Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini yang Wajib Dipahami

Kemampuan bahasa mengacu pada keterampilan bicara anak. Nah, kemampuan ini dibentuk dan dikembangkan selama tahun-tahun pertama kehidupan. Untuk itu, yuk kita pahami bersama tahap perkembangan bahasa anak usia dini.

Penasaran nggak, Ma, kapan sih perkembangan bicara dan bahasa dimulai? Rupanya sejak di dalam rahim, bayi mulai belajar lho. Di sana, mereka mendengar dan merespons suara-suara yang dikenalnya. Nah, fase perkembangan bahasa tercepat umumnya terjadi pada usia 2 hingga 5 tahun.

Arti Penting Perkembangan Bahasa Anak

perkembangan bahasa anak
Anak belajar bicara dan berbahasa/ Foto: Canva

Perkembangan bahasa adalah proses anak memperoleh kemampuan untuk memproses ucapan dan berkomunikasi. 3 tahun pertama kehidupan merupakan periode paling intensif untuk memperoleh keterampilan berbahasa.

Alasannya, di usia tersebut, otak berkembang cepat. Jika masa-masa kritis ini dibiarkan berlalu tanpa paparan bahasa, pembelajarannya akan lebih sulit.

Berikut ini beberapa arti penting perkembangan bahasa:

1. Mendukung Interaksi Sosial

Perkembangan bahasa memainkan peran penting dalam seberapa baik seorang anak mampu berinteraksi dengan teman, keluarga, dan anggota masyarakat lainnya. Sebaliknya, kemampuan bahasa yang kurang berkembang, akan membuat anak kesulitan terlibat dalam interaksi sosial.

2. Meningkatkan Perkembangan Kognitif

Beberapa penelitian mengungkap anak-anak dengan keterampilan bahasa yang lebih berkembang sering kali memiliki risiko lebih kecil terhadap gangguan kognitif. Mereka juga lebih mudah memahami konsep-konsep dasar, sehingga dapat membantunya ketika belajar membaca dan menulis.

3. Membantu Mengekspresikan Diri

Perkembangan bahasa memungkinkan anak mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya dalam kegiatan sehari-hari. Ketika anak-anak dapat mengekspresikan diri melalui bahasa, interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah.

4. Meningkatkan Kemampuan Literasi

Perkembangan bahasa yang tepat sangat diperlukan untuk kemampuan literasi anak. Dengan begitu, mereka dapat memahami buku dan tugas sekolah. Tak hanya itu, kemampuan bahasa yang berkembang dengan baik juga memudahkan anak untuk memahami instruksi.

5. Meningkatkan Percaya Diri

Keterampilan bahasa yang berkembang dengan baik dapat membantu meningkatkan harga diri dan percaya diri. Alasannya, ketika anak menggunakan keterampilan bahasa secara efektif, mereka memiliki motivasi lebih besar untuk berinteraksi dengan orang lain. Mereka jadi lebih mudah bergaul, mendapatkan teman, serta berinteraksi dengan lingkup yang lebih luas.

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak

anak membaca buku
Perkembangan bahasa anak memiliki beberapa tahapan/ Foto: Canva

Ada beberapa tahapan utama perkembangan bahasa pada anak, yakni sebagai berikut:

Tahap Pra-linguistik

Merupakan tahap pertama perkembangan bahasa. Umumnya terjadi di usia nol dan enam bulan. Pada saat ini, anak berkomunikasi menggunakan suara. Entah itu melalui tangisan, berteriak, atau menggumam untuk mengungkapkan ekspresinya.

Di usia satu hingga empat bulan, bayi menyukai suara dengan nada tinggi. Mereka sering kaget ketika tiba-tiba terdengar suara, lalu menoleh ke arah suara untuk mencari sumbernya. Suara mama adalah sesuatu yang bisa menenangkannya.

Di usia enam bulan, beberapa anak sudah mulai mengoceh atau babbling, dengan mengucapkan kata, “ba ba ba”. Anak mulai memperhatikan atau mendengar ucapan orang lain, lalu meresponsnya dengan mengeluarkan suara menderu. Mereka pun bisa tertawa pada orang yang mengajak komunikasi.

Tahap Mengoceh

Tahap kedua perkembangan bahasa anak terjadi antara usia 6 hingga 9 bulan. Di masa ini, anak-anak mulai lebih banyak mengoceh. Mereka mengeluarkan suara-suara yang bukan merupakan kata-kata bermakna. Otot mulut dan gigi tumbuh untuk mempersiapkan anak berbicara lebih lanjut.

Beberapa anak mulai menirukan kata yang terdiri dari dua suku kata. Mereka pun sudah mampu merespons permainan cilukba.

Tahap Holofrastik

Fase ketiga perkembangan bahasa disebut sebagai tahap holofrastik. Tahap ini iasanya terjadi antara usia 9 hingga 18 bulan.

Dalam kurun waktu ini, kemampuan bahasa anak umumnya meningkat pesat, sehingga mereka bisa mengucapkan satu kata bermakna. Misalnya mereka bisa menyebut “mama” yang merujuk pada ibunya.

Anak mampu berkomunikasi lebih baik, sehingga dapat menyatakan penolakan dengan menggeleng atau menangis. Mereka pun bisa menunjuk benda yang diinginkan.

Selain itu, anak bisa menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan. Mereka juga mulai bisa memahami tema cerita yang didengar. Anak pun dapat merespons pertanyaan dengan jawaban “ya atau tidak”.

Anak juga mengenali arti dari beberapa ekspresi wajah dan nada suara, misalnya saat orang tua mengatakan “tidak”. Bahkan saat diminta untuk melambaikan tangan, beberapa anak sudah bisa melakukannya.

perkembangan bahasa anak
Stimulasi untuk perkembangan bahasa/ Foto: Canva

Tahap Dua Kata

Pada tahap ini, anak dapat mengucapkan kalimat dua kata bermakna. Mereka mengelompokkan kata-kata yang mereka pelajari selama tahap holofrastik. Contoh kata-kata yang diucapkan misalnya, “mau makan” dan “adik ngantuk”.

Di usia 18 hingga 24 bulan ini, anak menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam buku. Mereka juga mampu memahami kata-kata sederhana dari ucapan yang didengar.

Tak hanya itu, anak pun bisa menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek. Juga dapat menyanyikan lagu sederhana, serta menyatakan keinginan dengan kalimat pendek.

Di usia satu hingga dua tahun, si kecil bisa mengucapkan 20 hingga 50 kata yang dipahami keluarga.

Tahap Telegrafik

Tahap telegrafik terjadi antara usia 24 hingga 30 bulan. Di masa ini, anak dapat mengucapkan frasa yang tidak hanya lebih panjang, tetapi juga memiliki lebih dari dua unsur. Misalnya, “Kucing berdiri di meja” dan “Mau minum air “

Anak juga mengembangkan kemampuan untuk memahami instruksi dasar, termasuk perintah dua bagian seperti, “Pergi ke meja dan ambil bukumu”.

Umumnya di usia dua hingga hampir tiga tahun, anak gemar memainkan kata atau suara yang didengar dan diucapkan berulang-ulang. Mereka mulai hafal beberapa lagu anak sederhana, serta memahami cerita atau dongeng sederhana.

Si kecil pun sudah mampu menggunakan kata tanya; seperti apa, siapa, dan bagaimana, dengan tepat. Di usia tiga tahun, umumnya seorang anak mampu mengucapkan 150 hingga 200 kata. Dari kata-kata tersebut, orang lain mungkin dapat memahaminya sekitar 75 persen.

perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa perlu distimulasi dengan optimal/ Foto: Canva

Tahap Multikata

Setelah usia 30 bulan, anak-anak memasuki tahap multi-ata. Mereka membangun kalimat yang semakin kompleks yang memungkinkan mereka mengkomunikasikan ide-idenya dengan lebih baik.

Usia 3 Tahun

Di tahap multi-kata ini, anak tiga tahun mampu mempelajari kata-kata baru dengan cepat. Mereka tahu nama lengkapnya, juga memahami perbedaan laki-laki dan perempuan.

Anak tiga tahun mulai sering menggunakan kata ganti yang lebih konsisten. Selain itu, mulai mahir menggunakan kalimat lengkap yang terdiri dari tiga hingga enam kata.

Perkembangan bahasa anak yang meningkat membuat mereka senang pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan kata-kata sendiri. Anak pun mulai mampu menceritakan pengalaman yang dialami dengan bahasa sederhana.

Usia 4 – 5 Tahun

Di usia empat tahun, anak mengetahui nama-nama warna lebih banyak. Mereka juga memahami perbedaan antara hal-hal yang sama dan hal-hal yang berbeda.

Selain itu, anak empat tahun bisa mengikuti petunjuk tiga langkah, seperti “Pergi ke wastafel, cuci tangan, dan keringkan dengan handuk”.

Karena anak empat tahun sudah bisa bicara lebih jelas, orang lain sudah mampu memahami maksudnya dengan lebih baik.

Di usia empat hingga lima tahun, anak mampu memahami cerita yang dibacakan. Mereka pun mengenal lebih banyak kata yang berkaitan dengan sifat, seperti nakal, pelit, baik hati, berani, baik, dan jelek.

Anak juga bisa mengulang kalimat sederhana, dan bertanya dengan kalimat yang benar. Mereka juga bisa menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan. Bahkan anak pun mampu mengutarakan pendapatnya, serta menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau tidak disetujui.

Anak-anak usia empat hingga lima tahun bisa menceritakan kembali cerita atau dongeng yang pernah didengar. Kemampuan multi-kata membuat anak mampu berpartisipasi dalam percakapan.

Penutup

Perkembangan bahasa anak akan maksimal jika si kecil berada di tempat yang kaya suara, serta mendapat paparan konsisten terhadap ucapan dan bahasa. Untuk itu, kita perlu menstimulasi agar perkembangan bahasanya lebih baik.

Ingat selalu ya, Ma, tahap perkembangan bahasa anak bisa bervariasi. Beberapa ada yang berkembang lebih cepat, tapi ada pula yang lebih lambat.

Anak-anak yang kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain (bahasa reseptif) atau kesulitan menyampaikan pemikirannya (bahasa ekspresif) mungkin mengalami gangguan berbahasa. Waspadai pula apraksia, gangguan bicara yang membuat sulit menyusun bunyi dan suku kata dalam urutan yang benar.

Untuk itu, jika si kecil tidak mengucapkan sepatah kata pun pada usia 18 bulan, atau hanya dapat mengucapkan kurang dari 50 kata pada usia 24 bulan, ada baiknya berkonsultasi pada dokter.

Oke, sekarang Mama sudah lebih memahami perkembangan bahasa anak. Sudah baca juga tulisan sebelumnya tentang Perkembangan Kognitif Anak ‘kan? Selanjutnya, akan dibahas perkembangan seni anak usia dini. Nantikan ya tulisannya!

Referensi

Permendikbud No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

healthlinkbc.ca. Speech and Language Development, https://www.healthlinkbc.ca/pregnancy-parenting/parenting-preschoolers-3-5-years/preschooler-growth-and-development/speech-0, diakses pada 23 Mei 2024.

nidcd.nih.gov. Speech and Language Developmental Milestones, https://www.nidcd.nih.gov/health/speech-and-language, diakses pada 23 Mei 2024.

17 Comments
  1. tukang jalan jajan says

    Sebagai orang tua, kita tentu ingin memastikan buah hati berkembang dengan optimal, termasuk dalam hal kemampuan berbahasa. Memahami tahap perkembangan bahasa anak usia dini sangatlah penting untuk membantu kita memantau perkembangannya, memberikan stimulasi yang tepat, dan mengidentifikasi potensi keterlambatan bicara.

  2. Sulis says

    Sebagai orang tua kita memang harus memahami tahapan perkembangan bahasa anak, agar jika ada keterlambatan bicara bisa segera ditangani. Alhamdulillah anak saya tahap perkembangan bahasanya normal sesuai dengan usianya tapi untuk bilang huruf r yang agak sulit hingga kelas 1 SD baru bisa ngomong huruf r

  3. Bayu Fitri says

    Tahap ngoceh nih yang susah dipahami kadang anak minta apa karena belum jelas jadi si anak tantrum kesel sendiri karena permintaannya ga dituruti, heheh tetap semangat deh buat para ortu yg anaknya masih pada tahap ngoceh yg belum jelas hehehe

  4. Fenni Bungsu says

    Ada banyak tahapan dalam tumbuh kembang si kecil ya. Ini bagus untuk diketahui para orangtua maupun calon orangtua, jadi punya ilmunya

  5. Diah Alsa says

    penting banget nih orang tua tau tahapan perkembangan bahasa anak usia dini, secara masih banyak juga kan ya yang nyinyir atau ribut kalau ada anak yang agak lambat berbicara padahal sebenarnya sih anaknya itu masih berproses hanya saja gak secepat atau seperti anak-anak lainnya.

    1. Jihan Mayzura says

      Bagus banget nih ilmunya, sebagai orang tua memang harus bisa paham perkembangan anak ketika usia anak bertambah. Karena katanya perhatian orang tua berdampak kepada psikologi anak.

  6. Tyo Setioko says

    Proses belajar bicara juga merangsang perkembangan keterampilan kognitif anak, seperti memori, pemecahan masalah, dan pemikiran abstrak. Saat mereka mencoba memahami dan menggunakan kosakata baru, otak mereka aktif mencari pola dan membuat asosiasi, yang memperkuat jalur-jalur saraf dalam otak mereka.

  7. Helena says

    Alhamdulillah baca perkembangan bahasa anak 4-5 tahun ternyata sebagian besar anakku sudah sesuai. Dia sedang suka cerita, ga mau diputus deh kalau sudah cerita panjang lebar. Hehehe

    1. Firsty Ukhti Molyndi says

      Kira2 kalo bayi tertawa mereka itu memang sedang merasa lucu atau sekadar meniru or hanya belajar tertawa saja ya? Molly jadi penasaran

  8. Yonal Regen says

    Dulu salah satu anak lumayan terlambat untuk bisa berbicara. Untungnya keburu dapat informasi kalau perkembangan bicara setiap anak bervariatif, jadi kita ga terlalu panik. Yang penting mengambil tindakan tepat bagaimana melatih dan menstimulasi agar anak tetap belajar bicara dan Alhamdulillah sekarang lancar

  9. Myra (Keke Naima) says

    Ketika anak-anak saya masih kecil, saya gak tau tentang berbagai tahapan ini. Tapi, yang pasti banyak yang bilang kalau saya jadi lebih cerewet ke anak. Padahal aslinya pendiam banget. Cerewet di sini dalam artian positif, ya. Saya banyak aja anak ngobrol bahkan sejak mereka di dalam kandungan. Karena saya percaya kalau anak masih memiliki daya serap yang sangat tinggi.

  10. Hindun says

    Saat merawat anak pertama sempat cemas dengan perkembangan bahasanya. Mungkin karena ga paham tahap perkembangan bahasa pada anak ya jadi panikan hehe. Pentingnya calon orang tua mengerti tahapan bahasa anak

  11. Erin says

    Anakku lagi Tahap Holofrasik dan memang ada aja bahasa baru yang sudah bisa diucapkan. Ada yang sudah jelas, ada yang masih samar.

  12. Supadilah says

    Orang tua harus jeli memperhatikan kemampuan komunikasi anak. Eh iya baru tau.
    jika si kecil tidak mengucapkan sepatah kata pun pada usia 18 bulan, atau hanya dapat mengucapkan kurang dari 50 kata pada usia 24 bulan, ada baiknya berkonsultasi pada dokter.

    Wah. Orang tua harus memperhatikan hal ini.. salah satu solusinya itu orang tua banyak ngajak ngobrol anak..ngajak komunikasi. Ini jadi latihannya. Mudah-mudahan setiap anak bisa maksimal mencapai pertumbuhannya.

  13. Topik Irawan says

    Bener banget, rajin rajin deh ngajakin ngobrol ke bocah bocah, biar nantinya si kecil luwes untuk berkomunikasi, kuncinya memang latihan, membiasaka si kecil berbahasa yang baik, akan menjadi bekal terbaik nantinya.

  14. yayu arundina says

    Perkembangan bahasa si kecil sering jadi kecemasan orang tua. Nih anak normal atau bisu ya? Kok gak ngomong-ngomong. Salah satu faktor penyebabnya karena kurang stimulasi. Anak sering dibiarkan nonton sendiri atau main hape. Akhirnya kemampuan berbahasa tidak berkembang optimal. Dengan tulisan yang keren ini semoga membawa para orang tua lebih peduli pada perkembangan bahasa anak

  15. Zeneth Thobarony says

    Cukup panjang yang berkembangan bahasa anak sampai bisa ngomong berbentuk kata-kata. Semua tahap harus diperhartikan dan tidak ada yang boleh terlewat

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.