Pengalaman Ikut Kelas Menulis Gratis di Komunitas ODOP

Siapa yang suka gratisan? Sayaa! Makanya jika ada kelas-kelas gratis, mata saya langsung berbinar dan jemari ini lincah mencari informasi. Baru-baru ini yang saya ikuti adalah kelas menulis gratis di open recruitment (oprec) ODOP Blogger Squad (OBS).

OBS merupakan bagian dari Komunitas One Day One Post (ODOP). Mulanya saat akan mengikuti Oprec OBS tahun ini, saya agak ragu-ragu. Khawatir berhenti di tengah jalan karena tidak bisa membagi waktu.

Kebetulan, dalam perjalanan mengikuti kelas gratis di Oprec ODOP, di dunia nyata sedang banyak kegiatan. Ada tahsin dan tahfiz setiap pekan. Belum termasuk kelas tahsin online. Belum lagi jika ada pekerjaan. Dan banyak lagi lainnya.

Bismillah, akhirnya di menit akhir memutuskan untuk ikut serta dalam Oprec OBS tahun ini. Jika bertahan alhamdulillah. Sebaliknya, jika tidak bisa bertahan ya sudah. Yang penting sudah berikhtiar sebaik-baiknya.

Oleh-oleh dari Kelas Menulis Gratis di Oprec OBS Komunitas ODOP

kelas menulis gratis
Oleh-oleh dari kelas menulis/ Gambar diolah menggunakanCanva

1. Memaksimalkan Google Analytics 4 dan Google Search Console

Meski sudah memasang Google Analytics 4 (GA4) dan Google Search Console di blog, tapi saya masih kurang maksimal memanfaatkannya. Nah, di kelas menulis gratis yang saya ikuti ini, “dipaksa” memahami keduanya.

Jadi, saya harus mengingat kembali cara memasang Google Analytics dan Google Search Console di blog. Setelah itu, kembali mengulik dan menyelami berbagai fitur yang ada demi meningkatkan performa blog.

GA4 bisa memberikan data mendalam tentang siapa pengunjung blog kita. Selain itu, bisa memberikan informasi tentang tulisan atau topik yang paling banyak dibaca. Tentunya hal ini sangat membantu dalam merencanakan tulisan yang relevan dan menarik.

Ketika mengintegrasikan GA4 dengan Google Search Console, kita dapat menganalisis kata kunci yang mengarahkan pengunjung ke blog kita. Dengan demikian, kita bisa mengoptimalkan tulisan menggunakan kata kunci yang paling pas.

2. Menerapkan SEO

seo-on-page
Menerapkan tulisan yang SEO friendly/ Foto dari Canva

Di era sekarang ini, menjadi content writer saja tidak cukup. Alasannya, jika sekadar membuat konten saja, banyak yang bisa. Maka itu, harus punya nilai tambah lain, misalnya pemahaman dan pengaturan seputar optimasi konten pada mesin pencarian. Dengan demikian, tulisan kita akan lebih mudah ditemukan pengunjung. Kita pun akan menjadi content writer yang bisa bersaing.

Membiasakan menerapkan tulisan yang SEO friendly juga bukan perkara mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa dipelajari dan diterapkan. Dengan memproduksi tulisan yang SEO friendly, maka kita telah berikhtiar agar konten yang dihasilkan berdampak.

3. Motivasi Terus Menulis

Sebagai penulis blog, mungkin kita pernah merasa lelah. Jika itu yang dirasakan, boleh kok rehat sejenak. Namun, pernah jugakah merasa jenuh mendapati fakta pembaca blog sendiri yang sedikit?

Dari kelas menulis gratis Oprec OBS 2024 ini, saya menyimpan oleh-oleh berupa motivasi untuk terus menulis tanpa baper. Sayang banget jika jumlah views, like, komen, share, nyinyiran atau pujian dari pembaca, algoritma, hingga tren, memengaruhi proses menulis.

Segala hal itu tergantung niatnya. Di masa hidup yang singkat ini, tulisan sederhana kita bisa jadi kebaikan untuk orang lain lho. Mungkin jadi ada yang terbantu dengan ulasan atau pengalaman kita.

Alih-alih jumlah komentar dan views memengaruhi kegiatan menulis, lebih baik menjadikan ide sebagai pelecut. Jadi, ketika kepikiran ide, langsung dibikin, dipublikasikan, lalu ulangi terus seperti itu.

4. Membiasakan Riset Kata Kunci

mencari keyword tulisan
Ilustrasi riset kata kunci/ Foto dari Canva

Untuk memperbesar peluang tulisan kita ditemukan dan dibaca orang, membiasakan riset kata kunci perlu dilakukan. Terlebih saat ini ada berbagai tools yang memudahkan riset kata kunci.

Membiasakan riset kata kunci ini juga ditanamkan pada peserta Oprec OBS 2024. Cara melakukan risetnya adalah dengan memasang extension SEOquake dan keyword Surfer di browser.

Selanjutnya ketikkan kata di kolom pencarian Google. Misalnya kita ketik “kelas menulis”. Nantinya akan terlihat keyword difficulty, volume, CPC, jumlah pencarian, dan ide keyword lainnya.

Riset kata kunci tidak semudah yang dibayangkan. Kadang sudah punya kata kunci sendiri, eh pas dicek keyword difficulty lebih dari 50 persen. Selain itu, bisa jadi keyword tertentu nggak ada CPC-nya.

Tantangan Mengikuti Kelas Menulis Gratis di Oprec OBS Komunitas ODOP

tantangan dalam kelas menulis gratis
Ilustrasi menghadapi tantangan/ Foto dari Canva

Saya senang sekali mengikuti kelas menulis ini. Bayangkan, tanpa keluar uang sepeser pun bisa mendapatkan materi dengan kualitas “daging wagyu”.

Mentornya pun nggak kaleng-kaleng. Para bloger dengan jam terbang tinggi yang sudah pasti kaya pengalaman. Nama-nama mereka pun kerap wara-wiri di daftar pemenang lomba blog.

Setiap kali selesai materi, kami bebas mengajukan pertanyaan apa pun seputar materi. Setelah itu, mendapat tugas menulis, lagi-lagi sesuai materi. Setelah merampungkan sembilan materi, lengkap dengan tugasnya, kelas belum berakhir.

Kami diberi tantangan menulis setiap hari dengan tema yang sudah ditentukan. Tentunya nggak asal nulis sesuai tema. Kami tetap harus meriset kata kunci untuk mengembangkan tulisan. Intinya di masa tantangan menulis ini, kami harus benar-benar mempraktikkan materi yang sudah diterima.

Jujur, saya tidak terlalu stres jika “hanya” mengerjakan tugas dan tantangan. Namun, ada hal-hal di dunia nyata yang terkadang membuat sesi mengerjakan tugas semakin menantang.

Misalnya saja saat si kecil sakit cacar air dan saya harus membawanya berobat ke dokter. Jarak puskesmas yang tidak terlalu dekat dan antrean yang cukup lama membuat saya tidak leluasa mengerjakan tugas.

Belum lagi saat anak-anak kurang bersahabat. Misalnya ketika lebih rewel dari biasanya. Duh, itu bikin mood saya berantakan sekali.

Ilustrasi mood/ Foto dari Canva

Lalu ada suatu hari di mana saya harus ke dokter gigi. Bukan cuma sekali lagi. Saya membawa si bungsu pergi ke dokter gigi di tengah cuaca buruk. Duh, itu di otak saya berjejalan berbagai macam hal.

Ditambah lagi suami ikut sakit cacar air. Aktivitas di siang hari yang harus antar jemput anak-anak les dan mengaji. Plus mengerjakan setumpuk pekerjaan rumah tangga yang kayaknya nggak habis-habis kendati sudah saya kerjakan.

Ada lagi nih, handphone saya bermasalah. Saya juga harus pulang kampung karena adik menikah. Alhasil beberapa tugas saya kerjakan di jalan. Plus, saya juga harus mengerjakan beberapa pekerjaan sampingan. Hiks, kayanya kepala saya sudah berasap.

Kalau cuma menulis saja tanpa distraksi sih oke-oke saja. Tantangannya di sini distraksinya banyaaak sekali. Ada pilihan untuk berhenti, tapi kok sayang. Ya sudah tetap jalani saja. Jika masih bisa dikerjakan ya go a head. Namun, jika sudah kesulitan, saatnya membuat pilihan lain.

Kebanyakan deadline tugas di pukul 17.00 WIB. Bagi saya ini semakin challenging karena bikin saya membuka laptop lebih banyak di siang hari. Namun, saya yakin, jika Allah mentakdirkan saya tetap belajar menulis gratis di sini, pasti akan dimampukan menaklukkan tantangan.

Daan inilah saya hari ini. Masih bertahan dan sedang mengerjakan tantangan menulis di dua hari terakhir. Alhamdulillah.

Penutup

Hidup tidak menjanjikan kemudahan. Bahkan ketika saya mengikuti kelas menulis gratis sekali pun, tetap saja tidak terasa mudah. Meski gratis, mentornya benar-benar sepenuh hati memberikan materi.

‘Kan jadi malu ya kalau nggak bersungguh-sungguh belajar dan menaklukkan tantangan. Apalagi para mentor selalu bersedia menjawab pertanyaan apa pun dari para peserta oprec OBS.

Tidak hanya ilmu yang saya dapat selama kelas menulis. Mentor dan teman-teman sefrekuensi pun jadi rezeki tersendiri. Blog saya semakin sering terisi. Isinya juga nggak asal isi. Insyaallah konten blognya cukup berkualitas.

Oprec OBS 2024 Komunitas ODOP akan segera berakhir. Nanti, ketika saya punya waktu luang, pasti akan merindukan “grabak-grubuk” ini. Tapi seperti kata rekan oprec OBS, Monica Rasmona, kelas ini hanya perlu dikenang, bukan diulang. Jadi ya harus berjuang sebaik-baiknya saja sampai kelas benar-benar berakhir.

Gimana dengan Teman-teman, pernahkah ikut kelas menulis gratis berkualitas “wagyu”?

2 Comments
  1. Maria Ulfah says

    tantangan sesungguhnya setelah kelas selesai, ya ^^

  2. Endang S says

    Pernah Kak, saya ikut kelas online gratis

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.