Jangan Terlewat! 5 Makanan Khas Dieng untuk Oleh-oleh
Adakah yang suka berwisata ke tempat sejuk seperti Dieng di Jawa Tengah? Wah, sama dong, saya dan keluarga suka berkunjung ke Dieng. Nah, saat berwisata ke Dieng, jangan sampai terlewat membeli makanan khas Dieng untuk dijadikan oleh-oleh, ya.
Bagi saya, Dieng adalah tempat istimewa. Saat awal-awal menikah, saya dan suami pergi ke sana bersama teman-teman yang kami temui melalui open trip online. Kini, ketika anak sudah dua, kami kembali ke Dieng. Menapaki jejak yang sama Negeri di Atas Awan ternyata semenyenangkan itu.
Anak-anak menikmati keindahan wisata dan udara dinginnya. Mereka takjub pada asap tipis yang keluar dari mulut akibat suhu dingin khas Dieng. Pun, saat dihadapkan pada makanan khas Dieng, mereka antusias menikmatinya.
Nah, berikut ini lima makanan khas Dieng yang wajib dicoba dan dijadikan oleh-oleh untuk kerabat.
Makanan Khas Dieng: Manisan Carica
Carica adalah hal pertama yang terlintas di benak saya ketika menyebut makanan khas Dieng. Pasalnya setiap kali ada teman yang pergi ke Dieng, pasti selalu membawa oleh-oleh manisan carica.
Bagi yang belum tahu, carica adalah sejenis pepaya. Bentuknya sekilas memang mirip pepaya, tetapi ukurannya lebih kecil. Jika pepaya bisa dimakan langsung, tidak demikian dengan carica.
Saat dimakan langsung, pepaya umumnya memiliki rasa manis. Sedangkan carica rasanya asam dan agak sepat. Karena mudah tumbuh di dataran tinggi seperti Dieng, banyak warga setempat yang mengolah carica menjadi manisan.
Ketika diolah menjadi manisan, rasa carica menjadi manis, memiliki harum khas, serta bertekstur lembut dan sedikit renyah. Tak heran, banyak yang ketagihan makan manisan carica.
Ternyata carica mengandung sejumlah zat yang bermanfaat bagi tubuh, lho. Misalnya, kalsium, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin E.
Ada banyak merek manisan carica di Dieng. Namun, saya rekomendasikan merek Exotic. Dalam satu cup carica, kita bisa mendapati 5-8 potongan carica tebal. Cukup banyak, karena ada merek lain yang potongan caricanya lebih kecil dan jumlahnya sedikit.
Selain itu, gula yang digunakan Exotic benar-benar asli. Jadi nggak khawatir bakal batuk karena makan manisan carica. Bisa dibilang, Exotic adalah manisan carica premium dari Dieng.
Makanan Khas Dieng: Keripik Cabai
Bagi penggemar pedas, makanan khas Dieng yang satu ini jangan sampai terlewatkan untuk dicicipi. Namanya kribe alias keripik cabai.
Kribe ini dibuat menggunakan cabai khas Dieng. Di gigitan pertama, rasa pedas belum terasa. Nah, setelah beberapa kali gigitan dan kunyahan, baru deh terasa betapa menggigit lidahnya kribe ini.
Selain pedas, ada rasa sedikit gurih. Cocok dimakan bersama nasi atau mi, sebagai pengganti sambal. Harganya pun cukup terjangkau. Sebungkus keripik cabai harganya sekitar 15-25 ribu rupiah.
Makanan Khas Dieng: Mi Ongklok
“Jangan lupa cobain mi ongklok,” ucap seorang teman saat tahu saya akan ke Dieng beberapa waktu lalu.
Ya, sih, berlibur ke Dieng tanpa makan mi ongklok rasanya ada yang kurang. Apalagi tidak sulit menemukan mi yang satu ini, kala berkunjung ke Dieng dan sekitar Wonosobo.
Mi-nya terbuat dari campuran tepung kanji, ebi, dan gula jawa. Dalam penyajiannya, mi ongklok dilengkapi taburan bumbu kacang dan bawang goreng. Rasanya cenderung manis. Disantap bersama satai ayam atau satai sapi, membuat mi ongklok ini makin sedap dinikmati saat suhu dingin.
Jangan lupa, makanan khas Dieng yang satu ini sebagai oleh-oleh, ya. Lho? Memangnya tidak basi membawa mi ongklok yang berkuah panas itu keluar dari daerah Dieng.
Eit, jangan khawatir. Saat ini ada mi ongklok instan. Produk ini banyak ditemukan di toko-toko oleh-oleh Dieng, juga di warung makan mi ongklok. Ada banyak varian rasa yang bisa dicoba. Ada original, lombok ijo, hingga super pedas.
Makanan Khas Dieng: Keripik Kentang
Dieng adalah salah satu daerah penghasil kentang. Memanfaatkan hasil Bumi-nya, dibuatlah aneka makanan berbahan kentang. Misalnya nih, saat berjalan-jalan di tempat wisata, Mama bisa membeli kentang goreng ala french fries.
Bedanya dengan french fries kebanyakan, kentang goreng di Dieng ukurannya besar-besar. Jumbo banget jika dibandingkan french fries yang biasa saya beli di restoran dekat rumah. Harga per bungkus sekitar sepuluh ribu rupiah, tapi sungguh mengenyangkan.
Saya juga sempat mencicipi semur kentang yang nikmat di Dieng. Penjual menggunakan kentang berukuran kecil, seperti kentang rendang. Kentang tersebut direbus terlebih dahulu, tanpa dibuang kulitnya. Selanjutnya, dibumbui semur. Makanan ini dijual sebagai kudapan. Manis dan sedikit gurih.
Sebagai buah tangan, Mama bisa membeli keripik kentang yang banyak dijual di toko oleh-oleh. Ada berbagai ukuran kemasan keripik. Harganya pun bervariasi. Keripik kentangnya asli lho, Ma, tidak dicampur tepung. Rasa asinnya pun tidak berlebihan.
Makanan Khas Dieng: Keripik Buah-buahan, Jamur, dan Tempe Kemul
Di dataran tinggi, ada aneka buah dan sayur yang hidup dengan subur. Hal itu membuat masyarakat setempat memanfaatkan buah-buahan yang ada untuk dibuat menjadi keripik.
Ada keripik anggur, keripik carica, keripik apel, dan keripik buah kemar. Di samping itu, ada pula berbagai keripik dari bahan dasar jamur. Macam-macam lagi jamurnya. Jamur kancing, jamur merang, jamur kuping, dan lainnya.
Harga keripik buah cenderung lebih murah, mulai dari 15 ribuan rupiah. Sedangkan keripik jamur, harganya memang lebih mahal. Jamur kancing ukuran 250 gram saja dihargai lebih dari lima puluh ribu rupiah. Namun, sebanding kok dengan rasanya.
Tempe kemul adalah salah satu makanan khas Dieng yang sempat saya cicipi. Tempe kemul sepintas mirip dengan tempe berselimut tepung pada umumnya. Hanya saja, tempe tepung biasanya menggunakan campuran irisan daun bawang. Sedangkan tempe kemul menggunakan irisan daun kucai.
Tepungnya benar-benar menyelimuti tempe dengan leluasa. Maksudnya, tepungnya lebar, kering, dan keriuk. Namanya juga tempe kemul alias selimut. Nggak heran tempenya berselimut tepung maksimal.
Bila ingin menjadikan tempe kemul sebagai oleh-oleh makanan khas Dieng, bisa membeli keripik tempe kemul. Karena menjadi keripik, tentunya lebih tipis dari tempe kemul dan lebih crunchy.
Selain keripik tempe kemul, bisa juga mencoba keripik tahu kemul. Dua-duanya enak, dengan harga bersahabat. Harga sebungkusnya berkisar 20-35 ribu rupiah.
Penutup
Itulah makanan khas Dieng yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat terkasih. Mungkin harganya tidak seberapa, tetapi sedikit oleh-oleh bisa jadi tanda kasih untuk menghangatkan hubungan.
Jika ingin ke Dieng dan mencari rekomendasi tempat menginap, bisa membaca tulisan saya tentang hostel yang seperti rumah sendiri.
So, dari daftar makanan yang telah disebutkan, adakah yang jadi favorit atau justru masuk wish list makanan yang ingin dicicipi?
Referensi
rri.co.id. “Carica, Pepaya Gunung Segar dari Dieng,” https://www.rri.co.id/lain-lain/885141/carica-pepaya-gunung-segar-dari-dieng, diakses pada 25 September 2024.
indonesiakaya.com. “Hangatnya Mie Ongklok, Sajian Khas “Negeri Para Dewa”,” https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kekayaan-rasa-mie-ongklok/, diakses pada 25 September 2024.