Pengalaman Terapi untuk Atasi Bersin-bersin dan Hidung Meler

Setelah pandemi Covid-19, ada yang berubah di keluarga kami. Salah satunya dialami oleh si sulung, Taqi. Dia jadi sensitif pada dingin. Di pagi dan malam hari, dia kerap bersin-bersin dan hidung meler.
Tak hanya itu, Taqi juga jadi lebih mudah terkena batuk dan pilek. Hidungnya kerap terasa gatal, sehingga sering diusapnya ke arah atas. Kami sempat membawanya ke dokter. Dia disarankan mengonsumsi cetirizine. Alhamdulillah, sembuh.
Setelahnya, ketika frekuensi bersin-bersin dan hidung melernya meningkat, cetirizine selalu jadi andalan. Hingga suatu ketika, dosis yang biasa diberi tidak mempan lagi.
Duh, ngeri ya kalau dosisnya harus ditambah terus. Akhirnya memutuskan tidak mau bergantung lagi pada cetirizine. Sebagai ikhtiar meminimalkan bersin-bersin dan hidung meler, Taqi tidak boleh tidur terlalu larut. Sebelum tidur, badannya diolesi berbagai minyak yang sifatnya menghangatkan. Selain itu, memakai kaus kaki saat akan tidur.
Kendati demikian, sering kali perkembangannya tidak signifikan. Taqi masih saja bersin-bersin dan hidung meler. Akan bertambah parah saat dia terkena flu. Kerap pula kami minta dia menghirup uap dari air panas yang sudah ditetesi minyak kayu putih. Ingus memang keluar banyak, tapi masih saja pilek.
Hidung Bengkok, Rinitis, dan Sinusitis

Pertengahan akhir tahun 2024 lalu, Taqi jatuh dari sepeda. Wajahnya pucat dan dia mengaku sulit bernapas. Akhirnya kami bawa dia ke rumah sakit. Di sana, dia mendapatkan rontgen toraks dan Computed tomography scan (CT Scan).
Menurut penjelasan dokter, dari pemeriksaan tersebut diketahui Taqi mengalami rinitis, sinusitis, dan deviasi septum nasal alias tulang hidung bengkok ke arah kanan. Konon, kondisi tulang yang bengkok itu bisa memicu infeksi. Kok bisa?
Penjelasannya, tulang hidung bengkok menjadikan udara lebih banyak berputar-putar di area tersebut. Karena tidak lancar, maka jika ada kuman akan lebih betah berada di sana. Itulah yang bikin dia mudah pilek dan batuk.
Sebelum Ramadan 2025, saya sempat membawa Taqi ke puskesmas dekat rumah. Kala itu, dia batuk pilek berkepanjangan. Terkadang sampai muncul demam. Taqi sampai cek dahak dan darah. Bahkan sudah dijadwalkan pula untuk mantoux.
Namun, dari tes tersebut saja sudah dipastikan Taqi negatif tuberkulosis. Akan tetapi, dia disarankan untuk rontgen guna memastikan apa yang menyebabkan dirinya batuk berkepanjangan dan mudah pilek.
Saya belum sempat membawanya ke dokter anak untuk keperluan rontgen. Sampai akhirnya menemukan informasi tempat terapi yang bisa mengatasi bersin-bersin dan hidung meler. Tempat terapi ini berlokasi di Bandung, namanya Griya Holistik Ummah.
Terapi ke Griya Holistik Ummah, Ikhtiar Atasi Bersin-bersin dan Hidung Meler

Pertama kali tahu Griya Holistik Ummah adalah dari Instagram. Mungkin karena sering melihat konten tentang alergi, postingan Griya Holistik Ummah beberapa kali muncul di beranda.
Katanya banyak orang yang cocok dengan terapi ini. Saya perlihatkan postingan tersebut pada suami dan Taqi. Bismillah, lillahi ta’ala, akhirnya memutuskan untuk ikhtiar atasi bersin-bersin dan hidung meler di Griya Holistik Ummah.
Setelah beberapa waktu, akhirnya dijadwalkan terapi tanggal 20 April 2025. Oh ya, saat konsultasi via Whatsapp dengan admin, kami ditanya adakah diagnosis dokter. Selain itu, admin juga meminta foto wajah Taqi.
Alhamdulillah bisa dapat jadwal terapi di hari Ahad, sehingga anak dan suami nggak perlu izin ke sekolah dan kantor. Lokasi Griya Holistik Ummah berada di Jalan Pasir Luhur No. 57, RT 05, RW 07, Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Nah, hari itu, Taqi mendapat jadwal terapi pukul 14.00 WIB.
Singkat cerita, akhirnya kami tiba juga di Griya Holistik Ummah. Tempatnya berada di permukiman penduduk. Kami diminta parkir di sebuah lapangan yang berada tepat di seberang Griya Holistik Ummah.
Setelah registrasi ulang dan menunjukkan bukti transfer DP, kami pun menunggu panggilan. Ternyata yang menerapi Taqi adalah Ihsan Maulana alias Kang Ihsan Therapy. Beliau adalah founder dan CEO Griya Holistik Ummah.
Kang Ihsan ramah sekali. Dia melihat rontgen Taqi sejenak, sebelum kemudian memeriksa kondisi hidung Taqi. Katanya, bagian dalam hidung Taqi agak lecet karena sering dikucek.
Beberapa saat sebelum tiba di Griya Holistik Ummah, Taqi bersin-bersin beberapa kali. Seperti biasa, tampak ingus di lubang hidungnya. Gemas sekali melihat kondisi Taqi yang seperti itu dan tidak sembuh-sembuh.
Nah, ketika diperiksa Kang Ihsan, sisa-sisa ingus masih menggelayut manja di hidung Taqi. Sambil diajak bercakap-cakap, Kang Ihsan bersiap melakukan terapi. Ini merupakan terapi bone setting dan bodi kalibrasi. Bodi kalibrasi merupakan terapi yang mengintegrasikan pengobatan dari luar dan dalam tubuh manusia.
Sedikit tekanan diberikan ke hidung Taqi. Terdengar suara “krek” selama beberapa kali. Taqi menahan sakit sampai menangis.
Sebenarnya terapi intinya tidak lama. Sekitar lima menit, atau bahkan kurang. Namun, mungkin bagi Taqi rasanya berjam-jam. Saya sampai berkaca-kaca, turut merasakan sakit yang dirasakan Taqi.
“Rasanya plong,” ucap Taqi setelah proses terapi selesai. Hidungnya lantas dioles minyak gosok semprot “Amavi” yang memberikan sensasi dingin.
Harga Terapi Bersin-bersin dan Hidung Meler di Griya Holistik Ummah

Penasaran dengan harga yang harus saya bayar untuk terapi bersin-bersin dan hidung meler Taqi? Untuk kasuistik satu titik seperti Taqi, Rp350.000,00.
Sebelumnya saya sudah memberikan uang muka sebesar Rp100.000. Namun, saya juga beli Amavi yang harganya Rp195.000.00, jadi saya harus membayar kekurangan Rp445.000,00.
Bagi yang membutuhkan, berikut ini price list layanan di Griya Holistik Ummah per April 2025.
1. Bone setting full body Rp500.000,00
2. Kasuistik 1 titik Rp350.000,00
3. Kasuistik 2 titik Rp450.000,00
4. Jarum Rp350.000,00
5. Akupunktur wajah Rp350.000,00
6. Kombinasi (1 + 2) Rp650.000,00
7. Kombinasi (1 + 4) Rp650.000,00
8. Kombinasi (2 + 4) Rp450.000,00
9. Kombinasi (1 + 2 + 4) Rp850.000,00
Hasil Terapi Bersin-bersin dan Hidung Meler di Griya Holistik Ummah

Setelah selesai terapi, kami bertolak kembali ke Jakarta. Mengingat hari semakin sore, tentu mobil juga semakin dingin. Biasanya Taqi mulai bersin-bersin.
Dengan waswas, saya menunggu datangnya bersin-bersin dan hidung meler itu. “Hachim!” Bersin terdengar dari kursi Taqi. Saya menahan napas.
Satu menit, dua menit, tiga menit, hingga hampir tiga jam kemudian tidak terdengar lagi suara bersin. Alhamdulillah, rasanya lega sekali.
Kata Taqi, hidungnya masih terasa sakit karena terapi yang dijalani. Meski begitu, saluran napasnya lega. Dia juga tidak terganggu dengan tumpukan lendir di hidung yang harus dilesitkan beberapa kali.
Lalu bagaimana hari-hari selanjutnya pasca terapi? Alhamdulillah, progress-nya bagus sekali. Di pagi dan malam hari sangat jarang Taqi bersin-bersin. Kalau pun bersin, hanya sekali atau dua kali saja.
Dengan hati riang, kami bilang, “Selamat tinggal bersin-bersin dan hidung meler. Jangan datang lagi yaaa.”
Penutup
Itulah pengalaman terapi bersin-bersin dan hidung meler di Griya Holistik Ummah. Kenapa ya seperti dikretek begitu saja bisa mengatasi bersin-bersin dan hidung meler?
Sekilas penjelasan dari Kang Ihsan, yang dia lakukan adalah merapikan tulang hidung yang mendorong sistem kerja saluran pernapasan. Jadi ketika tulang rawan hidung teraba keras dan sulit dibelokkan menggunakan jari, itulah yang diperbaiki.
Penjelasan detailnya, sejujurnya, saya kurang paham. Hanya saja, terapi tersebut terbukti membuat Taqi sembuh dari bersin-bersin dan hidung meler. Alhasil, dia nggak perlu konsumsi obat atau dinebu lagi. Nggak ada lagi keluhan napasnya sesak juga. Alhamdulillah sekali pokoknya.
Ada yang punya pengalaman terapi untuk mengatasi bersin-bersin dan hidung meler juga?