5 Ide Usaha Saat Pandemi yang Bisa Dicoba

Tak terasa pandemi COVID-19 sudah hampir dua tahun. Selama pandemi ini, banyak mendengar kabar sedih. Ada orang-orang yang kehilangan anggota keluarga. Tak sedikit pula orang yang kehilangan pekerjaannya.

Suami saya termasuk yang sempat kehilangan pekerjaan saat pandemi baru saja melanda. Sesak rasanya. Apalagi saat ini anak kedua kami baru saja lahir. Beruntung, masih ada dana darurat yang bisa jadi pegangan. Lebih beruntung lagi, suami segera mendapatkan tempat kerja baru. Lalu, apa kabar dengan meraka yang tak kunjung dapat pekerjaan baru ya?

Meski banyak usaha dan tempat kerja yang terpaksa tutup saat pandemi, tetapi banyak pula lho usaha baru yang bermunculan. Pada akhirnya semua orang beradaptasi dengan kondisi ini. Banyak yang menjajal ide usaha baru kendati tidak mudah.

Nah, kali ini saya mengulas beberapa ide usaha saat pandemi yang bisa dicoba. Tentunya usaha yang minim modal dan realistis untuk mulai dijalani.

Jasa Kursus Online

Usaha kursus online/ Foto: Canva

Saat pandemi seperti ini, saatnya kita melihat diri lebih dalam. Terkadang ada potensi diri yang terabaikan, padahal bisa menjadi bekal untuk bertahan hidup.

Ya, kemampuan khusus yang kita miliki bisa dimanfaatkan untuk membuka jasa kursus online. Misalnya saja kursus bahasa asing, memasak, menulis buku, membaca Alquran dengan tartil, atau mata pelajaran tertentu.

Tak dipungkiri, meski di rumah saja, banyak orang yang berupaya meningkatkan kualitas dirinya. Apalagi anak-anak sekolah yang sebagian besar masih belajar daring, biasanya mereka butuh tambahan pelajaran.

Penyedia Kegiatan Edukatif Virtual

Suka bermain bersama anak-anak? Kegemaran ini jangan diremehkan, karena bisa jadi modal berharga untuk memulai usaha saat pandemi.

Saat pendemi begini, banyak orang tua yang menunda mendaftarkan anaknya ke sekolah formal. Kegiatan edukatif virtual pun jadi alternatif sebagai stimulasi kecerdasan anak. Ini jadi peluang bagi mereka yang gemar bermain dan beraktivitas bersama anak-anak.

Misalnya saja bisa membuka kelas STEM untuk anak usia 5-7 tahun. Bisa pula menggelar kelas prakarya bagi anak usia tertentu.

Selain itu, bisa pula membuat dan menjual activity kit untuk anak. Seorang teman ada yang mendesain karpet bermain untuk mengasah kemampuan motorik anak. Desainnya dia buat menggunakan sebuah aplikasi yang banyak dipakai ibu-ibu. Selanjutnya, dia mencetak desain tersebut di bahan banner, lalu menjualnya. Ternyata cukup laku lho.

Jual Makanan atau Minuman Sehat dan Suplemen

Usaha makanan sehat saat pandemi/ Foto: Canva

Imunitas prima adalah kunci untuk tetap sehat dan produktif di saat pandemi yang tak kunjung usai ini. Nah, kita bisa memanfaatkannya dengan menjual makanan atau minuman sehat, serta suplemen kesehatan.

Jika kita jago memasak, bisa membuat katering makanan sehat. Bisa pula dengan membuat minuman sehat homemade seperti jus kacang hijau, tisane bunga telang, air lemon, jamu, dan sebagainya.

Suplemen dan perlengkapan untuk menunjang kesehatan seseorang juga banyak dibutuhkan. Misalnya saja aneka vitamin, masker, sabun cuci tangan, air disinfectant, dan hand sanitizer.

Menjual Makanan Beku

Pandemi membuat sebagian orang memilih untuk lebih banyak di rumah saja. Tak heran makanan beku menjadi salah satu kebutuhan yang diminati. Praktis dan ekonomis menjadi dorongan mereka untuk menstok makanan beku atau frozen food di kulkas. Untuk itu, menjual makanan beku bisa jadi ide usaha saat pandemi yang sangat mungkin dilakukan.

Dalam memulai usaha berjualan frozen food, kita bisa mencari distributornya terlebih dahulu. Bagi yang tinggal di Jawa Timur bahkan bisa menggunakan Aplikasi Super sebagai supplier makanan beku. Berbagai jenis makanan beku bisa dipilih oleh calon pelanggan kita.

Apalagi di Aplikasi Super ada produk bernama Super Eat. Nah, Super Eat ini menyediakan aneka macam frozen food terbaik dengan harga super murah. Produk ini bisa mendukung bisnis agen frozen food yang dijalani.

Berjualan Sembako

Ide usaha saat pandemi/ Foto: Canva

Sembako yang merupakan bahan kebutuhan sehari-hari sudah pasti akan selalu dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, berjualan sembako bisa jadi ide usaha saat pandemi yang juga bisa dijajal.

Lalu bagaimana jika tidak punya modal? Jangan sedih, karena bisa jadi reseller tanpa modal dengan menjadi Super Agen di Aplikasi Super. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang berdomisili di Kota Surabaya, Sidoarjo, Malang, Batu, Gresik, Pasuruan, Lamongan, dan Mojokerto.

Super Agen ini berfokus menjual barang kebutuhan sehari-hari dan menyalurkannya. Media sosial sangat bisa diandalkan untuk memudahkan kerja si Super Agen.

Nah, bila sudah punya toko kelontong fisik, bisa bergabung dengan Mitra Super Center. Keuntungannya, bisa kulakan lebih mudah dan murah karena gratis ongkos kirim. Tak cuma itu, Aplikasi Super juga menyediakan papan nama dan spanduk Super Center, serta teknologi pendukung penjualan seperti mesin kasir digital dan software POS. Menarik banget ‘kan?

Tips Memulai Ide Usaha Saat Pandemi

Memulai usaha saat pandemi/ Foto: Canva

Mulai merealisasikan ide usaha saat pandemi tentu tidak mudah. Ada hal-hal yang harus dipikirkan dengan matang, sehingga tidak salah langkah.

Satu hal yang bisa mendongkrak optimisme adalah bisnis skala kecil yang dijalankan dari rumah tidak membutuhkan modal besar. Dengan begitu, bisa segera dijalankan tanpa banyak alasan. Nah, berikut ini beberapa tips memulai usaha saat pandemi.

1. Mengidentifikasi niche market

Niche market adalah area yang menjadi fokus usaha. Kata Charlene Walters, mentor bisnis dan branding, serta penulis Own Your Other, niche membedakan bisnis kita dari pesaing. Hal ini memungkinkan kita untuk unggul di sektor yang jadi pilihan.

Guna menemukan niche yang tepat, strategi ini bisa diterapkan. Pertama, pilih
audiens target. Kedua, tentukan kebutuhan yang belum terpenuhi atau kurang terlayani. Ketiga teliti basis pelanggan. Keempat, buat rencana bisnis. Kelima, pasarkan bisnis ke audiens tertarget.

Bagi pemilik usaha kecil, niche market berpotensi menciptakan aliran pendapatan yang stabil. Tak hanya itu, bahkan bisa membangun audiens yang setia.

Baca juga tulisan ini ya: Memulai Usaha di Saat Pandemi, 5 Tips Ini Perlu Mama Coba

2. Melakukan analisis pasar

Saat hendak memulai usaha, analisis pasar penting dilakukan. Ini merupakan penilaian menyeluruh dari pasar dalam industri tertentu. Nah, dalam menerapkan analisis pemasaran yang menyeluruh, harus pertanyaan-pertanyaan berikut:

Siapa pelanggan potensial saya?
Apa kebiasaan membeli pelanggan saya?
Seberapa besar target pasar saya?
Berapa banyak pelanggan bersedia membayar untuk produk saya?
Siapa pesaing utama saya?
Apa kekuatan dan kelemahan pesaing saya?

Kenapa kita perlu melakukan analisis pasar? Jawabannya adalah untuk mengurangi risiko, mengidentifikasi tren yang muncul, dan membantu memproyeksikan pendapatan.

Analisis pasar ini sebenarnya tak hanya dilakukan saat kita hendak memulai usaha saya. Bahkan saat usaha sudah berjalan, setiap tahun perlu digelar analisis pasar.

3. Membuat business plan

Membuat business plan atau rencana usaha terkadang bikin frustrasi dan malas. Kesannya memang ribet, tetapi bisa membantu pemilik usaha untuk menyempurnakan ide bisnis dan menjabarkan visi.

Rencana usaha yang komprehensif adalah suatu keharusan. Dengan rencana usaha yang matang, pemilik usaha bisa meramalkan masalah, membuat penyesuaian, dan merencanakan strategi selanjutnya.

Saat ini tidak perlu repot membuat business plan secara manual. Kini ada aplikasi-aplikasi business plan yang memudahkan pemilik usaha.

4. Perencanaan keuangan yang matang

Perencanaan keuangan yang matang adalah kunci dari tiap usaha. Keberhasilan bisnis tergantung pada seberapa baik kita mengelola keuangan.

Berikut ini cara melakukan perencanaan keuangan bagi usaha baru:

  • Memahami berapa uang dibutuhkan untuk memulai usaha dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mulai mendapat untung.
  • Tidak mencampur uang pribadi dan uang usaha.
  • Mengelola cash flow dengan cepat dan tepat. Caranya antara lain dengan mengirimkan faktur dengan cepat, memotong biaya yang tidak terlalu penting dengan segera, serta menyesuaikan inventaris.
Memulai usaha saat pandemi/ Foto: Canva

5. Membuat Strategi Marketing

Setelah semua siap, jangan lupakan strategi marketing. Ingat, tidak semua usaha memiliki strategi marketing yang sama dan sesuai. Untuk itu, strategi marketing sebaiknya menjadi salah satu bagian penting dari business plan.

Rencana marketing setidaknya menggambarkan tiga hal. Pertama, siapa pelanggan kita. Kedua, di mana mereka mendapatkan informasi tentang usaha kita. Ketiga, bagaimana langkah untuk menjangkau pelanggan tersebut.

Lalu bagaimana jika strategi marketing tidak memberikan hasil yang diinginkan? Sebaiknya jangan tunda untuk melakukan evaluasi dan identifikasi masalah. Bisa jadi pesan kita tentang produk yang dipasarkan dipersepsikan berbeda oleh pelanggan.

Merealisasikan ide usaha saat pandemi tentu memiliki banyak tantangan. Apalagi membangun usaha bukan sekadar menyalurkan kemampuan atau melakukan hal yang disukai saja. Namun, dengan kematangan rencana, risiko kegagalan bisa diminimalkan. Semangat!

Referensi:

https://www.businessnewsdaily.com/6748-business-niche-characteristics.html
https://www.businessnewsdaily.com/15751-conduct-market-analysis.html
https://www.businessnewsdaily.com/15158-manage-financial-health-startups.html
https://www.businessnewsdaily.com/4-creating-effective-business-marketing-plan.html

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com