Resep Tengkleng Ayam Praktis, Solusi Masak Enak untuk Mama yang Malas Ngulek

Assalamualaikum, Ma, masak apa hari ini? Masih bingung? Gimana kalau stok ayam yang ada di kulkas dimasak tengkleng saja? Tenang, resep tengkleng ayam ini praktis dan gampang banget. Nggak perlu ngulek-ngulek, tapi rasanya juara.
Resep ini bukan cuma gampang, tapi juga antigagal dan rasanya luar biasa. Cocok banget untuk ibu-ibu sibuk yang tetap ingin masak enak tanpa ribet. Yuk, langsung saja kita eksekusi.
Resep Tengkleng Ayam Praktis

Biasanya, tengkleng menggunakan tulang dan organ kambing. Namun, kini, banyak yang memodifikasi resepnya.
Bagi yang tidak suka makanan berbahan dasar kambing, bisa menggantinya dengan daging sapi atau ayam. Berhubung stok protein di kulkas saya hanyalah ayam, jadilah bikin tengkleng ayam saja.
Bahan tengkleng ayam:
500 gram ayam
1 liter air
30 ml santan cair
1 bungkus Bumbu Tengkleng Haji Parto
Daun salam, daun jeruk, serai
Garam secukupnya
Bawang merah dan putih (ditumis terpisah)
Topping: tomat, kol, dan cabai rawit utuh
Daun bawang iris untuk taburan
Cara membuat tengkleng ayam praktis:
1. Didihkan 3 liter air
2. Rebus ayam hingga empuk
3. Ganti airnya dengan 1 liter air dan 30 ml santan, lalu aduk hingga mendidih.
4. Tambahkan bumbu Haji Parto, daun salam, daun jeruk, serai, dan garam.
5. Di panci terpisah, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
6. Masukkan tumisan duo bawang ke panci utama.
7. Tambahkan potongan tomat, kol, dan cabai rawit utuh. Masak dengan api kecil sambil diaduk perlahan.
8. Terakhir, beri taburan daun bawang sebelum disajikan.
Bumbu Haji Parto Bukan Bumbu Masak Biasa, Ini Buktinya!

Hadirnya Bumbu Haji Parto nggak bikin saya capek-capek ngulek jika ingin masak enak. Bagi saya, ini bukan bumbu instan biasa. Soalnya masakannya tuh benar-benar berasa rempah aslinya.
Nggak heran juga sih, karena Bumbu Haji Parto dibuat dari 100 persen rempah asli. Jadi, no artificial ya, Buibu. Seperti kita tahu, kalau yang artificial tuh rasanya terasa banget “palsunya”. Nggak mantap.
Alasan lain saya jatuh hati pada bumbu ini adalah komposisinya yang alami, tanpa MSG, tanpa pewarna buatan, dan tanpa pengawet. Hal itu bikin rasanya autentik banget, seperti masakan rumahan yang dimasak penuh cinta. Bahkan kerap mengingatkan pada rasa masakan di warung legendaris.
Rasanya nggak percaya saya bisa masak makanan seenak ini. Makanan yang bikin keluarga makan lahap dengan wajah ceria.
Bumbu Haji Parto, Solusi Masak Praktis, Antiribet, dan Antigagal

Buat saya, Bumbu Haji Parto tuh solusi banget. Buat mama yang sibuk, yang nggak sempat mengulek bumbu, yang pemula, atau yang butuh waktu cepat, nggak perlu risau lagi.
Pokoknya sejak kenal Bumbu Haji Parto, waktu masak jadi lebih efisien, tapi kualitas rasa tetap terjaga. Kata suami dan anak-anak, masakan saya makin enak.
Saya juga nggak malu lagi untuk menghidangkan hasil masakan sendiri saat ada keluarga atau kerabat yang datang. Kata suami, dari aroma masakannya saja sudah menggoda banget.
Sejak suapan pertama bikin merem melek saking enaknya. Rempahnya terasa, dan benar-benar autentik. Nggak bakal keasinan atau terlalu hambar, karena saya sendiri yang menambahkan garam dan penyedap sesuai selera keluarga.
Meski nggak punya pengalaman masak tengkleng sebelumnya, tapi tengkleng pertama yang saya masak benar-benar antigagal. Dari situ, saya mulai menyetok berbagai Bumbu Haji Parto. Yup, nggak cuma tengkleng, tapi ada banyak bumbu lainnya yang siap pakai.
Ada bumbu ayam goreng, nasi goreng, sambal ayam suwir, sambal cumi, sambal teri, sambal cakalang, gulai, sop daging, rawon. Lengkap banget ‘kan?
Sekilas Kisah Tengkleng Ayam

Ngomong-ngomong, Mama sudah tahu ‘kan dari mana tengkleng berasal? Bagi yang belum tahu, saya akan sedikit cerita dari hasil baca-baca tulisan tentang tengkleng.
Jadi, tengkleng adalah makanan khas Kota Solo, Jawa Tengah. Sekilas mirip dengan gulai kambing. Perbedaannya adalah kuah tengkleng lebih encer ketimbang gulai.
Mengutip situs Kementerian Pariwisata, tengkleng merupakan masakan yang lahir di masa penjajahan. Keterbatasan melahirkan kreativitas nyata adanya.
Kala itu, daging kambing merupakan hidangan mewah yang hanya bisa dinikmati para bangsawan dan kaum kolonial. Sedangkan rakyat jelata hanya kebagian sisanya, seperti tulang dan jeroan. Namun siapa sangka, dari keterbatasan itulah muncul olahan yang kini jadi kuliner khas penuh cita rasa: tengkleng.
Tulang-tulang yang masih menyisakan sedikit daging dimasak dengan rempah-rempah lokal dan kuah santan encer. Hasilnya, tercipta sajian gurih yang mampu menghangatkan perut dan hati. Kenikmatan menyantap tengkleng makin terasa ketika kita menggerogoti sedikit daging yang menempel pada tulang dan mengisap isinya.
Saat ini, bahan makanan sudah jauh lebih mudah diakses. Meski demikian, semangat kreatif itu tetap hidup. Kita bisa mengadaptasi tengkleng dengan bahan yang lebih praktis, seperti ayam, tanpa mengurangi kekayaan rasa rempahnya.
Apalagi dibantu dengan bumbu siap pakai seperti Bumbu Tengkleng Haji Parto, kita bisa menikmati hidangan bersejarah ini tanpa harus bersusah payah di dapur. Dari zaman penjajahan hingga era digital, tengkleng membuktikan bahwa masakan bukan sekadar soal bahan, tapi juga soal cerita, adaptasi, dan kecintaan pada cita rasa.
Penutup

Masak enak nggak harus repot itu bener banget. Saya masak tengkleng ayam ini cuma sekitar 30 menit saja berkecimpung di dapur.
Praktis dan antiribet karena nggak perlu sibuk ngulek-ngulek. Jadi, biarlah tim Haji Parto yang ngulek. Kita tinggal pakai saja Bumbu Haji Parto. Dalam waktu singkat, tersaji masakan yang lezat, sehat, dan pastinya bikin keluarga bahagia.
Lumayan energi dan waktunya bisa dipakai untuk yang lain. Misalnya untuk me time, merapikan rumah, atau melancarkan usaha sampingan.
Ayo, Ma, cuz cobain resep ini di rumah. Jangan lupa stok bumbunya, biar setiap hari selalu sat set wat wet! Bumbu Haji Parto bisa didapat melalui toko resminya di Shoppe, juga di Instagram: @bumbuhajiparto dan di TikTok @bumbuhajipartoofficial
Referensi
kemenpar.go.id, “Sejarah Tengkleng, Kuliner Khas Solo yang Lahir di Masa Penjajahan,” https://kemenpar.go.id/berita/sejarah-tengkleng-kuliner-khas-solo-yang-lahir-di-masa-penjajahan
Jika masih membutuhkan ide resep lainnya, bisa baca: Lodeh Tujuh Warna, Ide Masakan di Libur Idul Adha