6 Cara Efektif Anak Belajar Mengaji di Rumah

Ingatan mengaji di masa kecil masih lekat benar di benak saya. Setiap menjelang maghrib, saya dan teman-teman di sekitar rumah pergi bersama ke surau. Setelah salat maghrib ditunaikan, kami duduk melingkar sambil memegang iqra atau Al-Qur’an.

Tak lama, terdengar suara lembut ustazah memanggil satu per satu nama kami. Ada yang masih terbata-bata mengeja huruf hijaiyah, ada pula yang sudah lancar membaca surat-surat pendek. Kadang, suasananya riuh karena kami saling mengoreksi atau sekadar bercanda kecil di sela-sela menunggu giliran.

Kini, suasana seperti itu tak selalu dijumpai. Kendati ada kelas-kelas mengaji di masjid, tapi ada tantangan-tantangan baru. Misalnya, waktu yang terbatas lantaran anak pulang sekolah sudah sore. Belum lagi jarak ke tempat mengaji yang cukup jauh, atau sulitnya mencari guru ngaji yang cocok.

Sebagian orang tua juga khawatir anaknya pergi mengaji sendiri. Terlebih jika harus melewati jalan yang ramai. Kekhawatiran itu wajar, terutama bagi orang tua yang keduanya bekerja, atau bagi keluarga yang tinggal di kota besar dengan mobilitas tinggi.

Hmm, kalau begitu, mendampingi anak belajar mengaji di rumah bisa menjadi solusi.

Langkah Efektif Anak Belajar Mengaji di Rumah

Ilustrasi anak mengaji/ Gambar: Canva

Mengajari anak belajar mengaji di rumah sejatinya bisa dimulai dari hal-hal kecil. Satu hal yang terpenting adalah konsistensi dan membangun suasana yang menyenangkan.

Nah, berikut beberapa cara jitu mendampingi anak belajar mengaji di rumah yang bisa dicoba.

1. Mulai Sejak Dini

Belajar mengaji di rumah tidak perlu menunggu sampai anak usia sekolah. Dari usia dua atau tiga tahun, kita bisa mulai memberikan pembelajaran. Semakin awal anak diperkenalkan pada Al-Qur’an, semakin mudah mereka belajar. Benarlah pepatah lama, menulis di atas batu lebih mudah daripada menulis di atas air.

Anak bisa mulai dikenalkan pada huruf hijaiyah atau mendengarkan surah-surah pendek seperti Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Karena sebatas pengenalan, jangan sampai kita berekspektasi terlalu tinggi.

Ulangi pembelajaran dengan lembut, dan jangan lupa memberi merek pujian. Jadikan kegiatan ini bagian dari rutinitas harian.

2. Prioritaskan Tajwid Sejak Awal

Pelafalan yang benar akan sulit diubah jika sejak awal anak terbiasa dengan bacaan yang keliru. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan tajwid sejak dini.

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih. Termasuk di dalamnya adalah kaidah pengucapan huruf dan sifat-sifatnya, serta tanda bacanya. Pengucapan yang tepat bukan hanya membuat bacaan lebih indah, tapi juga menjaga makna ayat agar tidak berubah.

3. Ciptakan Rumah yang Qur’ani

Anak belajar dari lingkungan. Untuk melahirkan anak yang berjiwa Al-Qur’an dan mudah dalam belajar mengaji, perlu diciptakan lingkungan rumah yang Qur’ani.

Caranya antara lain memutar murotal lembut menjelang tidur, memajang poster huruf hijaiyah di dinding, bisa juga dengan menyediakan rak khusus untuk Al-Qur’an dan buku anak Islami.

Cara yang lebih baik lagi adalah orang tua turut membaca Al-Qur’an bersama atau di hadapan anak. Ingat, children see children do. Keteladanan itu lebih kuat dari seribu nasihat.

Ilustrasi anak mengaji/ Gambar: Canva

4. Gunakan Cerita dan Aktivitas Seru

Kisah para nabi adalah cara terbaik untuk menanamkan nilai Al-Qur’an. Ketika hendak mengajarkan tentang kesabaran, kita bisa menceritakan kisah Nabi Yusuf.

Sedangkan teladan keberanian bisa kita sampaikan melalui kisah Nabi Musa.

Setelah membacakan cerita, jangan lupa mengajak anak berdiskusi ringan. Contohnya nih, kita bisa bertanya, “Kalau kamu di posisi Nabi Yusuf, apa yang akan kamu lakukan?”

Untuk menambah keseruan belajar mengaji anak, berbagai kegiatan menarik bisa diselipkan. Misalnya, menggambar, mewarnai, bermain kartu huruf hijaiyah, atau membuat mini proyek bertema surah dalam Al-Qur’an yang bisa menambah semangat anak.

5. Tetapkan Target yang Realistis

Pernah nggak “iri” dengan kemajuan belajar anak lain? Di usia yang sama, anak kita masih belajar Iqro 1, sedangkan temannya sudah Iqra 2.

Kadang kita “terintimidasi” dengan pencapaian anak lain karena kita nggak mau anak kita dianggap kurang pintar. Namun, sejatinya, anak punya kecepatan sendiri dalam belajar. Kita nggak perlu memaksa anak untuk cepat-cepat menyelesaikan Iqra-nya.

Alih-alih memaksa anak agar cepat tamat Iqra, lebih baik kita fokus menumbuhkan rasa cinta mereka pada Al-Qur’an. Ketika anak menikmati prosesnya, mereka akan belajar dengan lebih ringan dan bersemangat.

Yang terpenting bukan seberapa cepat anak bisa membaca Al-Qur’an, tetapi seberapa dalam makna yang mereka rasakan dan seberapa besar keinginan mereka untuk terus belajar. Setiap anak punya waktunya sendiri. Tugas orang tua adalah menemani, bukan membandingkan.

Ilustrasi anak mengaji/ Gambar: Canva

6. Ketika Orang Tua Tidak Bisa Mengajari, Ikutkan Anak Les Mengaji Online

Sebaiknya anak belajar mengaji bersama orang tuanya. Sayangnya, tidak semua orang tua memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik. Belum lagi jika orang tuanya sibuk dan sulit menemukan guru ngaji di sekitar rumah.

Saat tantangan-tantangan tersebut menyeruak, les mengaji online bisa menjadi pilihan ideal. Dengan waktu belajar yang fleksibel dan pengajar profesional, anak tetap bisa belajar mengaji dengan bimbingan yang tepat, tanpa harus keluar rumah.

Lalu, di mana sebaiknya anak les mengaji online? Di media sosial mungkin Mama dan Papa kerap melihat iklan kursus mengaji online. Namun, tidak semua penyedia jasa mengaji online memiliki kualitas yang baik.

Saya pernah beberapa kali mengikutkan anak les mengaji online. Sudah bayar lumayan mahal, tapi ternyata ustaz-nya sering absen dan tidak ada rapor pembelajaran. Ditambah lagi anaknya mengeluh bosan karena pembelajarannya kurang interaktif.

Untunglah ada tempat les mengaji online bernama Albata. Di TPQ Online Albata, anak bisa mengikuti pembelajaran Islam sesuai sunnah dan Al-Qur’an.

TPQ Online Albata, Solusi Terbaik Les Mengaji Online

Ilustrasi anak mengaji online/ Gambar diolah menggunakan Canva

Meski dari rumah saja, anak tetap bisa mendapatkan pembelajaran Al-Qur’an terbaik dari TPQ Online Albata. Ini karena pembelajaran Al-Qur’an di Albata fleksibel, interaktif, dan tetap berkualitas.

TPQ Online Albata dirancang khusus untuk anak usia 3 hingga 13 tahun. Kurikulum pembelajaran disusun berdasarkan Qur’an dan sunnah yang meliputi tauhid, adab, sirah, fiqh, tartil, dan tahfidz.

Bagi Mama dan Papa yang sedang mencari les mengaji online untuk buah hatinya, beberapa keunggulan TPQ Online Albata ini layak dipertimbangkan.

1. Les Mengaji Online, Hemat Waktu dan Tenaga

Pembelajaran dilakukan secara online, sehingga anak dapat mengikuti kelas mengaji tanpa perlu keluar rumah. Selain menghemat waktu dan tenaga, lingkungan yang familiar membuat anak lebih percaya diri untuk belajar dan tidak takut salah.

Jika tidak ada udzur, orang tua pun bisa mendampingi langsung. Dengan begitu, kita bisa memastikan proses belajar si kecil berjalan dengan baik.

2. Jadwal Fleksibel

Waktu belajar dapat disesuaikan dengan jadwal anak. Bisa dilakukan di pagi hari sebelum sekolah, sore setelah istirahat, maupun malam hari sebelum tidur. Fleksibilitas ini membuat anak tidak merasa terbebani dan tetap semangat mengikuti pelajaran.

3. Ustazah Berpengalaman dan Ramah Anak

Albata didukung ustazah profesional. Mereka adalah lulusan dari perguruan ternama di Indonesia yang sudah bersertifikat. Para ustazah juga terbiasa mengajar anak-anak dengan cara yang sabar dan komunikatif. Mereka tak hanya mengajarkan bacaan yang benar, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta anak terhadap Al-Qur’an.

Anak mengaji online/ Gambar diolah menggunakan: Canva

4. Metode Fun Learning yang Menyenangkan

TPQ Albata menerapkan konsep fun learning yang mengadopsi metode Montessori. Anak diajak belajar membaca, memperbaiki tajwid, hingga menghafal Al-Qur’an dengan cara yang sesuai dengan dunia bermain mereka. Proses belajar dikemas lewat permainan edukatif, lagu-lagu islami, kuis hafalan, serta media visual yang menarik.

Metode ini terbukti efektif membuat anak lebih semangat dan fokus. Tak heran, puluhan ribu orang tua dari berbagai negara mempercayakan les mengaji online anaknya di TPQ Albata.

Menariknya lagi, murid-murid Albata datang dari berbagai belahan dunia, mulai dari Asia, Eropa, Amerika, hingga Oseania. Wilayah dengan jumlah murid terbanyak masih berasal dari Asia, di antaranya Qatar, Oman, Uni Emirat Arab, Thailand, Singapura, Taiwan, Jepang, dan tentu saja Indonesia.

5. Orang Tua Bisa Memantau Perkembangan Anak

Di TPQ Albata, orang tua mendapat laporan perkembangan anaknya secara berkala. Bukan hanya laporan kemampuan membaca Al-Qur’an semata, tetapi juga sikap belajar anak. Dengan begitu, orang tua bisa ikut memantau dan memberi dukungan sesuai kebutuhan anak.

Ilustrasi mengaji/ Gambar: Canva

6. Biaya Efisien dan Akses Mudah

Karena dilakukan secara online, biaya belajar di TPQ Online Albata tentu lebih terjangkau. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi atau perlengkapan tambahan.

Biaya les mengaji online di Albata juga terjangkau lho. Untuk TPQ online grup yang berisi lima siswa, biayanya mulai Rp250.000. Durasi kelas hingga 50 menit, dan berlangsung selama delapan pertemuan.

Sementara untuk TPQ online privat, biayanya mulai dari Rp750.000 untuk delapan kali pertemuan. Durasi setiap pertemuan sampai dengan 50 menit, dengan pilihan jadwal yang sangat fleksibel. Menariknya, di kelas privat ini tersedia juga pilihan pembelajaran dalam bahasa Inggris, cocok bagi anak yang terbiasa menggunakan bilingual sehari-hari.

Penutup

Di masa kecil kita dulu, dunia terasa bergerak lebih lambat. Mungkin karena teknologi belum semaju sekarang. Jika dulu hanya orang tua yang pulang sore karena bekerja, kini anak-anak pun memiliki jadwal sekolah yang padat hingga petang.

Sementara itu, banyak orang tua masa kini harus menghadapi kemacetan atau lembur di tempat kerja. Tak heran, waktu untuk mengaji bersama keluarga sering kali tersisih oleh rutinitas yang tak ada habisnya.

Perubahan zaman memang membawa tantangan baru, mulai dari mobilitas tinggi, jadwal padat, hingga sulitnya mencari guru ngaji yang cocok. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi justru membuka jalan keluar. Melalui les mengaji online, anak tetap bisa belajar Al-Qur’an dengan bimbingan guru profesional dari rumah.

Tanpa terikat jarak dan waktu, kegiatan mengaji kembali menemukan ritmenya di tengah kehidupan modern. Kini, menumbuhkan semangat Qur’ani di hati anak-anak bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Keberadaan TPQ Online Albata membuktikan bahwa jarak, waktu, dan kesibukan bukanlah penghalang untuk menanamkan nilai-nilai Qur’ani sejak dini. Dengan dukungan teknologi dan pendekatan belajar yang menyenangkan, Albata menjadi jembatan bagi keluarga masa kini untuk terus menumbuhkan cinta pada Al-Qur’an, di mana pun mereka berada.

Cek program Les Mengaji Online di situs dan media sosial Albata untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

10 Comments
  1. Okti says

    Sebagai guru ngaji anak2 di kampung setiap magrib sampai isya senang sekali mendapatkan informasi bagaimana cara efektif belajar-mengaji ini

    Betul semuanya harus dilakukan sejak dini, sejak kecil anak sudah harus diperkenalkan dengan huruf Hijaiyah supaya kedepannya tidak kesulitan

  2. eryka says

    Waahhh ternyata TPQ Albata ini sudah dikenal secara internasional yaaa sampai di berbagai negara aku pikir awalnya ini hanya ada di Indonesia saja…
    Kalo bisa melakukan pendidikan Al Qur’an secara online begini jadi memudahkan banget apalagi kalo tempat tinggalnya memang jauh dari tempat pendidikan yaa…
    Tapi kalo di kampung saya alhamdulillahnya kegiatan TPQ di masjid masih berlangsung hingga sekarang padahal masa kecil saya dulu juga mengikuti pendidikan disana 😉

  3. Ruang Umma says

    Salah satu ujian umma saat ini. Si uni belum tertarik mengaji mungkin memasukkan ke albata bisa jadi solusi nih

    1. Kata Nieke says

      Informasi yang bermanfaat buat para orangtua muslim agar anak-anaknya bisa lebih mendalami agama dan mengaji.

  4. Niken says

    Sekarang mengaji pun seperti les pelajaran akademik. Saya akan mengikuti tips mengaji di rumah ini untuk anak saya yang umur 4 tahun. Dia belum mau mengaji di masjid padahal dekat

  5. Monica Rasmona says

    Zaman memang sudah banyak berubah, ya, Mbak. Pas kecil dulu saya berangkat sekolah agama siang hari dan mengaji ke masjid selepas magrib berangkat sendiri dari rumah. Sekarang, kok, banyak banget kekhawatiran pada anak-anak. Takut inilah, takut itulah. Karena itu, kehadiran Albata bisa menjadi solusi bagi para orang tua milenial.

  6. Oemy Ikbar says

    MasyaAllah sekarang semakin dimudahkan ya…untuk belajar mengaji di rumah dengan adanya TPQ Al-Bata yang mengadakan pelajaran mengaji secara online. Jadi belajar mengaji tidak akan terkendala waktu dan tempat lagi

  7. antung apriana says

    waktu anakku belum sekolah aku pernah nyoba ngajarin ngaji sendiri sayangnya nggak berhasil akhirnya ya daftarkan ke tpq aja deh biar cepat belajarnya. tentang tpq online, aku jadi ingat waktu menginap di kediaman keluarga suami di kebumen istri omnya itu juga ngajarin mengaji online anak temannya yang tinggal di India. Keren banget deh mereka setor bacaan lewat telepon. memang ya teknologi sekarang membuat kita lebih mudah dalam belajar dan mencari ilmu

  8. Fenni Bungsu says

    Suasana di rumahnya dan orang² di rumah juga perlu nuansa Qurani ya, biar di kecil semangat belajar mengaji. Apalagi didukung juga bisa belajarnya bareng TPQ Al-Bata. InsyaAllah berkah belajarnya

  9. April Hamsa says

    Dulu zaman Covid anak2ku belajar ngaji di TPQ online juga, sepertinya di Albata ini. Enaknya tu kek bisa privat satu anak satu walau emang waktunya terbatas. Waktunya fleksible sehingga walau sedang bepergian pun masih bisa mengaji.
    Zaman sekarang kita usahakan anak2 dekat dengan Al Quran supaya kelak hidupnya terarah yaa.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.