IIBF 2023 Digelar 5 Hari, Penuh Buku Murah dan Aneka Kegiatan Literasi
Ratusan ribu buku tertata di sepanjang area seluas 500 meter persegi. Aneka judul buku dengan diskon besar siap dipinang dan dinikmati. Inilah Indonesia International Book Fair (IIBF) 2023 yang dinanti.
150 penerbit dan lembaga di industri perbukuan yang terlibat dalam helatan ini. Mereka menawarkan aneka bacaan dan kegiatan yang picu minat literasi.
Hari itu, Rabu (27/9/2023), saya bersama si kecil yang berusia tiga tahun bersemangat datang ke IIBF 2023 hari pertama. Melipat jarak sekitar 33 kilometer demi menuntaskan hasrat mencari bahan baca. Melihat langsung aneka buku dengan ilustrasi menggemaskan melahirkan bahagia di dada.
“Mau buku yang ini, Ma,” ujar si kecil sambil memperlihatkan buku dengan sampul bergambar lampu. Saya mengambil buku tersebut, melihat harganya, dan mengangguk setuju.
“Yang ini juga ya. Boleh?” pintanya kembali. Kali ini buku cerita anak dengan sampul baling-baling pengusir burung dan petani. Lagi-lagi, setelah melirik blurb dan harganya, saya mengamini. Sontak, persetujuan itu disambut sorak bahagia si buah hati.
Momen itu terpatri di salah satu sudut Hall 1 ICE BSD, Tangerang, Banten, tempat diselenggarakannya IIBF 2023. Festival buku ini berlangsung selama lima hari, sejak 27 September hingga 1 Oktober 2023. Di hari pertama, pengunjungnya cukup ramai dan meriah. Didominasi oleh anak-anak berseragam sekolah.
Ada apa saja di IIBF kali ini? Bagaimana cara mudah menuju lokasi? Baca terus tulisan ini hingga usai.
Ada Apa Saja di IIBF 2023?
Jika tidak ada agenda di pekan ini, sebaiknya merapat ke IIBF 2023 bersama keluarga. Selama lima hari, pameran buku terbesar di Indonesia ini dihelat mulai pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. Untuk masuk ke lokasi acara, sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis!
Ada banyak kegiatan seru yang bisa meningkatkan gairah membaca. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa hal yang bisa dijumpai di IIBF 2023.
1. Zona Kalap
Zona Kalap pasti menarik perhatian siapa saja yang datang ke IIBF 2023. Sebuah area luas dipenuhi bubu-buku pilihan dari berbagai penerbit. Ribuan buku berbagai judul dan genre dengan harga miring terpampang nyata. Ada buku anak bergambar, novel, buku-buku parenting, buku motivasi, hingga buku aktivitas anak ada di sana.
Harga bukunya cukup bersahabat. Ada yang Rp100.000 dapat tiga buku. Bahkan ada pula buku yang diberi harga Rp10.000 saja. Harga bukunya bikin nggak bisa tahan diri lantaran terdapat penawaran diskon hingga 90 persen! Cukup terjangkau untuk menambah koleksi bacaan, sekaligus menjadi teman setia di segala suasana.
2. Talkshow dan Jumpa Penulis
IIBF 2023 bukanlah pameran buku semata. Berbagai talkshow, launching buku, hingga jumpa penulis hadir di sana. Lebih dari 100 narasumber dan 50 acara diselenggarakan untuk memeriahkan acara.
Talkshow yang dihadirkan pun tak kaleng-kaleng. Banyak narasumber keren yang berbagi ilmu, pengalaman, dan inspirasi. Misalnya saja di hari pertama dilangsungkan talkshow bertajuk “Buku Cetak Vs Buku Digital”. Salah satu pembicaranya adalah Duta Baca Indonesia sekaligus penulis buku kenamaan, Gol A Gong.
Masih dari hari pertama, ada unjuk wicara “Buku Bacaan Bermutu yang Menyenangkan”. Selanjutnya, peluncuran buku “Tita” dan “Little Chief” yang dihadiri penulisnya langsung. Satu lagi yang tak kalah menarik adalah pertunjukkan kaligrafi dari Korea. Seniman kaligrafi Korea, Kang Byung In, hadir untuk menunjukkan kebolehannya.
Baca tulisan menarik ini juga yuk: Nostalgia 5 Buku Bacaan Anak Terfavorit pada Zamannya
Untuk diketahui, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) selalu penyelenggara IIBF, tahun ini menggandeng Korea Selatan sebagai tamu kehormatan. Salah satu pertimbangannya adalah karena Korea Selatan memiliki budaya baca dan industri penerbitan yang kuat. Harapannya, IIBF 2023 bisa menjembatani pertemuan antara penerbit buku, penulis buku, hingga penggemar buku-buku Korea.
Terkait Korea, ada yang familier dengan drama Korea “What’s Wrong with Secretary Kim”? Di IIBF kali ini, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) menghadirkan si penulis novelnya lho, Jung Eun-young. Wah, seru sekali! Tak hanya itu, hadir pula Ryeong, penulis webtoon Killstagram dan Beauty in a Click dengan capaian 69 juta pembaca.
Kegiatan selengkapnya bisa disimak di rundown berikut ini.
3. Wisata Literasi
Aneka kegiatan seru tidak hanya ada di panggung utama dan lobi ICE saja. Mama bisa mengajak si kecil berwisata literasi dengan menjelajahi setiap stan yang ada di IIBF, lalu temukan berbagai aktivitas serunya.
Misalnya saja di stan komunitas Read Aloud Tangerang. Pengunjung bisa bermain game yang mengasah motorik kasar, seperti melempar gelang-gelang. Mau belajar sekaligus praktik langsung read aloud alias membacakan nyaring? Bisa banget. Plus ada challenge foto berhadiah menarik.
Lanjutkan wisata literasi di stan Forum Lingkar Pena (FLP) Jayakarta. Di sana ada juga kegiatan seru bagi para pegiat dan pecinta literasi, seperti coaching clinic. Para suhu di bidangnya siap berbagi tips dan trik bagi para pengunjung, khususnya bagi yang tertarik di arena konten, cerita anak, travel dan fotografi, serta skenario.
Tak lupa mampir ke stan Thailand. Selain menuntaskan hasrat ingin tahu tentang literasi Negeri Gajah Putih, bisa pula minta dibuatkan sketsa wajah. Harganya pun tak menguras kantong, hanya Rp50.000.
Selanjutnya, ke mana lagi kita? Ada baiknya datang sendiri untuk merasakan secara langsung suasana surganya literasi di penghujung tahun ini. Dijamin betah deh!
4. Berbagai Lomba
Buat yang memiliki semangat kompetisi tinggi, ada berbagai lomba yang bisa diikuti. Misalnya saja lomba menulis reportase dengan hadiah jutaan rupiah yang menanti. Beberapa stan yang ada juga menggelar berbagai challenge berhadiah yang sayang untuk dilewati.
O, ya, IIBF 2023 juga memberikan IKAPI Awards. Penghargaan ini diberikan kepada pegiat dan penggerak literasi di industri perbukuan Indonesia. Ada pula Cosplay Carnival yang merupakan ajang lomba dan pesta kostum bagi cosplayer. Seru ‘kan?
Cara Menuju ke ICE BSD Menggunakan KRL
Saya bersama si kecil memulai perjalanan ke ICE BSD menggunakan kereta rel listri (KRL) dari stasiun terdekat, yakni Stasiun Tanjung Barat. Kami lantas turun di stasiun transit Manggarai untuk berpindah KRL jurusan Tanah Abang.
Cukup lama kami menunggu KRL arah Tanahabang. Untuk anak saya masih semangat untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya, kereta yang ditunggu pun tiba. Setelah beberapa waktu, KRL tiba di Stasiun Tanahabang.
Lagi-lagi, kami harus berganti KRL. Kali ini menggunakan KRL arah Rangkasbitung untuk turun di Stasiun Cisauk. Untunglah KRL sudah stand by, sehingga kami bisa segera naik.
Ini dia, Stasiun Cisauk. Saatnya turun dan menuju ke Terminal Intermoda. Kami melewati semacam jembatan yang cukup jauh untuk ukuran anak umur tiga tahun. Untungnya, siang itu tidak terlalu terik. Angin bahkan berhembus cukup kencang.
Rencananya, kami akan melanjutkan perjalanan menggunakan bus BSD Link. Namun, sesampainya di terminal, ternyata harus menunggu sekitar 30 menit. Sebaiknya salat zuhur terlebih dahulu di musala terminal. Musalanya kecil, tapi cukup bersih dan nyaman.
Sesaat kemudian, kami sudah duduk di bus BSD Link dengan tulisan “Sektor 1,3”. Jadi, ada bebera bus BSD Link, warnanya sama, tapi tujuannya berbeda. Untuk itu, sebelum naik, pastikan bertanya ke Pak Sopir apakah bus tersebut menuju ke tujuan kita.
Beberapa waktu kemudian, bus gratis tersebut berhenti di halte ICE 1. Ayo, saatnya turun dan masuk ke area pameran buku. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di grafis berikut ini ya.
Penutup
Perjalanan menuju lokasi IIBF 2023 memang cukup panjang dari rumah saya. Butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk tiba di sana. Untunglah tidak merasa lelah dan payah karena tidak menjumpai kemacetan dan situasi yang berdesak-desakan.
Setelah selesai berwisata literasi dan membeli buku, perut keroncongan minta diisi. Anak saya makan semangkuk bakso di area F&B dengan lahap. Sedangkan saya makan nasi kuning Bali yang mengenyangkan, sambil menyimak diskusi di area lobi.
Saatnya pulang! Mengingat sudah terlalu sore, saya memilih pulang menggunakan taksi online. Lagipula anak saya belum tidur siang, pasti nanti kepayahan saat harus naik turun kereta.
Itulah pengalaman saya berkunjung ke pameran buku setelah sekian lama absen. Wah, kangennya terobati! Gimana dengan Mama, sudahkah ke IIBF 2023?