal yang dimaksud makanan halal. Berikut ini penjelasan singkatnya.
1. Tidak Mengandung Khamr
Khamr merupakan setiap hal yang memabukkan, baik berupa minuman, makanan, maupun lainnya. Suatu hal yang mengandung khamr, hukumnya haram. Nah, suatu minuman termasuk dalam kategori khamr apabila mengandung ethanol (C2H5OH) minimal 1 persen.
Sebagai pengingat, berikut ini ayat Alquran yang menyinggung soal dilarangnya konsumsi khamr.
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah : “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar lebih besar dari manfaatnya”.
(QS Al-Baqarah: 219).
2. Ethanol, Fused Oil, Ragi, dan Cuka
Ethanol yang merupakan senyawa murni dan fused oil yang bukan berasal dari khamr adalah halal dan suci. Sedangkan cuka yang berasal dari khamr, baik terjadi dengan sendirinya atau melalui rekayasa, termasuk halal dan suci. Demikian pula dengan ragi yang dipisahkan dari proses pembuatan khamr, hukumnya halal dan suci.
3. Pemotongan Hewan
Unsur halal dalam pemotongan hewan adalah terkait sosok yang menyembelih, di mana yang bersangkutan haruslah beragama Islam dan akil baligh. Cara penyembelihannya juga harus mematuhi kaidah halal, seperti membaca basmallah saat menyembelih, menggunakan alat potong yang tajam, dan pada saat dipotong hewan dalam keadaan hidup.
4. Penggunaan Nama dan Bahan
Makanan yang halal disyaratkan tidak menggunakan nama dan/atau simbol-simbol makanan dan minuman yang mengarah kepada kekufuran dan kebatilan. Dengan demikian, tidak boleh menggunakan nama benda atau binatang yang diharamkan.
Selain itu, makanan halal tidak boleh menggunakan bahan campuran yang menimbukan rasa atau aroma dari benda-benda atau binatang yang diharamkan. Jika ada mi instan rasa babi panggang, maka hal itu sudah pasti tidak halal.
Baca tulisan lainnya, yuk: Mengolah Sampah Makanan Jadi Hidangan Enak
5. Media Pertumbuhan
Mikroba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang suci dan halal adalah halal. Sebaliknya, mikroba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang najis dan haram adalah haram.
6. Tentang Kodok
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang membunuh kodok. Itu artinya membunuh dan memakan kodok hukumnya haram.
7. Masalah Lain-lain
MUI juga menyinggung perihal sertifikat halal yang kedaluwarsa. Diatur pula tentang cara mencuci peralatan bekas digunakan untuk babi atau anjing. Caranya adalah dengan dicuci hingga tujuh kali. Ditekankan pula agar peralatan tidak boleh digunakan secara bergantian untuk produk babi dan non-babi, kendati alat tersebut sudah dicuci.
Manfaat Mengonsumsi Makanan Halal
Mengonsumsi makanan halal hendaknya tidak asal mengikuti tren. Bagi umat Islam, konsumsi makanan dan minuman halal bahkan merupakan suatu perintah.
Nah, berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi makanan halal:
1. Bukti Ketaatan
Salah satu manfaat mengonsumsi makanan dan minuman halal adalah membuktikan
ketaatan kepada Allah. Apalagi perihal halal dan haram ini telah disinggung dalam Alquran dan hadis.
Dalam QS. Al-Maidah ayat 3, Allah telah berfirman, “Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, dan [daging] hewan yang disembelih bukan atas [nama] Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.
Manusia juga diingatkan untuk tidak mendapatkan makanan dengan cara haram, seperti mencuri dan korupsi. Allah SWT berfirman,
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan [janganlah] kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188).
2. Kesehatan Terjaga
Kehalalan suatu makanan tidak akan merusak kesehatan manusia. Bayangkan jika manusia bebas makan bangkai, darah, dan kodok, tentu ada ancaman pada kesehatannya. Seperti diketahui bangkai dan darah rentan kuman penyakit. Untuk itu, sudah sepantasnya manusia tidak mengkonsumsinya.
Sedangkan babi biasanya berada di tempat kotor, sehingga dikhawatirkan membawa penyakit yang bisa mengganggu kesehatan manusia. Demikian pula dengan kodok. Dikutip dari nu.or.id, dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari, disebutkan katak mempunyai dua jenis, yakni katak darat dan katak lautan atau yang biasa di perairan. Katak darat diyakini bisa membunuh pemakannya, sedangkan katak laut bisa membahayakan kesehatan pemakannya.
Yuk, baca tulisan ini juga: Cara Membuat Bakso Sendiri di Rumah
3. Terhindar dari Hal Buruk Akibat Hilang Kesadaran
Kesadaran akal manusia bisa hilang atau menurun akibat konsumsi khamr. Demimelindungi manusia, Islam pun mengharamkan khamr. Menghindari khamr juga mengurangi risiko kecanduan minuman keras nan memabukkan.
Mengonsumsi makanan halal adalah ikhtiar untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak hanya itu, konsumsi makanan halal juga termasuk ibadah lantaran menjalankan hal yang telah diperintahkan Allah dan dicontohkan Nabi Muhammad. Dari minuman dan makanan halal yang diasup, akhlak baik seseorang pun tetap terjaga. Selain itu, makanan halal juga bisa menjaga pikiran tetap jernih. Yuk, kita biasakan makan makanan yang halal saja.
Referensi:
MUI. Standarisasi Fatwa Halal.
https://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/Standarisasi-Fatwa-Halal.pdf
NU. Hukum Mengonsumsi Daging Katak.
https://islam.nu.or.id/post/read/107227/hukum-mengonsumsi-daging-katak