Tips Tak Mudah Marah Bagi Ibu-ibu yang Puasa Ramadan

Saat puasa justru lebih mudah marah atau lebih sabar nih, Ma? Beberapa Mama bilang, “Kenapa ya puasa kok aku malah jadi lebih mudah marah. Padahal katanya ‘kan setan diikat saat Ramadan?”.

Benar, Ma, ada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Yahya bin Ayyub, Qutaibah, dan Ibnu Hajar. Dari hadits tersebut, “Jika bulan Ramadan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelanggu”.

Akan tetapi, para ulama hadits memiliki pendapat beragam tentang makna hakiki dari hadits tersebut. Al-Halimi yang dikutip oleh Badruddin Al-Aini dalam ‘Umdatul Qari mengatakan, hadits ini mugkin bermakna bahwa setan senantiasa mencuri-curi dengar informasi langit. Namun, di bulan Ramadan, mereka tidak dapat melakukan hal itu karena dibelenggu, termasuk menggoda manusia. Demikian dikutip dari jabar.nu.or.id.

Mungkin juga hadits ini bermakna pada bulan Ramadan setan tidak terlalu leluasa menggoda manusia layaknya pada bulan-bulan lain. Itu karena kesibukan manusia berpuasa, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan lainnya.

Baca juga tulisan ini yuk: Tips Membangunkan Anak Saat Sahur Tanpa Drama

Ada juga yang berpendapat bahwa setan yang dibelenggu hanya sebagian saja. Dengan begitu, maksud hadits ini adalah ruang gerak setan dan jin-jin jahat menjadi terbatas.

Pembelengguan setan tidak berhubungan langsung dengan keburukan dan kemaksiatan manusia. Hal ini dikarenakan dalam diri manusia masih terdapat pemicu atau pendorong keburukan lain, yakni nafsu, kebiasaan buruk, dan setan manusia. Bahkan adakalanya, tanpa setan, kebiasaan buruk akan mendorong manusia untuk berbuat buruk. Terang Ustaz M Tatam mengutip Al-Istidzkar, juz III, halaman 377.

Jadi, sebenarnya kita sendirilah yang harus memperbaiki diri agar bisa beribadah maksimal di bulan Ramadan. Dengan demikian, kita pun terbentengi dari mencuatnya pendorong keburukan, termasuk mudah marah.

Benarkah Jadi Lebih Mudah Marah Saat Puasa?

Ilustrasi marah saat puasa/ Foto diolah menggunakan Canva

Sebenarnya, banyak yang mengaitkan puasa Ramadan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Dikaitkan pula dengan pengurangan stres, kecemasan, dan depresi. Mungkin karena aktivitas yang berkurang. Misalnya jadi nggak mikirin sarapan dan makan siang.

Puasa juga disebut bisa memberikan perlindungan dari gangguan neurodegeneratif. Saat puasa, terjadi peningkatan kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF adalah protein yang berperan terhadap proses pembelajaran, memori jangka pendek maupun panjang, serta proses berpikir. Nah, peningkatan BDNF mencegah kehilangan memori, kematian saraf, dan gangguan kognitif.

Bagi yang sudah terbiasa berpuasa, umumnya tidak mengalami masalah berarti. Namun, bagi yang jarang berpuasa, di awal Ramadan tubuh tentu melakukan penyesuaian.

Setelah beberapa jam berpuasa, tubuh melepaskan sejumlah zat kimia untuk melindungi diri dari efek negatif terkait tidak makan selama jangka waktu tertentu. Zat kimia ini menyebabkan perasaan lapar dan marah terkait dengan penundaan makan.

Jadi, menurut penelitian, efek psikologis negatif hanya muncul di hari-hari pertama puasa. Selanjutnya, ketika tubuh terbiasa dengan pola makan puasa, maka keadaan mulai membaik.

Kenali Penyebab Mudah Marah dan Uring-uringan Saat Puasa Ramadan

puasa ramadan
Menghindari marah saat puasa/ dioah menggunaka Canva

Selama berpuasa, tubuh bisa jadi mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan perubahan suasana hati. Beberapa hal ini perlu digarisbawahi, lantaran bisa turut menyumbang perubahan suasana hati saat puasa Ramadan.

1. Kecanduan Minuman Berkafein


Orang yang kecanduan kafein biasanya akan lebih mudah uring-uringan saat puasa. Minuman berkafein antara lain teh, kopi, dan minuman bersoda.

Ketika tidak leluasa minum minuman berkafein, maka yang bersangkutan merasa gelisah. Selain itu,energi produktif rendah, dan ada rasa marah sebagai akibat rendahnya kadar kafein dalam tubuhnya.

2. Kurang Tidur


Ketidakseimbangan jam biologis tubuh bisa menyebabkan seseorang lebih mudah marah. Mungkin saat puasa, di siang hari banyak dihabiskan dengan tidur-tiduran karena rasa lemas dan malas. Akibatnya, di malam hari jadi sulit tidur.

Ditambah lagi harus bangun untuk makan sahur, waktu tidur malam pun menjadi lebih sedikit. Ketika keesokan harinya harus menghadapi banyak aktivitas, maka bisa jadi selalu uring-uringan.

3. Pola Makan yang Berubah Drastis


Pola makan yang berubah drastis dapat menyebabkan gangguan mood dan gangguan kesehatan mental. Belum lagi jika ada keluhan fisik saat puasa seperti asam lambung, gangguan pencernaan, sakit kepala, serta rendah energi.

Tips Agar Tak Mudah Marah dan Uring-uringan Saat Puasa Ramadan

puasa ramadan
Menghindari marah saat puasa/ dioah menggunaka Canva

Ma, kita harus ingat, bahwa kita termasuk orang-orang yang beruntung karena berkesempatan beribadah di Ramadan tahun ini. Bisa kita lihat ada sejumlah orang yang kita kenal masih beribadah di Ramadan tahun lalu, tapi tahun ini tidak bisa lagi. Kenapa? Karena sudah meninggal.

Untuk itu, yuk kita perbaiki diri agar bisa panen pahala di bulan ini. Bahkan kita sendiri nggak tahu apakah tahun depan masih ada Ramadan untuk kita?

Berikut ini beberapa tips untuk membantu orang yang berpuasa agar tidak mudah marah dan uring-uringan saat puasa Ramadan.

1. Pastikan Tidur Cukup

Biasanya mungkin kita bangun saat azan subuh bergema. Namun, saat puasa Ramadan, kita harus bangun lebih pagi. Menyiapkan makan sahur keluarga butuh waktu, sehingga nggak boleh bangun mepet waktu subuh.

Sebaiknya, kita buat meal preparation atau meal prep untuk menghemat waktu dan tenaga. Meal prep adalah proses menyiapkan bahan makanan dalam jumlah banyak sekaligus.

Meal prep sendiri dimulai dengan merencanakan menu yang akan dimasak. Setelah itu memilih bahan yang sehat dan bergizi. Jika sudah, siapkan beberapa wadah untuk menyimpan bahan-bahan masakan.

Jangan lupa, sematkan label tanggal wadah makanan. Ini penting untuk mengidentifikasi umur simpan makanan. Dengan begitu makanan yang dimasak benar-benar sehat dan terjaga kesegarannya.

2. Makan Makanan yang Mengandung Karbohidrat Kompleks

Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain oat dan beras merah. Juga makanan yang tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayuran berdaun hijau.

Makanan dengan karbohidrat kompleks berkontribusi pada pasokan gula ke tubuh secara perlahan. Dengan demikian, bisa menjaga hormon dalam darah tetap stabil.

Sebaliknya, minimalkan yang makanan yang mengandung gula rafinasi. Misalnya saja minuman manis, roti tawar, pizza, dan kue.

Untuk memberikan rasa tenang, saat buka puasa dan sahur bisa makan stroberi dan coklat hitam. Ditambah beberapa minuman seperti kamomil dan adas manis.

3. Minum Air yang Cukup

Dehidrasi bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan perasaan frustrasi. Ketika tubuh kurang cairan juga bisa menyebabkan sakit kepala yang berpengaruh pada suasana hati.

puasa ramadan
Foto: Canva

4. Konsumsi Makanan yang Kaya Vitamin B dan Asam Folat

Vitamin B memiliki kemampuan menjaga keutuhan sistem saraf dan mencegah stres. Makanan yang mengandung vitamin B antara lain kurma dan ubi jalar.

Untuk mengurangi stres dan ketegangan, bisa pula mengasup makanan yang kaya kalium. Contohnya saja pisang, yogurt, dan kacang merah.

Jangan lupa memasukkan makanan yang kaya asam folat ke dalam menu makanan. Kandungan ini bisa meningkatkan rasa bahagia. Makanan yang kaya asam folat seperti bayam dan stroberi.

5. Hindari Makanan yang Memicu Naiknya Asam Lambung

Masalah di lambung berpotensi mengakibatkan asam lambung, karena menyebabkan perubahan suasana hati. Gorengan dan makanan pedas adalah contoh makanan yang bisa bisa memicu naiknya asam lambung.

Tah hanya itu, kita juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya magnesium dan uridin. Kandungan ini memiliki manfaat hebat yakni bisa melawan depresi.

Jika merasa stres dan tegang, Mama bisa mengonsumsi makanan kaya kalium karena kemampuannya mengurangi stres dan ketegangan, seperti: pisang, yogurt, dan kacang merah.

6. Olahraga

Setelah mengubah pola makan, ada baiknya melakukan olahraga. Kegiatan ini bisa menghilangkan energi negatif tubuh dan meningkatkan mood.

Penutup

Alhamdulillah kita sampai di Ramadan tahun ini. Semoga kita bisa beribadah dengan maksimal.

O, ya, kendati tidur termasuk amalan yang statusnya mubah, tetapi baru bisa mendapatkan pahala jika bernilai ibadah. Tak terkecuali saat puasa Ramadan. Jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka tidur merupakan suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, Ma. Semoga lancar selalu ya.

Referensi

jabar.nu.or.id. Setan Dibelenggu saat Ramadhan, Tapi Kenapa Masih Banyak yang Maksiat? Ini Penjelasannya, https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/setan-dibelenggu-saat-ramadhan-tapi-kenapa-masih-banyak-yang-maksiat-ini-penjelasannya-GkBl9, diakses pada 11 Maret 2024.

arabiaweather.com. Mood Swings During Fasting, Their Causes and Treatments,https://www.arabiaweather.com/en/content/mood-swings-during-fasting-their-causes-and-treatments, diakses pada 11 Maret 2024.

rumaysho.com. Tidurnya Orang yang Berpuasa adalah Ibadah, https://rumaysho.com/454-tidurnya-orang-yang-berpuasa-adalah-ibadah.html, diakses pada 11 Maret 2024.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com