Dari Blog Hingga Buku, Inspirasi Menulis dari Yonal Regen

Kenapa menulis? Penulis besar negeri ini, Pramoedya Ananta Toer, menyarankan siapa pun untuk menulis agar tidak hilang dalam masyarakat dan sejarah. Sebab, menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Sepertinya hal ini diamini benar oleh seorang pria asal Sukabumi, Yonal Regen. Meskipun untuk itu, tentu butuh waktu dan komitmen tingkat tinggi.

2008 silam, Yonal membuat blog. Sebuah rumah maya untuk menampung aneka gagasan. Namun, kala itu kesibukan di dunia nyata membuat Yonal masih mengabaikan rumah mayanya. Sesekali saja saat gabut sebagai perantau di Jakarta, dirinya baru memahat kisah di blog.

12 tahun kemudian, Yonal kembali ke rumah mayanya. Menghalau sarang laba-laba dan mengisinya dengan aneka cerita.

“Baru ingat lagi punya blog ketika ikut kelas menulis di perpustakaan Sukabumi, April tahun 2020. Beruntung masih ingat password-nya, kemudian ikut Oprec Komunitas One Day One Post (ODOP) batch 8 akhir tahun 2020,” paparnya.

Menulis blog memicu semangat dalam diri Yonal untuk menulis buku. Masyaallah, menulis dari blog hingga buku. Yuk, ikuti kisah bloger yang satu ini.

Menulis Buku Solo

menulis
Foto dari Canva

“Buku solo saya memang terpantik dari menulis di blog. Waktu itu memang sedang semangat-semangatnya menulis. Jadi, beberapa media selain blog juga dicoba, termasuk dengan mencoba membuat tulisan yang dijadikan buku solo itu,” terang Yonal dalam perbincangan dengan saya.

Hu-hu, ada iri yang menyusup di dada. Eit, ini iri yang baik lho ya. Bukan dengki dengan pencapaian orang lain. Iri karena ingin melakukan hal yang sama dengannya. Sebab selama ini memiliki buku solo masih selalu menjadi cita-cita yang belum pernah tercapai.

Rupanya Yonal tidak butuh waktu lama menulis bukunya. Hanya sekitar empat bulan. “Narasi Ayah Guru”, begitulah judul buku yang dilahirkan Yonal dengan tangannya sendiri. Dia sendiri yang mengedit, dan dia sendiri pula yang menerbitkan buku tersebut.

“Menyusun draft buku itu mulainya pas ikut kelas menulis di perpus Sukabumi, April 2020. Naik ke penerbit untuk cetakan pertama, Agustus 2020. Jadi lebih kurang prosesnya sekitar 4 bulan,” kenang ayah tiga anak ini.

Bagi Yonal, tidak ada tantangan berarti dalam melahirkan buku solonya. Kenapa bisa begitu? Rahasianya ada di perasaan senang. Ya, dia senang dan menikmati prosesnya.

“Prosesnya enjoy saja, self editing, self publishing juga, jadi happy aja sih selama ngejalaninnya,” imbuh dia.

Menulis adalah Perkara Kebiasaan

menulis
Membangun kebiasaan baik/ Foto dari Canva

Banyak orang bilang menulis itu bukan bakat, tapi kebiasaan yang dilatih dan diasah terus menerus. Yonal sendiri tidak punya waktu khusus untuk menulis. Akan tetapi, dirinya ikut komunitas menulis dan menempa diri untuk menjadikan menulis sebagai suatu kebiasaan.

“Alhamdulillah tugas menulis harian waktu ikut kelas menulis di perpus Sukabumi dan di Oprec ODOP itu jadi habit. Walaupun tidak menyiapkan waktu khusus, kalau sudah menikmati proses menulis itu jadi kaya ada yang hilang kalau sehari belum buka laptop untuk menyusun draft tulisan,” tutur Yonal.

Yonal pun menularkan semangat menulis kepada anak-anak didiknya. Maklum, selain ngeblog, dia juga seorang guru. Bahkan dia menjadikan blog sebagai media pembelajaran agar anak-anak dapat mengakses materi pelajaran.

Guru dalam bahasa Jawa adalah sosok yang “digugu lan ditiru” alias “dipatuhi dan diteladani”. Yonal pun berusaha untuk tidak hanya sekadar mengajar, tapi benar-benar bisa memberi contoh dan motivasi bagi anak didiknya. Dia menunjukkan konsistensi menulisnya, dengan harapan siswa-siswinya melakukan hal serupa.

“Harapan saya mudah-mudahan blog bisa menjadi salah satu media untuk meningkatkan daya literasi masyarakat kita yang sampai saat ini masih miris kondisinya,” harap Yonal.

Nah, sekarang ini siapa saja bisa menulis apa saja. Siapa pun bisa memiliki blog. Lantas, bagaimana ya agar bisa tetap eksis di dunia bloger?

“Di antara sekian banyak tips agar tetap eksis di dunia blog adalah memiliki tulisan unik, impactful, dan mempunyai ciri khas,” kata Yonal memberikan tip.

Bloger dengan Nama Unik

tulisan nama
Ilustrasi nama unik/ Foto dari Canva

Tahun 2024 ini, saya ikut Oprec Komunitas ODOP. Rupanya Yonal adalah salah satu PJ dalam Oprec ini.

Nama Yonal sendiri sebenarnya tidak asing bagi saya. Saya beberapa kali berkunjung ke rumah mayanya saat blog walking. Namanya juga wara-wiri di berbagai komunitas bloger.

Dulu, saya penasaran dengan nama “Yonal Regen” yang tidak biasa itu. Saya pikir itu adalah nama pena, ternyata nama asli.

“Itu nama asli sesuai kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Kata orang tua itu nama saran dari almarhumah nenek,” ucapnya saat saya tanya asal usul namanya.

Rupanya sang nenek adalah penggemar sejarah. Nah, nama Yonal terinspirasi dari nama salah satu Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan. Reagan menjabat presiden selama dua periode.

Semasa pemerintahannya, Reagan dikenal dengan Reaganekonomics. Saat itu, dia menganjurkan mengurangi tarif pajak untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mengendalikan suplai uang untuk menurunkan inflasi, deregulasi ekonomi, dan mengurangi pengeluaran pemerintah.

Sederet prestasi Reagan inilah yang mungkin menginspirasi sang nenek untuk mengabadikan nama presiden AS kala itu menjadi nama cucunya. Lho, tapi kok jadinya Yonal Regen, bukan Ronald Reagan?

“Karena menyesuaikan agar kompak dengan nama seluruh kakak adik di keluarga yang namanya berawalan yo; Yono, Yosi, Yonal, Yogi,” kisah Yonal.

Penutup

Dalam hidup kita bertemu banyak orang. Dari orang-orang yang kita temui itu sering kali ada berbagai pelajaran berharga yang bisa diambil. Bisa pula menjadi motivasi untuk terus bertumbuh.

Pun saat saya memilih Yonal Regen untuk menjadi narasumber yang kisahnya saya abadikan dalam blog. Semangat dan konsistensinya semoga menular. Tidak hanya saya saja yang tertular, tapi siapa pun yang membaca tulisan ini atau mengenal langsung sosok Yonal.

Yuk, terus menulis. Ingat, kita bisa membuat apa saja dengan menulis.

2 Comments
  1. Awalia Widya says

    Terima kasih sudah menuliskan kisah inpirasi kak Yonal, kak.

  2. Laila RI says

    Makasih kak, saya jadi punya referensi gimana nulis biografinya. Bingung merangkai kalimat yang pas gimana

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.