Huh Hah! Mencicipi Pedasnya Nasi Tempong yang Nampol di Bali

Nama nasi tempong mengundang rasa penasaran saya, saat dalam perjalanan darat menuju Bali. “Tempong itu sama dengan tampong ‘kan? Maksudnya tampar?” ucap saya dalam hati. Akhirnya rasa penasaran itu terbayar saat menikmatinya di Bali.

Dalam perjalanan darat menuju Bali, tentu melewati Banyuwangi, Jawa Timur. Nah, di daerah itulah beberapa kali saya melihat warung nasi tempong. Sebenarnya sudah mengajak suami untuk mampir, tapi sayangnya perut kami sedang kenyang saat melewati warung tersebut.

Saat di Bali, kami menginap di Cozy Stay yang beralamat di Jl. Gunung Soputan No.88, Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.  Rupanya, di dekat hotel ada Warung Nasi Tempong Indra. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Akhirnya kesampaian juga nih makan nasi tempong.

Porsi Besar Plus Sambal Super Pedas

nasi tempong lele
Sego tempong lele/ Foto oleh Nurvita Indarini

Sesampainya di warung tersebut, sebetulnya sudah cukup malam. Jam menunjukkan pukul 20.30-an Wita. Beberapa menu sudah habis, sehingga kami pesan yang masih ada saja. Seporsi nasi tempong ayam seperempat untuk suami.

Taqi, si sulung, memesan nasi tempong lele. Saya dan si bungsu pun memesan menu yang sama dengan Taqi. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan datang juga.

Masyaallah, besar sekali porsinya. Selain nasi dan lele, terdapat bayam rebus, terong rebus, labu siam rebus, kacang panjang rebus, dan potongan timun. Mata saya terbelalak kala melihat lelenya. Bukan satu ekor, melainkan dua ekor!

Tak hanya itu, ada pula ikan asin, tempe goreng, dan tahu goreng. Tak lupa, ada sambal dalam wadah kecil yang merah merona. Untung saya makannya berdua dengan si bungsu. Apa kabar jika saya dan dia makan masing-masing satu porsi, bisa-bisa susah berjalan saking kenyangnya.

Jadi, makan sepiring nasi tempong memang rasanya seperti ditampar, Ma. Super pedas sekali! Saking pedasnya, saya cuma berani colek-colek sedikit saja sambalnya.

Banyaknya lauk membuat kami hanya mampu menghabiskan seekor lele. Jadilah ekor lele dibawa ke hotel. Lumayan, esok hari tinggal beli nasi bungkus dekat hotel, bisa deh buat sarapan. Hi-hi-hi.

Rebusan sayurnya segar sekali. Testurnya pas. Tidak terlalu keras, juga tidak lembek. Warna bayamnya masih hijau segar. Terong rebusnya pun tidak benyek.

Sedangkan lauk pauknya, sebenarnya rasanya sama saja dengan yang biasa kami makan. Lele dan ayam gorengnya digoreng kering, tapi bagian dalamnya empuk. Gurihnya pas di mulut.

Satu hal yang membedakan adalah sambalnya. Sambalnya gurih, pedas, dan terasa kesegarannya. Ini menandakan sambalnya selalu baru. Bagi pecinta pedas, tentu tidak akan melewatkan makanan yang satu ini.

Harga Nasi Tempong Indra

Harga seporsi nasi tempong Indra cukup bersahabat di kantong. Sangat sebanding dengan porsinya yang besar.

Seporsi nasi lele dibanderol Rp25.000,00. Sedangkan untuk lauk ayam seperempat harganya Rp34.000,00.

Tidak suka ayam dan lele? Tenang, ada pilihan menu lainnya. Ada yang pakai lauk empal, ampela, cumi, gurame, udang, dan bebek. Untuk harga selengkapnya bisa lihat di foto menu berikut ini.

menu nasi tempong
Daftar menu/ Foto oleh Nurvita Indarini

Asal Usul Nasi Tempong

Nasi tempong dikenal juga sebagai sego tempong. Ya, sego adalah bahasa Jawa yang berarti nasi. Ini adalah makanan yang berasal dari Banyuwangi. Kendati demikian, banyak juga warung yang menjual makanan tersebut di Bali.

Kata “tempong” dalam bahasa Osing Banyuwangi berarti “tampar”. Namanya demikian lantaran merujuk pada ciri khas sambal super pedas yang menyertainya. Saking pedasnya, seperti menampar mulut orang yang memakannya sampai panas.

Porsinya sebanyak itu, lengkap dengan sayuran dan lauk pauk, karena awalnya nasi ini merupakan bekal petani ke sawah. Harapannya bisa menjadi pasokan tenaga bagi petani yang bekerja keras di sawah.

nasi tempong indra

Penutup

Alhamdulillah bisa mencicipi makanan khas dari daerah lain di Indonesia. Memperkaya pengalaman kuliner juga.

Sekarang sih kalau makan sego tempong tidak perlu jauh-jauh ke Boyolali atau Bali. Di Jakarta dan sekitarnya ada lho beberapa warung yang menyediakan menu tersebut. Bahkan Nasi Tempong Indra juga membuka cabang di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Mama dan keluarga pernah makan nasi tepong juga? Gimana, apakah menjadi salah satu makanan favorit keluarga?

Jangan lupa baca rekomendasi saya lainnya ya. Misalnya nih, kalau Mama ingin makan steak yang ramah di kantong bisa coba makan steak di Andakar.

Referensi

kemdikbud.go.id. “Sego Tempong khas Banyuwangi”, https://balaibahasajatim.kemdikbud.go.id/2023/01/26/sego-tempong-khas-banyuwangi/, diakses pada Kamis 20 Juni 2024.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.