Tips Memilih Daycare Terbaik
Tahun 2024 sungguh bikin bibir saya lebih banyak menyebut , “Ya Allah, Ya Allah”. Bagaimana tidak? Setidaknya ada tiga kasus kekerasan pada anak di daycare yang mencuat ke publik. Sebagai orang tua yang pernah menitipkan pengasuhan anak di daycare, kasus-kasus tersebut bikin merinding.
Apalagi saat ini anak kedua saya yang berusia empat tahun juga ada rencana dititipkan ke daycare, ketika saya ada kerjaan. Sebagai freelance writer, terkadang perlu melakukan liputan. Kerap kali tidak memungkinkan untuk membawa anak. So, daycare jadi solusi yang bisa diandalkan.
Lalu, bagaimana ya cara memilih daycare yang nyaman untuk anak? Jangan khawatir dan jangan bimbang, berikut ini tips memilih daycare terbaik yang saya rangkum dari berbagai sumber.
1. Lakukan Riset Sedini Mungkin Ketika Memilih Daycare Terbaik
Segala sesuatu memang harus dipersiapkan dengan baik, termasuk menyiapkan bagaimana pengasuhan anak saat orang tua harus bekerja. Jangan sampai grabak-grubuk dan merasa waktu begitu sempit karena riset baru dilakukan di masa-masa injury time.
Jadi, kapan melakukan riset daycare sedini mungkin? Bisa dari saat berencana mempunyai anak, sewaktu hamil, atau di masa-masa awal si kecil lahir.
Riset sedini mungkin akan memungkinkan kita melakukan survei lapangan, wawancara dengan pengelola daycare, juga membaca ulasan terkini tentang daycare tersebut.
2. Wawancara untuk Menggali Info Sebanyak-banyaknya
Dalam proses memilih daycare yang nyaman untuk si kecil, sebaiknya melakukan wawancara dengan pengelolanya. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui telepon agar lebih hemat waktu dan energi.
Pastikan Mama dan Papa membuat daftar pertanyaan agar tidak ada yang terlewat saat sesi wawancara dilakukan. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain terkait biaya. Ini penting untuk memastikan apakah sesuai dengan bujet atau tidak.
Bisa bertanya pula tentang ada tidak daftar tunggu di daycare tersebut. Seperti diketahui, beberapa tempat penitipan anak mempunyai daftar tunggu yang panjang. Jangan sampai kita sudah merasa klop dengan daycare-nya, tapi ternyata berada di nomor daftar tunggu yang panjang.
Jangan lupa untuk menanyakan berapa anak yang dititipkan di daycare tersebut. Mengingat bayi dan balita membutuhkan banyak perhatian, pastikan daycare menetapkan batasan rasio.
Sebaiknya menitipkan anak di daycare jangan asal titip. Untuk itu, tanyakan filosofi apa yang diusung pihak daycare. Dengan begitu, kita akan merasa nyaman terkait kebijakan pendidikan dini dan stimulasi yang diberikan.
Tanyakan juga apakah pengasuh di daycare telah mendapat pelatihan terkait cara merawat bayi, termasuk cara memberikan CPR dan pertolongan pertama. Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak akan merasa aman dan nyaman karena diasuh oleh orang yang berpengalaman.
3. Survei Langsung Saat Memilih Daycare Terbaik
Menjadwalkan survei langsung ke daycare adalah hal penting sebelum membuat keputusan. Dalam survei tersebut, kita bisa bertemu secara langsung dengan pengelola daycare dan para pendampingnya.
Mama dan Papa bisa melihat langsung kamar tidur untuk anak dan tempat bermainnya. Juga kamar mandi dan kulkas untuk menyimpan stok air susu ibu (ASI) jika diperlukan. Rasakanlah lingkungan daycare tersebut untuk mengukur apakah si kecil akan cocok dan nyaman di sana.
Bisa pula melakukan kunjungan langsung tanpa pemberitahuan kepada pihak daycare. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran tentang seperti apa kondisi daycare dan stafnya jika tidak dipersiapkan menerima kunjungan. Apabila pihak daycare tetap mengizinkan kita berkunjung meski tanpa janji, maka itu pertanda baik.
4. Ajukan Trial
Masih ada sedikit keraguan untuk menitipkan pengasuhan anak di daycare? Wajar, Ma. Itu juga yang dulu saya rasakan. Khawatir si kecil akan rewel jika berjauhan dari mamanya.
Jika masih bingung atau ada keraguan, cobalah mengajukan trial atau masa percobaan. Kegiatan ini akan memberi informasi lebih banyak tentang cara kerja daycare tersebut.
Mama akan tahu bagaimana pendamping berinteraksi dengan si kecil. Juga bagaimana mereka memberikan stimulasi pada buah hati kita. Dengan begitu, kita akan mendapat wawasan yang berharga untuk lebih mengetahui apakah daycare tersebut cocok untuk anak kita.
Sebagai catatan, tidak semua daycare menawarkan trial. Namun, bisa dicoba untuk mendiskusikannya dengan pihak manajemen langsung.
5. Bismillah, Percaya Intuisi
Sebagai seorang ibu, sering kali kita punya naluri atau intuisi yang tajam terkait kebutuhan dan keamanan anak-anak kita. Sering kali intuisi ditambah informasi yang didapat akan membantu mengambil keputusan terbaik.
Kesan pertama tentang daycare dan stafnya akan memberikan informasi yang sangat berharga. Misalnya apakah mereka terasa tulus, apakah cara berbicaranya menyenangkan, dan sebagainya. Hal-hal itu berkontribusi memberikan pasokan rasa aman dan kenyamanan bagi kita dan si kecil.
Pada akhirnya, kitalah yang paling mengenal anak kita. Jadi, setelah melakukan sejumlah ikhtiar, iringi dengan doa, dan dengarkan apa yang naluri katakan.
Growing Tree Daycare & Preschool, Rekomendasi bagi Mama yang Memilih Daycare Terbaik
Beberapa waktu lalu, saya datang ke open house Growing Tree Daycare & Preschool cabang Bekasi. Kesan pertama saya datang ke sana tuh bersih, rapi, hangat, terstruktur, serta memiliki visi dan misi yang jelas.
Anak-anak usia tiga bulan hingga tujuh tahun bisa dititipkan pengasuhannya di sini. Lokasinya juga berada di daerah yang aman dan jauh dari kebisingan, yakni di Jalan Taman Heliconia HN-5 No.96, Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Jadi, selain daycare, Growing Tree juga memberikan program preschool, serta kelas main. Menariknya lagi, mereka menggunakan pendekatan Reggio Emilia dalam pendidikannya.
Growing Tree di Bekasi memang masih baru, karena baru berdiri sejak Mei 2024. Akan tetapi, Growing Tree Pusat yang ada di Bandung, Jawa Barat, sudah memberikan pelayanan sejak 2014.
Ketika saya menyinggung kasus kekerasan pada anak di daycare yang sempat viral, Feoni Syntila, Kepala Cabang Growing Tree Daycare & Preschool Bekasi, pun merasa miris. Terlebih dirinya juga merupakan ibu dari tiga anak.
Sebagai pengelola daycare dirinya pun tidak ingin kasus semacam itu terjadi, khususnya di tempatnya bekerja. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Growing Tree dilengkapi CCTV yang bisa diakses orang tua.
Selain itu, terdapat laporan harian untuk orang tua. Karena harus melaporkan kondisi dan kegiatan anak selama di daycare, tentu Growing Tree berusaha sebaik-baiknya mengemban amanah.
Pengawasan Ketat dan Hindari Pendamping yang Red Flag
Manajemen Growing Tree juga melakukan pengawasan ketat saat akan merekrut pendamping daycare dan guru untuk sekolah anak usia dini. Pun dalam pelaksanaan program, jika ada sosok yang terindikasi red flag, akan langsung mendapat teguran.
“Dulu di Bandung pernah terjadi pendamping yang bingung antara ancaman dan konsekuensi. Dia beralasan yang dilakukan adalah konsekuensi, padahal ternyata ancaman. Kami langsung luruskan agar tidak terjadi kembali. Alhamdulillah sejauh ini tidak pernah ada kasus seperti itu, karena di kami juga ketat ya,” papar perempuan yang akrab disapa Syndi itu.
“Kami nggak bisa merekrut orang hanya karena dia suka anak kecil, lalu lulus dan diterima. Selain itu, kami sering melakukan pelatihan internal,” lanjutnya.
Uniknya, ada kegiatan observasi dan wawancara juga yang dilakukan Growing Tree saat ada orang tua yang menitipkan anaknya. Ini dilakukan karena Growing Tree ingin menjadi partner orang tua, bukan sekadar tempat penitipan anak semata.
“Ketika wawancara, bisa batal (bergabung). Pembatalan bisa dari kami atau dari orang tua. Jadi misal ada kondisi yang tidak bisa kami penuhi, maka kami bisa menolak,” sambung Syndi.
Seiring bertambahnya usia, anak-anak di daycare bisa gabung juga menjadi murid di preschool Growing Tree. Nah, di sinilah, mereka mulai lebih maksimal mendapat pendidikan dengan pendekatan Reggio Emilia. Apa itu pendekatan Reggio Emilia? Mama bisa membaca pemaparannya di artikel Di Sekolah Ini, Anak-anak Usia Dini Dibiasakan Bikin Proyek.
Penutup
Itu dia sejumlah langkah yang bisa Mama terapkan sebagai ikhtiar untuk memilih daycare paling baik. Semoga mengurangi kebingungan dan kekhawatirannya ya.
Sebagai orang tua tentu kita akan terus mengupayakan yang terbaik untuk anak. Kendati kita harus bekerja, anak harus dipastikan mendapat pengasuhan paling baik.
Melihat rekam jejaknya, Growing Tree bisa Mama pertimbangkan sebagai pilihan daycare terbaik untuk si kecil. Apalagi dengan pendekatan Reggio Emilia dalam pendidikannya, si kecil diharapkan tumbuh jadi anak yang mandiri, percaya diri, dan berkarakter baik.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Growing Tree Daycare & Preschool, Mama bisa menghubungi Instagram https://www.instagram.com/growingtreeid/
Referensi
whattoexpect.com. “Day Care 101: How to Choose the Best Day Care Facility for Your Family,” https://www.whattoexpect.com/first-year/daycare
newhorizonacademy.net “How to Choose a Daycare: A Step-by-Step Guide,” https://www.newhorizonacademy.net/how-to-choose-a-daycare/
growingtree.school