Pentingnya Mengenali Passion Anak

Menyenangkan ya jika melakukan sesuatu sesuai passion. Apalagi jika pekerjaan kita sesuai passion, rasanya tidak seperti sedang bekerja. Dengan passion, kita akan lebih menjiwai melakukan pekerjaan, bahkan rela berjam-jam menekuni kegiatan itu tanpa bosan dan tertekan. Nah, passion sebenarnya bisa dikenali sejak dini karena ini penting banget.

Elvina menjelaskan pentingnya mengenali passion anak. Foto: Vita/ Mamanesia

“Mengenali passion penting karena dengan menemukan apa yang jadi kemahiran anak bisa mengembangkan harga diri positif anak,” tutur founder Indonesia Montessori.com (IMC), Elvina Lim Kusumo, dalam acara How to Spark Your Child’s Passions bersama Nippon Paint di Kota Kasablanca, Jakarta, Minggu (14/7/2019).

Baca artikel menarik lainnya di sini: Nostalgia Majalah Anak Melalui Eksperimen Bersama Si Kecil

Dengan passion, anak akan kompeten dan terampil pada sesuatu yang mereka benar-benar sukai. Selain itu, dengan melakukan sesuatu sesui passion juga akan membuat anak merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Nah, sebagai orang tua, apa yang perlu kita lakukan untuk mengenali dan menggali passion anak? Kata Vina, panggilan akrab Elvina, ada enam cara:

  1. Menciptakan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi.
  2. Mengamati anak kita.
  3. Memastikan ketertarikan dan kekuatan anak.
  4. Memberi ‘asupan’ pada ketertarikan dan kekuatan anak.
  5. Menyesuaikan latihan yang diberikan dengan keinginan anak.
  6. Follow the child.

“Baiknya temukan 1-2 hal yang anak sukai karena bermanfaat untuk rasa percaya dirinya. Bisa jadi kita berpikir anak kita passion-nya banyak atau sebaliknya tahu anak saya suka apa,” lanjut Vina.

Mengenalkan Anak pada Banyak Hal

Pentingnya mengenali passion anak/ Foto: NONGNAPAS dari Pixabay

6 Tahun pertama kehidupan anak, sambung Vina, sebaiknya dikenalkan pada banyak hal. Dengan mengenal banyak hal, akan memudahkan kita mengenali passion anak.

Memapar anak dengan pengalaman nyata juga bagus banget lho, Mama. Misalnya tidak hanya mengenalkan binatang melalui buku, tapi mengajak anak langsung ke kebun binatang. Kita juga bisa ajak anak ke museum, nonton teater, atau ke perpustakaan untuk mengobservasi apa yang mereka sukai.

“Kita bisa bantu navigasi anak untuk tahu what next,” imbuh Vina.

Bagaimana jika mengikutsertakan anak pada aneka kursus? Menurut Vina, kursus bagus diikuti jika anak memang menyukainya. Akan tetapi kita harus ingat jangan sampai terlalu banyak kursus yang diikuti anak.

Artikel menarik lainnya bisa disimak di sini ya, Ma: 120 Nama Bayi Laki-laki Islami, dari A hingga Z

“Kalau terlalu banyak akan jadi backfire untuk anak. Kita lihat temperamen anak, schedule anak, serta happy atau tidak. Kalau kecapekan tidak bisa menyerap,” pesan ibu dari dua anak ini.

Setelah kita kenalkan banyak hal pada anak, di fase selanjutnya yakni di atas 6 tahun, anak akan punya pemikiran sendiri. Di fase ini anak mulai berpikir level selanjutnya yang perlu mereka lakukan.

Bagaimana dengan Mama, sudahkah mengenali passion si kecil?

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com