Asyiknya Hasilkan Uang dari Membuat Konten Digital Pakai IndiHome

Tring, tring, tring! Transferan masuk bertubi-tubi. Wah, rupanya pembayaran dari beberapa project membuat konten sudah cair. Ternyata ibu rumah tangga seperti saya bisa juga menghasilkan uang dari membuat konten digital alias menjadi content creator.

Beberapa tahun lalu, saat akan resign dari pekerjaan di ranah publik sebenarnya saya sempat khawatir. Ya, khawatir tidak bisa membantu perekonomian keluarga. Sempat menjajal berjualan online untuk menambah pemasukan juga. Alih-alih untung besar, usaha ini malah menggerogoti uang simpanan.

Melihat beberapa orang menjadi content creator sekaligus influencer, saya pun mulai melirik pekerjaan itu. Mudahkah? Oh sama sekali tidak.

“Enak ya kalau punya modal wajah rupawan, body aduhai, dan follower di media sosial yang banyak. Bisa menjadi influencer seperti selebgram A, B, C,” pikir saya kala itu.

Namun, seiring waktu berlalu, akhirnya saya paham. Ada banyak perubahan dalam menghasilkan uang dari dunia digital. Tidak cuma si wajah rupawan saja yang bisa jadi influencer. Tak hanya orang top saja yang bisa membuat konten digital untuk menghasilkan rupiah.

Siapa saja yang punya niat kuat bisa jadi content creator. Bahkan banyak lho yang mulanya bukan siapa-siapa, tapi kini konten buatannya ditunggu banyak orang. Jadi, buat para Mama yang terdampar di tulisan ini dan sedang mencari tambahan penghasilan, bisa menjajal menjadi content creator ataupun influencer nih.

Di tulisan ini, saya akan membahas apa itu content creator dan tema konten digital yang diminati. Ada pula tips agar konsisten membuat konten, serta rekomendasi provider internet cepat agar konten digital makin cuan

Apa Itu Content Creator?

Mengenal content creator/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Content creator adalah pembuat konten untuk blog dan platform media sosial. Media sosial ini bisa video YouTube, TikTok, Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan lain-lain. Demikian saya kutip dari penjelasan neilpatel.com.

Nah, konten yang dibuat ini biasanya original. Materi kontennya bisa digunakan untuk membangun audiens atau menciptakan kesadaran akan suatu merek. Namun bisa saja kontennya memang untuk berbagi apa yang menjadi kemampuan si content creator.

Misalnya ada orang dengan kemampuan read aloud kerap berbagi tips atau manfaat dari kegiatan tersebut. Ada juga nih orang yang suka memasak sering berbagi konten memasak.

Mungkin Mama bertanya-tanya apakah content creator itu sama dengan influencer? Kendati mereka sama-sama membuat konten, akan tetapi tetap memiliki perbedaan.

Menurut Jayde Powell, seorang social media manager, perbedaannya terletak pada tujuan pembuatan konten. Content creator membuat konten umumnya untuk edukasi dan hiburan semata. Kontennya tidak untuk memengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan influencer, kontennya berfokus untuk menghubungkan brand dengan konsumen tertarget.

Seturut pengalaman saya, kadang content creator juga menjadi influencer. Jadi, atas keahlian yang dimiliki, ada brand yang tertarik untuk bekerja sama. Nah, jadilah si content creator ini membuat konten yang tujuannya tidak sekadar edukasi atau hiburan semata.

Wajar sih ya kalau content creator dan influencer dianggap sama saja. Apa pun itu, keduanya bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan memanfaatkan internet dan dunia digital.

Konten Digital Seperti Apa yang Diminati?

Membuat konten digital yang memikat/ Gambar: Canva

Jika Mama akan menekuni dunia konten digital dan bingung memulai dari mana, sebaiknya mulai dari menentukan medianya. Ya, jenis media digital untuk mewadahi konten digital hasil karya kita ada banyak.

Bila bentuknya tulisan, bisa menggunakan blog. Apabila bentuknya foto, bisa memaksimalkan Instagram. Sedangkan jika bentuknya video, bisa menggunakan platform TikTok dan YouTube.

Menurut saya, content creator adalah pekerjaan yang cukup mengasyikkan dan menyenangkan. Kita tidak perlu mempelajari sesuatu secara serius untuk bisa menjadi seorang content creator. Hanya memanfaatkan keahlian yang saat ini dimiliki bisa menjadi modal untuk membuat konten digital.

Misalnya seseorang yang suka make up, bisa membuat berbagai konten tentang make up. Contoh lainnya, orang yang menjalankan diet tertentu, bisa berbagi tips dan trik tentang hal tersebut.

Lalu, konten digital seperti apa yang diminati?

1. Konten yang Eksklusif dan Menarik

Konten tentang penjual jasa sol sepatu yang dilihat banyak orang/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Konten yang menarik dan eksklusif bisa menjadi magnet bagi audiens. Ini karena konten kita tidak biasa alias berbeda dari yang lain. Apalagi jika ditambah kemampuan dalam menyajikan konten yang ciamik.

Misalnya jika kontennya berupa video, maka videonya enak dilihat dan nyaman dinikmati. Jadi tidak asal bikin tanpa mempertimbangkan estetikanya.

Pun jika kontennya berupa tulisan di blog. Hendaknya disajikan dalam bentuk tulisan yang enak dibaca dan tampilan yang nyaman dilihat.

Lalu bagaimana agar konten yang dihasilkan eksklusif? Menurut saya, bisa dengan memaksimalkan indra yang dimiliki dan pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh, saya pernah membuat video tentang pria penjual jasa sol sepatu di Instagram, yang kemudian saya ungguh juga di YouTube.

Ternyata dalam waktu singkat video tersebut menjangkau ribuan orang, kendati like-nya tidak banyak. Video tersebut juga disimpan dan dibagikan berkali-kali, padahal tidak dioptimasi sama sekali.

Kenapa video tersebut disukai? Bisa jadi karena video tentang pria tersebut hanya saya yang bikin. Selain itu, cerita dalam video juga menarik karena inspiratif.

2. Konten yang Memantik Emosional

Konten tentang kehilangan dompet yang mengundang simpati/ Gambar: Instagram @mamanesia_com

Di Instagram, saya beberapa kali berbagi konten tentang sesuatu yang melibatkan emosi. Misalnya tentang pengalaman saya kehilangan dompet dan handphone. Ternyata audiens ikut merasakan emosi yang saya rasakan, sehingga mereka lebih terlibat dalam konten tersebut.

Di saat lain, saya berbagi kisah fiksi orang yang selalu berkorban untuk orang lain. Rupanya cukup menarik perhatian audiens juga. Bahkan beberapa orang tidak menyangka jika kisah tersebut fiksi belaka.

3. Konten Nostalgia

Konten notalgia yang menghangatkan dada/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Banyak orang yang suka bernostalgia kenangan manis di masa lalu. Bisa nostalgia tontonan masa kecil, buku cerita atau majalah yang dibaca zaman SD, atau jajanan anak jadul. Nah, hal-hal semacam ini dapat dijadikan konten yang menarik, Ma.

Sedikit penjelasan ilmiah tentang nostalgia ya, Ma. Kata Clay Routledge, seorang ilmuwan psikologi, nostalgia dapat membantu mengatur sinyal stres di otak. Jadi kala stres melanda, mengunjungi kembali kenangan berharga bisa jadi cara mengatasinya.

Bagi saya pribadi, membuat konten nostalgia pun membangkitkan rasa hangat di dada. Saya beberapa kali bikin konten tentang mainan di masa kecil, juga bacaan-bacaan dari masa kecil yang kini dibaca oleh anak. Insyaallah, sesuatu yang dibuat dari hati juga akan sampai ke hati audiens.

4. Konten yang Edukatif

Konten edukatif yang long lasting/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Mengutip situs Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, konten-konten yang berhubungan dengan edukasi masih menjadi daya tarik. Kita bisa membuat konten tips, fakta, sejarah, informasi tempat wisata atau wisata kuliner, tutorial, dan sebagainya.

Dari pengalaman, ketika saya membagikan tutorial yang tidak biasa, pengunjungnya cukup banyak lho, Ma. Misalnya ketika beberapa waktu lalu saya membuat konten DIY ecoprint untuk anak. Bahkan ada yang mengirimkan pesan untuk bertanya lebih lanjut. Pun di blog, ketika saya membuat konten edukasi tentang pengalaman hamil di usia lebih dari 35 tahun, konten tersebut menjadi salah satu primadona.

Jangan lupa, gunakan teknik story telling atau copywriting dan visual yang menarik. Dengan begitu, konten digital yang dihasilkan semakin ciamik.

5. Konten yang Konsisten

Pentingnya konsistensi dalam membuat konten/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Konsistensi adalah kunci kesuksesan. Jadi, kalau kita ingin menjadi seorang content creator maka harus menjaga konsistensi dalam membuat konten.

Bagaimana jika tidak punya ide konten? Zata Ligouw, seorang digital personal branding, menyarankan untuk nonton, baca, atau ngopi-ngopi di luar. Ide sebenarnya banyak, hanya saja kita perlu terus mengasah kepekaan untuk menangkap dan mengeksekusinya menjadi konten.

Harus diingat nih, jika audiens menyukai konten kita, maka kita harus terus memberi mereka lebih banyak. Dengan begitu, mereka akan datang kembali. Jika kita berhenti, bisa jadi audiens kita beralih ke konten orang lain yang bisa memenuhi ekspektasi mereka.

Tips Konsisten Membuat Konten Digital

Konsisten adalah kunci/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Memulai sesuatu itu mudah, tapi untuk menjadi konsisten itu yang tidak gampang. Kadang, malas dan bosan bikin konsistensi ngonten terkendala.

Namun, jika kita ingin menjadikan content creator sebagai pekerjaan, inkonsistensi harus dihindari. Itu adalah musuh yang bikin kita semakin jauh dari cuan.

Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan agar konsisten membuat konten digital, sekaligus berpotensi menambah penghasilan.

1. Bergabung dengan Komunitas

Dalam sebuah komunitas, kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan sama. Kisah-kisah keberhasilan teman dalam komunitas akan membuat kita terpacu untuk berkarya lebih baik lagi.

Tak hanya itu, jika kita menemukan kesulitan, bisa pula mencari jawaban melalui komunitas. Berbagai orang dengan aneka pengalaman bisa turut memperkaya pengetahuan kita juga lho.

Selain itu, di dalam komunitas, saya sering mendapat informasi pekerjaan yang berhubungan dengan membuat konten. Apalagi sering ada instansi, brand, ataupun agensi yang kontak langsung dengan komunitas untuk mendapatkan content creator.

2. Ikut Lomba

Lomba membuat konten yang digelar IndiHome/ Gambar: indihome.co.id

Jika ada lomba terkait content creator seperti lomba blog, kompetisi video, atau lomba foto, ikuti saja. Terkadang kita jadi lebih termotivasi bikin konten jika ada tantangan.

Dengan sering ikut lomba, maka kemampuan kita sebagai content creator akan semakin terasah. Hadiah dan kemenangan adalah bonus, karena yang terpenting kita jadi belajar banyak.

Untuk membuat konten dengan tema yang telah ditentukan penyelenggara, kita perlu riset terlebih dahulu. Selanjutnya ditantang membuat konten yang memikat. Nah, banyak kan yang harus dipelajari dan diupayakan?

Semakin sering ikut lomba, platform konten digital kita juga akan lebih ramai. Jika ramai, tentu ada manfaatnya juga untuk si pembuat kontennya.

Seperti tulisan ini, saya buat untuk mengikuti Content Creation Competition by IndiHome. Alhamdulillah jika kelak terpilih menjadi pemenang. Namun, jika kalah, bukan berarti tulisan kita jelek. Perlu dipahami, setiap juri memiliki selera yang berbeda. So, yuk besarkan hati agar siap menerima apa pun hasilnya.

Baca yuk, tulisan saya yang pernah memenangkan lomba blog yang digelar IndiHome: Lancar Cari Ide Main Anak Bersama IndiHome, si Kecil Makin Kreatif

3. Atur Waktu dengan Baik

Membuat konten tampaknya gampang ya? Nyatanya, tidak selalu semudah yang disangka. Selain harus riset, juga perlu menyiapkan berbagai pendukung konten. Untuk itu, perlu sekali mengatur waktu dengan baik.

Bagi ibu rumah tangga seperti saya, mengatur waktu untuk membuat konten adalah tantangan berat. Saya baru bisa membuat konten saat pekerjaan rumah selesai dan anak-anak tidur. Kala anak-anak tidur pun, kadang diri ini begitu lelah. Niatnya bikin konten, eh malah ikut tidur juga.

Akhirnya, saya memilih tidak ngoyo. Update konten tidak perlu setiap hari, tapi diusahakan setiap pekan ada konten baru. Untuk memudahkan, bisa juga dengan menstok konten. Jangan lupa untuk nyicil membuat dan menyelesaikannya.

4. Pilih Internet yang Cepat untuk Membuat Konten

Menggunakan internet cepat untuk membuat konten/ Gambar diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Untuk menjadi seorang content creator yang sat set, perlu didukung koneksi internet yang cepat. Bayangkan jika internetnya lambat. Riset pasti memakan waktu lebih lama. Belum lagi saat konten akan diunggah, bisa-bisa gagal karena terlalu lama loading.

Jadi, pilihlah internet provider yang terbukti dan teruji memberikan layanan internet cepat, sehingga kita bisa berkarya tanpa batas. Lalu, pilih internet provider yang mana? Jangan bingung, saya punya rekomendasinya, Ma. Terus baca tulisan ini ya.

IndiHome Dukung Kegiatan Membuat Konten Makin Mudah

Oh ya, Ma, saya pernah lho merasa terbantu banget dengan pekerjaan sebagai content creator. Jadi ceritanya beberapa waktu lalu suami kehilangan pekerjaan. Kantornya tutup karena masalah finansial.

Dana darurat memang ada, tapi waswas tetap menghantui. Gimana jika suami tidak juga mendapat pekerjaan hingga beberapa bulan ke depan? Padahal selain untuk keperluan sehari-hari juga perlu membayar biaya sekolah anak.

Ketika melihat grup-grup komunitas di Whatsapp, ternyata ada beberapa lowongan pekerjaan membuat konten. Wah lumayan, nih. Jika semua diambil, pendapatan yang cukup lumayan bisa masuk kantong.

Berbekal fasilitas internet di rumah, saya ambil pekerjaan membuat konten tersebut. Sat, set, sat, set. Alhamdulillah saya bisa membuat konten dengan mudah dan cepat tanpa kendala. Padahal sering kali saya mencari data, mengedit konten, dan mengunggahnya di platform di saat cuaca kurang baik. Ya, di tengah hujan deras, angin kencang, dan petir yang menyambar-nyambar.

Infografis: Alasan memakai IndiHome/ Diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Ini karena kami menggunakan IndiHome, provider internet rumah, telepon rumah, dan TV Interaktif dari Telkom Indonesia. Lima tahun lebih kami memercayakan kebutuhan internet di rumah pada IndiHome. Selama ini layanan IndiHome selalu memuaskan, dan bahkan bikin kegiatan membuat konten jadi lebih cuan.

Di rumah, saya menggunakan internet IndiHome dengan kecepatan 40 Mbps. Dengan kecepatan ini, bisa digunakan 7-10 perangkat secara bersamaan. Jadi ketika ada saudara yang kebetulan datang dan belajar atau kerja dari rumah kami, koneksi internet tetap stabil alias tidak lemot.

Alhamdulillah IndiHome membantu banget ikhtiar keluarga kami keluar dari krisis finansial. Sepanjang masih mau berusaha, saya yakin akan ada rezeki dari “pintu-pintu” yang dibuka. Apalagi didukung alat kerja dan koneksi internet antilelet.

Nah, jika Mama hendak berlangganan IndiHome, cek infografis berikut untuk tahu aneka paketnya ya.

Aneka paket IndiHome/ Diolah menggunakan Canva oleh Nurvita Indarini

Penutup

Setelah menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, saya jadi semakin paham, di bahu dan kakinya dititipkan kekuatan besar. Allah titipkan kekuatan itu agar Ibu tetap bisa berdaya mendukung keluarganya.

Salah satu cara menghasilkan uang dari rumah yang bisa dilakukan ibu rumah tangga adalah menjadi content creator. Apakah sebegitu mudahnya pekerjaan ini? Hmm, namanya pekerjaan pasti ada tantangan tersendiri. Untungnya, bagi saya, tantangan itu bisa lebih mudah ditaklukkan dengan dukungan internet cepat IndiHome.

Bersama IndiHome, stres saya berkurang. Ya, saya tak lagi naik darah gara-gara internet lemot saat riset data untuk kebutuhan konten. Pun saat mengedit dan mengunggah konten digital, IndiHome mempermulus kegiatan saya.

Gimana dengan Mama, apakah tertarik menghasilkan uang dengan menekuni pekerjaan sebagai content creator? Jika menjadi content creator, jangan lupa untuk selalu membuat konten yang bermanfaat bagi audiens ya, Ma. Jangan terjebak cara-cara nakal untuk mendapat perhatian warga dunia maya. 

Tak lupa, pastikan hanya memilih IndiHome sebagai provider internet cepat dari Telkom Indonesia untuk mendukung kegiatan Mama sebagai content creator. Selamat berkonten ria!

Referensi

neilpatel.com, What’s the Difference Between a Content Creator and an Influencer?, https://neilpatel.com/blog/creator-vs-influencer/, diakses pada 11 Mei 2023.

inverse.com, The power of nostalgia: What science tells us about longing for the past, https://www.inverse.com/mind-body/the-science-of-nostalgia, diakses pada 11 Mei 2023.

vokasi.kemdikbud.go.id, Pengen Jadi Content Creator? Yuk Pahami Jenis-jenis Konten yang Bikin Viral, https://www.vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/pengen-jadi-content-creator-yuk-pahami-jenis-jenis-konten-yang-bikin-viralpengen-jadi-content-creator-yuk-pahami-jenis-jenis-konten-yang-bikin-viral, diakses pada 11 Mei 2023.

Situs IndiHome, https://indihome.co.id/internet, diakses pada 11 Mei 2023.

indihomemom influencermomblogger
Comments (9)
Add Comment
  • aliyatus sa'diyah

    sebagai content creator emang kebantu banget di indihome apalagi yang rumahnya di pelosok kayak aku nih

    • Nurvita Indarini

      Wah masyaallah, alhamdulillah terbantu banget ya, Ma. Semangat ngonteeen 🙂

  • Okta

    Bener banget nih. Kecepatan internet itu emang mempengaruhi setiap kinerja emak-emak. Makin cepat internet, kerjaan lainnya juga cepet dikerjain. Hihihi…

    • Nurvita Indarini

      Betul banget, secara emak-emak kan kayanya 24 jam juga kurang ya Mak saking banyaknya kerjaan yang harus diselesaikan he-he-he…

  • Nyonya Faruq

    Sama nih andalan keluarga Indihome untuk mencari cuan agar tercukupi kebutuhan keluarga kecil kesayangan

    • Nurvita Indarini

      Masyaallah, toss, Maaa… Alhamdulillah ya bisa bantu dapur keluarga kita makin ngebul…

  • silvie

    makasih sharing ilmu dan pengetahuan barunya kak, jadi punya banyak referensi ide buat bikin koten. tapi emang paling penting ya koneksi internet ta, untung aku jg pake indihome hehehe

    • Nurvita Indarini

      IndiHome memang andalan banget ya, Kak. Alhamdulillah terbantu banget buat bikin konten dan meraup rupiah ya Kak 🙂

  • Finaira Kara

    Sekarang semua orang bisa jadi content creator dengan bagiin kesehariannya, selama bermanfaat buat banyak orang ya… Apalagi internet makin mudah didapat