Semangat Kreativitas di Balik Bandeng Rorod, Oleh-oleh Khas Bekasi
Aroma nikmat bandeng yang dimasak menguar ke seantero rumah, tepat di jam makan siang. Tak lama, tersaji ikan bandeng lengkap dengan sambalnya di atas piring. Hmm, daging bandengnya padat dan empuk, tidak ada duri sama sekali. Gurihnya pas, dan bikin sesi makan siang kali itu semakin lahap.
Bandeng tanpa duri sama sekali ini adalah Bandeng Rorod, kuliner khas Bekasi, Jawa Barat. Berangkat dari kesukaan keluarga makan dengan lauk Bandeng Rorod, berlanjut penasaran pada makanan satu ini. Hmm, rupanya Bandeng Rorod yang kami makan memiliki kisah dan semangat kreativitas yang menarik.
Penasaran dengan kisah perjalanan Bandeng Rorod ? Simak terus tulisan ini hingga usai ya.
Berawal dari Usaha Rumah Makan yang Tutup
Terkadang hal buruk yang terjadi dalam hidup, belum tentu benar-benar buruk. Bisa jadi itu skenario Allah untuk menunjukkan jalan yang lebih terang dan pintu yang lebih besar.
Itu pula yang dialami sosok di balik Bandeng Rorod, Afif Ridwan. Sekitar tahun 2011, dengan semangat membara, dirinya membuka rumah makan khas Betawi. Menu yang disajikan antara lain bandeng rorod, semur jengkol, dan pecak lele.
Menjalankan rumah makan bukan perkara mudah bagi Afif. Dirinya kerap kali begadang untuk menggarap usahanya. Eh, ternyata kerja kerasnya tak sejalan dengan hasil yang didapat. Dengan berat hati, Afif menutup usaha rumah makannya.
Namun, kegagalan usaha tidak membuatnya berlama-lama bermuram durja. Mengingat bandeng rorod adalah menu yang paling laris sebelum usaha rumah makannya tutup, dia pun berniat untuk mengembangkan usaha bandeng rorod.
Afif pun memutar otak, agar usaha bandeng rorod bisa bertahan dan berkembang. Perjalanan dimulai dengan mendaftarkan nama Bandeng Rorod ke Direktorat Jenderal HAKI. Jadi, Bandeng Rorod bukanlah nama generik, melainkan sebuah merek.
“Kalau produk, orang bisa niru, tapi kalau merek nggak bisa,” ujar Afif dalam event JNE Ngajak Online 2023. Video tersebut bisa disimak di channel YouTube JNE ID.
Mengantongi hak cipta Bandeng Rorod adalah langkah strategis. Pasalnya, usaha Afif yang kemudian diberi label Bandeng Rorod menjadi satu-satunya. Jika ada orang lain yang menggunakan nama bandeng rorod di produknya, maka bisa terkena somasi.
“Saran saya, yang harus dibesarkan adalah merek,” imbuh Afif.
Membesarkan merek artinya membuat banyak orang akan lebih cepat mengenal produk yang dibuat dan dipasarkan. Maka itu, merek yang didaftarkan hendaknya memiliki istilah yang mudah penyebutannya.
Tak berhenti di situ, Afif pun mencari perizinan lainnya. Baginya aspek legal dalam bisnis adalah hal penting. Dirinya pun mendaftarkan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan setempat. Hal ini penting, mengingat produk yang dijual adalah makanan. Tentu konsumen ingin mengonsumsi produk yang terjamin keamanannya.
Cara Pembuatan Bandeng Rorod Khas Bekasi
Bandeng rorod sudah lama dikenal oleh masyarakat Bekasi. Biasanya makanan ini disajikan di momen istimewa, seperti pernikahan, khitanan, maupun hari raya. Istilah rorod berasal dari bahasa Betawi. Artinya cara menarik tulang besar dari badan ikan.
Ya, memang begitulah cara awal mengolah Bandeng Rorod. Setelah tulang besarnya di-rorod, daging ikan dikerok, sehingga menyisakan selongsong kulit dan kepala.
Selanjutnya, daging ikan dipisahkan dari duri-duri kecil menggunakan mesin khusus. Daging ikan yang sudah bersih dari duri dicampur dengan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai, garam, gula, dan lainnya.
Jika daging ikan dan bumbu sudah tercampur rata, adonan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan. Dalam pembuatannya, tulang ikan yang dirorot tidak dibuang lho, melainkan dipresto, lalu dibuat bubur tulang. Selanjutnya dicampur dengan adonan ikan. Dengan demikian, kandungan kalsium dalam Bandeng Rorod semakin tinggi.
O, ya, Bandeng Rorod ini tidak menggunakan pengawet dan MSG, jadi hanya mengandalkan bumbu-bumbu alami. Nah, tahap selanjutnya adalah pengukusan. Tara! Jadilah Bandeng Rorod yang siap disantap.
Saat masih membuka rumah makan, Afif menjual Bandeng Rorod siap santap. Namun, ketika warung makannya tutup dan dia hanya berfokus pada usaha Bandeng Rorod, setelah dikukus, ikan dikemas dengan cara divakum dan menjadi frozen food. Bandeng Rorod juga dilengkapi sambal cocolan, sehingga menambah cita rasa saat disantap.
Bandeng Rorod dapat bertahan sampai 6 bulan. Cara menikmatinya bisa dikukus ulang, dipanggang, atau digoreng. Semua sama nikmatnya. Apalagi dimakan dengan nasi putih panas dan sambal, wah, bikin nasi cepat habis.
Tertawaan Orang Menjadi Pelecut
Ketika memulai usaha Bandeng Rorod, Afif sengaja menggunakan tagline “oleh-oleh khas Bekasi”. Hal ini terinspirasi dari bandeng presto yang merupakan oleh-oleh khas Semarang.
Terlebih, selama ini Bekasi tidak memiliki oleh-oleh yang khas. Dengan pengemasan Bandeng Rorod menjadi makanan beku, maka makanan tersebut mudah dibawa dan tidak mudah basi.
Kata Afif, pada saat dirinya ikut pameran UMKM sambil membawa Bandeng Rorod, ada orang yang menertawakan produknya. Orang tersebut merasa heran karena baru tahu Bekasi memiliki oleh-oleh yang khas.
Namun, hak tersebut justru menjadi pelecut bagi Afif untuk terus mengenalkan produknya pada khalayak yang lebih luas. Terlebih saat itu dirinya adalah satu-satunya yang menggarap ceruk oleh-oleh khas Bekasi melalui Bandeng Rorod.
Afif memanfaatkan semua media sosial sebagai sarana untuk promosi produknya. Tidak melulu berjualan, Afif kerap membagikan cerita di balik usahanya. Baginya, soft selling merupakan cara ampuh untuk bisa mengenalkan produk, ketimbang hard selling.
Kata dia, ketika mengenalkan produk melalui media sosial, bahkan melalui iklan sekali pun, tidak serta merta membuat penjualan meroket. Bahkan kerap pula ada orang yang hanya bertanya-tanya tentang Bandeng Rorod melalui whatsapp. Namun, Afif tidak mempermasalahkannya.
“Yang penting kenal dulu sama produk kita. Ketika butuh, mereka ingat produk kita,” imbuhnya.
Pelan tapi pasti, usaha Afif semakin dikenal banyak orang. Rupanya pemasaran secara digital dengan memanfaatkan media sosial cukup berdampak.
“Hampir 80 persen (pembelian) lewat medsos, nggak pernah tatap muka langsung. Jadi mereka beli, transfer, kita lalu kirim. Sedikit yang datang langsung ke rumah atau toko saya,” tutur Afif.
Dirinya pun menjadi mitra Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) JNE. Dari situ, pembelian Bandeng Rorod semakin meningkat. Jika semula pembelinya banyak dari seputar Jabodetabek, kini bahkan dari luar pulau Jawa.
Afif pun kembali melangitkan mimpi. Dia berharap produknya tidak hanya dikenal di Nusantara tetapi juga di level dunia.
Asah Kreativitas dengan Aneka Kreasi Produk Bandeng Rorod Khas Bekasi
Semangat kreativitas Afif terus digas. Misalnya kreatif memikirkan cara agar Bandeng Rorod yang dijualnya juga menjadi ladang pekerjaan bagi orang lain.
Sejauh ini, Afif tidak melakukan penjualan melalui lokapasar. Dia memberi kesempatan pada reseller-nya untuk membuka lapak di sana.
Semangat kreativitas Afif juga terlihat dengan menghadirkan varian makanan lainnya. Tak hanya Bandeng Rorod, kini pelanggan juga bisa mencicipi cilok bandeng. Tekstur kenyal, rasa yang gurih, dipadu sambal goang nan pedas dan lezat. Hm, tidak ada yang sanggup menolak kenikmatannya.
Selain itu, ada juga batik bandeng alias bakso tahu ikan bandeng. Ini adalah tahu goreng yang diberi isian bakso dari daging ikan bandeng tanpa duri. Gurih dan nikmat, cocok dimakan sebagai camilan. Kreasi lainnya adalah steak bandeng. Gurih, lezat, dan sehat.
Kerja keras dan semangat kreativitas Afif membuahkan hasil. Bandeng Rorod semakin dikenal pasar. Bahkan kini per bulan, sekitar satu ton Bandeng Rorod habis terjual.
Penutup
Ketika satu pintu rezeki tertutup, jangan lekas berburuk sangka pada Sang Pemilik Hidup. Mungkin, di saat yang tepat, pintu lain akan terbuka lebih lebar. Kisah Afif bersama Bandeng Rorod-nya, memberi inspirasi dan motivasi untuk tidak mudah menyerah.
Semangat kreativitas Afif pun terus digas. Sepertinya dia paham benar, jika semangat itu padam, maka usahanya bisa redup.
Apa yang Afif lakukan sejalan dengan usaha PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang berkecimpung di dunia logistik. Pemain baru bermunculan. Persaingan pun semakin ketat. Namun, #JNE tidak lelah menggeber semangat kreativitas dan membuat inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik.
Misalnya saja, JNE bekerja sama dengan perusahaan logistik lain, seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Tujuannya adalah untuk meningkatkan frekuensi ekspedisi.
Inovasi lain yang JNE lakukan adalah membentuk Tim Digital Army. Tim ini bertujuan meningkatkan engagement social media dan turut berpartisipasi mensukseskan setiap campaign perusahaan.
Lebih dari 33 tahun JNE mengabdi. #JNE33Tahun menjadikan perusahaan logistik ini semakin matang. JNE pun selalu mengusung semangat #ConnectingHappiness serta menggenggam prinsip berbagi, memberi, dan menyantuni. Harapannya, bisa memberikan manfaat di kehidupan banyak orang.
Hal itu antara lain terlihat dari upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang jadi ketangguhan pilar ekonomi nasional. JNE juga rutin menggelar program untuk masyarakat luas sebagai dukungan nyata di berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, olahraga, budaya, lingkungan, dan lainnya.
Di 2024 ini, JNE pun kembali menggelar #JNEContentCompetition2024 sebagai salah satu upaya mendukung semangat kreativitas masyarakat. Benar, semangat positif itu “menular”. Saya saat ini telah tertular semangat kreativitas JNE.
Kamu bagaimana, apakah tertular semangat kreativitasnya setelah membaca tulisan ini?
Referensi
jnewsonline.com. “Oleh-Oleh Khas dari Bekasi Bernama Bandeng Rorod.”
sindonews.com. “Bandeng Rorod, Oleh-oleh Khas Bekasi.”
katadata.co.id. “Strategi Digital JNE Hadapi Persaingan di Bisnis Logistik.”
harianjogja.com. “JNE Raih Penghargaan Inovasi Digital dari Indonesia Digital Ecosystem Summit 2023.”
jnewsonline.com. “Tim Digital Army JNE Bukan Hanya Soal Campaign dan Branding.”
Bener yaa.. dari orang yang tak kenal, maka tak sayang.
Jadi masa-masa pengenalan ini penting dengan branding, produk dan tagline yang sesuai.
Dan kini, Bandeng Rorod semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas karena rasanya dan ketahanannya ketika dibawa bepergian. Bagi yang travelling, bisa nih.. bekel Bandeng Rorodnya Pak Afif.
Ngiler sama bakso tahu ikan bandeng, cara praktis mengonsumsi bandeng. Gurih2nya pasti terasa di dalam tahu. Kreatif memang pemilik usaha ini.
aku pikir bandeng hanya ada di semarang saja tapi ternyata sekarang bekasi juga ada oleh2 khas bandeng rorod nyaa..meskiun sekilas sama tapi ternyata berbeda dari segi temapilannya juga,,klo bandeng rorod tulang2nya diambil kalo bandeng presto tulang durinya tetap ada namun sudah lunak sehingga tetap bisa dimakan 🙂
Setujuuu jika satu pintu rezeki tertutup, jangan lekas berburuk sangka padaNya.
Senangnya tahu Kisah Afif bersama Bandeng Rorod-nya, yang memberi inspirasi dan motivasi untuk tidak mudah menyerah. Jadi pengin coba saya seperti apa Bandeng Rorod itu. Bisa juga nih jadi oleh-oleh kalau mudik.
Penasaran dengan rasa bandeng rorod. Apalagi proses masaknya tak menggunakan pengawet dan MSG. Ini bisa awet berapa lama ya?
Waktu masih tinggal di Jakarta juga kerap ke Bekasi tapi waktu itu belum tau soal bandeng rorord. Bagaimanapun semoga sukses dengan upaya menjadikan bandeng rorod sebagai oleh-oleh khas Bekasi. Kreatif idenya.
Meskipun ngak suka Bandeng, tapi karena anak-anak suka akhirnya aku sering beli, kebetulan nih ada rekomendasi bandeng yang sudah siap diolah kayak Bandeng rorod ini, bisa jadi alternatif kalau mudik atau pulang kampung dan anak-anak belum cocok dengan makanan di sana, plus bisa jadi oleh-oleh juga.
Zaman masih baru-baru rumah tangga, beberapa kali pernah nih bikin bandeng isi. Memang proses bikinnya mayan bertahap sih. Dibelain bikin, soalnya suka banget. Haha…
Asyik niiii…tinggal beli dan langsung konsumsi, berkat Bandeng Rorod. Semoga di Bandung ada nih…
Nyam,,,nyam…
Saya jadi kenalan dengan Bandeng Rorod. Jujur, sebelumnya saya gak tahu bahwa ada masakan ini. Dengan tulang Bandeng yang dipresto dan daging ikannya yang sudah diberi bumbu, rasanya mesti lezat ya. Belum lagi cocolannya. Cocok disantap bareng nasi hangat memang. Menarik banget oleh-oleh khas Bekasi satu ini.
Ya beberapa kali dengar oleh oleh khas bekasi itu bandeng tulang lunak. Asli bikin beli pas ke Bekasi. Katanya enak banget
Saya pernah beberapa kali menikmati ikan bandeng yang diolah seperti ini, tetapi tidak tahu kalau itu namanya bandeng rorod. Mungkin namanya diambil dari daging ikan bandeng yang dirorod alias dikerok dari tulangnya ya Teh. Kuliner ini emang enak banget sih ….juara pisan semoga sukses selalu usahanya.
Wahh ini bandeng kesukaan Ayahku, hihi, kalo aku sendiri biasanya bandengnya dikit tapi lapisan telurnyaa yang tebel wkwkwkw. Bandeng olahan jadi ide bisnis yang lumayan yaa ternyataaa
Yang punya oleh oleh khas ikan bandeng gak cuma semarang ternyata, beda juga sih modelnya. Ini ke anak bayi aman ya makannya.
Yang punya oleh oleh khas ikan bandeng gak cuma semarang ternyata, beda juga sih modelnya. Ini ke anak bayi aman ya makannya. Bisa buat bb booster
wah saya baru tahu nih tentang bandeng rorod tahunya bandeng presto aja. tapi ini bikinnya lumayan panjang ya mbak prosesnya dan bikin penasaran gimana caranya mengeluarkan daging ikan itu biar kulitnya nggak keikut juga
Wah, aku baru tahu ada bandeng rorod
Emang salah satu kunci sukses binsis ya kreativitas ya
Jadi pengen pesen
MasyaAllah. Rezeki emang klo diperjuangkan akan menemukan jalannya.
Apalagi Bandeng Rorod ini masuk sebagai kuliner khas betawi ya. Jadi ikut berkontribusi melestarikan budaya.
Semoga makin laris dan bisa jadi oleh2 khas Betawi yang dikenal masyarakat luas yaaaa
sama kayak sate bandeng ya