Ceritaku Ajari Anak Menabung yang Berkah di M-Syariah

“Ma, angpao anak-anak di Lebaran kali ini jumlahnya lumayan juga ya. Tabung di bank saja yuk,” saran suami yang melihat saya asyik menghitung uang. Wah, ide bagus! Ketimbang cuma disimpan di celengan ayam, lebih baik ditabung di bank. Bisa sekalian mengajari anak menabung di bank tuh.

“Kita kan sedang ikhtiar hijrah, nih, sebaiknya ditabung di bank syariah saja, Ma. Kira-kira mau buka tabungan di bank syariah mana?” tanya suami. Tanganku masih saja sibuk memilah uang pecahan besar dan kecil milik anak-anak.

Bank syariah ya? Wah, kebetulan, saat pulang kampung beberapa waktu lalu, ada saudara yang bercerita dirinya baru saja membuka tabungan di Bank Mega Syariah. Saudara saya ini sebenarnya membuka rekening untuk tabungan haji. Hmm, saya jadi penasaran dengan Bank Mega Syariah.

Akhirnya di malam yang dingin itu, saya dan suami merapatkan badan. Jemari kami sibuk menjelajah. Eit, jangan travelling ya! Kami berdua menjelajah dunia maya untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang layanan Bank Mega Syariah.

Ciiit! Jemari kami terhenti. Mata kami membelalak. Dengan serius, kami membaca tulisan secara detail di situs Bank Mega Syariah. Alhamdulillah, akhirnya kami sudah mengantongi informasi penting tentang pembukaan rekening di Bank Mega Syariah. Selanjutnya, berdiskusi dengan si kecil selaku pemilik uang yang akan ditabung.

Nah, di tulisan kali ini saya akan bercerita tentang pentingnya menanamkan kebiasaan menabung sejak dini. Dipaparkan juga beberapa cara yang saya lakukan agar anak terbiasa hidup hemat tapi tidak pelit. Juga pengalaman membuka rekening secara online di Bank Mega Syariah.

Kenapa Anak Perlu Dibiasakan Menabung Sejak Dini?

anak menabung
Alasan anak perlu menabung sejak dini/ Foto: Canva

“Bang bing bung yok kita ke nabung. Tang ting tung hei jangan dihitung. Tahu-tahu kita nanti dapat untung.”

Ada yang familiar dengan lirik lagu tersebut? Toss, Ma, berarti kita seangkatan. He-he-he. Eh, tapi anak saya yang notabene generasi Alpha juga familiar lho dengan lagu tersebut. Ini karena saya sering memperdengarkan lagu-lagu anak era 90-an di rumah.

Lagu Menabung yang dipopulerkan oleh Saskia dan Geofanny tersebut memang menginspirasi banget untuk menabung. Nah, menabung ini sudah seharusnya jadi kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil.

Seperti kata pepatah, “Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai menulis di atas air.” Kebiasaan baik akan lebih mudah diajarkan dan melekat saat kecil, ketimbang dimulai ketika mereka besar.

Nah, berikut ini beberapa alasan kenapa perlu membiasakan anak menabung sejak dini.

1. Anak Menabung agar Belajar Menghargai Uang

Membelanjakan uang itu mudah, tetapi belajar untuk tidak membelanjakan uang bukan perkara gampang. Ya, selama memiliki uang, apa saja bisa dibeli. Ingin jajan apa saja bisa. Hendak beli mainan pun mudah.

Namun, menahan diri untuk tidak membeli sesuatu yang diinginkan, padahal punya uang cukup itu perkara sulit. Itulah makanya anak perlu diajarkan menabung sejak dini. Dengan begitu, mereka akan belajar menghargai uang.

Seseorang yang menghargai uang tidak akan mudah mengeluarkan uangnya untuk hal-hal yang dirasa kurang perlu. Mereka akan memahami bahwa mendapatkan uang bukan pekerjaan mudah. Perlu kerja keras dan kesabaran.

Sebaliknya, orang yang kurang menghargai uang akan mudah menghabiskan uangnya untuk semua hal yang diinginkan. Mereka akan sering berada di situasi kekurangan uang lantaran uangnya mudah habis. Bisa dibilang uang sebanyak apa pun rasanya tidak cukup bagi mereka yang tidak menghargai uang.

2. Anak Belajar Bertanggung Jawab

Menabung juga bisa melatih anak untuk lebih bertanggung jawab. Mereka akan belajar sebab akibat. Anak juga akan belajar bahwa setiap hal ada konsekuensi yang menyertai.

Jika banyak membelanjakan uang, maka tidak akan bisa menabung. Akibatnya bila kelak ada kebutuhan finansial, tidak bisa memenuhinya.

3. Membantu Anak Belajar Membuat Keputusan Pengeluaran

Kebutuhan dan keinginan sering kali sulit dibedakan. Namun, jika sejak kecil anak dibiasakan menabung sehingga melek literasi finansial, maka akan lebih mudah menentukan mana yang kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan.

Misalnya terkait makan. Makan adalah kebutuhan, bahkan termasuk kebutuhan primer manusia. Sebenarnya untuk memenuhi hal tersebut, hanya perlu nasi serta lauk dan sayur. Akan tetapi, jika makannya harus di restoran bintang lima, maka hal tersebut merupakan keinginan.

Sama halnya dengan pakaian. Mengenakan pakaian layak adalah kebutuhan. Namun, jika pakaiannya harus bermerek tertentu dan jumlahnya banyak, maka sudah menjadi keinginan.

Baca juga tulisan ini yuk: Menjadi Keluarga Tangguh agar Bisa Bertahan Saat Pandemi

4. Menciptakan Kesempatan Anak Menghasilkan Uang

Melihat angka di tabungan yang selalu bertambah bisa jadi kesenangan tersendiri. Namun, jangan sampai hal itu membuat anak pelit, bahkan menjadi sosok yang gampang minta uang pada siapa saja.

Misalnya nih, saat momen Lebaran atau ulang tahun, jangan sampai anak minta-minta angpao atau hadiah uang kepada orang sekitarnya. Kendati punya kebiasaan menabung, jangan sampai anak terbiasa menjadi orang yang suka menengadahkan tangan.

Sebaliknya, tabungan bisa menjadi sarana untuk mendorong anak menghasilkan uang dengan cara yang halal dan kreatif. Contohnya dengan mengajak anak berwirausaha. Saya ingat cerita seorang kenalan tentang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

Kata kenalan saya, anaknya rajin membuat aksesoris dan dijual secara online. Dalam sebulan, anaknya bisa menabung minimal lima ratus ribu rupiah.

Ada juga anak teman saya yang menjual kemampuan mendesain dan menggambar digital. Meski masih duduk di sekolah menengah kejuruan (SMK), anak teman saya itu sudah bisa membeli gadget dari hasil keringatnya sendiri.

5 Cara Menanamkan Kebiasaan Menabung pada Anak

Alhamdulillah di usia delapan tahun ini, anak saya yang sulung, cukup mampu mengelola uangnya dengan baik. Ketika mendapat angpao Lebaran, dia tidak buru-buru menggunakannya untuk jajan atau membeli aneka hal yang dia inginkan.

Bagi Mama dan Papa yang tengah mencari cara menanamkan kebiasaan menabung pada anak, beberapa tips ini mungkin bisa diterapkan.

1. Mulai dari Celengan

Memberi celengan adalah awal yang baik untuk membiasakan anak menabung. Saya ingat sekali ketika kecil, Bapak membuatkan celengan dari bekas kaleng susu. Setiap kali punya koin, selalu bergegas dimasukkan ke dalam celengan. Tak diduga, ketika celengan penuh, jumlahnya lumayan banyak dan bisa membiayai mudik ke rumah Kakek dan Nenek.

Untuk anak saya, celengan pun diberikan kepadanya. Anak-anak usia dini memang suka memasukkan koin ke dalam celengannya. Semakin usia bertambah, anak saya memilih menabung uang kertas. Beberapa celengannya penuh sesak, apalagi ketika usai mudik Lebaran celengannya semakin gendut.

Mulanya dia suka melihat jajaran celengan di nakas. Kini, saat sudah lebih besar, dia lebih suka melihat lembaran kertas di dalam celengan. Karena itulah dia membuat sendiri celengannya dari stoples plastik transparan.

2. Menetapkan Tujuan Menabung

Menabung tanpa tujuan sepertinya kurang menarik bagi anak-anak. Untuk itu, ada baiknya kita bantu anak menetapkan tujuan menabung. Misalnya ketika anak ingin membeli sepeda baru yang ukurannya lebih besar, maka jadikan hal itu sebagai tujuan menabung.

Sebelumnya, cari dulu sepeda seperti apa yang diinginkan anak. Selanjutnya, ketahui berapa harganya. Dengan begitu, akan memudahkan anak dalam menentukan target jumlah tabungannya. Jangan lupa juga untuk membantu anak mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya. Wah, anak-anak pasti lebih termotivasi menabung.

3. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan

Saat anak-anak, pengeluaran dan pemasukan keuangan mereka tidaklah serumit orang dewasa. Kendati demikian, anak-anak bisa didorong untuk selalu mencatat pengeluaran dan pemasukannya.

Anak saya juga begitu, Ma. Kadang saya meminjam uang di celengannya karena belum sempat ke ATM. Nah, anak saya akan mencatat pinjaman tersebut, lengkap dengan waktu peminjamannya.

Kebiasaan mencatat pengeluaran dan pemasukan bisa membuat anak mengetahui dengan pasti kondisi keuangannya. Selain itu, akan membuat anak tidak impulsif dalam mengeluarkan uang.

4. Memberikan Contoh

Children see, children do. Mustahil rasanya anak akan punya kebiasaan menabung jika orang tuanya boros sehingga tidak bisa menabung. Ya, anak mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

Untuk itu, yuk kita berikan contoh yang baik pada anak. Tunjukkan pada mereka bahwa kita bukanlah sosok yang konsumtif dan bergaya hidup boros. Tunjukkan pula pada mereka bahwa kita bisa hidup hemat tanpa kehilangan kesempatan untuk berbagi pada sesama.

5. Mengajak Anak Membuat Rekening Tabungan di Bank

Ketika anak sudah agak besar, bisa diajak untuk membuka rekening tabungan di bank. Jika belum memungkinkan membuka rekening, anak bisa diminta membantu melakukan setoran secara online.

Kegiatan seperti ini akan memberikan pengalaman baru bagi anak. Selain itu, juga bisa membangun kepercayaan diri anak dalam menabung untuk keperluan di masa depan.

Ajari Anak Menabung yang Berkah Melalui M-Syariah

anak menabung
Ajari anak menabung yang berkah melalui M-Syariah/ Foto: Canva

Menurut kami, menabung jangan asal menabung. Harus disertai ikhtiar mendapatkan rida dan berkah dari Allah SWT. Itulah alasan kami memilih menabung di bank syariah.

Bank Mega Syariah menawarkan tabungan dengan prinsip syariah. Ada pilihan akad mudharabah mutlaqah dan wadiah yang bisa dipilih.

Bagi yang belum familiar, mudharabah mutlaqah adalah akad yang mengatur bagi hasil nisbah untuk nasabah dan untuk bank. Persentase nisbah bagi hasil yang diterima nasabah mengikuti profit distribution bank setiap bulannya. Sedangkan tabungan dengan akad wadiah tidak terdapat nisbah bagi hasil.

Beberapa Produk Tabungan Syariah dari Bank Mega Syariah

Saya mengajak si kecil untuk melihat produk tabungan syariah yang ditawarkan oleh Bank Mega Syariah. Berikut ini tiga produk yang menarik perhatian kami.

1. Tabungan SimPel iB

Produk tabungan ini ditujukan untuk anak-anak berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP. Prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah diusung oleh produk yang satu ini.

Tagline-nya, “Belajar Mandiri, Menabung Sejak Dini”. Cocok banget bagi anak-anak yang hendak menabung, lantaran setoran awalnya hanya RP1.000,00.

Setoran minimum selanjutnya juga masih RP1.000,00. Bebas administrasi lagi. Sedangkan untuk saldo maksimumnya Rp20.000.000,00. Kendati mendapatkan buku tabungan, tapi tidak ada fasilitas kartu ATM.

Wah, bagus juga nih, tanpa kartu ATM anak dan orang tua tidak tergoda untuk sembarangan mengambil uang tabungan. Jadi, fungsi membuka tabungan ini benar-benar untuk belajar menabung dan menyimpan uang saja.

2. TabunganKu iB

Mengusung tagline “Serba Ringan, Nabung Ga Pake Ribet”, TabunganKu iB hadir menggunakan prinsip syariah dengan akad wadiah.

Menurut saya memang benar-benar tidak ribet karena setoran awalnya ringan banget. Hanya Rp20.000,00, dengan setoran minimum selanjutnya Rp10.000,00 dan saldo minimumnya Rp20.000,00.

Untuk tabungan ini juga tidak ada biaya administrasi bulanan. Sebagaimana Tabungan SimPel iB, nasabah TabunganKu iB juga tidak mendapat fasilitas kartu ATM.

3. Tabungan Haji Anak

Saat mendapati fitur layanan tabungan haji anak Bank Mega Syariah, anak saya langsung tertarik. Sejak dulu, kami memang tengah merajut mimpi untuk bisa bersama-sama beribadah ke Tanah Suci. Tidak sekadar umrah, tapi juga berhaji untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Melalui Tabungan Haji iB, diharapkan kelak bisa menunaikan ibadah haji dengan mudah selagi muda. Akad yang digunakan adalah mudharabah mutlaqah. Untuk setoran awal tabungan haji anak pun cukup ringan. Hanya Rp50.000,00.

Tabungan haji ini bebas biaya administrasi bulanan. Dana yang sudah disetorkan tidak dapat ditarik, kecuali untuk setoran awal porsi haji dan setoran pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Meski begitu, nasabah bisa melakukan pengembalian dana pembatalan porsi haji sesuai dengan ketentuan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Mudahnya Buka Tabungan di M-Syariah, Tak Perlu Datang ke Bank

M-syariah
Layanan M-Syariah, solusi antiribet dan insyaallah berkah/ Foto: https://www.megasyariah.co.id/

Kata saudara saya, untuk membuka tabungan Bank Mega Syariah tidak perlu datang langsung ke kantor cabang. Lalu bagaimana? Rupanya hanya perlu mengunduh aplikasi M-Syariah melalui app store.

Saya pun membuka Tabungan Digiberkah iB secara digital. Masyaallah mudah banget lho prosesnya, hanya dalam hitungan menit, saya sudah memiliki rekening di Bank Mega Syariah.

Rupanya M-Syariah ini adalah aplikasi mobile banking pertama dan satu-satunya yang dapat melakukan pembukaan rekening tanpa melakukan video call dan datang ke kantor cabang. Iya sih, saya hanya perlu mengisi formulir serta mengambil beberapa foto diri dan kartu identitas saja. Easy Sharia Life benar-benar dalam genggaman.

Tabungan ini menawarkan pilihan akad mudharabah mutlaqah. Untuk setoran awal cukup ringan, yakni Rp50.000,00. Saldo minimal Tabungan Digiberkah iB adalah Rp10.000,00 dan saldo maksimalnya Rp5.000.000,00. Bebas biaya administrasi bulanan pula. Untuk layanan ATM, saya memilih magenta yang biaya bulanannya Rp2.500,00.

Menurut saya M-Syariah ini praktis banget. Saya nggak perlu keluar rumah untuk mengurus perbankan. Membantu banget bagi ibu seperti saya yang disibukkan urusan domestik dan pekerjaan sampingan.

Dengan M-Syariah, saya bisa transfer antar bank secara online, menggunakan layanan BI Fast, memanfaatkan fitur pembelian dan pembayaran tagihan, serta top up e-wallet. Bahkan, saya bisa menunaikan zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hingga donasi menggunakan aplikasi ini.

Tak cuma itu, di aplikasi M-Syariah juga ada fitur Berkah Islami. Isinya informasi masjid terdekat, arah kiblat, hingga berita dan artikel Islami. Jujur, membantu banget saat beberapa hari lalu suami mencari masjid terdekat untuk menjalankan ibadah salat Jumat.

Nah, sementara, anak saya menggunakan Tabungan Digiberkah iB ini untuk menyimpan angpao Lebaran yang diperolehnya. Kelak, jika syarat-syarat membuka TabunganKu iB sudah lengkap, akan segera membuka rekeningnya.

Untuk lebih jelasnya tentang membuka tabungan melalui M-Syariah bisa disimak di video berikut ini:

Sumber: YouTube Bank Mega Syariah

Penutup

Ada banyak manfaat mengajari anak menabung sejak dini. Tidak mudah memang. Apalagi jika di sekitarnya banyak anak yang menggunakan uang secara jor-joran. Pasti anak kepengin juga membeli mainan atau aneka makanan sebebas teman-temannya.

Untuk itu, sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan literasi finansial pada anak. Dengan begitu, mereka bisa memahami kebutuhan dan keinginannya.

Momen usai Lebaran ini bagi anak saya jadi peristiwa penting. Sebab untuk pertama kalinya dia belajar membuka tabungan syariah dan menyimpan uangnya di bank. Memang sih tabungannya masih menggunakan nama mamanya, tetapi tetap saja merupakan langkah cukup besar buatnya.

Tak lupa, saya memberi tahu juga pada anak agar mencari keberkahan melalui menabung. Ya, jangan sampai anak sibuk menyimpan uang sehingga lupa berbagi pada sesama. Selain itu agar tenang, nyaman, dan berkah, memilih menabung di Bank Mega Syariah. Terlebih ada layanan M-Syariah yang memudahkan siapa saja menjalani kehidupan sesuai syariah.

Mama dan Papa gimana nih, apakah sudah mengajak anak untuk menabung sejak dini di tabungan syariah? Jangan lupa ya manfaatkan M-Syariah agar semakin mudah dan berkah.

Referensi:

www.megasyariah.co.id. Produk Simpanan yang Pasti Berkah, https://www.megasyariah.co.id/id/produk/individu/simpanan, diakses pada 27 April 2023.

www.megasyariah.co.id. Serba-serbi Tabungan Haji: Arti, Manfaat, Hingga Simulasi Setoran, https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/tabungan-haji, diakses pada 27 April 2023.

www.megasyariah.co.id. Lagi Mepet, Gak Bawa Dompet? M-Syariah Aja!, https://www.megasyariah.co.id/id/digital-banking/m-syariah, diakses pada 27 April 2023.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com