Nyata! Sedekah Harta Benar-benar Tak Mengurangi Harta
Rasa-rasanya harta yang dimiliki tidak seberapa. Namun, saat ada keperluan, alhamdulillah selalu ada saja uangnya. Tidak perlu berharap belas kasih orang lain atau pun pinjam ke mana-mana. Cukup pakai uang sendiri yang ada di dompet. Hmm, sepertinya ini keajaiban sedekah. Sedekah harta tidak mengurangi harta itu benar adanya.
Ini adalah pengalaman kami. Jika menilik rekening tabungan, jumlahnya tidak seberapa. Melongok pendapatan dari gaji suami dan recehan hasil kerja lepas saya juga angkanya tidak fantastis. B alias biasa saja.
Namun, saya dan suami sepakat untuk tidak menunda-nunda zakat harta, jika sudah mencapai nisab dan haulnya. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk bersedekah atas harta yang telah Allah titipkan.
Kadang, ada rasa “sayang harta” saat hendak bersedekah. Kami bekerja keras banting tulang, lalu memberikannya secara cuma-cuma untuk orang lain. Namun, kalau ingat bahwa yang kami terima ini hanyalah titipan, rasa “sayang harta” itu menguap seketika.
Nyata banget, sedekah harta tidak membuat harta berkurang. Ketika suatu kali kami menyedekahkan harta kepada orang lain, nggak lama Allah mengganti dengan jumlah yang lebih banyak.
Pernah suatu kali kami harus ke bengkel karena mobil bermasalah. Masalahnya, keluhan mobil ini muncul di akhir bulan. Suami belum gajian, dan saya belum ada pembayaran apa pun dari pekerjaan lepas yang dilakukan. Eh, ternyata Allah memberi rezeki dari menang lomba blog. Akhirnya mobil bisa diperbaiki. Masyaallah.
Afwan, saya berbagi cerita ini bukan karena riya dan merasa hebat karena bersedekah harta ya. Harapan saya, dengan cerita ini bisa memotivasi siapa saja untuk bersedekah sesuai kemampuan.
Sudah Zakat, Apakah Masih Perlu Sedekah?
“Aku sudah zakat fitrah dan zakat mal senilai Rp5.000.000,00 memangnya masih perlu sedekah harta?” tanya seorang kerabat. Hmm, zakat dan sedekah adalah dua hal yang berbeda.
Zakat merupakan kewajiban seorang Muslimin. Lihat saja, salah satu isi rukun Islam adalah zakat. Selain itu, menurut Pasal 1 angka 2 UU 23/2011, disebutkan zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha. Harta itu kemudian diberikan kepada yang berhak menerima sesuai syariat Islam.
Sedangkan sedekah sebenarnya tidak dibatasi dalam bentuk materi saja. Senyum tulus kepada sesama, berucap yang baik sehingga menyejukkan hati orang lain, semua itu merupakan sedekah.
Meski demikian, jangan sampai kita meremehkan sedekah harta. Apalagi jika Allah menitipkan harta yang cukup pada kita. Alasannya, sedekah yang dikeluarkan saat kita sehat, akan menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus. Ini sebagaimana penjelasan sebuah hadis.
“Sesungguhnya amal saleh yang akan menyusul seorang mukmin setelah dia meninggal dunia kelak, ialah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, anak saleh yang dia tinggalkan, mushaf Qu’ran yang dia wariskan, masjid yang dia bangun, rumah tempat singgah musafir yang dia dirikan, sungai (irigasi) yang dia alirkan, dan sedekah yang dia keluarkan di kala sehat dan masih hidup. Semua itu akan menyusul ketika seseorang meninggal dunia kelak.” (H.R. Ibnu Majah dan Baihaqi).
Oke, agar lebih mantap dalam mengeluarkan sedekah harta, ada baiknya menyimak manfaat yang bisa didapat dengan bersedekah harta. Luar biasa lho manfaatnya.
Manfaat Sedekah Harta
1. Sedekah yang Kita Keluarkan akan Diganti dan Dibalas
Dalam Al-Qur’an surah Ar-Rahman, Allah berjanji akan membalas kebaikan dengan kebaikan. Bersedekah adalah termasuk kegiatan yang baik, sehingga pasti Allah akan membalasnya dengan kebaikan yang lain.
Sedekah yang kita keluarkan akan diganti di dunia oleh Allah. Sedangkan balasan dan ganjarannya akan diberikan di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam QS. Saba ayat 39.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
Bahkan balasan dari Allah berlipat-lipat. Ganjaran yang diberikan Allah pun tak sekadar pahala, tetapi sangat mulia, yakni surga.
Tak hanya itu, malaikat pun turut mendoakan orang yang bersedekah, lho.
“Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Maka salah satu di antara mereka berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.” Dan malaikat yang lainnya berdoa, “Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang-orang yang menahan hartanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Sedekah Tidak Mengurangi Harta
Pernah dengar nasihat, “sedekah tidak akan membuat kita miskin”? Itu benar adanya. Selain cerita saya di awal tulisan ini, ada kisah lain nih terkait keajaiban sedekah.
Saya punya saudara yang sangat senang bersedekah. Jika ada kerabat atau keluarga yang kekurangan pasti dibantu. Kendati sering bersedekah, rezekinya semakin mengalir deras. Setiap ada keperluan apa pun, pasti bisa dipenuhi. Hidupnya jauh dari stres berkepanjangan. Auranya pun positif dan adem.
Benar, Allah adalah Ar-Razzaq, Zat yang Maha Pemberi Rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Bersedekah karena keimanan seseorang tidak akan menjadikan hidup seseorang menjadi sengsara. Hal ini ditegaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (H.R. Muslim No. 2558).
Sebaliknya, orang yang menahan harta, sehingga tidak mau membantu orang yang kesusahan, padahal memiliki kemampuan maka mendapat ancaman dari Rasulullah.
“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rezeki untukmu,” (H.R. Bukhari).
Dalam bersedekah, kita juga tidak dianjurkan untuk “nyah nyoh nyah nyoh” alias memberi tanpa batas. Jadi, sebaiknya mendahulukan memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggungan.
Jangan sampai yang wajib diberi nafkah kekurangan, sementara orang lain justru berkelimpahan dari pemberian kita. Sedikit menyimpan untuk sekadar keperluan tidak akan membuat kita dicela karena tidak bersedekah kok.
3. Memadamkan Dosa
“Kehilangan” harta karena disedekahkan mungkin terasa berat. Namun, ketika nyawa sudah di ujung hela, bisa jadi bersedekah adalah kegiatan yang sangat ingin kita lakukan. Apalagi jika tahu bahwa sedekah mampu memadamkan dosa.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula salat seseorang selepas tengah malam. (H.R. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973).
Dalam hadis yang lain, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyatakan hal senada. Kata beliau, sedekah dapat memadamkan kesalahan, sebagaimana sebongkah es yang meleleh di atas batu karang.
Bahkan disebutkan pula fitnah yang dialami seseorang, dalam hal ini musibah dan ujian terkait agama, bisa terhapus pula oleh sedekah. Masyaallah, sungguh sedekah lebih banyak mendatangkan manfaat.
4. Memadamkan Murka Allah
Sedekah adalah salah satu bukti keimanan kita kepada Allah. Dengan mengeluarkan sedekah, maka akan menambah kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Tak hanya itu, sedekah yang dirahasiakan juga dapat meredam amarah Allah. Eit, bukan berarti sedekah yang ditampakkan serta-merta berdosa lho ya. Kadang menampakkan sedekah juga bisa memotivasi orang lain untuk melakukan kegiatan serupa.
Hanya saja, dalam QS. Al-Baqarah ayat 271 disebutkan jika kita menyembunyikan kegiatan bersedekah, maka itu lebih baik. Sedangkan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahan yang kita perbuat.
Terkait sedekah yang dapat memadamkan murka Allah, disampaikan pula Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadis. “Perbuatan kebaikan menahan kejadian buruk dan sedekah yang tersembunyi memadamkan kemurkaan Rabb serta menyambung hubungan rahim menambah umur.” (H.R. Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam al-Kabir No. 8014, jilid 8/26).
5. Selamat dari Neraka
Surga tidak diraih dengan berleha-leha. Demikian pula untuk bisa selamat dari neraka, ada pengorbanan yang perlu dilakukan selama masih hidup di dunia. Nah, sedekah juga dijanjikan bisa membawa kita selamat dari jilatan api neraka.
Sedekah tidak perlu menunggu kita bergelimang harta. Sering kali hal-hal yang dianggap sedikit dan sepele, justru bermanfaat bagi orang lain.
Seperti disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma.” (Muttafaq ‘Alaih).
Masyaallah, dengan separuh kurma saja bisa membawa kita masuk surga. Luar biasa keutamaan sedekah, kendati hanya sedikit saja.
Selain itu, orang yang ahli sedekah akan dipanggil masuk surga dari pintu khusus. “Barang siapa yang termasuk ahli sedekah, niscaya ia dipanggil (masuk surga) dari pintu sedekah.” (H.R. Bukhari).
Pintu sedekah yang membawa ke surga dikenal sebagai Baab Ash Shadaqah. Wah, rasa-rasanya ingin menjadi salah satu orang yang kelak masuk surga dari pintu tersebut. Semoga selalu dimudahkan dan dimampukan dalam bersedekah.
Sedekah yang Paling Utama
Ramadan tahun ini sebentar lagi berlalu. Mumpung masih ada waktu, yuk tebar amalan untuk meraih pahala dan rida Allah. Salah satunya melalui sedekah harta.
Berikut ini beberapa sedekah yang paling utama bagi umat Muslim, yakni:
1. Sedekah Harta Saat Sehat dan Kuat
Jangan tunda-tunda berbuat kebaikan, termasuk tidak menunda bersedekah. Mumpung saat ini badan kita masih sehat, sebaiknya segera keluarkan sedekah.
Sering kali saat seseorang sehat, ada ketamakan yang menguasai diri. Badan yang sehat cenderung membuat seseorang sangat mencintai hidupnya, juga hartanya. Alhasil dia jadi takut miskin. Itu makanya sedekah saat kondisi sehat merupakan salah satu yang paling utama.
“Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (sedekah). Ketika ruh (nyawa) sampai di tenggorokan (hampir meninggal, barulah) engkau berwasiat: untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian. Padahal waktu itu kekayaan sudah menjadi hak ahli waris.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Sedekah Harta Sesuai Kemampuan
Beberapa waktu lalu saya pernah bertanya kepada seorang ustaz, tentang zakat di luar kemampuan. Jadi, jika ada orang yang masih memiliki utang, maka tidak perlu memaksakan bersedekah. Jangan sampai seseorang tersebut mengutamakan bersedekah, sehingga membuatnya mengabaikan membayar utang.
Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada umatnya untuk bersedekah sesuai kemampuan. “Sedekah yang paling utama adalah yang sesuai dengan kemampuan. Dan dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu.” (H.R. Abu Dawud).
3. Bersedekah Kepada Orang yang Memusuhi
Orang yang memusuhi kita memang membuat kesal. Namun, bersedekah kepada orang yang memusuhi kita termasuk keutamaan lho. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW,
“Ketika ditanya tentang seutama-utama sedekah, Rasulullah bersabda: ‘Kepada seorang kerabat yang memusuhinya’.” (H.R. Ahmad).
Tujuan bersedekah kepada orang yang memusuhi adalah agar mereka berhenti memusuhi kita. Harapannya, dengan sedekah yang diterima, orang yang memusuhi kita bisa kembali sadar. Alhasil persaudaraan akan tetap terjalin. Apalagi dalam agama Islam diajarkan untuk tidak memutus tali persaudaraan.
Menyalurkan Sedekah Harta yang Tepat
Belum lama ini saya melihat ada peminta-minta yang marah-marah lantaran tidak diberi sedekah. Ibu peminta-minta ini malah mencaci maki orang yang tidak memberinya sedekah. Umpatan dan kata-kata kasar lancar mengalir dari mulut perempuan tersebut.
Jujur, saya pernah merasa khawatir. Gimana ya jika sedekah yang saya berikan justru salah sasaran? Orang yang saya anggap fakir dan kekurangan sehingga diberi sedekah dalam jumlah besar, kenyataannya tidak demikian.
Kenapa tidak disalurkan ke keluarga terdekat saja? Alhamdulillah saudara-saudara dekat memiliki sumber perekonomian yang baik. Sedangkan untuk kerabat dan saudara jauh sudah diberi sedekah. Jika masih ada sisa uang yang dialokasikan untuk sedekah, sebaiknya disalurkan ke mana ya?
Kebetulan kala itu seorang kawan membagikan Instagram sebuah lembaga zakat tingkat nasional. Namanya LAZISMU Kota Malang. Tak hanya mengelola zakat, lembaga ini juga berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana infaq, wakaf, dan dana kedermawanan lainnya. Wah, bisa menggunakan bantuan LAZISMU Kota Malang, nih, untuk bersedekah.
Apalagi kredibilitas LAZISMU tak perlu diragukan lagi. Lembaga ini didirikan oleh PP Muhammadiyah pada tahun 2002. LAZISMU juga telah dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. Pada 2016, LAZISMU kembali dikukuhkan sebagai lembaga amil zakat nasional melalui SK Menteri Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.
LAZISMU memiliki budaya kerja amanah, profesional, dan transparan. Hal itu membuatnya memiliki tingkat kepercayaan publik yang kuat. Apalagi LAZISMU selalu mengembangkan kreativitas dan inovasi. Hal ini membuat LAZISMU terus membuat program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan dan problem sosial di tengah masyarakat.
LAZISMU juga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah LAZIZMU Kota Malang. Dengan demikian, program-program pendayagunaan bisa terselenggara lebih cepat, fokus, dan tepat sasaran.
Penutup
Bersedekah itu membuat kita bermental kaya. Orang yang benar-benar kaya tidak akan senang diberi, tapi malas untuk memberi.
Mental kaya akan membuat kita senang berbagi. Dengan begitu, sedekah harta mengajarkan kita untuk tidak kikir, sombong, serta senang menumpuk harta. Bersedekah harta justru bisa membangkitkan empati dan rasa rela berkorban.
Rasulullah SAW pernah menganjurkan agar umatnya cepat-cepat bersedekah. Alasannya, bersedekah dapat menolak bala dan bencana.
Mumpung masih muda, masih sehat, masih memiliki penghasilan, dan masih hidup, yuk bersegera untuk sedekah harta. Orang yang menunda-nunda niat untuk bersedekah itu menandakan dirinya telah masuk ke dalam perangkat setan lho.
Apalagi konon tidak kurang dari 70 setan berusaha menghalangi niat sedekah, sehingga diundur dan akhirnya tidak jadi. Duh, naudzubillah min dzalik. Jadi, yuk jangan tunda berzakat atau bersedekah melalui LAZISMU Kota Malang.
Referensi
balitbangdiklat.kemenag.go.id. Keutamaan Sedekah, https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/keutamaan-sedekah, diakses pada 8 April 2024.
informatics.uii.ac. Hidup Bermakna dengan Sedekah, https://informatics.uii.ac.id/2024/03/20/hidup-bermakna-dengan-sedekah/, diakses pada 8 April 2024.
hukumonline.com. Perbedaan Zakat dan Sedekah, https://www.hukumonline.com/klinik/a/perbedaan-zakat-dan-sedekah-lt5fe3233e3908e/, diakses pada 8 April 2024.
detik.com. 4 Sedekah yang Paling Utama Menurut Hadits, Yuk Amalkan!, https://www.detik.com/hikmah/ziswaf/d-7063446/4-sedekah-yang-paling-utama-menurut-hadits-yuk-amalkan, diakses pada 8 April 2024.
rbtv.disway.id. Berdasarkan Hadist, Ini Urutan Penerima Sedekah yang Dianjurkan, Termasuk Kepada Orang Memusuhi Kita, https://rbtv.disway.id/read/26453/berdasarkan-hadist-ini-urutan-penerima-sedekah-yang-dianjurkan-termasuk-kepada-orang-memusuhi-kita, diakses pada 8 April 2024.
lazismukotamalang.com. Latar Belakang, https://www.lazismukotamalang.com/latar-belakang/, diakses pada 8 April 2024.