Pakai QRIS Cross-Border, Tak Repot Tukar Uang Saat Traveling ke Negara ASEAN
Mencari tempat penukaran uang adalah hal yang jamak dilakukan saat akan melawat ke negara lain, tak terkecuali negara tetangga di ASEAN. Namun, sekarang nggak perlu repot-repot lagi. Tak perlu menukar mata uang asing terlebih dahulu.
Ya, kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia dalam beraktivitas. Keberadaan kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik membuat siapa pun tidak perlu pergi dengan banyak uang di dompet. Kebiasaan cashless semakin banyak diterapkan.
Teknologi yang kian berkembang melahirkan fenomena tren digital. Saat melakukan transaksi di luar negeri, bukan hanya kartu-kartu berlogo Master dan Visa yang disodorkan, melainkan smartphone. Ini karena kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Cross-Border.
Wah, semakin mudah ya dalam bertransaksi saat bepergian ke negara lain. Terlebih di negara-negara ASEAN, dengan mengandalkan QRIS Cross-Border.
Berkenalan dengan QRIS Cross-Border
Beberapa waktu lalu, seorang rekan baru saja pulang dari liburan ke Thailand. Sambil menyerahkan oleh-oleh pada saya, dia menceritakan pengalaman bertransaksi menggunakan QRIS Cross-Border.
“Kemarin, nggak perlu menukar Baht (mata uang Thailand) banyak-banyak, soalnya aku pakai QRIS Cross-Border. Lagian kalau bawa uang tunai banyak tuh khawatir jatuh atau hilang,” ujar rekan tersebut.
Di Indonesia, transaksi menggunakan QRIS sudah sering saya lakukan. Itu makanya, dompet saya selalu tampak tipis. Hanya berisi beberapa helai uang saja.
Makanya ketika mendengar adanya QRIS Cross-Border, saya pun penasaran. Terlebih saat liburan tahun depan, ada rencana untuk berkunjung ke Malaysia bersama keluarga. Wah, pasti lebih praktis dan aman.
QRIS sendiri merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Hingga kini, 416 kabupaten dan 98 kota di Indonesia telah menggunakan QRIS. Tak hanya itu, lebih dari 404.00 merchant UKM juga telah bergabung dan menikmati solusi pembayaran yang inovatif.
Sedangkan QRIS Cross-Border hadir sebagai langkah inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi perdagangan antarnegara. Seperti rekan saya, saat melakukan pembayaran di luar negeri dirinya hanya memindai kode QRIS. Pun bagi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Mereka cukup memindai kode QRIS melalui aplikasi yang biasa digunakan di negaranya dan sudah mendukung QRIS.
Saat ini, QRIS Cross-Border atau QRIS antarnegara sudah dapat digunakan di Thailand dan Malaysia. Lalu bagaimana jika hendak bepergian ke negara ASEAN lainnya? Tenang, Bank Sentral Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand telah menyepakati kerjasama konektivitas pembayaran. Dengan begitu, ke depannya bisa pula digunakan di Singapura dan Filipina.
Harapannya QRIS Cross-Border bisa digunakan lebih luas lagi di kawasan ASEAN. Terlebih penggunaan QRIS bisa mendukung pembayaran yang lebih murah. Hal ini dikarenakan penyelesaian transaksi keuangan menggunakan mata uang lokal negara yang bersangkutan.
Tanpa menggunakan Dollar AS sebagai perantara tentu membuat nilai tukar mata uangnya lebih murah. Selain lebih murah, juga mendorong terwujudnya pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Keuntungan Menggunakan QRIS Cross-Border
Lebih murah sudah jelas menjadi keuntungan penggunaan Cross-Border, seperti telah disebutkan sebelumnya. Lantas, apalagi keuntungannya? Keuntungannya saya rasa seirama dengan prinsip yang diusung QRIS: CeMuMuAH.
CeMuMuAH memang bikin penasaran. Kesannya imut. Anak zaman sekarang menyebutnya “unyu”. Namun CeMuMuAH bukan sekadar prinsip tanpa makna, melainkan singkatan dari cepat, mudah, murah, aman, dan handal.
Cepat, karena transaksi dilakukan secara real time. Mudah, lantaran cukup menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia tanpa ada embel-embel lainnya. Murah, sebab biayanya lebih efisien.
Aman, berhubung pembayarannya tanpa media fisik. Di samping itu, saat scan QR code tidak akan terkoneksi dengan link tertentu, melainkan berisi kode-kode yang bersifat tetap dan sesuai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP). Tak hanya itu, pihak merchant juga terhindar dari kemungkinan menerima pembayaran dengan uang palsu atau uang rusak. Seluruh data transaksi merchant juga tercatat secara otomatis oleh sistem di dalam QRIS, sehingga dapat mencegah kecurangan.
Handal, karena bisa transaksi di mana saja dan kapan saja. QRIS telah terintegrasi dengan perusahaan layanan pembayaran digital di Indonesia, jadi bisa menerima pembayaran dari mana saja. Tidak lagi ada batasan dari bank tertentu atau dompet digital tertentu. Hal ini tentu membuat saya sebagai konsumen merasa lebih fleksibel saat bertransaksi.
Hadirnya QRIS Cross-Border diharapkan bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Terlebih ekonomi sejumlah negara sempat tiarap kala pandemi COVID-19 melanda dunia beberapa waktu lalu.
Nah, dengan mengandalkan QRIS Cross-Border, bisa menyokong pula investasi, remitansi, pariwisata, serta aktivitas ekonomi lintas batas lainnya. Khususnya UMKM, mereka juga mendapat aneka kemudahan dalam transaksi non-tunai berbasis QR-Code.
Penutup
Jika bisa mudah, kenapa dibikin ribet? Sepertinya itulah tagline tepat untuk QRIS Cross-Border. Apalagi “QRISnya satu, menangnya banyak!”. Aneka manfaat dan kemudahan dalam genggaman. Jadi, jangan lupa gunakan QRIS Cross-Border kala bertransaksi di sejumlah negara ASEAN ya.
Referensi
Presentasi Bank Indonesia, QRIS Cross-Border.
bi.go.id. QRIS Cross-Border Solusi Transaksi Antar Negara, https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/QR-Cross-Border-Solusi-Transaksi-Antar-Negara.aspx, diakses 4 November 2023.