Cara Menumbuhkan Kemandirian Anak Melalui Montessori Practical Life

Kemandirian anak tidak ditumbuhkan dalam semalam, melainkan butuh proses yang tidak sebentar. Lantas bagaimana cara menumbuhkan kemandirian anak? Hal itu bisa dilakukan melalui kegiatan Montessori practical life.

Bagi saya, kemandirian anak perlu dilatih sejak dini. Jika kemandirian anak terhambat, maka mereka akan bergantung kepada orang dewasa secara berlebihan. Bahkan untuk kegiatan yang sangat sederhana sekali pun, tetap saja bergantung pada orang dewasa.

Mungkin ada yang berpendapat, “kemandirian anak hanyalah perkara waktu”. Seiring anak-anak tumbuh besar, mereka diyakini akan sadar tugas dan tanggung jawabnya. Mungkin beberapa anak bisa seperti itu. Namun, beberapa anak yang saya temui benar-benar sangat bergantung pada orang lain, padahal usia mereka bukan lagi anak-anak.

Bayangkan, Ma, anak kuliahan tidak bisa mencuci piring. Ada pula yang tidak bisa mencuci bajunya sendiri. Bahkan, meskipun tinggal di kost, ada yang selalu membawa pulang baju kotornya setiap akhir pekan. Lagi-lagi, orang lain yang mengambil alih tanggung jawabnya.

Padahal menumbuhkan kemandirian anak sangat penting untuk mempersiapkan  menghadapi masa depan. Nah, salah satu pendekatan pendidikan yang efektif untuk mencapai nya adalah melalui kegiatan Montessori practical life.

Bagaimana Montessori Bisa Mendukung Kemandirian Anak?

Anak menggosok gigi
Anak mandiri saat menggosok gigi/ Foto dari Canva

Dalam montessori, anak-anak diajak mengambil rasa kepemilikan atas tindakannya. Jadi, setiap anak mampu menyelesaikan tugas, muncul rasa efikasi diri yang baru.

Berbekal kemampuannya, anak akan memiliki keyakinan bahwa dirinya bisa menavigasi dunia di sekitarnya. Lebih dari itu, kemandirian juga mampu menumbuhkan kematangan emosi dan kepercayaan diri.

Mengapa bisa demikian? Jawabannya, Montessori practical life mendorong anak-anak belajar membuat pilihan, memecahkan masalah, serta mengelola emosinya. Dengan begitu, anak akan tumbuh sebagai individu yang percaya diri dan bertanggung jawab.

“Kenapa harus ada embel-embel montessori? Bukankah sama saja saat kita memerintah anak untuk mencuci piring? Toh anak akan tetao melakukan tugas sehari-hari itu?”

Ini jawaban yang saya dapat dari Miss Cici Desri, seorang early childhood educator montessori. “Saat kita memerintah anak, bisa jadi ada penolakan atau perlawanan. Sedangkan practical life skill dalam montessori mendorong anak untuk berinisiatif.”

Saat anak melakukan montessori practical life, mereka sekaligus mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, koordinasi, dan ketangkasan. Anak belajar mengikuti rangkaian motorik yang kompleks secara mandiri, untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya sendiri. Hal-hal tersebut sangat penting untuk melakukan tugas sehari-hari.

Cara Menumbuhkan Kemandirian Anak

montessori practical life
Ilustrasi montessori practical life/ Foto dari Canva

Sebenarnya montessori practical life tidak melulu harus melibatkan penggunaan aparatus montessori. Bukan juga sekadar kegiatan menyendok dan menuang.

Lebih dari itu, anak-anak justru diajak terlibat secara langsung dalam tugas-tugas sehari-hari. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan usianya. Berikut ini beberapa cara menumbuhkan kemandirian anak melalui montessori practical life.

Melibatkan Anak dalam Kegiatan Memasak

anak memasak
Ilustrasi anak memasak/ Foto dari Canva

Kegiatan di dapur bisa menjadi sarana anak untuk belajar banyak hal, tak terkecuali kemandirian. Caranya adalah dengan menjadikan dapur sebagai ruangan yang mudah diakses anak. Ketika anak lapar dan haus, mereka bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

Di dapur yang ramah anak ini, anak bisa leluasa mengambil camilan sehat sepanjang waktu. Jika memungkinkan, Mama bisa membuat “dapur kerja” seukuran anak-anak, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas memasak di sini.

Kalau saya, mengingat rumah yang sangat mungil, sulit untuk menghadirkan “dapur kerja” bagi anak. Jika hendak melibatkan mereka dalam kegiatan memasak, kami menggotong meja kecil portabel ke dapur.

Biasanya saya dan anak menyiapkan sayuran yang hendak dimasak terlebih dahulu dalam sebuah nampan besar. Selanjutnya, saya memberi contoh apa yang harus dilakukan dengan sayuran tersebut. Setelah itu, giliran anak yang mengerjakan.

Jujur, pekerjaan memasak memang jadi terasa lama. Dapur pun jadi lebih berantakan. Sabar, sabar …. Kita sedang membuat pondasi kemandirian pada anak. Ingat, tidak ada seorang pun yang langsung menjadi master.

“Ngajak anak masak itu memang repot banget, tapi itu hanya terjadi di awal-awal saja. Nantinya, mereka tidak akan tumbuh jadi anak yang dikit-dikit mama. Mau makan mama, pakai baju mama, semua mama. Sebaliknya, mereka bisa melakukan sesuatu tanpa diminta. Ada bonding yang terikat sama kita,” papar Miss Cici dalam webinar “Keajaiban Practical Life Montessori dalam Membangun Sosio Emosional Anak”.

Di dapur, anak bisa berlatih memotong, mencincang, mengupas, dan memarut. Mereka juga bisa belajar bekerja sama dalam proses perencanaan makan, hingga merapikan meja setelah proses masak selesai.

Mendorong Anak Melakukan Perawatan Diri Sendiri

menumbuhkan kemandirian anak
Anak mandiri menyisir rambut sendiri/ Foto dari Canva

Anak memiliki kecenderungan mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh mama dan papanya. Misalnya, saat melihat mamanya menyisir rambut, mereka juga tergerak untuk melakukannya.

Namanya anak-anak, tentu yang mereka lakukan tidak akan sesempurna orang dewasa. Namun, mari belajar untuk menghormati keinginan dan kemampuan anak untuk melakukannya sendiri.

Upaya kita untuk mendorong anak mampu melakukan self care atau perawatan diri sendiri antara lain dengan menaruh berbagai perlengkapan sesuai jangkauan anak. Berbagai perlengkapan itu misalnya sikat, topi, kaus kaki, sepatu, losion, dan sisir.

Demikian pula dengan lemari pakaian, perlu kita upayakan agar mudah diakses. Jadi, anak bisa mengambil baju-bajunya dengan mudah.

Pun berbagai perlengkapan di kamar mandi, sebaiknya diupayakan dapat diakses anak dengan mudah. Jadi, anak terfasilitasi saat akan mencuci tangan, mandi, memakai sampo, dan sebagainya.

Melibatkan Anak dalam Pekerjaan Merawat Rumah

menumbuhkan kemandirian anak
Anak mandiri mencuci alat makan sendiri/ Foto oleh Nurvita Indarini

Rumah adalah tempat tinggal bersama, dengan begitu urusan melakukan pekerjaan rumah bukan hanya tanggung jawab sosok tertentu. Kerap kali saya mengundang anak-anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah tangga.

Hal yang bisa dilakukan untuk mendukung anak terlibat dalam pekerjaan rumah adalah menaruh berbagai alat rumah tangga dalam jangkauannya. Mama juga bisa menyediakan peralatan yang sesuai dengan ukuran anak-anak. Contohnya sapu kecil, pengki kecil, serta alat pel kecil.

Saat melihat ada tumpahan air, anak dapat leluasa mengambil alat pel untuk mengeringkannya. Juga saat mereka melihat kotoran di rumah, berinisiatif untuk menyapunya.

Termasuk pula dalam urusan merapikan tempat tidur, serta meletakkan buku dan mainan di tempatnya ketika selesai digunakan. Ini semua bukan sekadar pembiasaan, tapi kesadaran anak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Penutup

menumbuhkan kemandirian anak
Anak mandiri mencuci baju sendiri/ Foto oleh Nurvita Indarini

Cara terbaik untuk menumbuhkan kemandirian anak rupanya sesimpel melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Nah, dalam montessori practical life skill, manfaatnya tidak hanya meningkatkan kemandirian saja lho.

Metode montessori berfokus pada penciptaan lingkungan yang memungkinkan anak mengikuti minat dan hasrat masing-masing. Jadi, anak memiliki kebebasan bekerja sesuai kecepatan mereka sendiri, juga bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.

Kegiatan tersebut bisa turut mengembangkan konsentrasi, ketertiban, rasa percaya diri, juga bisa meningkatkan berbagai keterampilan motorik halus. Kemampuan motorik halus yang terasah dengan baik ini juga akan mendukung kegiatan yang lebih menuntut peran kognitif seperti membaca, menulis, dan matematika.

Last but not least, yuk kita terus mengingatkan diri untuk menghargai niat anak menjadi mandiri, Ma. Jangan kita lihat hasilnya yang mungkin jauh dari ekspektasi kita. Karena tidak seharusnya kita berekspektasi lebih pada anak-anak usia dini.

Kalau Mama gimana cara yang diterapkan untuk mendukung kemandirian anak?

Referensi

guidepostmontessori. How To Implement Practical Life at Home, https://www.guidepostmontessori.com/blog/practical-life-home, diakses pada 14 Juni 2024.

sunshineteacherstraining. Montessori Practical Life Activities: Teaching Children Independence. https://sunshineteacherstraining.id/how-to-make-children-independent/, diakses pada 14 Juni 2024.

1 Comment
  1. Laila RI says

    Kemandirian memang perlu dilatih sejak dini, karena saat dewasa saya juga merasakan ini. Meskipun dulu agak kesal kalau diminta mencuci baju sendiri, tapi nyatanya sangat berguna saat dewasa

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.