Artificial Intelligence Bantu UMKM Kembangkan Bisnis
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar. Kini, saatnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga menggunakan teknologi ini untuk mengembangkan dan meningkatkan performa bisnisnya.
Ketika bicara peran artificial intelligence untuk UMKM, mungkin terbesit pertanyaan: bagaimana cara kerja AI? Seberapa banyak AI bisa membantu UMKM bertahan, bahkan tumbuh dan berkembang?
Kebetulan 20 Maret 2022 lalu, saya ikut panel discussion “Peranan Artificial Intelligence dalam Membantu UMKM Bertumbuh”. Kegiatan itu menghadirkan berbagai narasumber berkompeten. Nah, dari situ ada banyak sekali pengetahuan baru, termasuk soal peran artificial intelligence untuk UMKM.
Bagi yang kini menjalankan UMKM, yuk simak rangkuman dari panel discussion yang saya ikuti itu ya. Tulisan ini akan dimulai dengan pembahasan potret UMKM di Indonesia. Poin selanjutnya akan membahas tentang penerapan artificial intelligence untuk UMKM. Semoga informasi ini bermanfaat sebagai amunisi UMKM untuk semakin berkembang.
Potret UMKM di Indonesia
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta. Tidak main-main, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun cukup tinggi. Pada tahun 2020, kontribusinya 61,97 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Artinya, jumlah UMKM yang banyak berbanding lurus dengan semakin terbukanya lapangan pekerjaan di Indonesia.
Mengingat pentingnya peran UMKM pada perekonomian nasional, maka laju produktivitas UMKM harus terus dijaga. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, ekonomi terganggu sehingga tantangan UMKM pun semakin besar. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM (salah satu komunitas UMKM), Faisal Hasan Basri, dalam acara tersebut.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah problem yang masih dihadapi UMKM. Misalnya manajemen, teknologi, pemasaran, permodalan, jaringan, izin, dan lain-lain. Masalah-masalah itu selalu berulang, sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak agar pelaku UMKM tidak berkutat di masalah yang sama.
Era yang berubah, membuat perilaku produsen dan konsumen berubah. Faisal menggarisbawahi pentingnya literasi teknologi bagi UMKM. Mau tidak mau digitalisasi tidak bisa dihindari. UMKM perlu didukung agar lebih aware pada teknologi.
Perpres No 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional mengamanatkan target pertumbuhan rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen di tahun 2024. Tujuan adalah untuk penguatan struktur ekonomi nasional. Sementara itu, kondisi tahun 2020, rasio kewirausahaan Indonesia mencapai 3,47 persen. Itu artinya, perlu penumbuhan sekitar 1,5 juta wirausaha baru.
Head of Entrepreneurship Program Podomoro University, Wisnu Dewobroto, mengungkap kabar baik. Wisnu mengutip Global Entrepreneurship Monitor (GEM), Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan wirausaha pemula paling besar.
Namun, ada kecemasan yang meningkat di kalangan pengusaha Indonesia saat ini. Takut gagal menjadi tantangan serius bagi mulainya usaha. Apalagi pandemi membatasi ruang gerak beberapa usaha.
“Memang ada yang bertumbuh, tapi banyak yang gagal dan nggak mau mulai lagi,” ujar Wisnu.
Para pelaku usaha dan calon pelaku usaha perlu kepastian stabilitas apabila krisis di masa depan muncul. Menjawab itu, pemerintah antara lain berupaya memperkuat ekosistem kewirausahaan. Sistem informasi kewirausahaan juga dibentuk. Dalam pelaksanaannya, tentu perlu kolaborasi dengan berbagai elemen terkait.
Penerapan Artificial Intelligence untuk UMKM
Artificial intelligence adalah bidang ilmu komputer yang memungkinkan mesin berpikir seperti manusia. Ternyata ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan UMKM dari teknologi ini. Artificial intelligence bisa meningkatkan proses bisnis, membuka peluang usaha baru, melakukan efisiensi kerja, dan mengurangi biaya operasional.
CEO Prosa.Ai, Teguh Eko Budiarto, memberi penjelasan lebih lanjut soal ini. Prosa AI adalah perusahaan startup yang berfokus pada peningkatan nilai bisnis dan percepatan transformasi digital di Indonesia melalui kecerdasan buatan, khususnya Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) untuk Bahasa Indonesia.
Eko, panggilan akrabnya, menjelaskan ada beberapa penerapan artificial intelligence untuk meningkatkan produktivitas UMKM. Berikut ini beberapa penerapan teknologi tersebut.
1. Meningkatkat Customer Service
Customer service UMKM bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan artificial inteligence. Caranya adalah dengan menggunakan chatbots yang menggunakan teknologi artificial intelligence. Keberadaan chatbots membuat pelanggan tidak perlu menunggu lama respons dari pemilik toko atau usaha online. Hemat waktu, hemat biaya, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan revenue lebih banyak.
Menurut Eko, saat ini teknologi sudah memungkinkan bagi keberadaan chatbots 4.0 atau virtual assistant. Nah, virtual assistant ini lebih banyak mengelola percakapan dengan manusia daripada chatbots.
2. Meningkatkan Kinerja Human Resource Departement (HRD)
Karyawan adalah aset berharga suatu perusahaan. Jika suatu UMKM semakin berkembang, tentu membutuhkan lebih banyak karyawan. Demi efektivitas dan efisiensi, maka artificial intelligence untuk UMKM bisa dimanfaatkan.
Ketimbang HR berkutat pada pekerjaan yang sifatnya berulang, lebih baik diserahkan kepada artificial inteligence. Berbagai otomatisasi dapat dilakukan AI, misalnya saat penyaringan data pelamar dan penjadwalan interview.
Tugas administrasi HRD seperti manajemen kehadiran pegawai, data kinerja, informasi gaji, dan sebagainya pun dapat diambil alih AI. Bahkan AI juga bisa mengidentifikasi dan merekomendasikan program pelatihan untuk karyawan. Selain itu, untuk memfasilitasi kebutuhan pegawai, virtual assistant sangat bisa digunakan. Memudahkan sekali bukan?
3. Memudahkan dan Meningkatkan Digital Marketing
Sekarang eranya digital. Dengan AI, digital marketing yang dilakukan UMKM bakal lebih mudah dan semakin meningkatkan performanya.
AI bisa membantu menentukan jenis dan target promosi yang lebih strategis. Teknologi AI juga dapat mengambil data dan menyasar pengguna dalam jangkauan yang lebih luas. Sasaran calon konsumen bakal lebih terukur karena AI mampu mendistribusikan konten yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Bahkan umpan balik ataupun keluhan konsumen di platform media sosial juga dapat dideteksi. Hal ini tentunya memudahkan UMKM dalam melakukan evaluasi dan inovasi produknya.
Tak hanya itu, AI juga bisa membantu membuat konten marketing. Di Prosa.Ai ada layanan Prosa Text-to-Speech (TTS) yang mampu mengubah teks menjadi suara. Dengan begitu, bisa didapat voice-over berbahasa Indonesia yang mudah dan cepat.
“Sistem AI bisa jawab pertanyaan wirausaha. Kami yakin UMKM yang difasilitasi AI akan makin berkembang,” lanjut Eko.
Hijrah Coach dan Solusi agar UMKM Makin Berkembang
Founder dan CEO Hijrah Coach, Daru Dewayanto, dalam acara yang sama mengarisbawahi perlunya coaching untuk pelaku UMKM. Pendampingan perlu mengingat banyak UMKM yang bermunculan, akan tetapi banyak pula yang akhirnya tutup.
Coach untuk UMKM, sambung Daru, tidak sekadar menggunakan framework, akan tetapi paham ilmu neuroscience. Perlu diketahui, neuroscience mempelajari cara kerja otak manusia. Ilmu ini bisa mengidentifikasi potensi diri seseorang secara tepat dan akurat. Tak hanya itu, neuroscience juga bisa memberi alternatif untuk mengoptimalkannya menjadi skill. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi UMKM untuk meningkatkan peluang produktivitasnya.
“Jadi pelaku UMKM tidak sekadar ikut kelas, tapi ada pendampingan. Keuntungannya bisa naik dengan metodologi coach dan framework tepat,” terang Daru.
Untuk memudahkan coaching pada pelaku UMKM, Hijrah Coach menginisiasi peluncuran HADE, sebuah platform business coaching berbasis aplikasi. Di aplikasi HADE yang telah tersedia dan dapat diunduh di PlayStore dan AppStore tersebut, bisa ditemukan ekosistem kewirausahaan yang mendukung UMKM.
“UMKM akan didampingi bagaimana mulai bisnis, bagaimana mendapatkan pendanaan, dan lain-lain. Funding bukan hanya dari perbankan, ada banyak cara. Untuk itu perlu berbagai persiapan, misal plan-nya seperti apa, itu semua akan dibantu,” lanjut Daru.
Hijrah Coach menggandeng Prosa.Ai dalam pengembangan AI untuk aplikasi HADE. Sahabat UMKM juga dirangkul, dengan harapan para pegiat dan pemilik UMKM dapat semakin mengembangkan bisnisnya. Dari pihak Hijrah Coach sendiri ada 1.500 coach yang siap membantu coaching.
Sekilas tentang Hijrah Coach
Hijrah Coach adalah perusahaan Business Coaching yang berlandaskan nilai-nilai islami pertama dan satu-satunya di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011. Misinya adalah menumbuhkan ribuan professional coaches dalam 5 tahun dengan pendapatan rata-rata USD 100K per tahun.
Hijrah Coach memiliki beberapa layanan certification. Pertama, Agile Certified Hijrah Coach. Program ini membantu mengubah perspektif dan world-view seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah melalui pendekatan dan kompetensi agile.
Kedua, Certified Business Hijrah Coach. Ini merupakan pelatihan business coaching lengkap. Peserta akan belajar tentang kompetensi, metodologi, dan teknik coaching dengan sertifikasi internasional.
Ketiga, Certified Hijrah Mind Practitioner. Sebuah program sertifikasi untuk menghasilkan praktisi neuroscience yang mampu melakukan interpretasi profiling hijrah mind. Ini adalag profiling hubungan antara ilmu psikologi dengan neurologi atau saraf. Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak di sini.
Baca tulisan ini juga ya: 5 Ide Usaha Saat Pandemi yang Bisa Dicoba
Nah, itu dia beberapa poin yang saya dapat dari panel discussion yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Bagi saya, informasi yang didapat semakin membuka wawasan tentang manfaat artificial intelligence untuk UMKM. Semoga bermanfaat ya.