Papan Bunga Duka Cita dari BRI di Hari Berpulangnya Ibu

“Bu, November ini tepat setahun Ibu pergi selama-lamanya. Setahun juga aku tidak bisa menelepon dan mendengar cerita-ceritamu. Seberat itu rupanya dunia tanpamu, Bu.” Saya hanya bisa berkata dalam hati sambil memunguti potongan rindu yang tersebar di seluruh penjuru dada.

Bohong jika diri ini baik-baik saja, meski tak ada tangis histeris kala Ibu tiada. Sejak hari itu, 23 November 2023, seperti ada celah di hati yang tak bisa tertutup sempurna. Meski begitu, diri ini selalu belajar untuk ikhlas. Bukankah semua yang bernyawa pasti ada akhirnya?

Ketika pita memori menghadirkan potongan-potongan kenangan, muncul notifikasi dari Google Photos. Ada pemberitahuan tentang kenangan setahun lalu, saat Ibu berpulang. Ah, rasanya seperti tersedot pusaran waktu, dan hadir kembali di saat kelabu itu.

Bendera kuning, keranda, ambulans, hingga sosok Ibu dengan “pakaian kebesaran” untuk menghadap Yang Maha Kuasa melintas berdesakkan. Pun kenangan akan sudut halaman yang dihiasi papan bunga duka cita.

Papan hitam besar dengan taburan bunga dan tulisan turut berduka cita. Pengirimnya adalah BRI Prioritas. Itu adalah satu-satunya papan karangan bunga yang datang di hari berpulangnya Ibu.

“Kenapa ada papan bunga dari BRI Prioritas? Apakah nasabah di sana?” Terdengar suara bisik-bisik para pelayat yang datang. Suaranya memang lirih, tapi entah kenapa hari itu semua suara terdengar keras di telinga saya.

Melihat papan karangan bunga itu, ada rasa hangat yang menjalar di dada. Beberapa waktu sebelum berpulang, Ibu sering bercerita tentang bagaimana dirinya mendapat pelayanan manis dari pegawai BRI. Sungguh, merasa sangat dihargai.

Layanan Prima untuk Ibu dari BRI

layanan prima BRI
Ilustrasi layanan prima BRI/ Gambar diolah menggunakan Canva

Ibu sudah lama menjadi nasabah BRI, tepatnya sejak saya masih kecil. Dulu, Ibu sering mengajak saya ke kantor cabang BRI terdekat untuk menabung. Kata Ibu, tabungan itu untuk biaya pendidikan saya dan adik sampai kuliah.

Kuliah? Ah, bagi anak SD terdengar sangat hebat. Merasa besar dan penting. Orang tua saya ternyata mempersiapkan pendidikan anak-anaknya dengan sangat baik.

Sedangkan menjadi nasabah prioritas BRI memang belum lama. Ibu tercatat sebagai nasabah prioritas, setelah memiliki produk simpanan senilai lebih dari lima ratus juta rupiah. Kebetulan saat itu Ibu mendapat ganti untung atas tanah dan rumah yang digusur untuk proyek jalan tol.

Merasa belum punya banyak kebutuhan mendesak, ditambah tidak punya pengalaman memegang uang dalam jumlah banyak, akhirnya Ibu mendepositokan uangnya. Istilah Ibu saat itu, “membekukan” uangnya agar tidak tumpah ke mana-mana.

Mengingat Ibu adalah nasabah prioritas yang sudah lansia, pegawai BRI kerap datang ke rumah jika ada urusan perbankan. Misalnya ketika butuh tanda tangan Ibu, dan sebagainya.

“Mbaknya (petugas BRI) baik. Sering WA dan datang juga ke rumah,” kata Ibu melalui sambungan telepon kala itu.

Ingatan saya melayang ketika suatu kali deposito sudah jatuh tempo dan Ibu berniat mencairkannya. Saat itu, Mbak Pegawai BRI rela meninggalkan cutinya demi memberikan layanan prima BRI pada Ibu.

Suatu kali pernah juga saya mengantar Ibu ke salah satu cabang BRI. Keperluannya adalah untuk mengambil hadiah. Ibu dihujani dengan hadiah-hadiah kecil nan bermanfaat. Waktu itu, Ibu mendapat hadiah beberapa payung. Sampai saat ini, di mobil saya masih ada satu payung hadiah BRI tersebut. Sangat bermanfaat!

Layanan Prima BRI Secara Digital

layanan prima BRI
Ilustrasi layanan prima BRI/ Gambar diolah menggunakan Canva

Dulu, saat masih sekolah, saya pernah memiliki Tabanas BRI. Seiring waktu berlalu, saya terpaksa membuka tabungan di bank lain karena menyesuaikan dengan payroll tempat bekerja.

Melihat kesetiaan Ibu menjadi nasabah BRI, akhirnya saya pun terdorong untuk membuka tabungan di BRI. Beda dengan zaman dulu yang harus datang ke bank untuk membuka tabungan, kini saya hanya mengandalkan smartphone dan jempol.

Saya hanya perlu mengunduh aplikasi BRImo dan memilih “Belum Punya” rekening BRI. Selanjutnya, memilih jenis tabungan. Saya memilih BritAma Bisnis yang menawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan untuk menunjang kebutuhan transaksi dan bisnis.

Beberapa keuntungan dari BritAma Bisnis adalah limit transaksi yang bisa mencapai satu miliar rupiah, serta gratis asuransi kecelakaan diri dengan nilai pertanggungan maksimal 250 persen dari saldo terakhir atau maksimum Rp150.000.000,00.

Setelah mengunggah kartu identitas dan melengkapi syarat lainnya, tak lama saya sudah memiliki rekening di BRI dan akun BRImo telah aktif. Semudah itu!

Sejak memiliki BRImo dalam genggaman, transaksi digital semakin mudah saya lakukan. Ketika membeli alat-alat kesehatan untuk Ibu yang sakit sebelum berpulang, saya hanya perlu menyodorkan aplikasi BRImo. Pembayaran elektronik dengan memindai kode QR pun lancar dan aman.

Bahkan ketika harus membayar sejumlah tagihan, seperti perpanjangan STNK dan internet, BRImo selalu bisa diandalkan. Layanan prima BRI rupanya tidak hanya diberikan secara langsung, tetapi juga secara digital. Terbukti BRI BRILiaN dan Cemerlang di sepanjang masa.

Sabrina, Layanan Customer Service yang Canggih dan Kekinian

Sabrina BRI
Sabrina, memperkuat layanan customer service BRI yang prima/ Gambar diolah menggunakan Canva

“Ibu butuh uang cash, ATM BRI terdekat di mana ya?” Dulu, saat pergi berdua, Ibu pernah menanyakan posisi ATM BRI terdekat. Duh, di mana ya? Kebetulan saya lama merantau di Jakarta dan jarang pulang kampung.

Aha! Untung ada Sabrina. Langsung saja saya ketik pertanyaan terkait lokasi ATM terdekat. Tidak lama, Sabrina menunjukkan beberapa lokasinya.

“Siapa Sabrina, Mbak?” tanya Ibu yang mendengar penjelasan saya sekilas bahwa Sabrinalah yang memberikan info lokasi ATM.

“Ini virtual assistant-nya BRI, Bu. Jadi kayak customer service gitu, tapi pakai teknologi artificial intelligence (AI),” jelas saya.

Ya, saya langsung mengontak Sabrina melalui pesan WhatsApp di nomor 0812 1214 017. Hal yang kerap saya lakukan jika ada pertanyaan seputar BRI.

Ibu yang dari generasi baby boomers berusaha mencerna informasi yang didapat. Terlalu lama terbiasa dengan hal-hal nondigital membuatnya berusaha keras untuk memahami teknologi baru ini.

Apa pun, yang jelas Ibu paham bahwa BRI tak berhenti berinovasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Semuanya dilakukan untuk memberikan layanan perbankan yang mudah, cepat, akurat, aman, dan nyaman.

Di lamannya, BRI menjelaskan Sabrina adalah chatbot yang bisa berkomunikasi dalam format percakapan dan dirancang agar bisa berinteraksi selayaknya interaksi antarmanusia. Selain memberi tahu letak ATM dan kantor cabang BRI terdekat, Sabrina juga bisa memberi informasi tentang produk dan promo dari BRI, juga membantu menyelesaikan masalah yang kerap dihadapi nasabah.

O, ya, dalam memberikan layanan prima, BRI juga punya customer service digital yang terdiri dari tiga varian, yaitu New SSB, RCM, dan SSPP. New SSB adalah mesin one stop service yang dilakukan secara mandiri. New SSB memungkinkan nasabah melakukan pembukaan rekening, penggantian kartu debit, mencetak rekening koran, dan sebagainya.

Sedangkan SSPP (Self Service Passbook Printing) adalah mesin untuk melayani transaksi nasabah secara mandiri. Layanan yang bisa dilakukan antara lain cetak passbook, cetak rekening koran, cetak 5 transaksi terakhir, dan e-mail rekening koran.

Sementara RCM (Replacement Card Machine) merupakan perangkat yang dapat melakukan penggantian kartu ATM sesuai kebutuhan nasabah. Mesin ini bekerja dengan memanfaatkan data nasabah, E-KTP, dan finger print untuk melakukan validasi data.

Sabrina BRI

Berbagai saluran layanan pengaduan yang disediakan BRI/ Gambar diolah menggunakan Canva

Penutup

Sebelum Ibu berpulang, saya selalu khawatir akan dirinya. Saya takut Ibu akan jadi sosok tua yang kebingungannya di tengah teknologi yang semakin maju. Lalu, kebingungannya itu membuatnya tampak mengesalkan dan diperlakukan tidak menyenangkan oleh orang-orang yang lebih paham kemajuan digital.

Untunglah, interaksinya yang intens bersama BRI di bulan-bulan terakhir hidupnya tampak sangat menyenangkan. Setiap kali bercerita melalui sambungan telepon, Ibu senang diberi perhatian dan diperlakukan dengan baik oleh BRI yang mengurus keperluan perbankannya.

“Bu, jika bisa melihat, mungkin Ibu akan senang melihat papan karangan buka duka cita yang dikirimkan BRI di hari kepergian Ibu. Terasa sekali pelayanan BRI yang sepenuh hati.”

Layanan prima BRI nyata-nyata kami rasakan, sejak saya kecil hingga kini. Tak heran, BRI menyabet penghargaan Total Service Quality Satisfaction based on Customer Perception Survey SQIndex 2024 dengan Predikat Diamond di ajang Service Quality Awards 2024. Penghargaan ini merupakan bukti BRI terus berinovasi memberikan layanan terbaik bagi para nasabah prima.

Bagaimana denganmu? Adakah kisah layanan prima BRI sepenuh hati yang benar-benar melekat di sanubari?

Referensi

bisnis.com. “Layanan Prima, BRI Raih Predikat Diamond di Service Quality Awards”, https://finansial.bisnis.com/read/20240901/90/1795825/layanan-prima-bri-raih-predikat-diamond-di-service-quality-awards.

digital.bri.co.id. “Berkenalan dengan Sabrina, “Robot” Customer Service dari BRI,” https://digital.bri.co.id/article/berkenalan-dengan-sabrina-robot-customer-service-8dfm.

bri.co.id, “Digital CS,” https://bri.co.id/digital-cs.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.