Berhenti Kerja Tak Perlu Disesali, Ibu Rumah Tangga Tetap Bisa Berdaya

Baru-baru ini saya membaca history percakapan dengan adik di sebuah aplikasi. Dalam percakapan itu, begitu mudah saya menulis kalimat, “Oke, nanti kutransfer ya”. Besarannya pun cukup lumayan, ratusan hingga jutaan rupiah. Kemampuan finansial di masa lalu terkadang menumbuhkan sesal di masa kini, “kenapa harus resign kerja”.

Ketika masih jadi ibu bekerja, saya bisa mandiri secara finansial, bahkan turut mendukung perekonomian keluarga. Rupiah di tabungan terus menggemuk dengan cepat. Memberi hadiah kepada siapa pun dengan mudah dilakukan. Tak masalah ketika hadiah tersebut dibeli dengan nominal yang lumayan. Singkatnya, masalah materi tidak perlu dikhawatirkan.

Bekerja di bidang sesuai passion tentu bisa menjadi cara menunjukkan eksistensi diri. Ini sekaligus juga menjadi sarana memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.

Namun, bagi saya, bekerja di ranah publik harus mengorbankan beberapa hal. Utamanya, saya sering tidak punya waktu untuk anak dan keluarga. Kesibukan bekerja sejak bangun tidur sampai hendak tidur lagi membuat diri ini tidak leluasa quality time bersama keluarga.

Anak harus saya titipkan di daycare, dan harus tega membuatnya menunggu paling lama untuk dijemput. Anak-anak lain dijemput jam lima sore oleh orang tuanya, tetapi anak saya harus bertahan hingga jam 7 sampai 9 malam. Kasihan.

Hidup adalah pilihan, dan saya akhirnya memilih untuk resign kerja. Namun, setiap pilihan mengundang konsekuensi tersendiri. Dengan meninggalkan dunia kerja, otomatis kemandirian finansial tak lagi dimiliki. Saya pun kehilangan sarana untuk mewujudkan aktualisasi diri. Namun, di sisi lain, saya jadi punya lebih banyak waktu untuk keluarga.

Akhirnya, dengan persetujuan suami, saya mencari kegiatan atau pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah sembari mengurus anak. Pokoknya harus bisa berdaya meski dari rumah saja.

Adakah Mama yang sekarang menjadi ibu rumah tangga full dan tengah mencari pekerjaan sampingan agar lebih produktif dan berdaya? Berikut ini saya bagikan ide agar ibu rumah tangga tetap bisa berdaya dari rumah saja. Yuk dibaca, siapa tahu ada cocok untuk Mama.

Ide Pekerjaan Sampingan bagi Ibu Rumah Tangga agar Bisa Berdaya dari Rumah

Aneka kegiatan bisa dilakukan dari rumah saja, sehinga ibu rumah tangga makin berdaya

Bagi Mama yang besar di era 90-an tentu bisa merasakan perbedaan besar di dunia kerja. Dulu, untuk bisa menghasilkan uang dan menjadi sosok yang lebih produktif, sering kali harus keluar rumah terlebih dahulu. Namun, situasi saat ini berbeda sekali.

Kendati dari rumah saja, kita bisa melakukan banyak hal. Siapa pun bisa bekerja, produktif, dan berdaya dari rumah. Kemajuan teknologi membuat sesuatu yang dulu tampak mustahil, kini bisa diwujudkan dengan lebih mudah.

Nah, inilah lima ide kegiatan bagi ibu rumah tangga agar bisa berdaya dari rumah saja.

1. Menjadi Freelancer

Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, menambah penghasilan, sekaligus tetap bisa menjalankan fungsi sebagai ibu rumah tangga penuh bisa dilakukan dengan menjadi freelancer. Ya, saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga freelance lho.

Bidang apa saja nih yang biasanya membuka peluang bagi freelancer? Banyak! Ada freelance writer, bidang desain kreatif, desain grafis, pembuatan website, data entry, mobile app development, Search Engine Optimization (SEO), branding dan public relation, penerjemah, fotografer, koordinator media sosial, dan lain-lain.

2. Ibu Rumah Tangga Berdaya dengan Menulis Buku

Jika ada buku yang ingin Anda baca, tetapi belum ditulis, maka Anda harus menulisnya.

– Toni Morrison-

Nah, menulis buku juga bisa menjadi salah satu cara bagi ibu rumah tangga untuk bisa berdaya dari rumah. Apalagi saat ini, menulis dan menerbitkan buku relatif lebih mudah ketimbang beberapa tahun lalu. Jika sulit menembus penerbit mayor, menerbitkan buku melalui jalur indie juga tidak masalah.

Sekarang juga banyak platform menulis cerita bersambung dan novel online. Kita bisa berkarya sekaligus mengumpulkan rupiah dari karya yang dibuat. Menarik bukan?

3. Menjadi Pengajar di Kelas Online

Saat ini banyak platform belajar online yang bisa dimanfaatkan untuk berdaya dari rumah. Pilih bidang yang dikuasai, lalu gelar kelas online-nya. Semudah itu.

Kita bisa menggelar kelas make up, memasak, fotografi, desain menggunakan aplikasi tertentu, membaca nyaring, dan sebagainya. Seru ya, bisa berbagi kemampuan, memperluas jejaring, sekaligus memperoleh penghasilan.

4. Menjadi Momfluencer

Sekitar lima tahun lalu, hanya orang-orang tertentu yang bisa jadi influencer. Namun, kini tidak perlu jadi orang terkenal lebih dahulu untuk menjadi seorang influencer. Berbekal sosial media, rasanya hampir setiap orang bisa menjajal dunia influencer.

Kini, istilah momfluencer semakin banyak didengar. Namanya momfluencer, tentu yang menjadi influencer adalah para mom alias ibu-ibu. Ini menunjukkan bahwa para ibu memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh bagi orang lain.

5. Berjualan Online

Saat ini, tidak hanya produk fisik saja yang bisa kita jual secara online, tetapi juga jasa dan produk digital. Kemajuan teknologi membuat siapa saja bisa lebih mudah menjajakan karya dan aneka produk.

Apa saja jasa yang umum dijual secara online? Jasa menulis, membuat desain, membuat sketsa, membuat ilustrasi, membuat video, dan masih banyak lagi yang lain.

Kita hanya perlu diam sebentar, mencoba mengenali diri, dan melihat kemampuan diri. Setelah itu, mencoba mengubah kemampuan tersebut menjadi cara untuk menunaikan kebutuhan aktualisasi diri sekaligus mengumpulkan rupiah.

IndiHome dan Dukungan pada Ibu Rumah Tangga untuk Berdaya dari Rumah

Ketika ada orang bilang “Ibu di rumah itu enak, nggak stres membagi pikiran antara pekerjaan dan urusan rumah”, jangan sepenuhnya percaya. Setiap orang dengan peran yang dimiliki mempunyai tekanan masing-masing.

Kendati di rumah saja, bukan berarti semua beban seringan kapas. Masing-masing orang dan pilihan yang diambil, memiliki konsekuensi tersendiri. Berat dan ringannya konsekuensi tergantung banyak variabel.

Bagi saya yang belasan tahun bekerja di ranah publik, tentu tidak mudah menjadi ibu di rumah seutuhnya. Namun, saya tidak mau banyak mengeluh dan enggan bersyukur. Jika saya mau melihat lebih jauh, banyak kok ibu rumah tangga yang berdaya meski dari rumah saja.

Saya memilih menjadi freelance writer, momfluencer, sambil sesekali menulis buku. Kegiatan-kegiatan yang menurut saya masih masuk akan dilakukan sambil membersamai anak dan mengurus rumah.

Dengan niat, usaha, dan doa yang tiada putus, satu demi satu tawaran pekerjaan berdatangan. Nah, benang merah dari tiga aktivitas yang saya lakoni itu mensyaratkan jaringan internet yang stabil dan cepat.

Bayangkan, tanpa internet yang memadai kegiatan riset pustaka untuk keperluan menulis buku dan menulis lepas tentu sulit dilakukan. Loading internet yang terlalu lama tidak hanya menguras kesabaran, tapi juga menguras isi otak. Rentetan kata yang hendak ditulis menguap begitu saja.

Untungnya, rumah kami dilengkapi WiFi dengan koneksi internet yang stabil, cepat, dan biayanya terjangkau. Mencari data untuk keperluan menulis bisa dilakukan secepat kilat. Edit foto dan video secara online, kemudian mengunggahnya ke media sosial pun sangat cepat.

Bahkan ketika beberapa kali saya mengikuti talkshow secara online dan ada kuis berhadiah, jadi pemenang lho. Namanya kegiatan online, jaringan internet tentu sangat berpengaruh. Nah, rahasia kemenangan saya ada di koneksi internet yang super cepat.

Kami percayakan layanan internet di rumah kepada IndiHome. IndiHome adalah layanan triple play milik PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk. Layanan triple play ini maksudnya terdiri dari internet rumah, telepon rumah, dan TV interaktif (IndiHome TV) dengan beragam pilihan paket.

Kehandalan internet cepat IndiHome membuat kami setia bertahun-tahun menjadi pelanggannya. Mulanya, kami menggunakan layanan internet dengan kecepatan 20 Mbps. Dengan lebih dari tiga perangkat yang mengakses WiFi, internet tetap berjalan stabil.

Seiring munculnya pandemi Covid-19, kegiatan pun lebih banyak dilakukan dari rumah. Suami bekerja dari rumah, si sulung pun belajar dari rumah. Agar internet tetap stabil kala aktivitas online meningkat, kecepatan internet ditingkatkan menjadi 30 Mbps. Dengan kecepatan ini, 5-7 perangkat tetap lancar mengakses internet secara bersamaan. Alhamdulillah, manfaat internet IndiHome sangat maksimal dirasakan.

Baca juga:

Internet Cepat IndiHome, Aktivitas di Rumah pun Tanpa Batas

Rindu Tak Lagi Berat, Internet Cepat IndiHome Mbois Banget!

Lancar Cari Ide Main Anak Bersama IndiHome, si Kecil Makin Kreatif

Penutup

Hidup menawarkan banyak pilihan. Dari berbagai pilihan yang terserak, ada konsekuensi-konsekuensi yang siap menyertai. Terkadang kita merasa “salah pilih” saat muncul konsekuensi yang tidak disukai. Namun, hidup terkadang juga tentang cara pandang dan kreativitas mengelola persoalan.

Ketika saya memutuskan resign dari kantor dan menjadi ibu di rumah seutuhnya, bukan berarti peluang berdaya tertutup rapat. Setelah dijalani, ternyata berdaya dari rumah bisa dilakukan dan sangat menyenangkan. So, resign kerja tak perlu disesali.

Kehadiran IndiHome membuat saya tidak terkekang batasan-batasan tempat maupun waktu untuk berkarya dan berdaya. Banyak hal baru yang bisa dipelajari dan dilakukan, meski dari rumah saja.

Ibu rumah tangga nyata bisa berdaya dari rumah. IndiHome membuat berbagai aktivitas yang bebas dilakukan tanpa batas, kendati dari rumah saja. IndiHome memang internetnya Indonesia!

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com