Oleh-oleh dari Dinner di Malam Apresiasi Yayasan Astra untuk Pewarta 2025
Ada sesuatu yang berbeda malam itu. Di ruangan privat sebuah restoran yang hangat, para jurnalis, bloger, dan rekan-rekan dari Astra duduk berdampingan. Semua hadir dengan semangat yang sama, menyalakan perubahan di dunia UMKM melalui porsinya masing-masing.
Acara itu Malam Apresiasi Yayasan Astra untuk Pewarta 2025. Saya menjadi salah satu bloger yang diundang dalam kegiatan yang dihelat di Kembang Goela Restaurant, Jakarta, Jumat (7/10/2025).
Di makan malam itulah pengumuman lomba Ayuk Pewarta Astra 2025 disampaikan. Alhamdulillah, teman satu meja saya menjadi pemenang juara kedua. Selamat, Mas Salman Faris.
Ngomong-ngomong, kami dijamu dengan sangat luar biasa. Aneka makanan dan minuman Nusantara dihadirkan. Penasaran apa saja menunya? Cek langsung di fotonya ya.

Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra Memberi Kail, Bukan Ikan bagi UMKM

Setiap kali mendapat goodie bag dari YDBA, selalu ada tulisan “memberi kail, bukan ikan”. Rupanya ini memang komitmen dari Yayasan Astra dalam mendampingi UMKM yang ada di Indonesia.
Ketua Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Rahmat Samulo, mengatakan YDBA selalu memulai pendampingan UMKM yang belum jadi. Rahmat lantas mengenang saat YDBA mendampingi UMKM yang lebih dari separuhnya belum memiliki apa-apa.
“Dulu, 58 persen dari mereka hanya punya dua tenaga kerja, termasuk pemiliknya. Sekarang, rata-rata sudah punya 50 sampai 200 karyawan,” ujarnya.
Kalimat itu tidak diucapkan dengan bangga semata, melainkan dengan rasa syukur. Karena di balik pencapaian itu, ada perjuangan panjang pelaku UMKM untuk tumbuh, belajar, dan bertahan.
“Kami tidak pernah membina yang sudah sukses. Kami mulai dari mereka yang belum punya apa-apa,” tegas Rahmat.
YDBA sejak lahir tahun 1980 sudah punya visi besar, yakni membantu usaha kecil naik kelas. Tidak hanya lewat pelatihan, tapi juga lewat ekosistem bisnis yang nyata.
Pasar dari industri Astra “dikawinkan” dengan pelaku UMKM. Artinya, standar produk para UMKM ini dinaikkan, hingga bisa menjadi bagian dari rantai pasok nasional.
“Kami ingin hadir di sisi mereka. Pendampingan yang melekat, bukan sekadar datang memberi training, lalu pergi,” lanjutnya.
Kini, YDBA memiliki 20 cabang di seluruh Indonesia. Ini menjadi bukti nyata komitmen Astra untuk terus menumbuhkan UMKM dari akar yang paling kecil.
Pentingnya Pewarta, Penyambung Semangat UMKM

Rahmat juga berbicara tentang peran penting pewarta dalam membangun semangat bersama. Itu pula yang melatarbelakangi digelarnya lomba Ayuk Pewarta Astra.
“Keberhasilan UMKM kalau diberi liputan menarik, ada foto, tulisan, video,akan dilihat oleh jutaan UMKM lain yang belum kami jangkau,” ucapnya.
Saat ini, Yayasan Astra bisa membina sekitar 2.000 UMKM per tahun. Sepertinya banyak, akan tetapi jumlah UMKM di Indonesia mencapai jutaan. Artinya masih banyak pula UMKM yang perlu mendapat sentuhan Astra.
Di sinilah pewarta berperan, yakni menjadi jembatan inspirasi. “Tulisan yang baik bisa menyalakan semangat. Jadi, tolong beritakan dengan benar,” pesan Rahmat.
Di kesempatan tersebut, dia juga menyinggung tantangan media di era digital. “Sekarang kecepatan itu penting. Kalau lambat, tertinggal. Tapi kalau cepat dan salah, dampaknya besar. Jadi, carilah titik tengahnya, cepat dan akurat.”
Ada AI, Jadi Malas Menulis atau Makin Semangat?

Artificial Intelligence (AI) jadi salah satu bahasan juga di Malam Apresiasi Yayasan Astra untuk Pewarta 2025. Hmm, aku sendiri termasuk orang yang beberapa kali menggunakan AI untuk menunjang aktivitas menulis.
Lalu, aku jadi bertanya ke diri sendiri. Dengan keberadaan AI, jadi malas menulis atau semakin semangat? Kalau jadi malas menulis dan menyerahkan pekerjaan menulis ke AI sih sayang sekali ya. Sepintar-pintarnya AI, tentu ada hal-hal yang tidak bisa menggantikan diri kita sebagai penulis.
Rahmat Samula juga berpesan agar pera pewarta tetap bijak menggunakan AI. “AI bisa bantu siapa pun cari informasi dengan cepat, tapi jangan dijadikan sumber berita utama. Data dari AI tetap harus dikroscek dari berbagai sisi,” ujarnya.
Head of Media Relations Astra, Putri Permata Sari, yang juga salah satu juri di lomba Ayuk Pewarta Astra 2025, menilai AI dapat menjadi asisten luar biasa. AI bisa membantu menyusun narasi, merapikan transkrip wawancara, atau memperkaya diksi suatu tulisan.
Namun, AI tetap tidak bisa menggantikan naluri seorang penulis. Seorang penulis bisa mengedepankan rasa, intuisi, dan empati. Itulah hal-hal yang membuat sebuah tulisan punya jiwa. Sedangkan AI, tidak memiliki hal-hal semacam itu.
“Jangan sampai AI yang mengendalikan kita. Gunakan untuk memperkuat kualitas tulisan,” pesan Putri.
Saya juga sering meminta AI untuk merapikan transkrip. Namun, harus benar-benar dicek. Jangan mudah percaya pada hasil kerja AI. Tanpa dicek, transkrip wawancara berantakan banget sih. ‘Kan kita yang wawancara, jadi kita yang lebih paham konteksnya. Jadi, benar, jangan gantungkan pada AI sepenuhnya.
Daftar Lengkap Pemenang Lomba Ayuk Pewarta Astra 2025
Apakah ada yang mengikuti lomba Ayuk Pewarta Astra 2025? Penasaran dengan para pemenangnya? Berikut ini daftar lengkap pemenangnya.
Pewarta Foto dengan Pemberitaan Terbaik
Juara 1
Ruht Semiono (sinarharapan.id) dengan judul berita foto “Yayasan Astra Bangun Kemandirian Petani Hortensia”.
Juara 2
Wahyu AP (koran-jakarta.com) dengan judul berita foto “Ecoprint Edith House Mitra Binaan Astra yang Perlahan Naik Kelas”.
Juara 3
Mohamad Qori Haliana (rm.id) dengan judul berita foto “Pendampingan Yayasan Astra-YDBA Tingkatkan Produktivitas Petani Organik”.
Pewarta Foto dengan Pemberitaan Terbanyak Berkualitas
Ruht Semiono (sinarharapan.id)
Pewarta Tulis dengan Pemberitaan Terbaik
Juara 1
Imam Saputro (TribunPalu.com) dengan judul pemberitaan “Ubah Hijau Daun ke Hijau Uang, Petani Hidroponik Milenial Solo Sukses Babat Stigma Negatif Petani”.
Juara 2
Puji Purwanto (suaramerdeka.com) dengan judul pemberitaan “Merawat Lebih dari Mesin, Bengkel Keluarga Itu Merawat Kepercayaan”.
Juara 3
Bayu Adji Prihammanda (republika.co.id) dengan judul pemberitaan “Dari Bertani dalam Gang di Tengah Jakarta, Haryati Ajak Para Perempuan Menjadi Berdaya”.
Pemberitaan Tulis dengan Pemberitaan Terbanyak Berkualitas
Sri Juliati dari Tribunnews.com
Konten Blog Terbaik
Juara 1
Rahma Ahmad dengan judul konten “Dari Dapur Rumahan ke UMKM Mandiri: Kisah Naninu Kitchen Bersama Yayasan Astra – YDBA”.
Juara 2
Salman Faris dengan judul konten “Oase Malakasari dari Tengah Beton Kota: UMKM D’Shafa Membawa Perempuan Berdaya”.
Juara 3
Mazka Hauzan Naufal dengan judul konten “Dari Solo, Anggi Ajak Generasi Muda Cegah Distopia Pangan lewat Pertanian Hidroponik”.
Konten Media Sosial Terbaik
Juara 1: Agung Handoyo
Juara 2: Rudi Apriadi
Juara 3: Angga Kresna
Penutup
Saya senang sekali bisa hadir di Malam Apresiasi Yayasan Astra untuk Pewarta 2025. Terlebih baru kali ini saya bisa hadir, setelah sebelum-sebelumnya selalu berhalangan.
Pulang dari acara tersebut, bukan hanya perut yang kenyang, tapi tangan membawa tentengan, dan hati dan kepala pun rasanya makin kaya. Wait, ada yang penasaran, saya bawa oleh-oleh apa lagi dari acara tersebut. Nih, lihat saja fotonya.

Penasaran pada rasa kopinya? Nanti saya coba review ya? Yang jelas, saya dan suami suka banget sih meminumnya.
Ngomong-ngomong, saat pergi ke acara ini, saya dibawakan bekal dong sama si kecil. Ya Allah, padahal mamanya akan makan malam di restoran sudah pasti sejuk. Namun, anak saya membekali dengan permen dan kipas portable. dibawakan mainan juga, mungkin biar saya nggak bosan. Masyaallah lucunya.

Oke, semoga selanjutnya saya bisa lebih terlibat di kegiatan-kegiatan Yayasan Astra. Terlebih di blog ini terdapat kategori “Inspirasi dan UMKM”.