Arti Penting Perkembangan Sensorik Anak
Tahukah Mama, sejak bayi, anak belajar melalui sistem sensoriknya? Informasi yang diterima indranya akan menjadi bekal berharga dalam mengeksplorasi dunia. Jadi, perkembangan sensorik pada anak usia dini penting bagi dasar pembelajaran dan persepsinya.
Melalui tulisan ini, saya akan mengajak Mama untuk mengetahui lebih lanjut pentingnya perkembangan sensorik pada anak. Selanjutnya kita pahami bersama tentang tahapan perkembangan sensori anak ya.
Apa yang Dimaksud Perkembangan Sensorik Anak?
Perkembangan sensorik anak adalah tahapan yang dilalui anak untuk memahami, memproses, dan mengatur informasi yang diterima melalui indra, serta membentuk respons perilaku yang sesuai terhadapnya.
Jadi, ketika indra berkembang, anak akan mampu memahami dan menafsirkan masukan sensorik dari tubuhnya dan lingkungannya. Selanjutnya, mereka akan merespons masukan sensorik tersebut secara konsisten dan bermakna.
Untuk pemrosesan sensorik yang efektif, ada tujuh indra yang harus bekerja sama. Indra-indra tersebut yakni:
Penglihatan
Pendengaran
Penciuman
Sentuhan atau taktil
Pengecap atau gustatori
Vestibular atau gerakan dan keseimbangan
Indra proprioseptif atau posisi dan gerakan bagian tubuh.
Pentingnya Perkembangan Sensorik Anak
Perkembangan sensorik merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Untuk itu, perlu stimulasi yang tepat agar pemrosesan sensorik berkembang dengan baik.
Selain membutuhkan kerjasama indra-indra di tubuh, perkembangan sensorik anak juga memiliki arti penting bagi indra-indra itu sendiri. Berikut ini arti penting perkembangan sensorik anak:
Mengembangkan Indra Penglihatan
Melalui pemrosesan sensorik, anak-anak mendeteksi, menafsirkan, dan membedakan informasi visual seperti warna, gerakan, dan bentuk. Hal ini menjadi pondasi penting bagi anak untuk belajar. Misalnya, memudahkan anak mengembangkan keterampilan belajar mengenali angka dan huruf.
Melalui indra penglihatan seseorang dapat:
Menafsirkan informasi yang dilihat.
Mengenali benda atau lingkungan sekitar.
Melihat ke arah mana akan bergerak dan menavigasi ruangan.
Menerima informasi melalui mata, kemudian mentransfer informasi tersebut ke seluruh tubuh sehingga dapat bereaksi dan merespons lingkungan.
Membangun bahasa dan kosakata dengan melalui apa yang dilihat.
Untuk diketahui, penglihatan merupakan indra yang paling tidak berkembang saat lahir. Hal ini terlihat dari bayi baru lahir yang belum dapat fokus melihat. Jarak pandang bayi baru lahir sekitar 30 cm.
Mengembangkan Indra Pendengaran
Anak-anak menggunakan keterampilan pemrosesan sensorik untuk memahami nada, volume, ritme, serta jauh dekatnya suara. Indra pendengaran yang terasah dengan baik akan membantu anak-anak membedakan bunyi-bunyian, juga membedakan kata yang satu dan lainnya. Terutama lagi, anak mampu membedakan kata yang bunyinya mirip, seperti karung dan sarung.
Melalui indera pendengaran seseorang mampu:
Merasakan dan menafsirkan suara yang didengar.
Menentukan arah suara berasal.
Menentukan jarak sumber bunyi.
Memahami pentingnya suatu suara, dengan begitu jadi tahu ada tidaknya potensi bahaya.
Sistem pendengaran lebih berkembang saat lahir dibandingkan indra penglihatan. Hal ini terjadi karena sistem pendengaran manusia mulai berkembang di usia kehamilan 28 pekan.
Mengembangkan Indra Penciuman atau Olfaktori
Ketika pemrosesan sensorik anak-anak diperkuat, mereka akan mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi dan menafsirkan bau. Mereka jadi bisa membedakan bau menyengat dan bau tidak sedap.
Perlu diketahui, penciuman berkaitan dengan pengecap. Itu makanya ketika anak mencium makanan, indra pengecapnya pun turut aktif.
Indra penciuman mulai berkembang di usia kehamilan 14 pekan. Kemampuan ini berkembang dengan baik saat bayi lahir, tetapi perlu timulasi lebih lanjut.
Mama tahu tidak? Bayi bisa mengenali mamanya melalui penciumannya, bahkan sebelum mereka dapat melihatnya lho!
Ada fakta menarik lain tentang indra penciuman nih. Rupanya indra yang satu ini merupakan satu-satunya indra yang terhubung dengan pusat emosi di otak. Itu makanya aroma tertentu yang familier bisa mengingatkan pada kenangan tertentu.
Mengembangkan Indra Pengecap atau Gustatori
Melalui pengolahan sensorik, anak mengembangkan kemampuan mempersepsikan rasa. Kelak, mereka bisa mengidentifikasi apakah suatu makanan dapat dimakan atau tidak. Anak juga bisa membedakan empat rasa dasar yakni manis, asam, pahit, dan asin.
Dari sini, anak akan merasakan rasa yang berbeda-beda. Keterampilan itu akan membantu anak dalam menentukan makanan yang disukai dan tidak disukai.
Ketika lahir, bayi memiliki kelenjar pengecap yang lengkap. Meski demikian, kelenjar ini membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang secara penuh.
Indra pengecap terkait erat dengan penciuman. Indra ini juga berkembang di dalam rahim pada pekan ke-28 kehamilan.
Mengembangkan Indra Peraba atau Taktil
Saat indra perabanya berkembang, anak-anak belajar merasakan sensasi pada kulit. Mereka pun memiliki respons atas proses sensori yang melibatkan indra perabanya.
Misalnya saat mendapati duri yang tajam, anak akan menghindarinya. Mereka paham, tajamnya duri bisa melukai kulitnya. Sebaliknya, jika mendapati tekstur yang halus dan lembut, bisa menimbulkan perasaan nyaman.
Jadi, melalui indra peraba, seseorang dapat:
Merasakan sakit dan nyaman.
Merasakan suatu tekanan, apakah tekanannya ringan atau dalam.
Merasakan dan memahami lingkungan sekitar.
Merasakan suhu.
Merasakan kualitas sentuhan suatu objek.
Ketika berada di dalam rahim, janin mampu bereaksi terhadap rangsangan suhu dan rasa sakit. Ini karena taktil merupakan indra pertama yang berkembang setelah pembuahan terjadi. Indra ini semakin berkembang dengan baik saat bayi lahir.
Maka dari itu, bayi perlu sering menerima sentuhan kasih sayang. Sentuhan pada bayi ini merupakan stimulasi agar indra perabanya berkembang lebih baik, sekaligus menghadirkan rasa nyaman pada bayi.
Apalagi taktil juga memegang peranan penting dalam perkembangan emosional si kecil. Menurut Profesor di Departemen Pendidikan Guru di Universitas Afrika Selatan, Marike de Witt, anak-anak yang kurang menerima sentuhan memiliki perkembangan saraf yang lebih lambat. Hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Mengembangkan Indra Vestibular
Indra vestibular terkait dengan keseimbangan dan gerakan. Melalui pemrosesan sensorik yang melibatkan indra ini, anak bisa menggerakkan tubuhnya tanpa terjatuh. Mereka pun bisa menjaga postur kepala dan tubuh dengan baik.
Kemampuan yang melibatkan indra vestibular membuat anak-anak bisa melakukan berbagai aktivitas. Misalnya saja berlari, duduk, menyeimbangkan diri dengan satu kaki, juga bisa menentukan cepat lambatnya gerakan. Keterampilan ini menjadi modal untuk belajar hal-hal lainnya dalam kehidupan.
Mengembangkan Indra Proprioseptif
Proprioseptif memberikan kesadaran posisi dan gerak tubuh, juga untuk mengidentifikasi serta menilai kekuatan dan tekanan. Pada indra yang satu ini,
reseptornya terdapat pada otot dan sendi.
Berkembangnya indra proprioseptif akan membantu anak dalam mendukung pengalaman geraknya. Selain itu, akan membuat anak dapat mengenali bagian tubuhnya dengan baik.
Dengan begitu, anak-anak bisa melakukan berbagai hal seperti meregangkan tubuh, membungkuk, dan menaiki tangga tanpa melihat ke arah kakinya. Mereka juga dapat memperkirakan seberapa besar tenaga yang harus digunakan saat bertepuk tangan, membuka botol, juga menutup pintu.
Proprioseptor ditemukan di semua otot, persendian, tendon, dan telinga bagian dalam. Bagian tubuh ini mengirimkan informasi ke otak untuk mengetahui apakah otot dan persendian tegang atau rileks, sibuk atau diam.
Keberadaan indra ini juga memiliki peran dalam mengatur emosi dan menenangkan anak. Misalnya saat anak tertekan, kita bisa memberi pelukan erat.
Penutup
Bagaimana, sudah lebih memahami tentang perkembangan sensorik anak ‘kan, Ma? Sebelum beranjak dari website ini, cek juga tulisan tentang perkembangan motorik halus pada anak, agar lebih memahami perkembangan si kecil.
O, ya, konon kecerdasan seorang mama menurun pada anaknya. Benar nggak ya? Baca tulisan selanjutnya tentang perkembangan kognitif anak usia dini ya.
Referensi
mybrightwheel.com. The Importance of Sensory Development in Early Childhood. https://mybrightwheel.com/blog/sensory-development, diakses pada 17 Mei 2024.
empoweredparents.co. The Simple Guide to Sensory Development in Children. https://empoweredparents.co/sensory-development/, diakses pada 17 Mei 2024.
oac.edu.au. Exploring the Benefits of Sensory Play for Children, https://www.oac.edu.au/news-views/sensory-play/, diakses pada 17 Mei 2024.
Artikelnya bagus. Jadi ortu paham kalau sensor tuh engga cuma panca indera yg selama ini kita tahu. Sejak bayi baru lahir udah dilatih sih sensornya yaitu menyusui ya… Makin bertambah usia, ortu harus memperhatikan dan menstimulasi bila ada masalah di salah satu sensor.
Sebagai orang tua, kita harus tanggap dengan perkembangan sensorik anak ya kak. Tujuannya agar bisa memastikan bahwa tumbuh kembangnya selalu on track.
Thanks kak sharingnya. Jd tau betapa pentingnya menstimulasi indra anak agar makin bagus perkembangannya
Perkembangan sensorik terkait erat dengan perkembangan motorik halus dan kasar. Anak dengan kemampuan sensorik yang baik memiliki koordinasi dan kontrol gerakan yang lebih baik, sehingga mereka dapat menulis, menggambar, berjalan, dan berlari dengan lebih lancar.
Sebagai ibu, harus banget aware dengan perkembangan sensorik anak.. Jagan lupa ilmunya juga di share ke pak suami supaya bisa sama-sama berkolaborasi parentingnya
Perlu diperhatikan ini tiap perkembangan si kecil ya, jadi tahu tumbuh kembangnya
sensorik ini salah satu fase yang penting bagi anak sehingga orangtua harus aware dengan perkembangannya, semangat para mama
Makasih yaa Mamanesia artikelnyaaa. aku termasuk Ibu yang anaknya lahir di era covid, pas itu mau grounded pun susah, apalagi kami sempet karantina 2 minggu huhuu :((
Masya Allah, ternyata ketika masih di dalam rahim janin sudah bisa merasakan sakit ya. Duh, jadi terbayang itu janin-janin yang diigugurkan atau yang ibunya mengalami KDRT semasa hamil.
Sensorik pada anak ini memang harus terus dikembangkan. Kalau dulu krucil saya, digantung mainan yang warna-warni. Kalau berputar ada lagunya. jadi matanya ke sana ke mari. Terus dikasih ecap sesuatu. Misalnya kalau jeruk, dia akan kayak orang kalau merasa kecut. Untuk suara, sering diputarkan lagu-lagu atau musik di dekatnya.
Menjadi orang tua memang sudah seharusnya belajar ya. Termasuk soal gimana pentingnya perkembangan sensorik anak.
Sensorik pada anak memang perlu dikembangkan semaksimal mungkin apalagi masih tahap balita. Tapi penting juga adanya bimbingan dan pengawasan orang tua dalam hal ini
ternyata ada banyak hal yang perlu disiapkan orang tua demi menunjang perkembangan fisik dan psikis anaknya. stimulasinya bisa dilakukan secara bertahap sesuai usia ya moms
Tumbuh kembang anak memang harus selalu dipantau, sebagainorang tua kadang was was kalau anak kita belum bisa sesuatu di umurnya. Harus telaten memang dan jangan lupa konsultasi dengan pakarnya mengenai sensorik anak
Makanya calon suami, pilihlah perempuan yg ga hanya cantik tapi cerdas. Soalnya gen kecerdasannya bakal menurun ke anak. Tapi kita jg sebagai calon suami jg hrs cerdas pula. Ntr mana mau perempuan cerdas kok nikah ama lelaki dungu. Kecuali lelakinya kaya sih. Hehe.
Sebagai orang tua kita harus aware dengan tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan sensorik anak. Agar lebih yakin sudah baik atau belum perkembangan anak bisa dikonsultasikan ke dsa saat kontrol kesehatan anak atau konsul khusus ke klinik tumbuh kembang
Aha diingatkan kembali nih soal perkembangan sensorik. Jadi ini perkembangan yang berkaitan dengan indra, ya. Hampir aja lupa dan cuma ingat kata sensoriknya aja. Sepertinya pengaruh hampir 4 tahun pensiun jadi guru.
Perkembangan sensorik anak memang harus jadi perhatian orang tua, ya. Selain melatih sensorik, juga harus menstimulasi perkembangan motorik halus dan motorik kasarnya.
Bener-bener amazing gimana perkembangan anak itu dari awal kecilnya. Jadi, kayaknya penting banget nih bagi para orang tua buat memberikan stimulasi yang baik buat semua indera anak supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Sampai dewasa sih menurutku semua indra memang perlu terus dilatih ya, biar rangsangan sensoriknya jg bisa terus bertahan baik
Perkembangan sensorik anak memang perlu diasah sejak dini sih ya. Jadi pembelajaran buat anak biar makin cakap sesuai pertumbuhannya.
Mengawasi perkembangan anak sangat dianjurkan, terlebih kita sebagai orang tua, harus benar-benar memberikan pengawasan yang baik.
makanya gak heran ya bayi bisa mengenali ibunya karena lewat perkembangan sensorik itu ya. subhanallah sih ya, perkembangan sensorik anak ini. tapi memang dibutuhkan stimulus agar berkembang dengan baik
Belajar keseimbangan itu penting sekali ya sebagai dasar untuk pengembangan sensorik anak lebih lanjut
Perkembangan sensorik anak sangat penting ya, efeknya bisa-bisa kebawa sampai dewasa. Sebagai orang tua harus banget memperhatikan fase ini..
Dunia anak ini memang kompleks yaa..
Dan perkembangannya gak bisa dibiarin begitu aja, kudu dibantu dilatihkan oleh orangtuanya. Hal-hal sederhana yang sering kita lakukan bisa jadi stimulus terbaik sensory anak.
Jadi paham sama perkembangan sensorik anak ya. Semua diperhatikan secara detail agar perkembangan anak dapat dipantau dengan baik.