5 Alasan Kita Perlu Pilih Buah dan Sayur Lokal
Sudahkah makan buah dan sayur hari ini? Buah dan sayur apa yang dikonsumsi? Jangan lupa untuk lebih memilih buah dan sayur lokal ya. Bukan sekadar nasionalisme, tetapi ada sederet alasan di balik saran ini.
Saat ini di pasaran ada banyak sekali pilihan buah dan sayur. Ada yang organik, hidroponik, konvensional, dan impor. Buah impor yang banyak ditemukan di Indonesia antara lain anggur red globe, apel fuji, apel red del, pir, kurma, kiwi, dan jeruk kino.
Buah impor banyak jenisnya, tetapi buah lokal tidak kalah variannya. Sebut saja nangka, manggis, pisang, salak, mangga, semangka, jeruk, jeruk lemon, rambutan, alpukat, melon, dan jambu biji.
Buah dan Sayur Lokal adalah Pilihan Utama
Dulu, sayur dan buah impor hanya ditemukan di supermarket atau toko buah besar saja. Namun, kini di penjual sayur dan kios buah di pinggir jalan, sayur dan buah impor lebih mudah ditemukan. Bahkan hanya berbekal jempol dan smartphone, siapa pun bisa membeli buah-buahan impor di toko online.
Pilihan berserak. Mungkin ada di antara kita yang menyukai buah-buahan impor dengan sederet alasan. Bisa jadi karena penampakan sayur dan buah impor yang jauh lebih menarik ketimbang buah lokal. Mungkin juga karena menyukai rasanya. Soal selera memang tidak bisa dipaksakan.
Sah-sah saja membeli dan mengonsumsi sayur dan buah impor. Akan tetapi, jangan lupa untuk membeli juga sayur dan buah hasil panen petani di negeri sendiri. Ini dia sejumlah alasan kita perlu memilih buah dan sayur lokal.
1. Nutrisi Buah dan Sayur Lokal Tidak Kalah dari Impor
Meski beberapa sayur dan buah impor berpenampilan lebih menarik dari produk lokal, bukan berarti buah dan sayur lokal kurang bernutrisi. Sayur dan buah lokal segar tetap mengandung vitamin, mineral, serta kandungan serat. Lagi pula kita makan buah dan sayur bukan karena penampilannya, tetapi ingin mendapat manfaat sehatnya bukan?
Presiden Jokowi beberapa waktu lalu juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi buah-buahan lokal. “Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan mencintai aneka buah Nusantara yang melimpah dengan kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor,” ucapnya dalam video virtual pada acara Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021 lalu.
Salah satu nutrisi yang terkandung pada buah segar, baik impor ataupun lokal, adalah vitamin C. Bentuk buah tidak berpengaruh pada kandungan vitamin C. Namun, mengingat vitamin C mudah larut dalam air, kandungannya akan berkurang saat proses pengirisan, pencucian, dan perebusan.
2. Lebih Segar dan Variatif
Buah lokal ditanam di negeri sendiri. Artinya tidak butuh waktu lama untuk proses distribusi. Dengan demikian, buah dan sayur lokal lebih segar dibandingkan sayur dan buah impor.
Sayur dan buah lokal umumnya dipanen saat benar-benar matang atau mendekati matang. Hal itu menjadikan buah dan sayur lokal memiliki rasa yang lebih baik dan bernutrisi tinggi.
Seperti sering dikabarkan, buah impor kerap dilapisi lilin untuk menjaga kesegarannya sejak mulai dipanen, dikirim, hingga dijual di toko. Sebenarnya lilin di kulit buah termasuk bahan tambahan pangan atau BTP. Sayangnya, masih ada yang nakal lantaran menggunakan lilin bukan untuk pangan. Oh ya, untuk menghilangkan lapisan lilin, saat mencuci buah, bisa menggunakan air lemon atau cuka.
Selain lebih segar, sayur dan buah produksi dalam negeri juga lebih variatif. Misalnya saja untuk buah mangga, ada banyak sekali macamnya. Ada mangga Indramayu, mangga golek, mangga harum manis, mangga manalagi, dan sebagainya.
Pun untuk pisang, ada banyak jenisnya. Ada pisang ambon, pisang mas, pisang barangan, dan masih banyak lagi lainnya.
Variasi sayuran lokal juga banyak sekali. Kangkung, bayam, daun singkong, daun pepaya, genjer, bunga pisang, kecombrang, bunga turi, buncis, kacang pancang, labu siam, dan lain-lain. Rasanya tidak akan pernah bosan makan buah dan sayur lokal karena saking variatifnya.
3. Buah dan Sayur Lokal Lebih Aman
Pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ahmad Sulaiman pernah mengatakan sayur dan buah lokal cenderung lebih aman. Ini karena kebanyakan penanamannya organik, serta tidak diberi zat kimia pengawet.
Aneka buah dan sayur lokal juga umumnya tidak mengandung pestisida. Hal itu semakin meningkatkan rasa aman saat mengonsumsinya.
Kata Prof. Ahmad, memperbanyak konsumsi buah dan sayur-sayuran lokal bisa menjadi ikhtiar mencegah penyakit-penyakit tidak menular dan penyakit kronis seperti diabetes, jantung, stroke. Bahkan buah-buahan dan sayuran lokal dapat melakukan detoksifikasi dan mencegah peningkatan kolesterol.
4. Buah dan Sayur Lokal Lebih Murah
Proses pengiriman yang lama membutuhkan banyak biaya. Hal ini menjadikan harga sayur dan buah impor lebih mahal ketimbang produk lokal. Harga yang murah seharusnya bisa semakin membuat kita termotivasi untuk mengonsumsi buah dan sayur produksi negeri sendiri.
Coba saja bandingkan harga wortel lokal dengan wortel impor. Wortel lokal yang ramping dan berwarna oranye pucat harga per kilogram sekitar sepuluh ribu rupiah. Sedangkan wortel impor yang berdaging tebal dan berwarna oranye terang harganya bervariasi, mulai delapan belas ribu rupiah per kilogram.
Untuk sayuran lokal, seperti kangkung, per ikat hanya tiga ribu hingga lima ribu rupiah. Harga bayam maupun daun singkong per ikat juga tidak jauh berbeda.
5. Mencegah Punahnya Petani Nusantara
Di sesisir pisang ambon yang ada di meja makan ada peluh dan kerja keras petani Nusantara. Bayangkan jika produk lokal diabaikan oleh orang-orang dari bangsa sendiri, apa yang akan terjadi?
Ketika sayur dan buah impor dipuja sedemikian rupa, maka permintaan akan selalu meningkat. Sebaliknya bila sayur dan buah lokal diabaikan karena dianggap tidak keren, maka bisa jadi akan teronggok begitu saja.
Lalu apa yang terjadi? Perlahan buah dan sayur lokal membusuk tanpa ada yang menyentuh. Hal itu bisa bikin petani Nusantara gigit jari. Belum lagi kesulitan proses budidaya dan kendala pada sistem yang belum distandardisasi.
Petani pun berpotensi merugi dan pekerjaan ini dianggap tidak menjanjikan. Akhirnya banyak orang meninggalkan pekerjaan tersebut, sehingga profesi petani Nusantara bisa punah.
Padahal Indonesia dikaruniai tanah subur yang cocok untuk bercocok tanam. Ada kontur tanah di beberapa wilayah Indonesia yang berbukit-bukit dan gunung-gunung dengan hawa cukup dingin, cocok untuk menanam buah-buahan.
Indonesia juga kaya akan biodiversitas sayuran, buah-buahan, dan pangan nabati lainnya. Buah mangga, misalnya, di Indonesia terdapat 24 varietas dari 35 varietas mangga dunia. Contoh lainnya, Indonesia memiliki 37 varietas dari 76 varietas pisang dunia. Demikian dikutip dari situs Kementerian Pertanian RI.
Sayang sekali jika anugerah itu tidak dimanfaatkan dan disyukuri. Bentuk syukur bisa diwujudkan dengan menjadikan buah dan sayur lokal sebagai pilihan utama.
Pertanian RI Menjanjikan, Jangan Sampai Petani Lokal Punah
Sejak lama Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Artinya, sebagian besar mata pencarian penduduknya adalah dari bertani dan berkebun. Tidak mengherankan, mengingat Indonesia merupakan negara terbesar nomor 3 di dunia dengan keanekaragaman hayati atau biodiversiti.
Bumi Pertiwi memiliki 100 jenis sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan. Keanekaragaman ini merupakan modal ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, petani lokal sangat dibutuhkan perannya.
Ketika petani lokal mencoba bergeliat, kita selaku konsumen perlu banget mendukungnya. Memilih sayur dan buah lokal adalah dukungan terbaik pada para petani Nusantara agar tetap produktif dan lebih sejahtera.
Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun ini, ada kabar gembira dari sektor pertanian dan perkebunan Tanah Air. Buah-buahan lokal berpeluang mengisi pasar lantaran berkurangnya pasokan buah impor.
Pandemi membuat distribusi buah-buahan impor terganggu. Saat masuk ke Indonesia pun harga buah impor melonjak. Daya beli yang turun membuat masyarakat memilih buah-buahan basic lokal yang harganya murah seperti pisang dan pepaya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren produksi buah-buahan lokal pada 4 tahun terakhir mengalami peningkatan. Misalnya di tahun 2019 produksi buah-buahan lokal 22,5 juta ton. Angka ini naik 4,8 pesen dibanding tahun 2018.
Mengutip indonesia.go.id, sumbangan pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 13,5 persen. Tak hanya semakin berjaya di pasar domestik, buah lokal juga didorong untuk ekspor. Apalagi laporan dari Badan Pangan Dunia (FAO) 2020 menyebut pertumbuhan kebutuhan pasar dunia terhadap buah tropis mencapai 2,3 persen per tahun dalam periode 2008 – 2018.
Wah, menjanjikan sekali potensi ini. Harapannya, kita sebagai konsumen terus konsisten mendukung konsumsi sayur dan buah lokal. Meskipun kelak pandemi Covid-19 menjadi endemi, dukungan pada petani Nusantara jangan sampai surut.
Segarnya Cold-pressed Juice IT’s Buah dari Buah dan Sayur Lokal
Ada berbagai cara menyenangkan menikmati buah dan sayur. Salah satunya dengan meracik jadi minuman sehat nan menyegarkan berupa cold-pressed juice. Inilah yang dilakukan usaha kecil menengah (UKM) IT’s Buah.
Bagi yang belum familiar, cold-pressed juice dibuat melalui proses peristaltik sehingga menghasilkan sari buah dan sayuran secara murni, tanpa tambahan air dan gula. Prosesnya berbeda dengan juice konvensional yang menggunakan pisau berputar. Pembuatan cold-pressed juice tidak menghasilkan panas sehingga kandungan vitamin C dan nutrisi lain dari buah dan sayur lebih terjaga dan lebih tahan lama.
Tak sekadar menghadirkan minuman sehat, IT’s Buah juga mendukung petani lokal. Pasalnya 100 persen buah dan sayur yang menjadi bahan dasar produk cold-pressed juice adalah hasil pertanian lokal.
Cold-pressed juice tersebut dibuat tanpa pengawet dan diproses menggunakan teknologi modern. IT’s Buah juga hanya mengandalkan kandungan gula alami di buah. Terbayang ‘kan betapa sehatnya cold pressed juice ini?
Bayangkan, di siang yang terik minum sebotol cold-pressed juice dari IT’s Buah. segar sekali. Apalagi dalam sebotol cold-pressed juice terdapat manfaat sehat buah dan sayur. Bagi yang sulit buang air besar, susah menurunkan berat badan, atau yang gampang lelah, bisa mengonsumsi minuman ini sebagai solusi.
Oh ya cold-pressed juice dari IT’s Buah dikemas menggunakan botol kaca. Hal itu merupakan salah satu upaya menjaga lingkungan agar sampah plastik sekali pakai tidak menumpuk. Bahkan jika kita punya 10 botol kemasan cold-pressed juice dari IT’s Buah, bisa ditukar dengan satu botol cold-pressed juice.
Nutrisi Buah dan Sayur Lokal
Cold-pressed juice dari IT’s Buah menggunakan buah dan sayur lokal seperti wortel, mentimun, apel, lemon, dan jahe. Nanas, pakcoy, bayam, seledri, buah naga, semangka, serta pepaya juga turut menjadi andalan.
Buah-buahan dan sayur itu diracik sedemikian rupa sehingga menghasilkan minuman yang segar dan kaya manfaat. Tak berlebihan jika minum cold-pressed juice disebut sebagai cara menyenangkan mengonsumsi buah dan sayur.
Yuk, ditelisik nutrisi apa saja yang terkandung dari beberapa buah dan sayur yang digunakan IT’s Buah untuk membuat cold-pressed juice.
Wortel
Karoten pada wortel dapat membantu menetralkan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kerusakan komponen makromolekul sel. Berbagi studi juga menunjukkan karoten dapat berperan dalam meningkatkan sistem imun manusia.
Vitamin A yang terkandung pada wortel baik untuk kesehatan penglihatan. Selain itu, vitamin A juga berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh.
Mentimun
Dalam mentimun terkandung air yang akan mendukung seseorang tetap terhidrasi. Seratnya bisa membantu mencegah sembelit. Antioksidan seperti beta karoten dalam mentimun dapat turut melawan radikal bebas.
Apel
Quercetin yang terkandung dalam apel memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Sedangkan kandungan pektin yang merupakan jenis serat larut dapat membantu mencegah sembelit. Pektin juga berpegaruh dalam menurunkan Low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.
Lemon
Vitamin C yang terdapat di lemon sangat penting dalam pembentukan tulang, perbaikan jaringan ikat, dan kesehatan gusi. Vitamin ini juga membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan melindungi dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Jahe
Sejumlah penelitian menunjukkan jahe memiliki sifat sebagai antikolesterol, antipembekuan/ penggumpalan darah, dan antiperadangan. Jahe pun dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja jantung.
Jahe juga diyakini memiliki kemampuan sebagai antidiabetik, antikanker, antinyeri, antipiretik (penurun panas), antioksidan, antibakteri, antiradiasi, antialergi, imunomodulator, dan antivirus.
Seledri
Sejumlah nutrisi penting terkandung dalam seledri, seperti beta karoten, folat, lutein, zeaxanthin, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K. Lutein dan zeaxanthin dalam seledri mempunyai sifat antioksidan. Kandungan ini bisa melindungi sel kulit dari penuaan dini.
Senyawa lutein juga memiliki sifat antikanker. Sementara itu ada kandungan lain dalam seledri yang mengendurkan jaringan otot dalam dinding arteri untuk meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Demikian dikutip dari situs IT’s Buah.
Nah, itu dia sederet alasan kenapa kita perlu menjadikan sayur dan buah produksi dalam negeri sebagai pilihan utama. Ternyata nutrisi yang dikandung juga berlimpah bukan? Yuk, makan buah dan sayur lokal agar tetap sehat dan sebagai bentuk dukungan kita pada petani Nusantara.
Referensi
Evi Kurniawati, Hanifa Mita Riandini. Analisis Kadar Vitamin C Pada Daging Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan L) Segar dan Daging Buah Kelengkeng Kaleng Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis, dalam Jurnal Ilmiah: J-HESTECH, Vol. 2 No. 2,
Bulan Desember Tahun 2019, Halaman 119 – 126.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Anti Virus dan Imun Booster. Cetakan pertama, Juni 2020.
IPB. Budayakan Mengkonsumsi Buah dan Sayuran Lokal Indonesia, diakses pada 7 Maret 2022.
WebMD. Cucumber, diakses pada 7 Maret 2022.
The Nutrition Source. Apples, diakses pada 7 Maret 2022.
WebMD. Lemon Juice: Are There Health Benefits?, diakses pada 7 Maret 2022.
IT’s Buah. Seledri: Manfaat, Kandungan Gizi, & Resep, diakses pada 7 Maret 2022.
indonesia.go.id, Buah Segar Indonesia Melaju ke Pasar Dunia, diakses pada 7 Maret 2022.
Pelaku Bisnis. Buah Lokal Melesat di Tengah Pandemi, diakses pada 7 Maret 2022.
Untidar. Budayakan Konsumsi Produk Lokal, Dukung Ketahanan Pangan Nasional, diakses pada 7 Maret 2022.