Menanam Sayur di Pot Bersama Komunitas Pertanian Sariagri

Menjadi petani sayuran dari rumah saja bukanlah khayalan. Berbekal tanah di dalam pot atau polybag saja, menanam aneka sayuran bisa dilakukan. Saya jadi semangat belajar menanam sayur di pot sejak bergabung dengan Komunitas Pertanian Sariagri nih.

Ya, bagi orang-orang yang tinggal di lingkungan minim lahan seperti saya, menanam sayuran di pot adalah solusi. Melihat “anak-anak hijau” tumbuh dan berkembang merupakan pengalaman menyenangkan. Setelah berlelah-lelah dengan pekerjaan domestik, memanjakan mata dengan tanaman sayur di teras rumah adalah me time yang menyenangkan.

Di tulisan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman belajar menaman sayur dan tanaman lain di pot. Mulanya saya maju mundur saat akan memulai menanam sayur di pot. Namun, ketika menemukan Komunitas Pertanian Sariagri, saya jadi lebih berani memulai. Oh ya Komunitas Pertanian Sariagri adalah bagian dari media sariagri.id. Sebuah forum media dan informasi digital yang memungkinkan orang-orang yang beminat pada dunia pertanian untuk saling berinteraksi, serta bertukar saran dan pendapat.

Alasan Menanam Sayur di Pot

Komunitas Pertanian Sariagri
Belajar menanam sayur di pot dari Komunitas Pertanian Sariagri/ Foto: Nurvita Indarini

Menanam sayur di pot bukan sekadar hobi. Ada banyak sekali manfaat yang didapat dari aktivitas yang butuh ketelatenan ini. Bisa untuk healing, mengisi waktu dengan kegiatan berfaedah, bahkan jika hasilnya banyak bisa dijual.

Nah, ini dia sejumlah alasan perlunya menanam sayur di pot.

1. Bisa Makan Sayur yang Bebas Bahan Kimia

Dengan menanam sayur sendiri di halaman rumah, kita bisa memastikan sayuran akan tumbuh tanpa bahan kimia. Kita sendiri yang mengonsumsi sayuran tersebut, sudah pasti akan dirawat dengan baik dengan mengurangi paparan pestisida.

2. Bisa Dipindah-pindah

Menanam sayur di pot memiliki keunggulan dibanding menanam di lahan. Salah satunya adalah bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan. Kita bisa tempatkan pot sayur di tempat yang lebih terpapar matahari, atau sebaliknya memindahkannya ke tempat yang lebih teduh.

3. Low Budget

Dibanding menanam sayur di lahan, menanam sayur di pot sudah pasti lebih tidak butuh banyak biaya alias low budget. Air yang digunakan untuk menyiram tidak banyak, demikian pula dengan pupuknya.

Bibit yang digunakan untuk menanam juga tidak banyak. Jika suatu ketika terjadi gagal panen, maka kerugiannya juga tidak besar.

4. Tidak Butuh Energi Besar dalam Merawatnya

Mengingat area tanamnya kecil, hanya sebatas di pot, tentu energi yang dikeluarkan untuk merawatnya lebih sedikit. Kita tidak akan butuh waktu banyak untuk mencabuti gulma alias tanaman pengganggu yang datang tanpa diundang.

Pengendalian hama tanaman juga jauh lebih mudah ketimbang menanam sayur di lahan luas. Jika ada satu tanaman terindikasi terserang hama, masalahnya lebih mudah diidentifikasi dan dicarikan solusi.

5. Bisa Jadi Tanaman Hias

Tanaman sayur dalam pot juga memiliki sisi cantik yang bisa ditonjolkan. Seperti teman saya yang menjadikan tanaman sayurnya sebagai tanaman indoor. Beberapa kali tanaman tomat yang ditanamnya dipindah ke ruang tamu untuk hiasan.

Bahkan jika diatur sedemikian rupa di teras, pesonanya tidak kalah dibanding tanaman bunga lho. Unik ‘kan menghias rumah dengan aneka sayur di pot?

Komunitas Pertanian Sariagri dan Semangat Berkebun di Rumah

Komunitas Pertanian Sariagri
Kangkung di pot/ Foto: Nurvita Indarini

Sebenarnya sudah lama saya ingin memulai menanam sayur di pot. Melihat foto-foto orang berkebun di teras rasanya ingin juga melakukannya. Awalnya saya ragu karena belum pernah melakukannya.

Suatu kali, saya mencari cara menanam kangkung di pot melalui mesin pencari Google. Terdamparlah saya di situs sariagri.id, hingga akhirnya saya bergabung dengan Komunitas Pertanian Sariagri.

Di Komunitas Pertanian Sariagri ada berbagai komunitas yang lebih spesifik. Ada Komunitas Pertanian, Buah Warna-Warni Community, Hidroponik, Kicau Burung Community, Ikan Cupang Lover, Komunitas Tanaman Hias, Pecinta Kucing, dan Reptil Jakarta.

Saya kepoin satu demi satu Komunitas Pertanian Sariagri, dan merasa paling cocok bergabung di Komunitas Pertanian. Di sini saya mendapatkan apa yang dibutuhkan.

Kala itu saya jadi tahu tahapan-tahapan dalam menanam kangkung di pot. Bermula dari mempersiapkan pot atau polybag yang perlu dipastikan memiliki lubang drainase yang baik. Kemudian memilih media tanam yang sesuai, yakni menggunakan campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1.

Saya lanjutkan di tahap menanam. Menurut artikel di Komunitas Pertanian Sariagri, saya bisa langsung menanam bibit kangkung ke tanah, tetapi jangan terlalu kencang menekan bibit agar tidak patah.

Tanaman kangkung perlu disiram dua kali sehari. Kangkung bisa dipanen di hari ke-25 hingga ke-30. Cara panen yang disarankan adalah dicabut sampai ke akarnya. Namun, bisa juga dipanen dengan cara memotong batangnya. Cara panen dengan memotong batang ini bisa dilakukan maksimal dua kali saja.

Dengan bergabung di komunitas ini, saya semakin bersemangat berkebun di rumah. Ada banyak tips praktis yang membuat saya percaya diri memulai menanam sayur di pot.

Selain cara menanam kangkung, saya juga jadi tahu cara menanam bawang bombai di polybag. Ada juga cara menanam pandan di pot. Juga cara menanam terong dan buncis di pot. Penjelasan di artikel Komunitas Pertanian Sariagri sangat rinci dan mudah diterapkan. Menanam sayur di pot yang tampaknya ribet jadi terasa mudah.

Belajar Menanam dari Benih hingga “Sampah Dapur” dari Komunitas Pertanian Sariagri

Komunitas Pertanian Sariagri
Tanaman sayur di pot/ Foto: Nurvita Indarini

Dengan bergabung di Komunitas Pertanian Sariagri, pengetahuan saya tentang menanam sayur di pot semakin bertambah. Saya jadi paham bagaimana cara menanam sayur dari bibit. Beda tanaman bisa jadi beda cara dan perlakuan.

Saya bagikan sedikit di tulisan ini ya. Jadi, jika kita hendak menanam sayur, misalnya bayam dari benih, perlu ada proses perendaman terlebih dahulu. Perendaman benih dilakukan selama sekitar tiga hari.

Setelah direndam, benih dimasukkan ke kain basah yang diikat, lalu dimasukkan dalam wadah selama dua minggu. Proses ini akan membuat benih berkecambah. Saat itulah baru dipindah ke polybag yang berisi campuran sekam dan pupuk kandang. Kita perlu menunggu empat minggu untuk memindahkan bibit-bibit ke pot atau polybag yang lebih besar.

Beda lagi saat akan menanam tomat di pot dari bijinya. Saran dari Komunitas Pertanian Sariagri, biji tomat disemai di media semai yang terbuat dari campuran tanah dan kompos. Media semai lalu ditaruh di tempat yang tidak terkena matahari maupun hujan secara langsung.

Setelah berkecambah, bibit tomat bisa dipindah ke pot atau polybag yang berisi media tanam. Tanaman tomat sebaiknya diletakkan di area yang terkena sinar matahari langsung. Selain itu, wajib diberi pupuk dan disiram secara teratur. Nah, dalam kurun 60-100 hari setelah ditanam, biasanya tomat mulai berbuah.

Bersama Komunitas Pertanian Sariagri, saya juga belajar cara menanam sayur dari “sampah” dapur. Dulu potongan sisa sayur yang saya tanam kembali hanya bawang merah dan daun bawang. Rupanya ada beberapa potongan sayur lain yang bisa ditumbuhkan kembali. Misalnya saja lobak, wortel, kucai, bok choy, dan seledri. Nah, pelan-pelan mulai saya praktikkan menanam potongan sisa sayur lainnya.

Cara menumbuhkan potongan sayur itu sebenarnya mudah. Kita hanya perlu memasukkan potongan sisa sayur ke dalam wadah berisi air. Wadah tersebut lantas diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Kita harus mengganti air secara berkala saat akarnya belum tumbuh.

Setelah akar muncul atau bertunas, kita pindahkan ke dalam pot berisi tanah dan campuran pupuk kompos. Selanjutnya kita rawat dengan pemberian pupuk dan penyiraman secara rutin.

Alhamdulillah setelah bergabung dengan Komunitas Pertanian Sariagri, saya mamin bersemangat dan berani memulai menanam sayur di pot. Bahkan ketika mengalami kebingungan pun bisa menyampaikan pertanyaan melalui kolom komentar di bawah artikel yang berkaitan.

Baca juga yuk: Bunga Telang dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Buat Mama-mama lainnya yang ingin belajar berkebun di rumah seperti saya, yuk ikutan Komunitas Pertanian Sariagri. Insya Allah akan banyak mendapat ilmu yang bermanfaat. Dapatkan juga berbagai informasi terlengkap dan ter-update di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan agribisnis di situs Sariagri. Ada pula informasi nasional, politik dan lifestyle terkini yang sayang untuk dilewatkan.

*) Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Sariagri perode 14 Januari -23 Maret 2022.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

www.kirmiziyilan.com