5 Alasan Saya Ingin Bergabung Sebagai Peserta Oprec OBS
Ikut… enggak. Ikut… enggak. Beberapa hari ini saya maju mundur mendaftar ODOP Blogger Squad (OBS). Akhirnya di menit-menit akhir, memantapkan hati untuk mencoba mendaftar.
Lho, memangnya kenapa sih, kok nggak mantap mendaftar sejak awal? Alasannya sungguh klise. Khawatir nggak bisa mengikuti kegiatan, sehingga nantinya tertendang dari daftar calon penghuni OBS.
Jujur, saya ini memang banyak maunya. Ingin ikut ini, ikut itu, melakukan ini, dan melakukan itu. Sayangnya, saya bukan Doraemon yang punya kantong ajaib, sehingga mudah untuk melakukan apa saja.
Saya hanya perempuan biasa yang berjibaku dengan seabrek kegiatan rumah tangga. Apalagi anak-anak sudah sekolah semua, pastilah kegiatan antar jemput anak akan semakin menyita waktu. Belum lagi mewijudkan resolusi “kalau bisa masak, kenapa harus beli” yang membuat saya “HARUS” sering-sering berpose di depan kompor.
Namun, kalau nggak ikut kok sayang ya. Apalagi saya nih tipikal orang yang harus ditantang agar konsisten mengerjakan sesuatu. Itu makanya untuk urusan blog ini, saya sering ikut lomba blog. Yaa, meskipun banyak nggak menang, tapi setidaknya sudah menaklukkan tantangan.
Bismillah, berikut ini alasan saya ingin bergabung sebagai peserta Oprec OBS tahun ini.
1. Butuh Cemeti
Seperti saya singgung di awal tulisan, saya sering kali butuh pelecut atau cemeti untuk konsisten menulis blog. Sewaktu saya ikut oprec Komunitas One Day One Post, saya rajin sekali menulis.
Apa pun kondisi yang dialami. Badai menerjang, langit menangis, atau tukang bubur ayam nggak jualan, saya tetap menulis. Alhasil saya lulus dan duduk manis di bangku paling pojok Komunitas ODOP. Yaa, meskipun mungkin lulus dengan nilai pas-pasan.
Apa pun, buat saya, seorang emak beranak dua, itu suatu prestasi tersendiri lho. Dengan kesibukan tiada tara masih bisa nulis setiap hari (meskipun sebenarnya ada yang dirapel, ehem!) itu perjuangannya tidaklah mudah.
Bayangkan saja, mau nulis, eh anak masuk rumah sakit. Sedang nulis, eh anak berantem. Dan sebagainya. Pokoknya kalau emak-emak anaknya lebih dari satu, paham bangetlah ya.
Harapannya, dengan bergabung sebagai perserta Oprec OBS, saya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Ceilah! Pokoknya gitu!
2. Butuh Gandengan di Oprec OBS
Nggak ada yang salah baca, saya memang butuh gandengan. Makanya sengaja daftar Oprec OBS. Eit, jangan berpikir yang tidak-tidak. Insyaallah saya happy married woman. Jadi bukan gandengan bermotif asmara yang saya cari.
Saya butuh gandengan untuk sama-sama menaklukkan tantangan dalam memperbaiki kualitas diri sebagai bloger. Juga tantangan dalam memperbagus blog. Gandengan yang bisa menginspirasi dan memotivasi. Juga gandengan yang bisa memberi dukungan manakala saya butuh teman untuk menemukan jalan keluar atas “kerumitan” mengelola blog.
3. Butuh Pelita dari Oprec OBS
Iya, saya butuh pelita. Lilin gitu? Alhamdulillah meski bukan penjual kelontong, lilin di rumah saya jumlahnya cukup banyak. Ya ampun, ada yang berpikir lilinnya buat ngefet? Suudzon! Hayo, minta maaf.
Itu lilin aroma terapi ya. Kalau main ke rumah saya dan tercium aroma kemenyan, itu pasti saya lagi bakar-bakar lilin. Canda! Aromanya lemongrass nan menenangkan kok. Jadi kalau kepala berasap, saya akan mencari sesuatu yang bisa berasap juga: lilin.
Maaf ya, makin malam makin ngelantur. Maksudnya pelita di sini adalah ilmu. Saya lihat di OBS bercokol nama-nama besar di dunia bloger. Misalnya saja Mbak Jihan Mawaddah yang kerap jadi jawara lomba blog. Saya pernah sekali ketemu sama Mbak Jihan, di momen yang nggak nyangka banget. Seru sekali lho duduk di sebelahnya. Semoga saya ketularan kece seperti dirinya.
Lalu ada Kak Yonal Regen. Beliau pernah saya wawancarai lho. Jangan lupa baca tulisan tentang kiprahnya untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi blogging-nya ya.
Ada pula Kang Ugi yang selama ini hanya saya baca kata-katanya di grup. Belum kenal secara personal, tapi sepertinya jago sekali dalam ngeblog. Juga Mbak Marita Ningtyas yang sudah tersohor. Serta nama-nama lain yang nggak kalah mentereng. Pokoknya pengin menyerap ilmu dari mereka.
4. Butuh Page Views
Saat ikut Oprec ODOP, page views (PV) blog saya meroket. Sejarah ini ingin saya ulang di Oprec OBS.
Rasanya senang saat PV meningkat. Merasa berharga karena ada yang baca tulisan saya. Syukur-syukur dengan meningkatnya PV, akan berbanding lurus dengan datangnya job. Ujung-ujungnya cuan juga ‘kan. Lumayan buat menambah koleksi perhiasan berlian saya.
5. Butuh Wadah
Saya butuh wadah untuk mencari informasi apa pun terkait blogging. Misalnya nih informasi terkait kolaborasi, job, atau lomba blog.
Wadah yang tepat, insyaallah akan membuat isinya tidak mudah tumpah, meski banyak guncangan.
Penutup
Jadi itulah lima alasan saya ingin bergabung sebagai peserta Oprec OBS tahun ini. Wahai para mentor, setelah membacanya, apakah kalian telah tergerak untuk menerima saya sebagai bagian dari peserta Oprec OBS?
Jika kalian tidak menerima hanya karena saya daftar di menit-menit akhir, mungkin kalian nggak akan tidur nyenyak. Kalian akan kepikiran siang dan malam. Hmm, jangan ya, Dek, ya. Soal nanti bisa bertahan atau nggak, itu perkara berbeda. Yang penting, ikut saja dulu. 😀
Sekian dulu ya, saya akan melanjutkan aktivitas orang dewasa di waktu malam. Apa itu? Mencuci piring. Daagh.