Tantangan Percaya Diri Depan Kamera: Yel Ibu Profesional
Percaya diri di depan kamera bukan hal yang gampang bagi saya. Karena gugup, sering kali hasilnya seperti orang yang sedang orasi atau marah-marah. Benar-benar tidak ada indah-indahnya. Namun misi di Matrikulasi Batch 8 Ibu Profesional kali ini benar-benar jadi tantangan percaya diri di depan kamera.
Ya, misi menuju Pulau Cahaya kali ini adalah memvideokan yel Ibu Profesional. Sebenarnya kalau video untuk konsumsi pribadi masih bisalah. Namun, ini harus disetor dan dilihat ibu-ibu yang lain. Duh, maluuuuu. Belum apa-apa, percaya diri sudah luntur.
Pagi ini setelah masak dan semua pekerjaan domestik usai, saya memoles bedak dan lipstik tipis-tipis. Siapa tahu dengan merasa agak glowing bisa mendongkrak percaya diri.
Simak tulisan menarik lainnya di sini: Aliran Rasa, Kisah di Balik 4 Permata Ibu Profesional
Dengan tetap mengenakan daster, saya pun mulai take video. Eh tapi ini bukan sembarang daster lho, karena ini daster baru. Bukan mau pamer ya, Mama, soalnya sekarang saya jualan daster. Jadi kalau mau beli daster, bisa hubungi saya. (Postingan ini mengandung iklan, -red)
Taqi, si anak sulung, membantu memencet tombol record dari kamera handphone. Alhamdulillah meski agak tidak percaya diri, sekali take langsung jadi. Hanya saja video ditingkahi suara Ariq, si bayi yang merengek karena bangun tidur.
Nah, ini video saya. Apakah seperti sedang orasi? Atau justru seperti anak SMA yang latihan teater?
Filosofi Yel Ibu Profesional
Seperti ini nih yel Ibu Profesional.
Yel-yel Ibu Profesional
Check sound hu ha (2x)
What’s your problem? No problem (2x)
What? Challenge (2x)
Protect yourself
Canceled canceled go away
Ibu Profesional, huuuu yes.
Menurut Bunda Ressy, salah satu Widyaiswara Ibu Profesional, hu ha menggunakan suara perut dan bukan diafragma. Sebab saat berbicara dengan anak, mereka akan lebih mendengarkan suara perut.
Di dalam Ibu Profesional tidak ada masalah, tetapi yang ada adalah tantangan. Hm, ketika sesuatu terjadi dan dialami, memang ada dua sudut pandang yang bisa diambil. Pertama, memandang sesuatu sebagai masalah. Kedua, memandang sesuatu sebagai tantangan. Mana yang lebih positif? Tentu saat melihat sesuatu sebagai tantangan.
Filosofi selanjutnya adalah menjaga diri untuk tetap fokus dalam belajar dan melakukan prioritas yang ditentukan. Jika ada gangguan yang datang, langsung saja dihempas jauh-jauh.
Tips Percaya Diri di Depan Kamera
Sebenarnya tidak hanya di depan kamera saja yang membuat saya tidak percaya diri. Berdiri dan berbicara di hadapan banyak orang juga bikin nyali ciut. Padahal dulu waktu masih kerja di area publik sebenarnya lumayan sering bicara di hadapan banyak orang. Tapi ya gitu, kesannya grogi dan nggak santai.
Tahun lalu, saya ikut kelas public speaking. Cuma sekali pertemuan dan rasanya belum cukup membuat saya percaya diri berbicara dengan nyaman dan santai di depan orang lain.
Semoga bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain, berikut ini beberapa tips agar percaya diri di depan kamera.
- Berlatih di depan cermin
Sebenarnya, cermin mirip dengan kamera lho, he-he. Cara yang baik untuk lebih percaya diri di depan kamera adalah dengan berlatih di depan cermin.
Satu hal yang harus diingat, kitalah satu-satunya yang menyadari kekurangan diri, sekecil apapun. Karena itu, tidak perlu takut salah. Lakukan saja.
- Kontrol bahasa tubuh
Bahasa tubuh perlu dikontrol agar kita tidak terlihat tegang. Caranya adalah menjaga tubuh tetap tegak, biarkan otot leher santai, lalu tarik bahu sedikit ke belakang.
- Melihat langsung ke kamera
Anggap saja sedang berbicara dengan seseorang, sehingga kita harus melihat langsung ke kamera untuk menjaga eye contact. Mempertahankan kontak mata melalui lensa kamera menunjukkan rasa percaya diri. Berilah tatapan yang hangat ya, Ma, jangan sampai audience merasa sedang dipelototi.
Tulisan menarik lainnya bisa disimak di sini: Ketika Realita Vs Ekspektasi Berbuah Kekecewaan
- Perhatikan penampilan
Agar percaya diri di depan kamera, saya sampai menyemprotkan parfum. Padahal penonton nggak akan mencium bau parfum saya. Namun, inilah cara saya memperhatikan penampilan.
Selain memakai baju yang manis serta menyapu riasan ke wajah tipis-tipis, wewangian juga bisa membuat saya lebih tenang menghadapi kamera. Apalagi saat penampilan dipuji anak dan suami, hm, langsung percaya diri saya meroket sampai ke Bulan.
- Persiapan yang matang
Meski video yang diambil hanya sebentar dan sederhana, namun kita harus tetap melakukan persiapan matang. Menguasai materi sudah pasti akan membuat percaya diri meningkat dan penampilan lebih natural.
Nah, itulah yang saya lakukan untuk meningkatkan percaya diri sebelum take video yel Ibu Profesional. Semoga penampilan saya cukup lumayan ya.
#navigasidanberaksi #matrikulasibatch8 #institutibuprofesional #belajardarirumah