Sea Walker di Pahawang, Begini Rasanya Jalan-jalan di Bawah Laut
Air laut berwarna biru toska membentang di depan mata, berkilau terkena cahaya matahari siang. Perahu kami melaju pelan, meninggalkan jejak busa putih di belakang. Angin laut menampar lembut wajah, membawa aroma asin yang khas. Hmm, saat yang tepat untuk menjajal sea walker.
Sea walker saat berpetualang di Pulau Pahawang, Lampung, adalah salah satu wishlist kami sekeluarga. Melihat video-video sea walker para wisatawan membangkitkan keinginan untuk menjajal sendiri.
Pulau Pahawang yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, menawarkan aktivitas sea walker dengan harga cukup terjangkau. Pada Januari 2025, biayanya sekitar Rp160.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk perlengkapan dan pendampingan dari instruktur profesional.
Kami bertiga –aku, suami, dan si sulung yang kala itu berusia 10 tahun– mantap mencoba. Sementara si bungsu yang masih 4 tahun menunggu di bersama pemandu wisata.
Persiapan Sebelum Turun ke Laut

Sebelum mulai, kami diberi pengarahan singkat oleh instruktur. Mereka menjelaskan cara menggunakan helm oksigen khusus yang akan dipakai selama di dalam air, juga tanda-tanda tangan sederhana jika kami merasa tidak nyaman.
Tidak perlu bisa berenang untuk melakukan aktivitas ini. Ada pagar pengaman di bawah laut untuk berpegangan, dan seorang instruktur akan selalu menemani selama aktivitas berlangsung. Mendengar itu, rasa gugup perlahan berubah jadi antusias.
Kami juga diminta memakai sepatu khusus agar tidak menginjak karang. Mungkin tampak sepele, tapi hal kecil seperti ini penting untuk menjaga ekosistem laut tetap lestari.
Sensasi Saat Pertama Kali Masuk ke Air

Begitu helm oksigen dikenakan, kami menuruni tangga pelan-pelan. Rasanya cukup menegangkan. Bayangkan saja, seluruh tubuh tenggelam di air!
Oh ya, berat helm ini sekitar 20kg. Meski begitu, saat berada di air sama sekali tidak terasa berat. Dengan helm ini, kita bisa bebas bernapas karna dialiri oksigen dari atas.
Saat helm mulai benar-benar masuk ke air, telinga terasa sedikit sakit. Mungkin karena perubahan tekanan udara. Namun, beberapa detik kemudian, tubuh mulai beradaptasi, sehingga saya bisa bernapas seperti biasa.
Pandangan mata pun mulai menyesuaikan. Di depan, warna biru kehijauan mendominasi. Gelembung udara naik perlahan ke permukaan, dan dunia terasa lebih sunyi. Hanya suara lembut air yang terdengar.
Kami berjalan pelan di dasar laut yang kedalamannya sekitar lima meter, mengikuti pagar pengaman. Instruktur berada di dekat kami, memastikan semuanya aman. Rasanya aneh tapi juga menakjubkan. Seperti masuk ke dunia lain.
Dunia Biru yang Menenangkan

Hari itu, tidak terlalu banyak ikan yang muncul di sekitar kami. Namun, tetap saja pemandangan bawah laut Pahawang begitu menenangkan. Karang-karang kecil terlihat di sekeliling, ditambah anemon yang menari-nari dengan lincah. Sinar matahari yang menembus air menciptakan efek berkilau nan indah.
Saya menoleh ke arah suami dan si sulung. Di balik gelembung-gelembung udara, wajah mereka tampak sumringah. Mungkin perasaan kami sama, kagum dan takjub.
Kami tidak memberi makan ikan atau melakukan hal apa pun yang bisa mengganggu makhluk laut. Cukup menikmati suasana, melihat kehidupan di bawah permukaan laut yang selama ini hanya bisa kami bayangkan.
Instruktur juga sempat membantu kami mengambil video. Kami tidak membawa kamera bawah air sendiri, tapi beruntung penyedia travel yang menemani perjalanan memiliki kamera underwater dan bersedia meminjamkannya. Hasilnya lumayan bagus. Cukup untuk jadi kenang-kenangan bahwa kami pernah “berjalan-jalan” di bawah laut.
Salah satu hal yang paling saya syukuri adalah aktivitas ini aman, bahkan untuk anak-anak. Selama tidak takut air, anak usia delapan tahun ke atas sudah bisa ikut mencoba. Anak saya bahkan terlihat menikmati setiap detik di bawah laut, bahkan lebih tenang daripada saya yang awalnya agak tegang.
Hal paling penting, ikuti arahan instruktur dan jangan panik. Mereka sudah berpengalaman mendampingi wisatawan, jadi setiap gerakan dan langkah kita selalu diawasi.
Tips Sebelum Menjajal Sea Walker di Pahawang

Bagi Mama yang hendak berwisata ke Pulau Pahawang dan menjajal sea walker, berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1. Bawa kamera bawah air sendiri kalau ingin hasil dokumentasi lebih bebas. Kalau tidak punya, tanyakan apakah pihak travel menyediakan pinjaman.
2. Gunakan pakaian yang nyaman dan ringan, karena kita akan memakai helm berat dan berjalan di air.
3. Pastikan tidak sedang pilek atau infeksi telinga, karena tekanan air bisa membuat telinga terasa sakit.
4. Ikuti instruksi dengan saksama, terutama saat menyeimbangkan tekanan udara di telinga.
5. Jangan sentuh atau injak karang, demi menjaga kelestarian alam bawah laut.
Penutup
Meski hanya sekitar 15 menit di dasar laut, tapi terasa begitu singkat. Saat hendak kembali ke permukaan, saya masih menoleh ke belakang. Seolah belum rela meninggalkan dunia biru yang baru saja dikunjungi.
Pengalaman sea walker di Pahawang bukan sekadar wisata air. Ada rasa syukur dan kagum yang muncul setelahnya. Bahwa laut bukan hanya tempat indah untuk berfoto, tapi juga rumah bagi ribuan makhluk hidup yang harus kita jaga.
Kini setiap kali mendengar suara ombak, saya teringat momen berjalan perlahan di bawah laut. Seketika langsung menyadari betapa kecilnya diri ini di tengah keajaiban alam yang begitu luas. Masyaallah.
Wahhh seru ya mba..ini kedalamannya brapa mba sampai dasar laut?
Ini brarti pake helm trus jalan sudah ada pagarnya yaa..aku pikir pake oksigen yg buat menyelam itu..
Bajunya jg baju yg kita pakai ya tdk perlu baju khusus…
Seru sie mbaa sptnya pengalaman baru di dasar laut
Iya, Mbak, nggak perlu baju khusus. Ini aku udah kayak pengajian di dasar laut juga outfit-nya karena pakai kerudung besar dan baju longgar. He-he-he…
Salah satu impian umma bisa menyelama ke laut tapi masih belum mungkin karena nggak bisa berenang. Mungkin jika nanti ada kPal selam yang bisa mengajak orang keliling bawah laut.
Umma coba sea walker dulu ajaaa. Nggak perlu bisa berenang nih 😀
MashaAllaah.. indah sekaliii Sea walker di Pulau Pahawang.
Aku terkagum sama fotonya yang bagaikan gambar.. tapi ini real yaa…
Pengalaman tak ternilai siih inii.. mengenalkan “alam” bawah laut sama anak-anak.. betapa indah ciptaan Allah.
Seandainya nih kaa.. kalau berhijab panjang, apakah tetap bisa menggunakan pakaiannya?
Atau kudu menyesuaikan?
Foto paling atas hanya ilustrasi, Kak. kebetulan pas aku ke sana ikannya lagi nggak banyak. Sedih sih, hiks. Kapan-kapan semoga bisa mencoba lagi. Iya, bener, Kak, ciptaan Allah seluas itu. Jadi merasa semakin kecil dan nggak berdaya. Aku pakai hijab panjang saat sea walker ini, Kak, nggak perlu ganti pakaian khusus…
wah seru banget kak pengalaman sea walkernya. jujur seumur-umur aku belum pernah mencoba kegiatan bawah air begini padahal laut kita sangat indah yaa pemandangannya
ihhh seru banget… yang gak bisa berenang pun kayaknya bisa deh nyoba pengalaman ini, bener gak mbak?