Antibosan! Begini Edukasi Sosial Budaya untuk Anak yang Menyenangkan

Budaya Barat kerap dianggap keren oleh sebagian kalangan. Sebaliknya, budaya tradisional asli negeri sendiri justru dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Nilai sosial budaya pun terkikis.

Akibatnya, tata krama seringkali diabaikan. Saya jadi ingat suatu kali pernah menegur seorang anak yang membuang sampah di selokan. Anak itu seumuran anak sulung saya, sekitar delapan tahun. Teguran yang saya layangkan pun tidak bernada keras atau marah-marah.

“Dik, sampahnya jangan dibuang di selokan ya. Nanti selokannya mampet,” ucap saya sambil melempar senyum.

Namun, tahu tidak yang dilakukan anak itu? Dia menatap saya dengan raut muka tidak bersahabat. Matanya melotot. Bibirnya mengerucut. Dia lantas membuang sisa sampah di tangannya ke selokan sebelum berlalu.

Duh, miris sekali melihat sikapnya. Benarkah sikap dan tata krama terhadap orang yang lebih tua sudah menurun?

Pentingnya Edukasi Sosial Budaya

Edukasi sosial budaya melalui tarian daerah/ Foto: Canva

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai sosial dan budaya berperan penting. Dengan begitu, satu sama lain akan saling menghargai dan menghormati. Kendati terdapat berbagai macam perbedaan, tapi tidak akan saling merendahkan.

Sosial budaya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Hal ini dikarenakan nilai sosial memiliki kaitan dengan kehidupan bermasyarakat dan berbudaya. Terlebih, sosial budaya turut membentuk karakter suatu masyarakat.

Dalam aspek sosial budaya, terdapat norma, etika, moral, adat, tradisi, kepercayaan, dan lainnya. Karena itulah, aspek ini berfungsi sebagai pedoman, acuan, dan pengendali perilaku manusia dalam interaksi sosial.

Untuk bisa menerapkan nilai-nilai sosial budaya dalam kehidupan, maka perlu edukasi. Nah, berikut ini beberapa poin terkait pentingnya edukasi sosial budaya.

1. Berperan Penting dalam Pendidikan dan Pengetahuan

Berbagai penelitian tentang sosial budaya memberi kontribusi pada pengetahuan tentang suatu masyarakat. Rasa ingin tahu anak akan meningkat kala mendapati banyaknya perbedaan dalam lingkup sosial budaya. Apalagi jika menemukan banyak hal unik dan menarik.

Anak pun terdorong untuk mempelajari nilai-nilai, sejarah, dan tradisi budaya Indonesia. Dengan begitu, mereka akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang identitas dan warisan budayanya.

2. Memperkuat Identitas Nasional

Edukasi tentang sosial budaya akan membantu anak mempertahankan dan memperkuat identitas nasional. Mereka akan memahami nilai-nilai, norma, tradisi, dan kebiasaan dalam budaya Indonesia.

Setelah memahaminya, hal-hal tersebut akan terinternalisasi dalam diri anak. Sehingga mereka merasa terhubung dengan warisan budayanya, sekaligus membangun rasa kebangsaan yang kuat.

Kesadaran akan identitas nasional yang kuat membuat anak bangga pada bangsanya. Tidak minder kala berhadapan dengan aspek sosial budaya bangsa lain. Juga tidak mudah terbawa arus, juga tidak FOMO atau Fear Of Missing Out alias merasa takut tertinggal dari yang lain.

3. Mendukung Pembangunan dan Ekonomi

Edukasi sosial budaya juga turut berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia. Pariwisata tumbuh. Usaha kuliner tradisional, kerajinan tangan, dan industri kreatif pun berkembang. Alhasil perekonomian pun menggeliat.

5 Cara Edukasi Sosial Budaya untuk Anak yang Menyenangkan

Edukasi sosial budaya melalui tempat wisata/ Foto: Canva

Menggunakan cara-cara menyenangkan menjadi cara terbaik saat memberikan edukasi ke anak. Pun ketika memberikan edukasi sosial budaya bagi anak. Dengan begitu, edukasi yang diberikan lebih mudah diterima dan diingat.

Lantas bagaimana cara menyenangkan memberikan edukasi sosial budaya bagi anak? Berikut ini lima caranya.

1. Ajak Anak Melihat Video Terkait

Saat ini media pembelajaran lebih beragam. Kita bisa membuka media sosial dan mencari video apa pun yang bisa digunakan sebagai media untuk belajar.

Saya dan si kecil juga begitu. Kami beberapa kali mencari video di media sosial untuk belajar berbagai macam hal, tak terkecuali sosial budaya.

Misalnya kami bersama-sama menonton video tentang Rambu Solo, tradisi upacara kematian suku Toraja. Dari situ muncul diskusi tentang sosial budaya di negeri ini. Anak-anak pun lebih paham akan adanya perbedaan.

2. Ajak Anak Mempelajarinya

Mempelajari budaya tertentu menjadi cara edukasi sosial budaya yang menarik. Contohnya mengajak anak belajar bahasa daerah.

Kebetulan suami adalah orang Padang, sedangkan saya perempuan Jawa tulen. Di rumah, kami menggunakan bahasa Indonesia, karena tidak mungkin saya dan suami saling memahami bahasa daerah masing-masing.

Namun demikian, saya sering mengajak anak belajar bahasa Jawa. Apalagi saya memang sering menyeletuk dalam bahasa Jawa. Kata-kata yang terdengar unik dan tak biasa membuat anak tertarik dan termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut.

Nah, dari belajar budaya seperti ini, anak tidak sekadar memahami adanya perbedaan. Akan tetapi mereka juga merasa turut memiliki budaya di negeri ini.

3. Gunakan Buku dan Audio yang Menarik

Buku adalah salah satu andalan saya dalam memberikan edukasi sosial budaya pada anak. Ada beberapa buku tentang cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia.

Cerita yang menarik memecut rasa ingin tahu anak. Selanjutnya melahirkan dialog, sehingga terbuka kesempatan untuk menyampaikan pemahaman tentang nilai-nilai, norma, etika, dan lainnya.

Selain itu, edukasi sosial budaya bisa juga dilakukan menggunakan media audio. Misalnya saja menggunakan lagu atau cerita.

Anak-anak saya terbiasa mendengarkan lagu daerah. Kendati tidak mengerti benar apa maknanya, tapi mendengarkan lagu daerah yang beraneka ragam akan membuat mereka paham bahwa budaya negerinya sangatlah kaya. Sering kali kami pun mencari arti lirik lagu daerah yang didengar.

Sambil bermain, kadang-kadang kami sambil mendengarkan cerita legenda dari daerah di Indonesia. Sebenarnya sih cerita tersebut merupakan film animasi. Hanya saja, kami menyimak cerita tanpa melihat film-nya agar bisa dilakukan sambil berkegiatan yang lain.

Edukasi sosial budaya melalui tarian daerah/ Foto: Canva

4. Ajak Anak Melihat Langsung

Melihat langsung kegiatan sosial budaya akan jadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Contohnya baru-baru ini kami berlibur ke Bali.

Di Pulau Dewata, kami tak sekadar berwisata ke berbagai objek wisata saja. Namun, kami menyempatkan diri untuk melihat budaya setempat. Misalnya melihat pagelaran tarian tradisional.

Ternyata anak-anak tertarik melihat tarian tradisional. Sama sekali tidak bosan saat menyaksikannya. Lebih dari itu, mereka juga belajar ada makna atau pesan yang ingin disampaikan dalam tarian tersebut.

5. Tantang Anak Membuat Karya Sesuai Minatnya

Membuat karya seni bermuatan sosial budaya? Mengapa tidak? Ini menjadi salah satu cara menarik lainnya untuk memberikan edukasi sosial budaya kepada anak.

Suatu kali, bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Jakarta, saya menantang anak untuk membuat karya seni terkait budaya Jakarta. Dia memilih membuat kembang kelape.

Kembang kelape umum digunakan sebagai dekorasi dan diletakkan di depan arak-arakan dalam festival. Kembang kelape juga kerap ditaruh di kepala ondel-ondel sebagai hiasan.

Dari kembang kelape, anak belajar banyak hal. Tidak sekadar mengasah kemampuan motorik halusnya, tapi juga belajar lebih dalam tentang makna suatu budaya.

Penutup

Mengenalkan dan memberikan edukasi sosial budaya pada anak diharapkan akan membawa dampak yang baik di masa depan. Ini akan menjadi bekal anak untuk mencintai bangsanya, serta bersemangat melestarikan budaya bangsa.

Perkembangan zaman jangan sampai menjadi titik mundur sisi sosial budaya bangsa sendiri. Jangan sampai budaya kita tergerus zaman hingga punah nantinya karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman.

Salah satu cara mengenalkan budaya pada anak yang pernah saya lakukan adalah dengan mengak mereka berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran di Bali. Kalau Mama, bagaimana cara memberikan edukasi tentang sosial budaya pada anak?

Referensi

bola.com. Macam-Macam Tujuan Adanya Sosial Budaya bagi Indonesia, https://www.bola.com/ragam/read/5425904/macam-macam-tujuan-adanya-sosial-budaya-bagi-indonesia?page=3

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.