Ini Dia Perkembangan Anak Usia 4 Tahun
Si kecil saat ini berusia empat tahun? Toss! Tahun ini anak saya juga berumur empat tahun. Hmm, jadi penasaran tentang perkembangan anak usia empat tahun. Di usia tersebut, anak seharusnya sudah bisa apa saja ya?
Melihat anak saya, di usia empat tahun ini, dia lebih bisa terlibat percakapan yang penuh dan menarik. Si kecil lebih mahir menyampaikan pendapat. Bahkan dia bisa menyangkal pendapat orang lain jika tidak sesuai dengan pemahamannya.
Sudah bisa apa lagi ya anak empat tahun? Untuk lebih memahami mereka, yuk simak penjelasan selengkapnya tentang perkembangan anak usia 4 tahun berikut ini.
1. Perkembangan Fisik Anak 4 Tahun
Anak-anak belajar melalui bermain. Anak usia empat tahun pun memaksimalkan belajar banyak hal melalui bermain. Misalnya, anak belajar keseimbangan dengan berdiri di atas satu kaki selama 3-9 detik.
Tak hanya itu, anak empat tahun juga bisa berjalan di atas garis lurus. Selain itu, bisa melompat hanya menggunakan satu kaki. Serta banyak lagi aktivitas fisik yang dilakukannya dengan mudah. Misalnya melakukan jungkir balik, juga naik turun tangga dan berjalan maju mundur tanpa bantuan.
Anak usia empat tahun mahir menggambar seseorang, lengkap dengan tubuhnya. Di samping itu, lihai menumpuk 10 balok mainan atau lebih, serta terampil menggunakan sendok dan garpu.
Si kecil juga mulai bisa menyalin gambar bentuk, seperti segitiga, lingkaran, silang, dan persegi. Anak juga bisa menutup ritsleting jaket tanpa bantuan. Mereka pun lebih mandiri dalam urusan menggunakan toilet.
2. Perkembangan Sosial-Emosional
Empat tahun merupakan usia prasekolah. Beberapa anak mungkin sudah bergabung dengan sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) atau TK. Di sinilah mereka menyesuaikan diri dengan dinamika sosial dari sebuah pengalaman baru.
Di sekolah, anak belajar bagaimana cara bergaul yang baik dengan orang lain.
Mereka mulai mampu membentuk ikatan nyata dengan teman-temannya. Juga menjadi sosok yang lebih baik dalam bekerja sama.
Anak empat tahun mulai lebih bisa berbagi mainan dan memahami konsep bergiliran. Mereka juga lebih bisa memahami aturan permainan. Kendati demikian, wajar pula jika sesekali mereka tampak tidak mau kooperatif. Terus dukung dan beri contoh yang baik ya, Ma.
Mereka pun lebih memperhatikan emosi orang lain. Jika melihat ada orang lain sedih, mereka akan menghiburnya. Hmm, nggak heran anak saya tuh beberapa kali bilang begini, “Sabar ya, Ma, jangan sedih ya, Ma, nggak kebagian cokelat. Nanti aku belikan cokelat untuk Mama ya.”
O, ya, bisa jadi si kecil akan merasa malu saat harus berbicara atau menyanyi di kelas. Ketika ini terjadi, tahan diri untuk tidak melabelinya “anak pemalu” ya, Ma. Mungkin dia hanya butuh waktu untuk beradaptasi dengan situasi baru.
Anak empat tahun belajar menghindari bahaya, dan bisa memilih cara untuk mengambil risiko lebih sedikit. Mereka pun suka membantu orang-orang terdekatnya dengan senang hati.
Aih, lucu sekali melihatnya sibuk mengerjakan ini dan itu untuk membantu pekerjaan rumah. Yaaah, meskipun tidak semua bantuannya akan membuat pekerjaan rumah terasa lebih ringan, he-he.
Imajinasi anak usia empat tahun berkembang pesat. Hal itu menjadikan mereka semakin kreatif. Alhasil mereka semakin sering melakukan permainan pura-pura untuk mengembangkan imajinasinya. Tak hanya itu, mereka pun bisa memiliki teman khayalan.
Di usia ini, kita bisa lihat si kecil tampak jauh lebih dewasa ketimbang beberapa bulan lalu saat usianya masih tiga tahun. Dia mulai banyak menyampaikan pendapat, juga semakin paham tentang hal baik dan buruk.
Meski demikian, masih normal anak empat tahun kesulitan mengatur emosinya. Itu makanya terkadang tantrum masih umum terjadi.
Anak usia empat tahun sudah lebih lihai mengekspresikan kemarahan secara verbal. Akan semakin jarang melihat mereka mengekspresikan kekesalannya secara fisik dengan melempar atau memukul.
3. Perkembangan Bahasa Anak 4 Tahun
Anak empat tahun sudah bisa berbicara dengan lebih jelas. Umumnya, mereka sudah bisa berbicara menggunakan kalimat lengkap yang terdiri dari sekitar lima kata. Mereka pun mengetahui sekitar 1.000 hingga 2.000 kata.
Di usia ini anak-anak semakin pandai menjawab pertanyaan sederhana, dan melakukan percakapan bolak-balik. Kemampuannya ini membuat mereka lebih suka mengobrol ketimbang sebelumnya.
Jangan khawatir jika anak-anak agak sulit mengucapkan kata yang mengandung huruf “R” dan “S”. Lauren Krause, Kepala Patologi Bicara-Bahasa di Rumah Sakit Anak La Rabida, Chicago, menegaskan hal itu biasa terjadi pada anak hingga usia enam tahun. Kendati sedikit cadel, tapi 90 persen anak-anak dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas.
Alih-alih khawatir, Krause mendorong orang tua untuk mengajak anak mempelajari kata-kata baru dan meningkatkan pengucapan melalui permainan pura-pura.
“Bermain skenario dengan anak-anak Anda adalah cara yang bagus untuk mendorong perkembangan kosakata. Ini juga dapat membantu mereka menjadi lebih akrab dengan emosi sehingga mereka lebih mampu mengekspresikan diri,” terangnya, seperti dikutip dari parents.com.
Bernyanyi dan melafalkan puisi juga bisa membantu anak meningkatkan kemampuan berbahasanya. Dari kegiatan itu, anak juga bisa belajar huruf, angka, dan warna.
4. Perkembangan Kognitif Anak 4 Tahun
Keterampilan kognitif anak berkembang pesat di usia empat tahun ini. Mereka bisa menghitung sejumlah benda hingga sepuluh. Mereka pun semakin lihai mengidentifikasi warna. Misalnya anak-anak dapat menyebut benda-benda apa saja yang berwarna hijau.
Di usia ini, anak juga kian terampil mengidentifikasi bentuk, angka, dan huruf. Mereka pun dapat menggunakan kata ganti dengan tepat.
Anak usia empat tahun bisa mengikuti perintah yang mengandung tiga langkah atau lebih. Misalnya, setelah diberi instruksi, anak bisa mengambil mainan dari lantau, menyimpannya di keranjang mainan, lalu kembali duduk untuk membaca buku bersama mamanya.
Rasa ingin tahu si kecil di masa ini pun semakin berkembang. Mereka senang mendapat dan mencerna informasi baru. Tak heran anak-anak empat tahun kerap memiliki sejuta pertanyaan. Kadang pertanyaanya “ajaib” sehingga bikin mamanya kesulitan menjawab.
Coba deh bacakan sebuah cerita kepada mereka. Biasanya mereka bisa mengingat sebagian besar isi cerita. Bahkan anak-anak juga pandai mengarang ceritanya sendiri.
Di usia empat tahun, si kecil memahami konsep waktu dan urutan aktivitas sehari-hari. Mereka paham sarapan dilakukan di pagi hari, makan siang di siang hari, dan makan malam di malam hari.
Anak usia empat tahun sudah bisa memahami aturan. Namun, perlu diingat bahwa mereka masih belajar, jadi wajar jika mereka membutuhkan bimbingan.
Kita juga mulai bisa lho mengajari si kecil melakukan tugas-tugas dasar, seperti menyiapkan dan membereskan meja makan. Ada baiknya juga kita bantu mereka memiliki rutinitas dalam kegiatan sehari-hari. Dengan begitu, mereka lebih tahu apa saja yang perlu dilakukan sepanjang hari.
5. Perkembangan Kemampuan Makan dan Nutrisi
Anak berusia 4 tahun dapat menikmati porsi makanan ukuran dewasa. Meski porsinya meningkat, tapi pastikan juga masuk akal. Soalnya kadang porsi makanan kita ukurannya jumbo. Apalagi jika seharian beres-beres rumah tak berkesudahan, hi-hi.
Amy Marlow, ahli gizi bersertifikat yang berbasis di New York, mengatakan anak usia empat tahun cenderung mulai minta makanan tertentu. Umumnya makanan yang manis dan camilan yang tidak baik untuknya. Untuk itu, pastikan asupan gizi anak terpenuhi dengan baik.
Meski keinginan makannya meningkat, tidak perlu juga ngemil terus-terusan. Sedikit ngemil saat pulang sekolah, menurut Malow, sudah cukup. Camilan yang direkomendasikannya adalah setengah cangkir buah atau segenggam biskuit gandum.
Si kecil sudah bisa lho menyendok nasi ke piringnya, lalu melengkapi dengan sayur dan lauk. Mereka juga bisa menuang air ke gelasnya. Mungkin hasilnya masih berantakan, tapi yuk kita beri kepercayaan lebih pada si kecil, Ma.
Dari kepercayaan ini, mereka pasti lebih percaya diri. Suatu hari nanti, mereka pasti akan lebih mahir melakukannya.
Penutup
Nah, itu dia perkembangan anak 4 tahun. Melihat anak semakin pintar dan mandiri di usia ini, tentu menimbulkan kebahagiaan tersendiri ya, Ma? Semakin usianya bertambah, tentu banyak pula kebiasaannya yang berubah.
Misalnya kebiasaan tidur siang yang menghilang. Meski anak empat tahun mulai melewatkan tidur siang, bukan berarti mereka tidak perlu istirahat di siang hari. Yuk, kita bantu mereka mendapatkan waktu tenang di sore hari, sehingga bisa beristirahat dengan baik.
Terkait waktu tidur, anak 4 tahun membutuhkan 10 dan 13 jam tidur dalam sehari. Jika anak tidak tidur siang, bisa kita tambah waktu tidur di malam hari sekitar satu jam.
Membersamai si kecil memang tidak selalu mudah. Di setiap fase dan usianya, tentu ada tantangan yang macam-macam. Namun, sejatinya bukan anak saja yang belajar, kita sebagai orang tua juga turut belajar. Belajar lebih memahami anak, juga belajar lebih sabar.
Anak memiliki kecepatan perkembangan masing-masing. Tugas kitalah sebagai orang tua untuk memberikan stimulasi, agar perkembangannya lebih optimal, salah satunya adalah perkembangan motoriknya. Seperti apa? Nantikan tulisan selanjutnya tentang perkembangan motorik anak ya.
Jangan lewatkan juga tulisan tentang perkembangan anak usia tiga tahun. Semoga kita jadi lebih memahami si kecil dan makin bersemangat membersamai mereka ya, Ma.
Referensi
verywellfamily.com. 4-Year-Old Child Development Milestones, https://www.verywellfamily.com/4-year-old-developmental-milestones-2764713, diakses pada 7 Mei 2024.
webmd.com. 4- to 5-Year-Olds: Developmental Milestones, https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones, diakses pada 7 Mei 2024.
parents.com. The Year Ahead: Age 4, https://www.parents.com/kids/development/physical/developmental-milestones-age-four/, diakses pada 7 Mei 2024.
Bener banget usia 4 tahun masih berproses untuk mengendalikan diri terutama emosi ya bun. Pengalaman ngadepin anak dua, diusia 4 tahun MasyaAllah kl udah tantrum ya.