Ingin Quality Time dengan Suami? Tak Perlu Liburan Berdua Kok

“Senangnya jadi si X bisa nitipin anak-anak ke neneknya, jadi bisa liburan berdua dan quality time dengan suami. Kenapa aku nggak seberuntung itu?”

Hai, Ma, pernah nggak merasa insecure saat melihat suami istri bisa liburan berdua dan “leluasa” meninggalkan anak-anaknya? Jujur, saya pernah. Rasa iri benar-benar menyusup. Boro-boro liburan berdua sama suami, keluar rumah tanpa diikuti anak-anak saja nggak bisa.

Wajar nggak bisa, lha wong anak-anak diurus sendiri tanpa bantuan pengasuh atau saudara. Belum lagi harus melakukan pekerjaan domestik. Ditambah lagi bekerja tipis-tipis untuk menambah penghasilan keluarga.

Insecure makin membuncah kala membaca caption di media sosial, “Senang banget aku bisa quality time liburan berdua sama suami. Anak-anak dititip ke neneknya dulu sementara. Quality time kayak gini tuh penting banget buat memperkuat hubungan sama pasangan lho.”

Rasa-rasanya quality time dengan suami itu harus liburan berdua. Anak-anak pun bisa dititipkan ke saudara dengan leluasa. Lalu merasa nggak beruntung karena nggak bisa liburan berdua atau nitipin anak-anak. Jadinya nggak bersyukur deh atas nikmat yang jauh lebih besar.

Iri sesaat boleh kok, Ma. Setelah itu yuk kita lihat ke diri sendiri. Benarkah kita nggak seberuntung pasangan yang bisa liburan berdua sebagai quality time dengan suami?

Ketika Nggak Bisa Quality Time Liburan Berdua dengan Pasangan

Ketimbang fokus pada hal-hal yang memicu energi negatif, lebih baik melihat hal-hal yang bikin kita “besar”. Bukan mau toxic positivity lho ya. Namun, kalau kita terjebak pada hal-hal negatif, justru jadi toksik yang sebenarnya.

Buat saya, ketika nggak bisa liburan berdua dengan pasangan, setidaknya masih dikasih waktu buat bersama-sama. Ini harus disyukuri. Nggak semua keluarga bisa menikmati waktu bersama setiap hari dalam formasi lengkap.

Tuh, ada teman saya yang terpaksa long distance marriage sama suaminya. Ketemu hanya beberapa bulan sekali karena suaminya kerja di luar kota. Ada juga yang harus terpisah sama anaknya karena nggak memungkinkan mengajak anaknya merantau.

“Dia sih enak punya pengasuh anak.”
“Dia sih enak bisa nitipin anaknya ke neneknya.”

Ketika kalimat-kalimat semacam itu menyusup ke pikiran, perlu ditangkis dengan rasa syukur juga. “Iya sih, nggak ada pengasuh, artinya saya punya waktu yang jauh lebih banyak bersama anak.”

“Iya sih, anak nggak bisa ditinggal. Itu artinya bonding anak sama saya cukup kuat.”

“Iya sih nggak bisa menitipkan anak ke nenek atau saudara, tapi alhamdulillah Allah titipkan tenaga yang besar untuk mengasuh anak-anak.”

Hidup itu cuma sebentar. Fana. Kalau saat ini kita sedih dan merasa tidak beruntung, rasa itu nggak permanen. Pasti akan ada waktu Allah mengubah rasa itu dengan senang dan tawa.

Ketimbang berkeluh kesah dan nyinyir pada kehidupan orang, lebih baik berfokus pada apa yang kita miliki. Insyaallah ada pahala sabar dan ikhlas.

Tak Melulu Liburan, Ini Alternatif Quality Time dengan Suami

Saya sepakat, hubungan dengan pasangan itu harus dijaga dan dipupuk. Jangan sampai karena sibuk mengurus anak, lupa untuk merawat cinta pada pasangan.

Nggak harus dengan liburan berdua dalam jangka waktu lama sih. Ada beberapa kegiatan murah meriah yang bisa dilakukan bersama pasangan, tanpa harus meninggalkan anak.

1. Pillow Talk

Saya dan suami suka sekali mendiskusikan berbagai macam hal. Diskusi tentang perasaan sendiri, hingga mengambil pelajaran dari suatu kejadian yang dialami orang lain.

Agar sesi ngobrol lebih leluasa, kami melakukannya saat menjelang tidur. Pillow talk bisa dilakukan kala anak-anak sudah tidur. Apakah selalu bisa dilakukan? Tidak juga.

Kadang anak rewel, maunya nemplok mamanya terus. Terkadang kami harus menyelesaikan pekerjaan. Kadang juga sudah terlalu lelah dan ngantuk untuk mengobrol.

Ya sudah, sebisanya saja. Tidak perlu terlalu memaksakan harus begini dan begitu. Toh, ada banyak cara kok untuk menggelar diskusi bersama pasangan.

Hanya saja, anak-anak kami terbiasa tidur maksimal pukul 21.00 WIB. Sering kali pukul 20.00 WIB sudah pada asyik di dunia mimpi. Nah, itulah saatnya saya dan suami ber-pillow talk ria.

2. Nonton Bareng

Sejak menjadi ibu, rasanya semakin susah bagi saya untuk nonton film. Bagi saya ketimbang nonton film, lebih baik dilakukan untuk melakukan hal lainnya. Misalnya menyelesaikan pekerjaan atau istirahat lebih banyak.

Namun, saya meyakini nonton film bersama suami, meski di rumah saja, bisa menjadi salah satu bentuk quality time. Dulu, saat belum punya anak, kami sering melakukannya. Kini, kami memilih kegiatan lain untuk meningkatkan keintiman.

Saat insomnia melanda atau anak-anak tidur lebih cepat bisa jadi waktu tepat untuk nonton film bersama. Jangan lupa siapkan camilan favorit atau makanan yang mengandung afrodisiak, he-he-he.

3. Makan Romantis, Salah Satu Kegiatan Quality Time dengan Suami

Makan romantis tidak perlu dilakukan di restoran mewah. Bisa banget kok dilakukan di rumah. Terlebih definisi romantis bagi setiap pasangan bisa berbeda-beda.

Bagi saya dan suami, makan romantis itu lahir melalui sepiring berdua. Sesi makan romantis juga hadir kala kami saling menyuapi.

Jadi, yang perlu kami lakukan untuk mendapatkan momen makan romantis adalah membiarkan anak-anak makan lebih dulu. Setelah kenyang, biasanya mereka sibuk main atau berkegiatan yang lain. Nah, bergegas deh menggelar makan romantis.

Tidak perlu lama-lama, 15 menit juga sudah cukup bagi kami. Kadang pun tidak melulu makan nasi, sepiring rujak atau semangkuk bubur kacang hijau pun bisa menjelma menjadi makan romantis.

Pada akhirnya, ketika ada banyak keterbatasan, yang perlu dilakukan adalah mengubah sudut pandang. Sebab, bahagia itu pilihan.

4. Mandi Bareng

quality time dengan suami

Ada yang sering mandi bareng suaminya nggak nih, Ma? Dulu, saat anak masih satu, kami sering melakukannya. Mandi bareng menggunakan air hangat di satu ember yang sama.

Please jangan “traveling” ya, Ma, ini kami beneran cuma mandi bareng saja. Kami melalukkannya karena terinspirasi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan istri-istrinya.

Aku mandi bersama Rasulullah ﷺ dari satu tempayan (yang diletakan) antara kami berdua, maka Rasulullah ﷺ mendahuluiku (dalam mengambil air dari tempayan) hingga aku berkata, “Sisakan air buatku, sisakan air buatku”. Dan mereka berdua dalam keadaan junub. (HR Muslim I/257 no 321).

Tak hanya Aisyah, Rasulullah juga mandi bersama istrinya yang lain, seperti Ummu Salamah dan Maimunah.

Sekarang, saat anak sudah dua, kami tidak seleluasa dulu mandi bareng. Namun, terkadang masih dilakukan kala kami bangun lebih awal. Sebelum salat subuh, mandi bareng dulu, baru membangunkan anak-anak untuk berkegiatan pagi.

5. Masak Bareng

Satu lagi cara yang bisa dilakukan untuk quality time bersama suami adalah masak bareng. Sebenarnya saya dan suami tidak sering melakukan, karena sering kali saat saya masak, suami menjaga anak-anak.

Namun, di beberapa kesempatan, misalnya saat anak-anak memang bisa ditinggal, suami akan bantu-banti. Ya, meskipun cuma mengupas bawang, memotong sayur, dan mencuci ikan.

Saat masak bareng, kami bisa sambil ngobrol dan bicara dari hati ke hati. Seru sih.

Baca juga: Habis Kesal Terbitlah Bucin Saat #SuamiIstriMasak

Penutup

Itulah lima kegiatan untuk quality time dengan suami yang murah meriah, dan simpel. Nggak perlu lagi insecure saat ada orang yang posting di sosmed dirinya sedang liburan atau makan malam romantis di restoran berdua pasangannya ya, Ma.

Ingat, bahagia itu kita yang menciptakan, bukan dicari. Kalau mencari bahagia, mungkin kita bisa mengarungi samudra hingga ke ujung dunia. Namun, kalau kita menciptakan bahagia, tak perlu ke mana-mana. Cukup dari rumah saja.

Referensi

bekalislam.firanda.com. Rasulullah ﷺ Mandi Bareng Bersama Istri-istrinya, diakses pada 27 Desember 2022.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com